Kamis, 30 November 2017

Pengurusan Visa Schengen untuk Perjalanan Keliling Eropa 2017 (Euro Trip 2017).


Visa Schengen untuk perjalanan keliling Eropa 2017.

Menyambung dari postingan saya sebelumnya, setelah mendapatkan itinerary yang pas dan memesan hotel. Saya lalu sibuk membantu Mama Papa dalam mempersiapkan persyaratan untuk pengajuan Visa Schengen (Eropa). Karena 2 tahun lalu saya sudah pernah mengajukan Visa Schengen berdua dengan suami, jadi tak terlalu sulit dalam mempersiapkan persyaratannya.

Pertama yang kami lakukan adalah membeli asuransi perjalanan karena merupakan salah satu persyaratan pengajuan Visa Schengen. Karena posisi saya masih di Padang, kami beli asuransi perjalanan di kantor ACA Padang. Sekitar 450ribu rupiah per-orang untuk 17 hari perjalanan. Harga asuransi ini berbeda-beda tergantung lamanya perjalanan dan nilai tanggungan yang diinginkan.

Lalu kami mengurus surat referensi bank dan mempersiapkan rekening koran 3 bulan terakhir. Bersamaan dengan itu saya meminta suami mempersiapkan surat keterangan kerja dan slip gajinya 3 bulan terakhir, sebagai data pendukung.

Kami juga mempersiapkan pas foto. Mama Papa masih ada pas foto terbaru karena beberapa bulan yang lalu mengurus Visa Amerika, jadi pas foto itu yang dipakai. Sedangkan saya minta difotoin sama Papa pake HP dengan latar dinding putih. Nanti foto ini bisa minta diedit dan dicetak sesuai ukuran ketika tiba di foto studio di Jakarta (tips hemat dari saya he..he..).

Ini foto yang belum diedit, diambil dari HP saya untuk dijadikan pas foto sebagai persyaratan Visa Schengen.

Tak lupa mempersiapkan Paspor yang masih berlaku, Paspor lama, Kartu Keluarga, Buku nikah, Akte kelahiran beserta fotokopiannya. Untuk Papa saya juga minta surat keterangan sudah pensiun dari kantornya. Papa mah walau uda pensiun tetap aja masih aktif kerja di Rumah Sakit dan menjadi dosen luar biasa di FK Unand. Jadi gampang minta suratnya.

Setelah berkas-berkas yang dibutuhkan saya rasa cukup. Saya lalu mendaftar secara online untuk Visa Schengen melalui kedutaan Perancis yang dalam hal ini dijembatani oleh agen TLS contact. Jadi saat ini rata-rata kedutaan negara-negara Eropa memberikan wewenang pada pihak kedua/agen sebagai perantara dalam pengurusan Visa. Pendaftaran untuk pengajuan Visa Schengen di Kedutaan Perancis bisa klik link TLS Contact ini.

Halaman pertama yang muncul adalah pilihan negara lalu tombol Submit. Silakan pilih Indonesia lalu Submit. Setelahnya akan muncul halaman baru. Disini kita bakal diminta untuk membuat akun terlebih dahulu. Membuat akun baru tinggal klik pilihan "Create an account" disisi kiri layar. Akun ini bakal dibutuhkan selama proses pengajuan visa dan kita bisa men-cek perkembangan proses visa kita dengan cara log in dengan akun yang telah kita buat sebelumnya. Setelah itu tinggal ikuti proses pengisian form aplikasi Visa-nya.

Tampilan halaman pertama saat membuka website TLS contact dari HP.

Halaman berikutnya setelah memilih negara yang sesuai.

Halaman untuk pembuatan akun pengajuan Visa Schengen (Perancis) melalui TLS contact.

Untuk yang pergi bersama keluarga/rombongan, pengisiannya bisa dilakukan dalam satu akun saja. Jadi datangnya pun bersama-sama saat penyerahan berkasnya ke kantor TLS di Jakarta. Isi form aplikasi visa ini sebaik mungkin jangan sampai ada kesalahan Nama, Tanggal Lahir dll. Setelah form aplikasi visanya selesai diisi dan disubmit. Lalu nanti kita dapat memilih waktu janji temu (penyerahan berkas) dengan pihak TLS contact di Jakarta. Jangan lupa untuk pemilihan waktu janji temu ini tidak boleh lebih dari 90 hari sebelum berangkat. Dan disarankan juga tidak terlalu mepet waktu keberangkatan. Amannya antara 3 sampai 1 bulan sebelum berangkat.

