Minggu, 22 Januari 2017

Contoh Itinerary 4 Hari Keliling Bandung (Jawa Barat).

Salah satu objek wisata populer di Bandung.


Kita akan menemukan pendapat yang beragam mengenai pergi wisata ke Bandung. Ada yang senang dan tak jarang kita melihat wajah-wajah kecewa wisatawan yang terjebak macet di Bandung. Kota ini memang menawarkan banyak sekali tempat wisata, tapi disatu sisi hal ini membuat Bandung selalu identik dengan macet jika sudah masuk weekend apalagi long weekend. Kita berharap semoga semakin berkembang pesatnya pariwisata kota ini, juga dibarengi dengan berkembangnya sarana transportasi menuju tempat wisatanya. Buat saya untuk mensiasati agar tidak terjebak macet saat jalan-jalan ke Bandung adalah dengan traveling saat low season atau weekdays. Kalaupun mesti pergi saat peak season saya memilih untuk menyewa sepeda motor sebagai alat transportasi selama disana. Berikut contoh itinerary selama 4 hari keliling kota Bandung.


Hari Pertama :

1. Farm House Lembang.

Kita mulai perjalanan kita dengan sarapan di hotel. Jika baru tiba di Bandung bisa langsung menuju kawasan Lembang. Banyak sekali tempat wisata baru didaerah ini salah satunya adalah Farm House. Tempat ini sangat terkenal dengan replika Hobbiton ala New Zealand nya he..he.. Biaya masuk perorang adalah 20ribu rupiah, biaya ini sudah termasuk susu segar gratis atau sosis bakar (jadi kita yang tentukan mau susu segar atau sosis). Saat saya berkunjung kesini saya memilih free susu segar dan rasanya enak apalagi diminum sambil jalan-jalan keliling Farm House ini.

Itu susu segar dari Farm House yang ada ditangan saya.


Letaknya tidak terlalu jauh dari kota Bandung, jadi sangat direkomendasikan untuk datang ke tempat ini kalau sedang ada di Bandung. Menurut saya tempat wisata ini menggabungkan konsep alam dengan bangunan gaya eropa. Sangat pas untuk zaman sekarang yang mayoritas orang senang sekali berfoto-foto ria ditempat wisata. Selain memberikan sarana cantik untuk berfoto farm house juga menyediakan perternakan mini yang berisi domba dan kelinci sehingga anak-anak yang ikut berwisata bisa ikut bergembira dan mendapatkan pengalaman seru memberi makan kelinci dan domba. Untuk ikut memberi makan ternak ini, cukup beli wortel yang sudah disediakan diarea perternakan.

Hobbiton ala Farm House.

Kasi makan kelinci.

Rumah koboi.

Masuk penjara Farm House he..he..

Didepan kantor sheriff kota koboi Farm House.


Selain itu ada lagi yang paling hits disini yaitu sarana penyewaan baju ala Holland. Saya ga tau berapa pastinya penyewaan baju ini, karena ga ikutan sewa. Tapi paling sering lihat ibu-ibu antusias memakai baju khas Belanda ini sambil berfoto-foto diarea Farm House he..he.. Dan sepertinya ada yang kurang kalau ga nyobain pake baju ala Eropanya Farm House. Estimasi waktu memutari Farm House sambil berfoto-foto kira-kira 2 jam.

Bangunan bergaya eropa di Farm House.

Bandung rasa Eropa.

Namanya juga Paris Van Java.

Yang ini ala timur tengah.

Taman bunga di Farm House.

Rumah Hobbit

Toko souvenir di Farm House.

Senangnya ketemu bunga-bunga.

