Minggu, 07 Juli 2019

Indahnya Pesona Kepulauan Komodo Indonesia (Sailing Trip Komodo). 

Pulau Padar, Indonesia.

Beberapa tahun yang lalu ketika traveling ke Lombok, niatan untuk sailing trip ke komodo ini sudah tercetus. Tapi karena satu dan lain hal, sailing trip ke komodonya batal dilaksanakan. Alhamdulillah, awal tahun 2019 ini, akhirnya impian saya menjelajahi kepulauan komodo terwujud. Sempat maju mundur dan ragu-ragu mengingat cuaca di bulan Februari yang sering hujan dan tidak cocok untuk sailing trip (perjalanan dengan kapal).

Tapi akhirnya berpikir, kalau tidak sekarang lalkapan lagi? Jika ditunda-tunda maka ada saja nanti penghalangnya. Setelah melihat-lihat paket open trip yang ditawarkan beberapa tour, akhirnya kita memilih memakai jasa indovacationtrip untuk sailing trip ke komodo ini. Awalnya kita memilih paket trip dengan kamar private untuk berdua, dengan harga sedikit lebih mahal. Tapi ternyata kamar privatenya sudah tidak tersedia, jadinya kita memilih paket sailing trip harga standar dengan resiko kamarnya dicampur dengan peserta trip lainnya.

Tiket pesawat JKT-Labuan Bajo PP pun sudah kami beli jauh-jauh hari. Beberapa hari sebelum berangkat ke Bajo, sempat terdengar issue bahwa pulau Komodo akan ditutup untuk wisatawan. Wah sempat kaget dengan hal ini, takut-takut ga bisa lihat komodo langsung pas sailing trip nanti. Langsung kontak indovacationtrip untuk menanyakan hal ini. Ternyata itu baru wacana dari gurbernur NTT, tapi belum tau kapan di realisasikannya. Saat ini katanya uda ada beberapa pulau di kepulauan Komodo yang ditutup untuk wisatawan, lebih pastinya bisa tanyakan langsung aja ke penyelenggara trip nya.

Kepulauan Komodo.

Jujur saya ga punya ekspektasi tinggi dalam trip ke Komodo ini. Karena baru kali ini mencoba ikutan sailing trip dengan beberapa orang yang tidak dikenal. Lalu beberapa hari sebelum berangkat mendapat kabar kalau penyelenggara trip meng-oper kami ke penyelenggara trip rekanannya yaitu anjanitrip. Jadi kami tidak ditangani langsung oleh pihak indovocation trip. Belum lagi jadwal yang saya pilih ke Komodo adalah saat low season dimana cuaca dan ombak tidak terlalu bagus. Tapi keuntungannya tentu tempat-tempat keren yang saya kunjungi tidak tumpah ruah oleh para pengunjung he..he..

Open trip sailing komodo yang kami ikuti memakan waktu 3 hari 2 malam. Dimana kita akan menginap selama 2 malam diatas kapal dengan kabin ber-AC. Jadwal tripnya dimulai dari hari Jumat pagi dan berakhir pada hari Minggu siang. Selama trip ini kita akan berkeliling menggunakan kapal menjelajahi kepulauan komodo. Biaya open trip sudah termasuk biaya makan, dokumentasi dan akomodasi selama trip berlangsung. Tapi belum termasuk biaya tiket dari tempat domisili menuju Labuan Bajo. Kami kemaren membayar 2,25jt perorang untuk open trip di kamar kabin standar ber-AC. Sedangkan untuk kamar private kami ditawarkan harga 2,5jt perorang. Semua biaya dilunasi setelah saya sampai di Labuan Bajo, jadi diawal kami hanya mengirimkan DP saja. Pihak dari indovacation trip sangat bagus responnya atas semua pertanyaan dan permintaan saya he..he..👍

Anak pantai.