Oya kenapa saya memilih mengajukan Visa Schengen melalui kedutaan Perancis, karena rute perjalanan kami kali ini memang paling lama di Perancis, selain itu negara Perancis adalah negara pertama yang kami datangi saat tiba di Eropa. Memang persyaratan pemilihan negara pengajuan Visa Schengen adalah negara yang paling lama kita tinggali selama di Eropa.

Saya memilih bulan Agustus untuk jadwal janji temu kami dengan agen TLS contact. Sekitar 2 bulan lebih sebelum keberangkatan kami ke Eropa. Ada beberapa pilihan jam, saya waktu itu pilih jam 09.00 pagi. Form aplikasi visa yang diisi melalui pendaftaran online nantinya tinggal di print bersamaan dengan slip undangan janji temu yang dikeluarkan oleh TLS contact.

Berikut berkas-berkas persyaratan pengajuan Visa Schengen yang kami persiapkan antara lain : 
  1. Paspor dan fotokopi halaman depan belakang (masing-masing).
  2. Paspor lama jika ada, fotokopi halaman depan belakang (masing-masing).
  3. Form aplikasi pengajuan Visa Schengen yang sudah diprint sebelumnya (masing-masing).
  4. Pas foto 6 bulan terakhir ukuran 3.5cm x 4.5cm berlatar belakang putih sebanyak 2 buah. Untuk yang berjilbab tidak perlu lepas jilbab, yang terpenting dahi, alis dan wajah terlihat jelas. Cuci cetak di studio foto di Jakarta rata-rata sudah punya ukuran pasnya dan nanti bakal diedit oleh mereka sesuai dengan yang diminta kedutaan. Saya kemaren di cuci cetak fotonya di studio foto yang ada di Kalibata saja dekat apartemen he..he.. Kalau mau yang berpengalaman tinggal datang ke jalan Sabang disana rata-rata studio fotonya sudah biasa cuci cetak pas foto untuk visa.
  5. Print-an slip janji temu yang dikeluarkan oleh TLS contact.
  6. Asuransi perjalanan sesuai dengan lamanya perjalanan sejak berangkat dari Indonesia. 
  7. Tiket PP dari Indonesia ke Eropa (ini bisa bookingan tiket saja) rangkap 3.
  8. Bookingan hotel selama di Eropa (rangkap 3).
  9. Kartu Keluarga dan fotokopinya (KK Ortu dan KK saya).
  10. Akte Kelahiran dan fotokopinya (masing-masing).
  11. Buku nikah dan fotokopinya (masing-masing).
  12. Surat keterangan pensiun Papa.
  13. Surat keterangan kerja Bang Tomi (suami).
  14. Surat rekomendasi bank.
  15. Rekening koran 3 bulan terakhir.
  16. Slip gaji suami 3 bulan terakhir (rangkap 3).
  17. Surat ijin dari suami karena Bang Tomi ga ikut, jadi saya sertakan surat ijin suami yang ditanda tangani oleh Bang Tomi diatas materai.

Berkas-berkas ini mesti dibawa semua saat janji temu dengan pihak TLS contact. Oya berkas diatas ada yang tertulis rangkap 3 karena kami perginya bertiga, untuk yang mengurusnya sendiri ya cukup satu saja. Pada tanggal yang sudah ditentukan kami bertiga sudah ada di Jakarta. Pagi itu untuk menghindari macet Jakarta kami diantar oleh adik saya pagi-pagi buta ke TLS contactnya. Alhasil kami tiba kepagian he..he..

Karena belum waktunya jadwal janji temu, kami lalu mencari tempat sarapan terdekat sekalian nunggu sampai jam 9. Untungnya tidak jauh dari kantor TLS contact di kuningan ini ada semacam gerai tempat makan, didalam gerai ini banyak pedagang yang berjualan berbagai macam jenis pilihan makanan. Pagi itu kita pilih sarapan soto dan bubur ayam. Selsai makan sekitar jam 8.30 kami kembali ke kantor TLS contact.

