Kamis, 29 November 2018

Keliling Amerika Serikat 2018 - USA Autumn Trip Day 5.

Central Park.

Hari ini adalah hari Selasa. Dan kami masih di New York (NY). Ada yang spesial setiap hari Selasa di NY ini, apakah itu? Nanti deh bakal saya bocorkan infonya disini, makanya baca sampai habis ya he..he.. Rencananya hari ini kita mau ke beberapa museum yang ada di New York, selain itu juga bakal menghabiskan waktu untuk menikmati taman terbesar di big apple ini.

Sekitar jam 9 pagi kami uda keluar dari airbnb dan jalan menuju stasiun subway. Destinasi pertama hari ini adalah American Museum of Natural History (AMNH). Dari sekian banyak museum yang ada di NY, sepertinya museum ini yang paling banyak direkomendasikan oleh para wisatawan. Kami pun jadi penasaran untuk melihat koleksi yang ada di museum ini. Untuk menuju kesini tinggal naik subway ke stasiun 81st Street-Museum of Natural History (B,C).

Sekitar jam 10 kurang kami tiba di depan museum ini. Ternyata museumnya belum buka, tapi akan segera dibuka, tepatnya jam 10 pagi. Sehingga tak heran antrian pengunjung sudah terbentuk didepan pintunya. Kami pun ikut antri didepan pintu museum, tak lama sudah ada 2 petugas penjaga yang mengatur antrian kami agar lebih tertib dan rapi. Tepat jam 10 pintu pun dibuka, disini kita kembali antri untuk beli tiket. Tapi buat yang sudah beli online sebelumnya bisa langsung masuk.

Antrian untuk membeli tiket masuk museum AMNH.

Antrian calon pengunjung dan lobby museum.

Kenapa kami ga beli online? Alasannya karena kalau beli online kita mesti bayar full harga tiketnya sebesar $23 perorang. Sedangkan sebenarnya kita bisa bayar sesuka kita (pay what you wish) saat beli tiket ditempat (on the spot). Jadi buat apa keluar uang lebih banyak kalau bisa berhemat, ya ga..he..he.. Untungnya pagi itu antrian tidak terlalu panjang, dan proses antrian pun berjalan cepat. Awalnya sempat khawatir juga bakal ga bisa beli tiket dengan harga se-mau kita, atau khawatir juga dapat petugas penjual tiket yang jutek gitu. Alhamdulillah semua kekhawatiran itu sirna ketika yang melayani kami seorang ibu yang sangat ramah, dan dia tidak menunjukkan wajah jutek sedikit pun walau kami cuma bayar $10 perorang alias $20 berdua untuk tiket masuk museum ini he..he.. Kalau teman-teman tega bayar cuma $1 ya silakan saja, tergantung keinginan dan kemampuan masing-masing.

Setelah tiket ditangan kami langsung dengan semangat mengitari museum ini. Eh jangan lupa sebelum masuk ke dalamnya, ambil dulu peta yang disediakan dibagian informasinya. Museum ini sangat luas dan besar, jadi dengan adanya peta memudahkan kita untuk menentukan koleksi apa dulu yang mau kita lihat. Kami sendiri mengawalinya dengan mengitari lantai 1 museum. Dari bagian pembelian tiket langsung masuk dan melihat beberapa koleksi binatang-binatang.

Tiket masuk AMNH.

Singa laut.

Bagus banget ini pas dilihat langsung.

3D.

Mamalia di lantai 1.

Bukan teddy bear he..he..
Penguin.

Ini dioramanya hidup dan terkesan nyata lho.

Lanjut naik ke lantai 2, kami melihat koleksi sejarah kebudayaan dunia seperti Afrika, America dan Asia. Pas disini kita sebenarnya cari kebudayaan Indonesia, karena dari beberapa info yang saya dapat sebelumnya katanya di museum ini ada koleksi kebudayaan Indonesia. Tapi sayangnya ga ketemi disini. Malah ketemu kebudayaan Arab, dan gambar Ka'bah besar disertai lantunan merdu Al-Quran..Subhanallah..senangnya hati melihat ini di negeri yang jauh dari Islam.