2. Dusun Bambu Lembang.

Setelah puas melihat bangunan bergaya Eropa, saatnya kita naik lagi kearah Lembang atas menuju Dusun Bambu. Letaknya sedikit lebih jauh dari kota Bandung, tapi perjalanan jauh ini ga kan sia-sia. Pengelola tempat wisata Dusun Bambu ini sama dengan Farm House dan beberapa tempat wisata baru lainnya. Tempat ini konsepnya menggabungkan alam dengan bangunan khas Jawa Barat. Ini terbukti dengan beberapa nama bangunannya yang terinspirasi dari cerita rakyat Sunda. Untuk masuk ke Dusun Bambu dikenakan biaya sebesar 15ribu perorang. Oya dari pintu terluar sampai ke bagian dalam tempat wisatanya cukup jauh, jadi pengelola menyediakan mobil wisata yang disebut ontang anting untuk mencapai bagian dalamnya. Jadi kita tidak perlu repot berjalan kaki. Tapi kalau ingin sedikit merasakan sensasi berbeda kita bisa melewati jalan pintas menyusuri pematang sawah untuk sampai ke area wisatanya he..he.. Kalau saya lebih memilih naik ontang anting karena mobilnya dihias menarik.

Ontang Anting Dusun Bambu.

Area yang sangat fotogenik adalah bagian danau buatan yang mana di pinggirnya disediakan bangunan-bangunan yang bisa kita sewa untuk tempat makan dan berisitirahat. Tidak sedikit orang yang menjadikan area ini sebagai tempat spot foto pre weddingnya. Selain menyediakan taman yang indah dan danau buatan. Dusun Bambu juga dipilih sebagai tempat makan yang menyenangkan. Karena ada beberapa area kece untuk bersantap disini. Mulai dari foodcourt, restoran dengan view kece ke danau buatan, sampai tempat makan unik-unik yang bisa kita pilih. Tempat makan unik ini selain yang ada di danau buatan kita juga bisa mencoba tempat makan yang berbentuk seperti sarang burung di area Lutung Kasarung.

Ketika baru sampai.

Hangat dalam dekapmu.

Cantik foto-foto disini.

Konsep danau buatan sekaligus tempat peristirahatan.

Bersantai sejenak.

Hijau dan menyenangkan.

Sepeda bunga.

Pasar oleh-oleh di Dusun Bambu.


Buat saya ini adalah sisi yang paling keren selama di Dusun Bambu. Karena kita bisa merasakan sensasi makan didalam sarang burung diatas pohon. Oya untuk foto-foto diarea ini tidak dilarang kok, asalkan tidak mengganggu pengunjung yang sedang bersantap diarea ini. Untuk mencapai area ini tersedia jembatan gantung yang keren juga. Selain itu ada juga playground untuk anak-anak, tapi untuk masuk area ini ada biaya tambahan lagi. Estimasi berkeliling dusun bambu sekitar 2 jam. Oya saat kita akan diberikan 1 botol air mineral secara free saat pulang. Aneh ya, kok ga dikasi saat kita datang, entahlah he..he..

Dari foodcourt kita jalan menuju Lutung Kasarung.

Playground utk anak-anak.

Jembatan gantung menuju restoran sangkar burung.

Enjoy.

Maafkan saya yg senang difoto ini he.he..

Ini dia Lutung Kasarung.

Sarang burung besar dikiri kanan saya.

Walau ga makan disana kita bebas foto-foto kok.
 
Becanda sama si Abang.

Bagian dalam tempat makan Lutung Kasarung.

Alami sekali.
 
Bunga-bunga.

Segarnya udara dan pemandangannya.

Love.


3. Tangkuban Perahu.

Kalau masih punya waktu kita bisa terus lagi kearah Tangkuban Perahu. Objek wisata satu ini merupakan objek wisata alam yang sudah lama eksis diarea Lembang. Dulu waktu masih berumur 4 tahun saya sudah dibawa Papa kesini, tapi sayang saya malah nangis pas dibangunin jadinya dibiarin tidur aja di mobil sementara 2 Abang saya sibuk foto-foto bareng Mama Papa he..he.. Oya foto saya nangis dan ngamuk di tangkuban perahu ini masih ada sampai sekarang jadinya ingat he..he..