Saat kami tiba ternyata sudah ramai orang yang antri didepan pintu TlS contact. Saya aja sampai kaget karena 2 tahun lalu saya mengurus Visa Schengen disini sepi-sepi aja he..he.. Saya lalu mendekati Pak Satpam yang ada didepan pintu lalu menunjukan slip janji temu saya. Kata Pak Satpamnya saya masih harus menunggu setengah jam lagi. Akhirnya kami bertiga pun duduk, kebetulan ada kursi disana.

Jam 09.00 kami bertiga sudah berdiri didepan Pak Satpam diikuti oleh orang lain yang juga punya jadwal janji temu jam 09.00 pagi. Lalu diberi aba-aba boleh masuk oleh Pak Satpam nya. Kami bertiga masuk dan mengikuti instruksi untuk menyimpan HP di loker yang sudah disediakan, lalu seorang petugas akan memeriksa berkas-berkas yang kami bawa, kemudian memberikan nomor antrian. 

Selanjutnya kami dipersilakan duduk menunggu didepan loket penyerahan berkas. Sampai nomor antrian kami dipanggil. Oya pada TLS contact ini ada 2 kedutaan bekerja sama dengan mereka yaitu Kedutaan Perancis dan Kedutaan Swiss. Nanti petugasnya akan mengarahkan kita untuk menunggu didepan loket yang sesuai. Waktu itu bagi yang mengajukan lewat kedutaan Perancis menunggu pada deretan loket sisi sebelah kiri. Disini saya melihat banyak agen tour yang datang bersama rombongan atau anggota yang bakal ikut tour dengan mereka.

Nomor antrian kami dipanggil, saya lalu masuk ke loket yang sesuai dengan yang tertera pada layar. Awalnya saya sendirian saja yang masuk, Mama Papa menunggu dibelakang. Tapi akhirnya Mama ikutan masuk karena ingin tahu prosesnya. Alhamdulillah berkas kami dinyatakan lengkap dan sesuai, jadi langsung diterima oleh mbak-nya.

Berikutnya kami membayar pengajuan Visa Schengen ini pada kasir (kurs disesuaikan pada hari H), bayarnya cash, jadi siapkan uang pas/lebih. Setelah itu kita lalu masuk ke ruang pengambilan foto dan sidik jari. Nah karena saya sudah pernah rekam sidik jari dan ambil foto 2 tahun lalu, sempat ditanya sama Mas-nya mau pakai foto yang lama atau ambil baru. Soalnya kalau pernah punya Visa Schengen kurang dari 5 tahun berkas kita masih tersimpan jadi tidak datang pun tidak apa-apa. Saya tetap minta diambil foto baru dan rekam sidik jari lagi he..he.. Ga lupa suruh Mama Papa senyum, soalnya foto ini yang bakal dicetak pada Visa Schengen-nya.

Semua proses ini kami lalui sekitar 30 menit. Ketika semuanya sudah selesai kita nantinya akan mendapatkan slip untuk pengambilan paspor. Nah waktu pengambilannya menurut keterangan Mbak-nya 4-10 hari kerja. Nanti akan ada sms dan email sebagai pemberitahuan jika paspor sudah dapat diambil. Siap-siap harap-harap cemas deh dengan hasilnya, apakah Visa Schengen disetujui atau tidak. Selama masa menunggu ini saya berulang kali melakukan pengecekan proses pengajuan visa kami melalui akun saya di website TLS contact.

Dua tahun lalu kami hanya menunggu 2 hari kerja dan sudah mendapatkan sms dan email kalau paspor kami sudah dapat diambil. Tapi kali ini agak lama sekitar 4 hari kerja. Saya masih ingat banget, sedang asyik makan bebek Kaleo sama Mama di Tebet, tiba-tiba ada sms ke hp saya yang isinya kalau paspor kami sudah bisa diambil di kantor TLS contact. Makan jadi ga konsen, bawaannya pengen buru-buru balik ke apartemen ambil berkas pengambilan paspor lalu cuss menuju kantor TLS contact he..he..

Selesai makan siang itu, saya langsung ambil berkas dan berdua Mama menuju kantor TLS Contact. Memang pengambilan paspor ini dilakukan siang hari dari jam 13.00-15.00. Tiba di TLS contact saya menyerahkan slip pengambilan paspor beserta KTP. Lalu petugasnya langsung menyerahkan 3 amplop berisi paspor kepada saya. Sambil berdoa dan deg2an saya membuka amplop pertama (nama saya) dan langsung men-cek apakah ada Visa Schengen atau tidak. Alhamdulillah ada, Mama pun membuka amplopnya, Alhamdulillah Visa Mama juga ada. Terakhir punya Papa saya buka, Alhamdulillah ada. Senang dan bersyukur sekali visa kami bertiga di approve.