African peoples.

Melihat koleksi di lantai 2.

Pakaian perang orang Afrika.

Peninggalan di Asia.

Shaman alias dukun penyembuh penduduk asli Amerika Selatan.

Penyebab halusinasi.

Ka'bah.

Dari lantai 2 kami memutuskan untuk langsung ke lantai 4. Karena koleksi di lantai 4 adalah koleksi yang paling menarik dan paling banyak peminatnya. Yaitu koleksi fosil dan peninggalan dinosaurus. Begitu sampai lantai 4, kita langsung disambut tulang belulang berbagai macam jenis dinosaurus. Kami pun cukup lama menghabiskan waktu disini, karena takjub dengan koleksi dan informasi yang ada disini. Kita aja senang, apalagi anak-anak ya. Pasti suka sekali melihatnya. Apalagi kerangka fosil dinosaurus-nya cukup lengkap, dari yang kecil sampai yang besar banget dan ga muat disatu ruangan. Keren abis.

Disambut tulang belulang.

Fosil dino berbagai ukuran.

Belajar tentang dinosaurus disini.

Pengetahuan alam.

Suasana di lantai 4.

Happy us.

Ini tulangnya, dagingnya jadi minyak bumi.

Hebat ya bisa susun tulang belulang ini dengan rapi.

Husband & wife.

Fosil paling besar, ga muat dalam 1 ruangan.

Puas mengitari lantai 4, kami lalu turun ke lantai 3. Ternyata kita baru menemukan koleksi kebudayaan Indonesia di lantai ini. Masuk kategori Pasific Peoples, bareng Australia, Filipina, New Zealand dan Papua New Guini. Ada koleksi wayang, batik dan beberapa alat musik tradisional Indonesia.

Jadi ingat film yang kami tonton baru-baru ini.

Rada serem lihat patung-patung ini.

Indonesia.

Dari lantai 3 kami lalu turun lagi ke lantai 1. Ternyata kami melewatkan bagian yang menarik dan cantik di lantai 1 ini, yaitu bagian koleksi binatang laut. Jadinya kita kesini deh, untuk melihat-lihat. Dan asli cara mereka menyusun koleksi biota laut disini sangat menarik. Tidak hanya di tempel didinding, tapi juga di gantung dilangit-langit sehingga serasa kita beneran ada didalam laut he..he..

Bagian biota laut.

Cantik susunannya.

Ada binatang lainnya juga.

Paus.

Kami menghabiskan waktu hampir 2 jam didalam museum ini. Rasanya puas sekali setelah melihat koleksi-koleksinya. Dari sini kami lalu menyebrang jalan ke Central Park. Yup, taman terbesar di New York ini berada persis didepan AMNH. Eh tapi tunggu dulu, sebelum menyebrang sempatin dulu foto bagian luar museumnya.

Pintu masuk museum.

Bus sekolah yang kutunggu-kutunggu..

AMNH.

Setibanya di Central Park kami langsung cari bangku tanam dan duduk sambil makan cemilan disana. Maklumlah kaki kami pegel karena muterin museum hampir 2 jam he..he.. Lagi asyik makan, kami malah ketemu 2 orang mbak-mbak orang Indonesia yang beberapa hari lalu memfotokan kami saat di Jamaica Center. Jadinya kita pun saling sapa. Selain itu, selama duduk di kursi taman, kami ditemani tupai canti yang lucu. Bang tomi gemes banget, dan selalu lempar cemilan ke si tupai sehingga dia ga beranjak dari dekat kami.

Si tupai di Central Park.

Setelah kenyang dan kaki uda ga pegel lagi, kami lanjut jalan mengitari Central Park. Harapan kami pohon-pohon di Central Park ini sudah berubah warna jadi kuning, oren, merah khas musim gugur. Tapi harapan tinggal harapan, karena pada kenyataannya pohon-pohon disini kebanyakan masih hijau royo-royo hiks..hiks.. Ya sudahlah, kita nikmati dan syukuri saja sudah sampai disini.

Daun-daun berguguran.

Berasa dalam film lihat beginian.