Walau sudah lama objek wisata ini tidak pernah sepi oleh pengunjung, karena apa yang disajikan oleh Tangkuban Perahu adalah murni dari alam bukan buatan manusia jadinya pasti tak kan tergerus oleh waktu dan zaman. Objek wisata ini cukup jauh dari kota Bandung, tapi sudah sangat terkenal, jadi gampang ditemukan. Disini kita bisa menikmati keindahan alam gunung Tangkuban Perahu. Oya jangan sampai salah kostum kalau kesini ya. Karena udara disini cukup dingin jadi jangan lupa pakai jaket, atau baju yang tebal.

Duduk diatas pagar ga dilarang kan he..he..

Baru sampai di Tangkuban Perahu.

Foto lama ini tahun 2013, kita mah uda eksis pake tongsis he..he..

Nice.

Pake jaket kebanggaan pas kuliah.

Kawah Tangkuban Perahu.

Saat kabut menghilang sejenak.

Gunung Tangkuban Perahu pake lensa fisheye.

Indahnya ciptaan Tuhan.

Selain alam yang indah dan kawah belerang yang eksotik. Disini kita juga bisa wisata belanja. Karena sepanjang area parkir kita bakal menemukan penjual-penjual barang unik seperti tempat tisu berbahab bulu berbentuk kucing, atau kupluk-kupluk lucu berbentuk binatang dan tentu saja penjual stroberi khas lembang. Pokoknya unik-unik benda yang dijual disini. Lumayan buat oleh-oleh keluarga dirumah. Jika tingkat belerang sedang tinggi kawasan wisata satu ini ditutup untuk umum karena zat racun yang berbahaya.
Area parkir di Tangkuban Perahu.

Disini bisa berkuda juga lho.


Hari Kedua :

1. Upside Down World Bandung.

Apakah teman-teman pernah lihat foto-foto yang lagi hits di instagram berupa orang yang terbalik-balik. Nah di Bandung sudah ada lho tempat foto-foto narsis kebalik-balik ini. Namanya Upside Down World Bandung. Letak tempat ini persis dipusat kota tepatnya didaerah dipati ukur (DU). Tiket masuk tempat ini cukup mahal yaitu 100ribu rupiah perorang. Tapi jika ingin mencoba agar tidak penasaran boleh lah sekali masuk ke tempat ini. Saran saya lebih baik datang pagi atau sore hari. Karena kalau siang tempat ini cukup ramai, jadi mesti waiting list segala. Ini kondisi saat musim liburan ya. Kalau low season mungkin lebih sepi.

Upside Down World Bandung.


Dalam area ini terdapat 15 spot foto terbalik. Didalam juga ada petugas yang akan mengarahkan gaya kita selama berpose disana. Jika tidak ada petugasnya, kita bisa meniru gaya foto dari contoh foto yang ada ditempel didinding setiap spot. Tapi pengalaman saya lebih oke kalau fotonya diarahkan oleh petugasnya. Karena bayar masuknya cukup mahal, jadi jangan disia-siakan waktu selama didalam. Berfotolah sampai puas dan gempor. Tidak ada batasan waktu jika kita sudah masuk kedalam. Oya lumayan capek lho berpose untuk menampilkan efek terbalik yang real seperti yang diharapkan. Untung tersedia beberapa tempat duduk didalam, jadi kalau cape bisa ngaso dulu. Disini juga tersedia fasilitas loker gratis jadi barang bawaan agar lebih aman bisa disimpan diloker dan tidak mengganggu selama proses foto shoot he..he.. Jadi objek wisata ini sangat cocok bagi yang suka banget difoto he..he..

Ruang keluarga di Upside Down Bandung.

Ruang penyimpanan bir.

Sepeda terbang he..he..

Main yuk.

Kamar hello kitty Upside Down Bandung.

Guitar hero.

Ala-ala selebgram.

Kamar mandinya keren.

Ruang makan Upside Down Bandung.