Saya langsung foto Visa-nya dan kirim WA ke Papa dan Bang Tomi. Kebetulan Papa sudah duluan balik ke Padang. Jadi yang di Jakarta cuma saya dan Mama. Visa sudah ditangan, saya pun mulai membeli tiket kereta api secara online untuk pindah-pindah kota dan negara di Eropa. Persiapan pun saya matangkan termasuk itinerary tempat wisata yang akan dikunjungi, mempelajari peta dan sistem transportasi umum tiap kota dll. Next saya bakal cerita perjalanan saya memulai Euro Trip 2017 ini. Terus ikuti ya dan semoga bermanfaat.

Selasa, 28 November 2017

Persiapan Perjalanan Keliling Eropa 2017 ( Euro Trip 2017).





Peta Eropa dari Vidiani.com
Ketika saya melakukan perjalanan keliling Eropa tahun 2015 lalu, terselip doa untuk bisa membawa kedua orang tua saya melihat keindahan benua biru ini. Karena saya tau mereka memiliki impian itu sedari saya kecil. Belum lagi ketika Papa memperlihatkan foto temannya yang sedang jalan-jalan ke Eropa, ini membuat saya semakin ingin membawa Papa Mama ke Eropa.

Awalnya saya bimbang, apakah sanggup jalan sendiri keliling Eropa tanpa tour dengan membawa 2 orang lansia yang sudah berumur lebih dari 60 tahun. Karena memang niatnya kami akan pergi bertiga saja. Sempat beberapa kali kami cek tour ke Eropa, tapi ternyata jadwalnya tidak cocok atau itinerary nya yang kurang pas. Sampai akhirnya bulan puasa lalu saya menemukan tiket Turkish Airlines murah PP (pulang pergi) ke Eropa dari situs pencarian tiket Skyscanner.


Tampilan website skyscanner di HP saya.


Posisi saya saat itu memang sudah berada di Padang (di rumah ortu), karena memang sudah kebiasaan saya beberapa minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri sudah stay di Padang. Obrolan yang awalnya santai tentang rencana trip ke Eropa ini, berubah menjadi serius ketika suatu malam saya mendapat tiket PP ke Eropa sekitar 7jt-an dengan Turkish Airlines. Pagi-nya saya cek lagi masih sama harganya, dan langsung saya kasi tau kedua orang tua saya. Keduanya antusias dan bilang kita ambil saja dulu tiketnya.

Pagi itu ditemani Mama Papa saya berkutat didepan laptop untuk issued tiket Turkish Airlines-nya. Tapi transaksi saya berulang kali gagal dikarenakan sinyal internet yang kurang bagus di rumah. Akhirnya pagi itu saya dan Papa pergi ke salah satu agen travel langganan Papa, untuk minta bantuan. Untungnya mbak yang bertugas disana sangat baik dan mau membantu kami mengambil tiket secara online dari website Turkish Airlines pakai kartu kredit saya. Sebagai tanda terima kasih kami memberikan salam tempel untuk mbak ini, karena pada dasarnya sudah membantu kami tanpa imbalan/keuntungan apa pun.

Tampilan website Turkish Airlines di HP saya.

Saya ga berani transaksi tiket online ini melalui warnet (warung internet), karena ga yakin jaringannya aman atau tidak. Makanya lebih baik melalui jaringan internet pribadi atau minta bantuan ke travel agen langganan yang sudah terpercaya. Kami membeli tiket Turkish Airlines untuk keberangkatan pada akhir Oktober dengan rute berangkat Kuala Lumpur - Paris dan rute kembali dari Roma - Jakarta. Total biaya tiket kami bertiga sekitar 23jt rupiah. Cukup murah mengingat Turkish Airlines termasuk dalam airlines yang bagus dan berada di peringkat ke 7 dunia rating skytrax 2016 walau sekarang ternyata turun ke peringkat 12 dunia berdasarkan rating skytrax 2017.