Masih hijau, belum berubah dedaunannya.

Lady traveler..

Yang ini uda mulai kekuningan.

Mantan pacar.

Kami pun mengitari taman yang luas ini. Tujuan utama kami adalah menuju Bow Bridge yang merupakan tempat favorit para wisatawan. Ternyata jauh juga lho jaraknya dari 81st street kesini. Kita bakal melewati dan mengitari danaunya dulu. Tadinya saya pikir danaunya kecil, ternyata cukup besar dan kami merasa ditipu oleh penampakan di peta he..he.. Tapi senang banget lho jalan-jalan di taman ini, kalau capek ya duduk dulu dan menikmati setiap momennya. Malah ketemu sama orang Indonesia, dokter spesialis saraf yang lagi asyik baca buku disana. Dia menyapa kami dan menawarkan buat foto kita berdua. Kami pun ngobrol, ternyata mas-nya lagi ambil sekolah spesialis saraf gitu di New York, dan uda 3 bulan ada di NY.

Ada kura-kura di danaunya.

Romantisnya.

Itu Bow Bridge yang kami tuju.

Pasang kacamata dulu ah.

Bangku taman di Central Park.

Ini difotoin oleh mas-mas dokter saraf yang menyapa kami.

The lake.

Sebentar lagi sampai di jembatannya.

Difotoin sama seorang tour guide ramah yang kami temui.

Suasana di taman ini menyenangkan sekali.

Bow bridge.

Setelah lumayan jauh kami berjalan, akhirnya sampai juga di area Bow Bridge nya. Wah romantis sekali suasana disini, karena tepat di ujung jembatan ini ada seorang pemain biola yang sedang mendendangkan lagu "Can't help falling in love". Belum lagi banyak pasangan yang sedang mendayung perahu bersama, menambah suasana penuh cinta. Asli bikin adem dan bikin tenang pikiran berada disini.

Kalau warna daunnya uda kuning, merah, oren, pasti makin cakep ya.

Kebawa suasana romantis

Couple.

Enjoy the view.

Coba-coba foto disini.

Jembatan paling cantik di Central Park.

Nungguin pak suami.

Jadinya pas keluar taman ini, kami berdua malah keasyikan menendangkan lagu "Can't help falling in love".. "Take my hand, take my whole life too, for I can't help falling in love with you". Kebayang ga sih nyanyi lagu ini sambil pegangan tangan dan jalan bersisian menyisiri taman yang rindang. It's a good memory, right. Walau kaki pegel dan badan kedinginan, tapi semua terasa ringan karena bisa menikmatinya berdua denganmu.

Dari Central Park, rencananya kami mau mencari rumah yang lagi hits di NY saat itu. Yaitu sebuah rumah yang punya dekorasi Halloween paling keren dan jadi objek banyak foto orang-orang di instagram. Tapi sayang sudah naik subway ke stasiun terdekat lokasinya, malah ga ketemu rumahnya. Karena kaki uda pegel banget dan saya malas jalan lagi buat nyari tu rumah. Jadinya kita lanjutin aja perjalanan ke destinasi berikutnya.

Destinasi kami berikutnya adalah 9/11 Memorial Museum. Nah ini dia yang spesial setiap hari Selasa di NY. Karena setiap Selasa kita bisa masuk museum ini gratis mulai dari jam 5 sore. Karena itulah kita berencana sore itu untuk melihat museum ini. Tapi saya mulai mengeluh capek dan ragu buat kesana, rasanya pengen balik aja ke airbnb. Sehingga kami duduk lama dulu di stasiun sebelum memutuskan mau lanjut atau balik. Tapi untung bang tomi kasi semangat terus dan sabar nungguin mood saya balik, jadinya walau pegel, tetap aja kesana he..he.. Oya selain 2 museum diatas masih banyak museum lain di NY dan kebanyakan ada jam-jam masuk gratisnya, jadi teman-teman cari aja infonya di google ya.  Untuk ke museum 9/11 ini tinggal naik subway ke stasiun Cortland Street (R) atau stasiun World Trade Center (1).