Karena trip akan dilaksanakan pada hari Jumat pagi, kami memutuskan untuk terbang ke Labuan Bajo pada hari Kamis dan menginap semalam disana. Saat memilih hotel di Bajo, saya ketemu satu hotel yang oke banget dan lokasinya tak jauh dari dermaga tempat meeting point open trip kami. Nama hotelnya Le Pirate Hotel Labuan Bajo. Jaringan hotel Le Pirate sudah terkenal terutama di Bali, dan ternyata mereka juga ada di Labuan Bajo. Saya pun langsung jatuh cinta melihat foto-foto hotel ini dan langsung book melalui website mereka. Berikut itinerary perjalanan dan cerita keseruan saya menjelajahi kepulauan Komodo :

Kamis, 7 Februari 2019.

Kami berdua terbang dari Jakarta menuju Labuan Bajo dengan pesawat Citilink. Kenapa pilih naik armada ini, karena waktu itu cuma armada ini yang punya direct flight atau penerbangan langsung dari Jakarta ke Labuan Bajo. Alhamdulillah cuaca hari ini cerah dan penerbangan kami aman selamat sampai di Labuan Bajo.
Sempat foto dulu ma Pak Jokowi sebelum terbang ke Labuan Bajo he..he..

Sesaat sebelum mendarat di bandara komodo labuan bajo.

Setibanya di bandara Komodo Labuan Bajo kita dijemput oleh pihak Anjanitrip untuk diantar ke Le Pirate Hotel. Selain kita juga ada peserta trip lain juga yang dijemput dari bandara saat itu. Kami pun sempat berkenalan dengan beberapa orang peserta trip yang semobil dengan kami. Jarak dari bandara ke hotel ternyata cukup dekat cuma 10 menit berkendara dengan mobil.

Komodo airport.

Setibanya di hotel kami pun langsung check in. Dan menikmati hotel Le Pirate yang keren ini. Tak lupa sambil menikmati welcome drink yang diberikan oleh pihak hotel. Jadi hotel Le Pirate ini lobby nya tidak ada, seluruh proses check in dan check out dilakukan di cafe/bar hotel Le Pirate. Cafe nya sendiri terletak tinggi dari jalan, sehingga punya pemandangan langsung ke laut. Kamarnya berada di lantai atas dan punya konsep unik dan keren. Silakan dilihat foto-foto berikut ini. Puas leyeh-leyeh di kamar hotel.

Le Pirate Hotel.

Leyeh-leyeh didepan kamar hotel kami.

Pemandangan dari cafe Le Pirate Hotel.

Hotel mungil nan cantik.

Yang mau ke Labuan Bajo bisa coba hotel ini.

Cafe di rooftop hotel Le Pirate.

Cafe bawah + lobby hotel.

Kamar kami di Le Pirate.

Mungil tapi nyaman dan bersih.

Kamar mandinya.

Welcome drink.

Ada kolam renang kecil di rooftop hotel.

Habis Magrib kami keluar untuk makan malam di Kampung Ujung tempat wisata kuliner terkenal di Labuan Bajo. Cukup jalan kaki saja dari Le Pirate Hotel ke Kampung Ujung. Disini kita akan dimanjakan dengan berbagai macam makanan dari seafood, mulai dari ikan bakar, udang, cumi, lobster sampai kepiting. Tips makan disini mah standar yaitu pilih seafood yang kita mau lalu tanyakan harganya dan jangan gengsi untuk tawar harganya. Cocok harga baru deh seafood segarnya dimasak sesuai yang kita mau, apakah mau dibakar, digoreng atau disteam..yummy..
Makan malam kami di pujasera Kampung Ujung.

Mari makan.

Warung tenda tempat kami makan di Kampung Ujung bersama pemiliknya.

Silakan dipilih seafood nya.

Chit chat sebelum tidur.

Good night.

 Jumat, 8 Februari 2019.

Pagi ini kami check out dari Le Pirate Hotel. Sehabis sarapan kami dijemput oleh pihak Anjanitrip dengan mobil mereka. Selain kami didalam mobil juga terdapat sepasang suami istri muda, kami pun berkenalan. Ternyata pada open trip kali ini ada lebih dari 20 orang peserta dan dibagi dalam 2 kapal/group. Kami berada di kapal 2 yang berisi 10 orang peserta trip, yang terdiri dari kami, lalu sepasang penganten baru, 3 orang keluarga asal China dan 3 orang cewek-cewek manis berhijab yang saling bersahabat. Alhamdulillah, kami berada di kapal yang pesertanya berpakaian sopan semua. Ga da bule, atau gadis-gadis berbikini he..he..