Satu hal lagi yang membuat saya tertarik terbang dengan Turkish Airlines ini karena adanya fasilitas "Istanbul in Hours", yaitu fasilitas tour gratis keliling kota Istanbul bagi penumpang Turkish Airlines yang transit (layover) di Ataturk Airport lebih dari 6 jam dan batas maksimal tidak lebih dari 24 jam. Tentu saya tidak ingin menyia-nyiakan hal ini, apalagi Papa belum pernah ke Turki, jadilah tiket keberangkatan kami saya atur sedemikian rupa sehingga kami punya waktu transit (layover) di Ataturk Airport lebih dari 6 jam he..he.. Biar bisa menikmati fasilitas " Istanbul in Hours" dari Turkish Airlines. Lumayan sekali terbang bisa banyak kota yang dikunjungi.

Tampilan website Istanbul in Hours.

Piliham tour yang ada di Istanbul in Hours.

Sebenarnya agak riskan juga, karena kami membeli tiket pesawat dulu sebelum mengurus visa. Tapi tiket murah ini jarang-jarang muncul, jadinya mau tak mau kami ambil resiko dengan membeli tiket terlebih dahulu. Tiket sudah ditangan, saatnya saya mengatur itinerary untuk perjalanan keliling Eropa kali ini. Yang pasti selama 17 hari perjalanan kami di Eropa di mulai dari kota Istanbul dan Paris lalu berakhir di kota Roma.

Selama bulan puasa lalu saya sibuk mengatur itinerary, dengan bantuan aplikasi "Rail Planner" yang sudah saya instal di HP sebelumnya. Karena pergi bersama orang tua yang umurnya sudah tidak muda, otomatis saya mesti pandai-pandai mengatur itinerary dan ritme perjalanan, termasuk memilih armada yang pas untuk pindah-pindah kota/negara selama di Eropa. Saya putuskan selama perjalanan ini untuk memakai transportasi kereta api saja selama keliling Eropa-nya, karena menurut saya lebih nyaman dan praktis dibanding naik bus atau pesawat.


Tampilan aplikasi Rail Planner di HP saya.

Aplikasi ini sangat membanti dalam menyusun aplikasi keliling Eropa.

Setelah melihat-lihat rute dan jadwal kereta dari Aplikasi "Rail Planner", akhirnya saya mendapat inspirasi untuk membuat rute setengah lingkaran di Eropa yaitu melalui kota Paris, Brussels, Koln, Berlin, Praha, Vienna, Venice dan Roma. Tidak hanya berkutat disisi Eropa Barat tapi kami juga akan sampai disisi Eropa Tengah & sedikit ke Timur. Semuanya akan dikunjungi dengan menggunakan kereta api.


Jalur Itinerary perjalanan kami yang saya gambarkan untuk Mama di majalah Turkish Airlines ketika diatas pesawat.

Peta itinerary kami diedit dari peta Eropa Vidiani.com

Setelah itinerary kota yang akan dikunjungi didapat dan mendapat persetujuan dari Mama Papa, saya lalu mulai mencari hotel yang sesuai. Dalam perjalanan ini saya menekankan pada diri saya untuk mencari hotel/penginapan yang letaknya dekat dari stasiun kereta api utama, secara saya yakin Mama Papa saya tidak akan kuat untuk menggeret-geret koper besar dari stasiun menuju hotel/penginapan yang letaknya jauh dari stasiun. 

Untuk meminimalisir kerepotan dalam membawa koper tersebut, saya mensurvey hotel/penginapan disekitar stasiun utama kota-kota yang akan kami singgahi dengan bantuan Tripadvisor dan Booking.com, sekaligus menentukan berapa lama kami akan stay disuatu kota. Agar cocok dengan lama perjalanan kami. Rata-rata harga hotel/penginapan didekat stasiun memang lebih mahal dari yang letaknya jauh, tapi hal ini bisa diakali dengan mem-booking hotel/penginapan tersebut jauh-jauh hari. Seperti yang saya lakukan (kurang lebih 4 bulan sebelum berangkat). Jadi disini saya sudah mulai membooking hotel untuk Euro Trip 2017 ini.