2. Tebing Keraton.

Puas bernarsis ria di Upside Down, kita lanjut sorenya ke Tebing Keraton yang berada didaerah Dago Atas Bandung. Tebing keraton terkenal sebagai tempat melihat matahari terbit maupun tenggelam. Tapi lebih hits untuk melihat sunrise. Saya memilih untuk melihat sunset / matahari tenggelam disini. Untuk mencapai tempat ini lumayan jauh dan akses jalannya belum terlalu bagus. Masih banyak jalan tanah dan berbatu. Jalannya kecil dan mesti hati-hati karena langsung bersisian dengan jurang. Tapi perjalanan yang cukup menantang ini terbayarkan dengan view spektakuler dari tebing keraton.

View menjelang ke tebing keraton.

Dari atas tebing ini kita bisa melihat indahnya kota Bandung. Beruntung saya datang saat cuaca cukup bagus tanpa kabut jadi sunset pun terlihat jelas mewarnai jingga langit kota Bandung. Semakin matahari tenggelam semakin tampak pula cahaya kelap kelip kota Bandung. Tapi sayang kita tidak boleh sampai malam disini, hanya dibatasi sampai jam 7 malam waktu itu. Karena petugasnya juga sudah mau pulang. Oya untuk masuk area tebing keraton ini dikenakan biaya 12ribu perorang.

Tebing keraton menjelang malam.

Menanti sunset bersamamu.

Adem.

Sunset di tebing keraton.

Menikmati kelap kelip kota Bandung.

Hari Ketiga :

1. Kawah Putih Ciwidey.

Hari ini kita coba untuk explore bagian Bandung Selatan. Dan Kawah Putih adalah salah satu objek yang sangat terkenal disana. Saking keren nya tempat ini tidak jarang para penyanyi kita membuat video clip lagunya disini. Selain ini tempat ini juga sering sebagai spot untuk foto pre wedding. Perjalanan untuk mencapai tempat ini lumayan jauh melewati Kopo dan Soreang. Entah kenapa selama kuliah di Bandung saya belum pernah berkunjung kesini, sedangkan dari kampus saya kesini sudah lumayan dekat lho karena kampus saya di Bandung Selatan he..he.. Jadilah setelah nikah diniatin buat jalan-jalan kesini.

Saat tiba disini saya merasa sangat terusik dengan banyaknya pemuda/laki-laki setempat yang seperti calo tiket. Karena kami kesana memakai motor, kami tidak diperbolehkan mengendarai motor menuju area wisata diatas. Motor harus diparkir dibawah dan kita mesti naik ontang-anting alias angkot untuk menuju atas. Dan buat saya ini seperti scam untuk turis. Tiket masuk 20ribu perorang, sedangkan biaya ontang anting alias angkotnya 15ribu perorang jadi setiap orang mesti bayar 35ribu rupiah. 

Bukan hanya hal ini yang mengganggu, saat kita parkir motor kita diharuskan membayar terlebih dahulu sebesar 5000 rupiah, tapi mereka dengan sengaja memberi kita 2 masker biasa dan men-cas masker itu 5000 perorang. Jadi kalau berdua kena 15ribu (parkir + 2 masker). Untung kami berdua sudah bawa masker dari awal jadinya kita tolak maskernya dan bayar parkir aja 5000. Nah satu lagi yang sangat mengganggu adalah kita juga diwajibkan untuk menitipkan helm kita selama parkir disana, karena katanya kalau tidak dititip bakal hilang. Biaya titip per helmnya 5000/pcs, 2 helm jadi 10ribu. Belum apa-apa saya merasa uda dirampok sama penduduk setempat.

Sayang sekali tempat wisata ini tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah, malah dikelola oleh preman atau penduduk setempat yang berlagak seperti punya tempat. Coba kalau dikelola dengan baik oleh pemerintah, pasti kita yang datang pun merasa nyaman dan tidak merasa seperti diperas gini oleh penduduk setempat. Jadi saran saya kalau mau kesini mending naik mobil, jangan pakai motor karena wisatawan yang pakai motor lebih riskan diperas oleh preman disana. Trus jangan lupa bawa masker dari rumah, soalnya beli masker disana mahal, sedangkan kita biasanya stok dirumah banyak.

