Selasa, 26 Mei 2015

Day 9 Venezia - Italia (Euro Trip 2015)

Malam minggu romantis di Venice.
Karena kelelahan kita berdua bangun kesiangan hari ini. Malah ga tau kalo Edo si empunya apartemen uda berangkat ke Napoli pagi tadi. Kami berada pas di long weekend paskah, jadinya orang-orang pada keluar kota buat liburan termasuk Edo. Karena kereta api kami ke Venezia berangkatnya siang jadinya kita rada santai pagi ini. Saya menyiapkan sarapan dan packing barang. Baru abis itu bangunin Bang Tomi, buat sarapan dan siap-siap. Ga kerasa uda jam 11 aja, sedangkan kereta kita ke Venezia jam 11.35. Alhasil kita jadi terburu-buru ke stasiun Milano Centrale buat ngejar kereta. Yap kita lari sambil angkat koper, pupus sudah harapan buat foto-foto dulu di porta romana hiks..hiks.

Syukurlah kita sampai tepat waktu, 5 menit sebelum berangkat kita berdua uda duduk manis di atas kereta FrecciaBianca 9719. Kereta FrecciaBianca 9719 merupakan jenis kereta cepat milik trenitalia. Untuk mencapai Venezia dari Milan hanya membutuhkan waktu 2,5 jam dengan kereta api ini. Waktu itu kita lumayan dapat harga murah karena belinya uda jauh-jauh hari. Tiket kami berdua seharga 37,50 Euro untuk 2 orang. Keretanya sangat nyaman dan bersih.
Kereta FrecciaBianca yang mengantar kami dari Milan ke Venezia.

Suasana didalam kereta.

Sekitar jam 2 siang kami sampai di stasiun Venezia Mestre. Kami turun di stasiun ini karena memang menginap di hotel daerah Mestre yang jauh lebih murah daripada hotel di daerah kota air Venezia. Karena long weekend harga hotel-hotel di daerah Venezia melambung tinggi dan rata-rata sudah penuh sejak 2 bulan lalu. Kami menginap di hotel Vidale tak jauh dari stasiun Venezia Mestre, cukup jalan kaki sekitar 15 menit. Sesampai di hotel kita langsung check in. Resepsionisnya dengan ramah menjelaskan bagaimana caranya menuju kota air Venezia dari hotel. Ternyata gampang sekali, cukup naik bus yang ada didepan hotel, perjalanannya kurang lebih 15 menit. Sebelumnya saya memang sudah baca review yang mengatakan cukup mudah mencapai kota air Venezia dari hotel ini.

Karena kita mau naik bus, otomatis saya dan suami mencari toko rokok untuk membeli tiket bus. Tapi karena libur paskah tidak ada satu toko rokok pun yang buka di dekat hotel kami. Mulai bingung, saat kebingungan nyari toko rokok inilah kami bertemu Bapak-Bapak berwajah melayu. Awalnya suami saya bertanya dengan bahasa Inggris ke Bapak ini. Dia lalu dengan ramah menjawab dengan bahasa melayu. Wah senangnya ketemu orang serumpun. Kami menjelaskan masalah kami, si bapak sambil ketawa malah bilang "tak payah beli tiket, naik saja busnya dengan wajah penuh keyakinan." Lalu tiba-tiba di halte seberang ada bus lewat, si bapak langsung menyuruh kami naik, karena itu bus yang ke kota air Venezia. Berbekal nasehat dari Bapak melayu yang uda lama tinggal di Venezia itu, kami naik bus dengan wajah penuh keyakinan tanpa tiket, Bismillah.. Caranya naik dari pintu belakang berbarengan dengan orang lain he..he..

Sempat dag dig dug juga awalnya takut ada pemeriksaan tiket, tapi benar kata bapak itu jarang ada pemeriksaan tiket bus di Italia. Kami selamat sentosa sampai di terminal Venezia tanpa tiket bus he..he.. Sesampainya di terminal bus ini pemandangan kota Venezia sudah sangat cantik terlihat. Sore itu kami habiskan waktu mengelilingi kota air Venezia sambil berjalan kaki santai. Hampir semua objek di Venezia kami kunjungi mulai dari Grand Canal sampai Ponte dei Sospiri. Berbekal peta yang diberikan oleh hotel kami menyusuri lorong-lorong kota terapung Venezia.
Baru nyampe terminal uda lihat view cantik ini.