Sarapan di Le Pirate.

Nunggu jemputan untuk Sailing Komodo.

Menunggu kapal kami ready.

Dermaga Labuan Bajo.

Setibanya di kapal kami langsung di sambut oleh kapten dan kru kapal. Ketika pembagian kamar, kami dapat kamar bersama pasangan penganten baru. Tapi syukurnya ada 1 kamar kosong di kabin atas, dan kamar tersebut private untuk 2 orang. Jadinya pasangan penganten baru memilih untuk di kamar kabin atas, sehingga kami cuma berdua di kamar yang untuk 4 orang. Alhamdulillah, makasih ya Melli & Meldi si pasangan honeymoon di kapal kami..😘

Ini kapal yang kami gunakan untuk menjelajahi kepulauan Komodo.

Kamar tidur kami di kapal.

Exciting.

Ayo kita mulai berlayar.

Enjoy.

Us.

Kapal kami ini bisa menampung sampai 14 orang, tapi syukurnya anggota trip di kapal kami cuma 10 orang, jadi tidak terlalu crowded rasanya. Setelah pembagian kamar, kita langsung dijamu makan siang dengan berbagai macam seafood. Tak terkira nikmatnya, makan seafood diatas kapal dengan pemandangan laut biru. Mana makanannya enak-enak dan melimpa ruah..🤤 Sailing Trip Komodo kami pun dimulai.
  • Pulau Kelor.
Destinasi pertama kami pada sailing komodo ini adalah pulau Kelor. Pulau kecil dengan bukit ini memiliki pantai putih yang indah. View paling keren di pulau ini adalah di puncak bukitnya. Kami pun mesti trekking dengan medan yang cukup terjal dan curam demi bisa melihat keindahan pulau ini. Untuk trekking disini mesti hati-hati karena medannya cukup licin dan terjal. Tapi semua usaha dan lelah saat trekking bakal terbayar dengan view spektakuler dari puncak pulau Kelor. Lumayan lah bisa membakar kalori seafood yang kami makan barusan he..he..

Pulau Kelor

Baru tiba di Kelor.

Naik ke puncak pulau Kelor.

Mantap viewnya.

I like me better with you.

Pose.

My Man.

Pantainya putih bersih.

Cuaca mendukung.

Ayo kita balik ke kapal.

Honeymoon he..he..
  •  Pulau Rinca.
Beres menikmati pulau Kelor, kita lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal ke Pulau Rinca. Disini merupakan salah satu pulau habitat asli Komodo. Kalau beruntung kita bakal ketemu langsung dengan komodo disini. Baru sampai di dermaganya, kami uda dibuat parno, karna nama dermaganya Loh Buaya yang artinya banyak buaya di dermaga itu he..he.. Jadi ya mesti hati-hati, belum lagi komodo yang hidup bebas di pulau ini.

Baru mendarat di Pulau Rinca.

Dermaga Loh Buaya.

Bersama pasangan honeymoon he..he..

Untuk keamanan selama di pulau Rinca, kita dipandu oleh 2 orang Ranger. Satu berjalan didepan rombongan dan satunya lagi berjalan di belakang rombongan. Kami pun memulai penjelajahan di pulau Rinca. Tak perlu waktu lama, kita sudah melihat beberapa komodo. Ada yang ukurannya besar, dan ada juga yang kecil. Rata-rata komodo ini terlihat tenang dan tidak berbahaya. Tapi semuanya sirna ketika tiba-tiba komodo ini bereaksi ketika melihat syal salah satu dari kami terbang oleh angin.

Komodo lagi ngadem.

Komodo lagi pacaran.

Langsung saja Ranger kami bersiap siaga menjaga kami dari reaksi komodo yang tiba-tiba ini. Lalu setelah keadaan tenang, kami dikumpulkan untuk diberi arahan lebih lanjut. Jadi ternyata komodo itu tertarik dengan benda yang melambai atau bergerak-gerak oleh angin, sekali mereka tertarik biasanya mereka akan mengejar sampai dapat. Buseett..untung tadi komodonya ga ngejar. Alhasil, kami semua lalu merapikan semua barang bawaan agar tidak ada yang menarik perhatian komodo.