Gerbang Kawah Putih.

Ontang anting yang cuma angkot.

Terlepas dari semua scam yang dilakukan oleh penduduk setempat, objek wisata ini memang keren abis. Kita bisa turun ke kawah putih dan menikmati keindahan alam yang terbentuk alami ini. Kami beruntung karena datang saat cuaca cukup cerah tanpa kabut. Jadi bisa menikmati kawah putih nan eksotik ini dengan leluasa. Foto-foto pun jadi keren karena memang indah sekali tempat ini. Tapi untuk yang ada masalah dengan paru atau pernapasan tidak dianjurkan lama-lama berada didekat kawah putih ini karena kadar belerang nya cukup tinggi jadi cukup beracun jika dihirup dalam waktu lama. Sangat dianjurkan untuk selalu pakai masker. Untung kita berdua aman-aman aja selama disini dan puas foto-foto kece he..he..

Ala pre wedding he..he..

Swing-swing..

Anginnya bikin kece di baju.

Good moment.

Suami rasa pacar he..he..

Mr & Mrs Tomichi.

Keindahan yang beracun.

Jalur menuju kawah.

Magnificent.

Alhamdulillah, cuaca mendukung.

Tadinya dari kawah putih ini kami mau menuju objek wisata situ patenggang dimana ada objek wisata baru berupa Kapal bahtera disana. Tapi karena cuaca tiba-tiba mendung, kami pun mengurungkan niat ke situ patenggang dan langsung balik ke Bandung. Maklum kami cuma pakai motor kesana, jadi takut juga kalau kehujanan pas pulang. Karena ga bawa baju ganti dan persiapan kalau kehujanan. Ada hal yang baru pertama kali terjadi saat kami balik menuju kota Bandung dari kawah putih yaitu saya ketiduran diatas motor. Seumur-umur dan sudah sering naik motor jarak jauh saya belum pernah ketiduran. Tapi entah kenapa balik dari kawah putih itu saya ketiduran dibahu suami. Kebangun karena tiba-tiba Bang Tomi meraih tangan saya yang sudah terlepas dari perutnya. Jadi saking lelapnya saya ketiduran, pelukan saya ke perut Bang Tomi sampai kendor dan terlepas. Makanya cepat-cepat si Abang raih takut saya jatuh dan kenapa-kenapa. Saya kaget dan kebangun, abis bangun tidur jadi seger dan nanya banyak hal ke Bang Tomi soalnya ga pernah-pernah tidur diatas motor he..he..


Hari Keempat :

1. Maribaya Lodge.

Hari terakhir kita explore lagi area Lembang. Saat ini lagi hits banget orang-orang foto seperti sedang berada diayunan diatas hutan. Nah foto ini diambil di Maribaya Lodge. Tempat ini memang terkenal karena ayunan berlatar hutan pinus ini (swing mountain). Karena penasaran kita pun menyempatkan untuk datang ke objek wisata satu ini. Letaknya didaerah Lembang, bisa diakses dari jalan setia budi ataupu jalan dago. Kalau kata Bang Tomi lebih dekat ambil jalan dago atas menuju area ini. Letaknya cukup jauh dari pusat kota Bandung. Untuk kesini hati-hati jangan sampai salah masuk karena ada 2 objek wisata terkenal di Maribaya ini yang pertama kita lewati adalah Maribaya Resort yang objek wisata utamanya adalah air terjun lalu diujung baru kita temui Maribaya Lodge. Orang banyak yang salah kira, malah masuk ke Maribaya Resort. Jadi kalau ragu mending bertanya ke penduduk setempat, bilang aja mau ke Maribaya yang ada ayunannya pasti ditunjukkan arah yang benar he..he..