Ini jembatan yang menghubungkan terminal bus ke kota air Venezia.

Grand Canal.
Lorong dan canal venezia yang cantik.

View dari Ponte Rialto (Rialto Bridge).

Alhamdulillah bisa sampai di sini.
Jadi menurut saya kota terapung Venezia ini bisa dikelilingi dengan berjalan kaki. Asal kuat jalan aja, karena transportasi di kota ini cukup malah. Paling murah kita naik bus air sebesar 6 Euro untuk 1 jam perorang. Cuma kalo naik bus air ini kita jadinya ga bisa menjelajahi lorong-lorong kota Venezia. Sedangkan yang keren dari kota ini adalah suasana terapung dan lorong-lorongnya itu. Paling asyik lagi kalo sewa gondola, tapi karena terlalu mahal kita mah males. Cukup foto dekat gondola dan pendayung nya saja he..he..dasar budget traveler.
Gondola mehong.

Family with Gondola.

Sama pendayung gondola.
Saat jalan-jalan di Venezia saya melihat banyak orang yang asyik makan es krim gelato sepanjang jalan. Tapi Bang Tomi melarang saya buat beli karena cuaca dingin dan berangin, takutnya nanti malah sakit katanya. Sebab perjalanan kami masih panjang. Ya uda saya tahan deh keinginan buat nyobain gelato saat di venezia, walaupun sebenarnya ngiler abis pengen nyoba. Nyampe di Ponte dei Sospiri saya dengan semangat 45 menceritakan ke Bang tomi sejarah dari jembatan ini. Jadi jaman dulu jembatan ini digunakan untuk membawa narapidana yang akan dihukum, di jembatan ini dibuat celah agar para napi yang lewat itu bisa melihat kota Venezia yang indah terkahir kalinya sebelum mereka dijebloskan ke penjara. Trus ada mitos setiap pasangan yang lewat dibawah jembatan ini, lalu berciuman tepat saat matahari terbenam maka cintanya akan abadi. Kita sih cukup ciuman di didepan jembatannya aja ya sayang he..he.. Maklum ogah sewa gondola buat lewat dibawah Ponte dei Sospiri he..he..
Kiss in front of Ponte dei Sospiri.

Venice memang cantik kalo difoto.

Jalan kaki keliling Venezia siapa takut he..he..
Piazza San Marco.
Setelah puas keliling kota air Venezia dan belanja oleh-oleh. Kami akhirnya balik ke Venezia Mestre. Tetap dengan bekal wajah penuh keyakinan dan tanpa tiket, kami naik bus lagi ke daerah Mestre. Sejak hari itu kami memegang teguh moto "dengan wajah penuh keyakinan" untuk naik bus selama di Italia huaha..ha.. Lumayan menghemat euro.
Koleksi museum di Venezia.

My Best Friend Forever is My Husband.
Sesampainya di Mestre kita mau makan di restoran khas Italia yang ada di dekat hotel. Tapi sayang toko dan restoran di daerah itu pada tutup karena Paskah. Yang buka hanya supermarket. Jadinya kita belanja di supermarket deh. Beli cemilan dan buah. Paling senang pas nemu sekotak stroberi dengan harga 1 euro saja. Mana stroberi nya gede-gede lagi, benar-benar bikin ngiler. Beli deh buat dimakan di hotel nanti dan jangan lupa cemilan buat di atas kereta besok. Yap besok kami akan melanjutkan perjalanan ke kota Pisa, lalu dilanjutkan ke Roma. Yang penasaran baca postingan berikutnya ya.

Semoga bermanfaat..!!!

2 komentar:

  1. Hallo mba chichi salam kenal,
    Saya mau tanya apakah jika malam hari( 21:30)berjalan dari mestre station menuju hotel vidale cukup aman?
    atau bisa dengan bus unutk mencapai hotel vidale?
    kebetulan saya tgl 21-23 april bermalam di hotel vidale
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Faldy, salam kenal juga.
      Aman kok jalan malam dari mestre station ke hotel vidale. Soalnya kami pun jalan saat pagi hari (jam 6 pagi) dari hotel ke stasiun aman walaupun jalanan masih sangat sepi. Kalau bus saya juga kurang tau, karena selalu jalan kaki dari station ke hotel dan sebaliknya he..he.. Semoga membantu.

      Hapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...