Ternyata selain melihat komodo, pulau Rinca juga menawarkan pemandangan yang luar biasa. Malah saat trekking ke atas bukitnya kita bisa ketemu view perbukitan yang mirip banget sama Bukit Warinding di Sumba. Belum lagi view ke arah lautnya. Dari kejauhan kita bisa melihat deretan pulau-pulau di sekitar pulau Rinca. Sungguh indah dan memanjakan mata.

Trekking di Rinca.

Happy.

Green season.

Bukit Warinding ala pulau Rinca.

Memanjakan mata dengan keindahan alam.

Jangan sampai pakai sepatu yang ga nyaman selama trekking.

The view.

Hampir 1,5 jam kami berkeliling pulau Rinca. Sesampainya di kapal ternyata sudah ada jus buah naga dan pisang goreng keju coklat tersedia untuk kami semua. Wah benar-benar melegakan, karena kita memang merasa lelah setelah keliling pulau Rinca sore itu.

Jus buah naga.

  • Kalong.
Sehabis dari Pulau Rinca, kapal kami bergerak ke destinasi berikutnya yaitu Kalong. Disini kita akan melihat ribuan kelelawar terbang melintasi langit Kalong. Kami semua beranjak ke atas deck kapal sambil membawa gelas jus buah naga dan leyeh-leyeh di bean bag yang ada disini. Tak terasa menjelang senja kami tiba di Kalong. Saat matahari mulai turun, ribuan kelelawar terbang diatas kami. Makin lama makin banyak dan membuat formasi rombongan. Kami tak hentinya berdecak kagum melihat fenomena alam ini.

Sore-sore di deck kapal.

Kalong.

Ditemani Anya dan Kalong yang berterbangan.

Sayang sunsetnya ketutup awan.

Ribuan kalong berterbangan.

Wefie dulu.

Menjelang senja.

Alhamdulillah..hari ini cuaca bagus dan tidak hujan. Semua destinasi di hari pertama bisa kami kunjungi dan sangat puas menikmatinya. Malamnya kami dijamu dengan makan malam yang super endes dari kru kapal. Makan malam kami pun ludes tak bersisa. Besok pagi kami akan ke destinasi berikutnya. Yaitu destinasi yang paling saya tunggu-tunggu he..he..

Sabtu, 9 Februari 2019.

  • Pulau Padar.

Subuh-subuh kita sudah dibangunkan oleh tour leader kami. Dia bilang segera bersiap karena kami telah tiba di pulau Padar, dan akan trekking melihat sunrise di pulau ini. Destinasi yang paling saya tunggu-tunggu dalam sailing trip ini. Wah langsung saja saya semangat bangun, beres-beres, solat subuh dan bersiap trekking ke puncak Pulau Padar.

Trekking di pulau Padar.

Ayo semangat.

Makin tinggi view makin oke.

Pagi itu sudah ada beberapa kapal yang merapat ke pulau padar. Dan rombongan kami termasuk yang awal datang. Kami pun dengan semangat 45 menaiki anak tangga menuju puncak pulau Padar. Kita melewati ratusan anak tangga, tapi tak usah ragu. Jika lelah berhenti saja dulu dan nikmati pemandangannya. Makin tinggi anak tangga yang kita naiki maka makin indah view yang kita lihat. Karena itu tak ada satu orang pun yang menyerah, demi view indah puncak pulau Padar.

Bang Tomi bergaya di Padar.

Finally.

Ga kan puas-puas foto dengan view seindah ini.

Kainnya hasil minjem he..he..

Alhamdulillah.

My bucket list.

Ala-ala model kain sarung.

Our squad on boat.

Bokeh.

Menyambut pagi di Padar.

Oke.

Setelah menikmati olahraga pagi sambil trekking di Pulau Padar, kami kembali ke kapal. Ternyata di kapal sudah tersedia menu sarapan untuk kita semua. Alhasil kita pun langsung senang dan menikmatinya.

Hati-hati foto disini ya guys.