Akses jalan menuju tempat ini juga kurang baik. Jalannya masih banyak yang berbatu dan non aspal. Oya saat sampai disana banyak sekali penduduk yang menawarkan jasa parkir, jangan perdulikan apalagi kalau pake motor. Terus saja sampai kedalam karena didalam juga banyak kok tersedia area parkir. Kalau parkir diluar cukup jauh nanti kita berjalan kaki menuju pintu masuk tempat wisatanya. Untuk tiket masuknya 15ribu rupiah perorang dan kita dikasi gelang tanda masuk. Saat masuk kita sudah disuguhi pemandangan alam yang rindang. Dari kejauhan tampak hutanpinus yang rimbun.

Suasana saat masuk Maribaya Lodge.

Gelang tanda masuk Maribaya Lodge.


Objek wisata ini menawarkan atraksi foto ekstrim. Ada 4 wahana foto ekstrim yang bisa kita coba. Setiap wahana berfoto dikenakan biaya tambahan lagi mulai dari 15ribu - 20 ribu perorang. Karena saat ini objek wisata ini cukup populer jadi jangan heran kalau antrian foto ekstrim ini cukup panjang saat long weekend atau musim liburan. Yang paling panjang adalah antrian swing mountain itu (ayunan). Selain swing mountain ada juga wahana foto bersepeda diatas kawat, atau foto diatas rumah pohon dan rumah bambu. Tapi saat kesini kami ga coba satu pun karena males ngantrinya he..he.. Tapi jangan sedih, foto-foto aja diarea yang tersedia keren-keren kok hasilnya.

Hijaunya Maribaya Lodge.

Bercengkrama.

Happy face.

Ini lumayan serem buat befotoan.

Swing mountain yg ternyata cetek he..he..

Males ngantri jadinya foto dengan latar belakangnya aja.

Disini juga ada tempat makan bagi yang ingin makan. Ada area Foodcourt dan restoran. Untuk restoran viewnya langsung ke arah hutan pinus. Makan direstoran ini menggunakan sistem paket, satu paket makanannya seharga 50ribu rupiah. Cukup mahal menurut saya karena paketnya cuma berupa nasi ayam goreng dan lalapan, belum termasuk minum. Intinya memang menjaul view ini restoran. Ga da menu lain selain paket yang tersedia dan overpriced. Untuk di foodcourt juga cukup mahal makanannya, untuk sepiring baso diharga 25ribu rupiah. Saran saya mending jajan atau makan diluar area Maribaya Lodge ini jauh lebih murah dan banyak pilihan, bandung gitu lho pusat jajanan murah enak he..he.. Estimasi keliling dan foto-foto di Maribaya Lodge ini 1 jam saja. Karena areanya tidak terlalu luas.

Disuruh foto kayak gini he..he..

Ayuk ke destinasi berikutnya.

Maribaya Lodge.

2. Kebun Bunga Begonia.

Tempat ini ditemukan secara ga sengaja karena pasti kita lewati saat menuju Maribaya Lodge. Saya malah jatuh cinta dengan tempat ini dibanding Maribaya Lodge. Karena tempat ini jauh lebih fotogenik daripada Maribaya Logde. Kalau di Maribaya Lodge kita cuma disuguhi latar belakang hutan pinus, kalau disini banyak sekali spot foto yang berbeda-beda dan ditata cantik. Selain itu biaya masuknya juga murah cuma 10ribu perorang, dan tidak ada biaya tambahan lain untuk berfoto sepuasnya dikebun bunga ini. Untung saya ga menghabiskan waktu di Maribaya Lodge untuk antri wahana foto ekstrimnya, jadinya saya bisa lama-lama disini. Saya merasa mengambil keputusan yang tepat.

Sepedaan di Begonia.

Topi anyaman.

Banyak spot foto disini.

Kebun nan cantik.

Dari kejauhan tampak pegunungan.

Love in the air.