Untungnya rata-rata hotel/penginapan di Eropa menyediakan kamar private untuk 3 orang. Jadi tidak sulit mendapatkan kamar untuk kami bertiga. Oya tak lupa semua hotel/penginapan yang saya pesan melalui situs booking.com merupakan hotel dengan fasilitas free cancelation dan sistem pembayaran ditempat, yakni kartu kredit tidak akan dikenakan cas karena sistem pembayaran ditempat dan bisa di cancel sewaktu-waktu tanpa dikenakan biaya apa pun, dalam rentang waktu yang sudah ditentukan. Biasanya fasilitas free cancelation akan habis jika memasuki waktu beberapa hari sebelum waktu menginap.


Tampilan website booking.com di hp saya.

Hotel/penginapan selama di Eropa sudah saya pesan. Langkah selanjutnya adalah persiapan pengurusan Visa Schengen. Nah untuk tahap-tahap pengurusan visa ini bakal saya jelaskan pada postingan berikutnya. Jadi terus ikuti ya postingan mengenai perjalanan keliling Eropa 2017 ini. Semoga bermanfaat dan sapa tau teman-teman yang baca bisa bawa ortu tercinta juga ke Eropa suatu hari nanti. Amin YRA..

Kamis, 23 November 2017

Menginap di Hotel Bintang 4 dengan Biaya Setara Hotel Bintang 3 Karena Promo Diskon Hotel di Traveloka.

Kamar kami di hotel Harper Kuta Bali.

Trip saya ke Bali beberapa waktu lalu sangat mengandalkan aplikasi booking online Traveloka. Mulai dari booking tiket pesawat pulang pergi, sampai booking hotel di Bali. Aplikasi Traveloka sudah sering saya pakai untuk booking tiket pesawat karena prosesnya mudah, cepat dan sangat membantu dalam memilih maskapai yang sesuai dengan budget kita. Dan saya rasa sudah banyak yang merasakan manfaat booking tiket pesawat dengan Traveloka. Tapi kali ini saya akan berbagi pengalaman booking hotel murah melalui Traveloka.

Rencana ke Bali dicetus oleh suami saya, karena kebetulan bulan Agustus lalu saya berangkat ke Jakarta untuk mengurus Visa Schengen. Karena sudah di Jakarta, suami berpikir kenapa ga sekalian liburan ke Bali, secara domisili kami di Batam yang cukup jauh dari Bali. Awalnya saya masih mengabaikan ajakan suami untuk liburan ke Bali, karena fokus mempersiapkan persyaratan untuk apply Visa Schengen. Tapi semua berubah ketika saya mendapat info dari aplikasi Traveloka (yang sudah saya instal di HP saya) bahwa ada kupon diskon hotel dari Traveloka sampai dengan Rp. 300.000,- untuk priode pemesanan saat itu. 

Promo diskon hotel ini sangat menarik dan membuat saya penasaran apakah benar dapat diskon hotel atau tidak. Soalnya biasanya saya sering di PHP-in (alias diberi harapan palsu) oleh promo-promo diskon belanja he..he.. Promo diskon ini bisa dilihat pada menu/tombol "Ongoing Promos" di aplikasi Traveloka (yang sudah terinstal di HP) atau website Traveloka. Pada halaman promo diskon tersebut nanti terdapat kode kupon diskon yang bisa di-copy untuk digunakan saat pembayaran bookingan hotel. Berikut contoh diskon yang ada di aplikasi Traveloka.

Pilihan menu di aplikasi Traveloka di HP android.

Contoh promo diskon yang ada di menu "Ongoing Promos" di aplikasi Traveloka.

Contoh halaman yang muncul ketika kita memilih salah satu promo diskon di "Ongoing Promos" Traveloka, kode kupon diskon ini bisa di-copy dan digunakan saat pembayaran.

Iseng saya pun mulai mencari hotel di Bali dari aplikasi Traveloka di HP saya. Suami berpesan untuk booking hotel yang bagus karena niatnya ke Bali buat liburan bukan backpackeran. Maklum jiwa istrinya sering backpackeran alias jalan-jalan hemat, jadi sering bentrok dengan jalan-jalan eksklusif he..he.. Karena disuruh pesan hotel yang oke, saya pun men-sortir hotel dari bintang 4 keatas. Dari sekian banyak hotel yang muncul ada beberapa hotel yang menarik minat saya. Akhirnya setelah diskusi dengan suami, pilihan kami mengerucut jadi 2 hotel, keduanya hotel bintang 4 di Bali yaitu hotel The One Legian Bali dan hotel Harper Kuta. Rencananya kami akan menginap 4 malam di Bali, jadi 2 hotel ini kami bagi untuk menginap masing-masing 2 malam.