Cape, duduk aja dulu.

Makasih sayangku.

We did it honey.

Puncak Padar.

Sebelum turun ke bawah.

Spot foto yang beragam.

Jangan bosan liat foto kita ya he..he..

Balik ke kapal.
Hold my hands.

  • Pink Beach.

Dari Pulau Padar, kapal kami lalu menuju Pink Beach. Disini kita bakal menikmati pantai dengan pasirnya yang halus dan berwarna pink. Warna pink tersebut terjadi karena campuran dari pasir dan serpihan koral yang berwarna merah. Warna merah dari koral disebabkan oleh hewan mikroskopis "Foraminifera" yang memberikan pigmen merah pada koral tersebut.

Pink Beach.

Ini lagi foto pakai drone.

Lompat yuk.

Ayuk lompat.

Bersih pantainya.

Airnya jernih.

Rela gosong.

Cewek-cewek.

Naik ke batu karang.

Selain pantainya yang cantik dan berwarna pink. Disini kita juga bisa snorkeling menikmati alam bawah lautnya. Diujung pantai terdapat bukit sabana yang indah. Rombongan kami melakukan sesi foto dan video disini. Seru juga sampai-sampai ga sadar kalau makin gosong kulitnya ha..ha.. 

Pacaran dulu.

Eh ketauan difoto.

Bukit sabana di belakang.

Vitaminsea.

Deretan kapal yang merapat di pink beach.

Menikmati air laut.

Love it.

Speed boat.

  • Manta Point.

Puas berjemur di Pink Beach kami lalu ke destinasi berikutnya yaitu Manta Point. Disini kita bakal snorkeling untuk melihat Manta Ray dari dekat. Wah ga kebayang kan gimana serunya. Untungnya penyelenggara trip kami menyediakan alat snorkeling yang memadai beserta fin/kaki kataknya. Jadinya kita merasa makin aman dan nyaman untuk snorkeling.

Lokasi Manta Point ini terletak di tengah laut dan pastinya berada di laut dalam. Arusnya pun ga bisa dianggap remeh pada kondisi-kondisi tertentu. Awalnya agak sulit melihat Manta Ray, karena dalamnya lautan juga berwarna biru gelap hampir sama dengan warna punggung Manta Ray. Tapi sekitar 15 menit snorkeling akhirnya si Manta Ray yang saya cari-cari muncul. Ga hanya 1 tapi langsung 2 dan gede banget dibawah badan saya. Saking kaget dan takutnya, saya langsung keluarin kepala dari dalam air dan ga berani lihat tu Manta Ray melintas ga jauh dibawah kaki saya..ha..ha..

Persiapan di kapal sebelum nyebur di Manta Point.

Lagi nyari Manta Ray.
Ini laut dalam lho ya.

Siap-siap ketemu Manta.

 
Sejak itu, kita semua malah kegirangan karena ga lama, Manta Ray nya makin banyak dan sepertinya malah senang berenang dekat kita semua. Alhamdulillah..bisa snorkeling dengan Manta Ray yang gede banget. Pengalaman seru yang bakal terlupakan ini. Taka Makasar Sehabis Snorkeling dengan Manta Ray, di kapal sudah disiapkan makan siang untuk kami semua. Wah, kecapean berenang dengan Manta Ray langsung disuguhi seafood enak siapa yang bakal nolak he..he.. Dari sini kapal kami terus berlayar menuju destinasi berikutnya yaitu

Manta Ray.

Ini gede banget aslinya.

Berenang dibawah kaki kita.

  • Taka Makasar.

Taka Makasar ini adalah pulau pasir yang ada ditengah lautan. Sebenarnya pulau ini indah dan cantik banget pemandangannya, tapi sayang kita ga bisa lama-lama disini karena hujan. Niat awalnya bakal snorkeling, jadi batal karena kita takut disamber petir he..he.. Jadinya kita cuma foto-foto lalu kembali ke kapal.

Taka Makasar.

Hujan euy.

Ga jadi lama-lama disini.

Tapi tetap happy.

Splash.

  • Gili Lawa.