Abang dengan moge Begonia.

Hallo..

Silakan bergaya sesukanya.

Saat masuk kebun Begonia, kita dipinjamkan topi anyaman khas petani gitu. Agar muka terlindung dari sinar mentari. Wah malah bikin foto-foto kita makin kece dengan asesoris topi ini he..he.. Banyak sekali spot foto keren dikebun bunga ini, belum lagi adanya tambahan pernak pernik seperti sepeda, mobil berhias bunga, patung-patung binatang, dan bunga-bunga yang ditata berbentuk love. Bunganya bermacam ragam dan warna, jadi cantik sekali difoto. Untuk anak-anak juga ada fasilitas bermain dan memberi makan kelinci. Jadinya pasti mereka happy diajak kesini. Cocok sekali untuk wisata keluarga yang murah tapi berkualitas. Disini juga tersedia gazebo-gazebo yang digunakan untuk tempat makan. Makanannya juga lebih murah dari yang ada di Maribaya Lodge. Estimasi waktu keliling kebun bunga ini 2 jam.
Suasana sore di Begonia.

Warna warni bunga di taman bunga Begonia.

Seru deh disini.

Tempat menarik dan ramah dengan kantong.

3. Terminal Wisata Grafika Cikole.

Puas menikmati kebun bunga Begonia, sorenya kita lanjut menuju lembang atas ke Terminal Wisata Grafika Cikole. Tempat ini letaknya sebelum tangkuban perahu dan terkenal sebagai area outbound. Dulu waktu masih ngantor di Jakarta saya pernah outbound disini. Tapi saat ini yang bakal saya ceritakan adalah tempat menginapnya yang keren. Berada dihutan pinus tempat wisata ini membangu rumah-rumah penginapan yang keren dan sering disebut rumah kurcaci. Karena setiap rumah didepannya terdapat patung kurcacinya.

Untuk masuk kearea ini ternyata tidak perlu membayar. Entahlah saya juga tidak tau pastinya. Karena saat mau masuk saya disuruh lewat restoran oleh petugas yang bertugas disana, dan ternyata tidak ada satu loket tiket pun jadinya kami langsung turun menuju rumah kurcaci yang keren tersebut. Sebenarnya bukan rumah kurcacinya tapi view hutan pinus ditambah layout bangunan yang dibuat bertingkat-tingkat dengan gaya arsitektur menarik yang membuat tempat ini bagus untuk dikunjungi. Selain rumah kurcaci, disini juga disediakan tenda untuk camping. Saat kami kesana ternyata rumah kurcacinya penuh oleh wisatawan yang menginap.

Rumah kurcaci di Cikole.

Penginapan dan camping area.

Penginapan yg unik.

Sempat saya mengintip didalam rumah kurcaci itu tersedia beberapa tempat tidur. Jadi satu rumah bisa diisi sampai 8 orang. Kayaknya bisa jadi pengalaman yang unik juga tidur dirumah kurcaci ini. Tapi kalau pun tidak sempat menginap disana, kita masih bisa bersantai dan piknik diarea taman ini tanpa dilarang asal jaga kebersihan ya. Estimasi waktu menikmati tempat ini sekitar 1 jam.

Suasana disekitarnya alami dan asri.

Menikmati taman grafika cikole.

Deretan penginapan yang bisa disewa.

Tenda yang disewakan untuk camping nya.


Demikianlah contoh itinerary 4 hari jalan-jalan keliling objek wisata di Bandung. Sebenarnya masih sangat banyak objek wisata yang lain. Tapi karena belum sempat masuk dan melihat jadinya saya belum bisa cerita. Nanti kalau ada rejeki ke Bandung lagi, saya pasti mau explore objek-objek wisata lainnya. Semoga infonya bermanfaat. Dan jangan kapok ke Bandung ya..walau macet tetap ngangenin buat saya dan suami he..he.. Next saya bakal cerita tentang kuliner kegemaran saya selama di Bandung.


Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...