Setibanya disana pas jam 5 sore, kami pun tidak membuang-buang waktu dan langsung ikutan antri untuk mendapatkan tiket gratisnya. Untungnya sore itu antriannya tidak terlalu panjang, sekitar 15 menit antri kami pun sudah mendapatkan 2 tiket gratis masuk ke 9/11 memorial museum. Ternyata kita ga bisa langsung masuk karena pintu khusus tiket gratis baru dibuka jam 17.30, jadinya kita foto-foto dulu di sekitarnya deh.

Antrian tiket gratis 9/11 museum.

Lumayan panjang, tapi pergerakannya cepat kok.

Oculus dilihat dari loket penjualan tiket museum 9/11.

Siapa cepat dia dapat, tiketnya bukan cowok depan ini he..he..

Foto-foto dulu di Oculus.

Oculus dari sisi yang lain.

Tiket gratis masuk museum 9/11.

Nungguin jadwal masuk museum sambil foto-foto.

9/11 memorial pool.

Jam 17.30 ketika kami masuk ke museum, kami lihat tiket gratisnya sudah habis. Ternyata tiket gratis ini jumlahnya terbatas. Jadi sistemnya siapa cepat dia dapat. Jadi buat teman-teman yang mau gratis masuk ke museum ini mesti datang tepat waktu atau sebelumnya, biar kebagian tiket gratisnya. Wah untung saya mendengar kata-kata bang tomi buat tetap kesini. Karena ternyata museum ini memang bagus buat dikunjungi. Terlepas dari pro dan kontra atas tragedi yang terjadi. Tapi setidaknya dengan melihat museum ini kita bisa mengirimkan doa untuk mereka yang menjadi korban. Jujur saya paling sedih ketika melihat foto-foto korban dan profile mereka. Belum lagi kenangan dan testimoni orang-orang terdekatnya. Selain foto-foto korban, kita juga bisa melihat cuplikan video cctv saat kejadian. Benar-benar menyeramkan dan menyedihkan.

Reruntuhan dari gedung WTC di museum 9/11.

Foto-foto para korban.

Kata-kata yang penuh arti.

Kerusakan yang diakibatkan bom saat itu.

Mobil pemadam kebakaran pun tak luput jadi korban.

Semua headline koran-koran dunia hari itu, termasuk koran Kompas Indonesia.

Suram.

Besi saja bisa meleleh dan rusak seperti ini.

Cukup lama kami di dalam museum ini. Tanpa kami sadari ternyata hari sudah gelap. Kami pun memutuskan untuk balik ke airbnb. Ketika tiba di stasiun dekat airbnb, kami tidak langsung pulang, tapi malah mampir dulu ke supermarket untuk membeli rice cooker, soalnya rice cooker traveling yang kami bawa dari Indonesia tidak bisa digunakan karena perbedaan voltase. Untung dapat ukuran kecil dengan harga $23. Selain itu kita juga beli beras dan bahan makanan lainnya. Salah satu kunci hemat traveling, ya masak sendiri, jadi ga mesti habis duit makan di restoran. Toh di Indonesia juga bisa makan di resto mewah, lebih enak lagi rasanya.

Airbnb kami terletak di Queens yang notabene banyak dihuni oleh imigran dari Asia terutama keturunan Tiongkok. Jadi ga heran supermarketnya pun yang punya orang keturunan Tiongkok, atau kalau orang USA bilang asian market. Jadi gampang banget nyari bahan makanan Asia di supermarket ini. Oya selain dekat dengan asian market, ada juga toko souvenir murah disini. Trus juga ada restoran Indonesia yang terkenal di NY yaitu Awang's Kitchen, letaknya cuma beberapa langkah dari Airbnb kami, dan setiap hari kami lewat didepannya he..he..

Beres belanja ini itu. Kami pun balik ke airbnb sambil menenteng rice cooker baru dan barang belanjaan lainnya. Next saya bakal berbagi perjalanan hari terakhir kami di NY. Banyak hal seru yang kami lakukan, termasuk melihat pemandangan sunset keren diatas gedung pencakar langit NY. Terus ikuti perjalanan kami ya, dan semoga bermanfaat..😊

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...