Dari Taka Makasar kami lanjut ke Gili Lawa. Ini spot snorkeling berikutnya karena disini terkenal dengan air lautnya yang dingin dan terumbu karangnya. Kami pun tidak membuka baju renang selama di kapal karena berniat untuk snorkeling disini.

Ternyata walau di pinggir pantai Gili Lawa arus lautnya lumayan kuat. Butuh tenaga extra buat snorkeling disini. Tapi pemandangan terumbu karangnya memang indah dan beragam. Ada beberapa terumbu karang yang rusak, dan ada sampah juga disini. Sedih sebenarnya melihat hal ini. Yuk kita mulai dari diri sendiri lebih menjaga alam dan mengurangi sampah plastik. Agar alam ini tetap terjaga dan indah.
 
 
Siap-siap snorkeling.

Jangan takut.

Sayang terumbu karangnya banyak yang rusak disini.

Berenang di laut.

Bang Tomi kaki kataknya ga dipakai.

Saya lebih senang kalau pakai fin/kaki katak.

Puas snorkeling di Gili Lawa, kami pun mandi dan bersih-bersih. Saat menjelang sunset, kami putuskan untuk duduk-duduk di atas deck kapal. Pelan-pelan kita melihat matahari turun dan mengubah langit berwarna jingga. Sepoi-sepoi angin laut dan riak gelombang yang menggoyangkan kapal kami perlahan membuat suasana makin damai. Tak jauh dari kami terlihat pulau Kanawa. Saya tak kan pernah lupa sore indah kami hari itu.

Nunggu sunset.

Berawan lagi.

Pulau Kanawa.

Santai bareng mereka.

Enjoy.

Langit jingga.

Minggu, 10 Februari 2019.

Pagi ini setelah solat Subuh, saya sengaja keluar kamar. Ternyata begitu buka pintu kamar saya langsung bisa melihat pemandangan matahari terbit. Otomatis saya langsung ambil kamera dan mengabadikan pemandangan indah itu. Kapan lagi bisa lihat sunrise dari kapal dan ditengah lautan gini he..he..

Sunrise.

  • Pulau Kanawa.

Sehabis sarapan kami semua diajak ke pulau Kanawa. Pulau cantik yang terkenal dengan pantainya yang putih dan ikan-ikan kecil berwarna warni yang menghiasi dermaganya. Letaknya tak jauh dari Labuan Bajo dan terdapat resort mewah disini.

Dermaga pulau Kanawa.

Welcome.

Main ayunan di Pantai Kanawa.

Kanawa Island.

Kami menghabiskan waktu dari pagi sampai siang disini. Mulai dari sesi foto dan video, lalu dilanjutkan dengan leyeh-leyeh di pantainya yang putih dan terakhir snorkeling bersama ikan-ikan kecil yang lucu dan cantik di dermaganya. Sungguh tak terlupakan pengalaman ini. Dan senangnya lagi kami makin merasa akrab satu sama lain dengan peserta trip yang ada di kapal kami.

Hasil foto dengan drone di Kanawa.

Husband & wife.

Candid.

Snorkeling di Kanawa.

Banyak ikan kecil disini.

Main sama ikan.

Airnya jernih dan terkesan dangkal padahal dalem lho ini.


Anak pantai uda pada kecoklatan semua kulitnya.

Kasi makan ikan.

Tu dalem kan dasar lautnya.

Ikan sini..sini..

Lagi nyari nemo.

Setelah puas menikmati pulau Kanawa, kami lalu kembali ke kapal untuk makan siang dan bersiap-siap kembali ke Labuan Bajo. Sekitar jam 1 siang kami tiba di dermaga Labuan Bajo, dan lalu diantar dengan mobil ke bandara. Karena siang itu kami langsung bertolak dari Labuan Bajo ke Jakarta. Saya tak henti bersyukur punya pengalaman indah dan seru selama Sailing Trip ke Komodo ini. Karena itu rasanya tak adil jika tidak saya share di blog saya. Next saya bakal explore keindahan Indonesia lainnya, ditunggu ya.. 

Labuan Bajo.

Di pesawat malah mereka lagi duduk di belakang kami ha..ha..

Pulau Padar dari atas pesawat, see u.

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...