Kami lalu membooking 2 hotel tersebut, 1 hotel dari aplikasi Traveloka di HP suami saya (The One Legian) dan 1 hotel lagi dari aplikasi Traveloka di HP saya (Harper Kuta). Saat masuk pada halaman pembayaran terdapat tombol Apply Coupon, kami sama-sama memasukan kode kupon diskon hotel yang sudah kami copy sebelumnya. Dan ternyata memang benar kami mendapat diskon sampai Rp.300.000,- saat membooking 2 hotel tersebut dari Traveloka. Wah senangnya, ternyata promo diskon dari Traveloka itu asli tanpa tipu-tipu dan tanpa PHP (pemberi harapan palsu) he..he.. Kami jadi bisa booking hotel bintang 4 dengan harga murah. Penggunaan kode kupon diskon ini bisa dilihat caranya seperti di bawah ini.

Contoh halaman pembayaran bookingan hotel di Traveloka, pada tombol "Coupon" klik "APPLY", untuk memasukan kode kupon diskon yang sudah di-copy sebelumnya.

Halaman yang muncul di layar HP saat klik "APPLY", kita tinggal masukkan kode kupon diskon yang sudah di-copy sebelumnya.

Setelah memasukkan kode kupon diskon yang sesuai, maka harga yang tertera langsung mendapatkan diskon atau berkurang dari sebelumnya. Hemat dan menguntungkan banget. Berhubung sudah dapat hotel yang pas, saya langsung semangat buat cari tiket pesawat ke Bali. Kebetulan sekali ada tiket murah di Traveloka Jakarta-Bali dan Bali-Jakarta. Tanggalnya pun cocok dengan jadwal rencana kami ke Bali, tanpa ragu langsung saja kami beli di Traveloka.  

Bookingan hotel kami di The One Legian dari history e-voucher aplikasi Traveloka di HP suami saya.

Bookingan hotel kami di Harper Kuta dari history e-voucher aplikasi Traveloka di HP saya.

Bookingan tiket pesawat kami dari Jakarta ke Bali dari aplikasi Traveloka di HP saya.

Bookingan tiket pesawat kami dari Bali ke Jakarta dari aplikasi Traveloka di HP suami saya.
Bookingan tiket pesawat kami dari Jakarta ke Batam dari aplikasi Traveloka di HP saya.

Tiket pesawat dan voucher hotel dari Traveloka sudah ditangan, kami berdua pun jadi bisa liburan eksklusif di Bali tanpa bikin kantong jebol. Soalnya walau menginap di hotel bintang 4 tapi harga yang kami bayar setara hotel bintang 3 he..he.. Alhamdulillah, lumayan banget diskonnya. Dan kami sangat menikmati liburan kami di Bali kemaren.

Enjoy Summer di Bali.

Menanti sunset di La Plancha Bali.

Makasih buat suami yang paksa saya ke Bali he..he..

Menikmati sunset di Bali.

Oya untuk mendapatkan info promo diskon dari Traveloka ini, hanya dibagikan untuk mereka yang sudah menginstal aplikasi Traveloka di HP-nya, jadi pastikan teman-teman menginstal aplikasi Traveloka di HP masing-masing ya. Aplikasinya gratis bisa didownload di Playstore (untuk pengguna android) ataupun AppStore (untuk pengguna iOS). Sehingga teman-teman tidak ketinggalan info promo diskon dari Traveloka seperti kami.

Semoga informasi ini bermanfaat dan makin banyak yang bisa memanfaatkan aplikasi Traveloka untuk booking tiket, hotel, voucher pulsa dll. Ditambah lagi bisa ikut berhemat dengan adanya promo diskon dari Traveloka. Ajib bener-kan promo diskonnya, kapan lagi bisa tidur di hotel bintang 4 tapi bayarnya setara hotel bintang 3..he..he.. Satu lagi yang menguntungkan dengan aplikasi Traveloka kita bisa mengumpulkan point untuk setiap transaksi yang kita lakukan di Traveloka. Point ini nantinya bisa ditukarkan dengan tiket pesawat atau voucher hotel lho. Saya sudah mulai ngumpulin pointnya, kamu kapan??

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...