Rabu, 20 Februari 2019

Keliling Amerika Serikat 2018 - USA Autumn Trip Day 18-20.

Singapura dari udara.

Hari ini adalah hari terakhir kami di Amerika. Jam 3 siang waktu Los Angeles (LA) kami akan bertolak meninggal USA kembali ke tanah air tercinta. Tidak ada itinerary yang saya buat hari ini kecuali perjalanan kami dari hotel ke bandara Los Angeles International Airport (LAX). Rencananya kami akan mencoba naik metro dari hotel ke bandara LAX. Perjalanan metro ini cukup panjang, karena itu sebelum berangkat ke bandara, kami sempatin makan dulu di hotel. Agar lebih bertenaga, menempuh perjalanan ini ha..ha.. 

Kami keluar hotel sekitar jam 10 pagi, proses check out berjalan mulus. Kami berpisah denga pemilik hotel kami yang ramah dan mengatakan hari ini USA Trip kami berakhir dan akan kembali ke tanah air. Mereka mengucapkan salam perpisahan dan mengatakan semoga kami selamat sampai di tanah air. Tak lupa mereka bilang, nanti jika main ke LA lagi jangan lupa nginap di hotel mereka lagi he..he.. 

Paling mudah cara ke bandara LAX dari hotel tentu dengan sewa Uber/Lyft. Tapi saya sangat penasaran mencoba naik metro, karena dilihat dari peta metro LA cara ke bandara LAX dengan metro tidaklah sulit dan ada shuttle bus gratis (LAX shuttle) yang disediakan sebagai penghubung antara stasiun metro Aviation/LAX dengan terminal bandara LAX. Dan enaknya lagi biaya naik metro ke stasiun metro Aviation/LAX ini sama saja dengan biaya naik metro biasa di LA yaitu $1.75 perorang dalam waktu perjalanan 2 jam. Murah banget kan, biasanya metro menuju bandara harganya pasti lebih mahal, tapi ini tidak. Karena itu kami pun mengisi saldo kartu metro kami sebesar $1.75 masing-masingnya. 

Oke, kami pun mencoba naik metro ini dengan estimasi waktu yang dihabiskan kurang lebih 2 jam perjalanan dari stasiun Hollywood/Western ke stasiun Aviation/LAX. Dilihat dari banyaknya stasiun metro yang harus kami lalui dan ada 2 kali transit untuk bertukar kereta. Caranya dari hotel kami yang berada di stasiun Hollywood/Western kami naik metro jalur merah ke stasiun transit 7th St/Metro Ctr, lalu berganti kereta metro jalur biru tua ke stasiun transit Willowbrook/Rosa Parks. Dari sini kami lalu berganti kereta lagi ke metro jalur hijau menuju stasiun Aviation/LAX. Alhamdulillah, semua sukses kami lalui dengan hanya bermodal $1.75 perorang. Tapi biaya ini bisa jadi nambah $1.75 apabila perjalanan yang dilakukan lebih dari 2 jam, karena saldo seharga $1.75 itu hanya bisa dipakai dalam perjalanan naik metro maksimal 2 jam perjalanan. 

Saat tiba di stasiun Aviation/LAX kami sedikit bingung, dimana tempat menunggu LAX shuttle menuju bandara LAX. Kami pun bertanya ke seorang ibu yang memakai baju petugas bandara, yang kebetulan satu gerbong metro dengan kami. Dia bilang, yuk ikuti saya karena dia pun akan naik LAX shuttle menuju bandara. Siang itu cukup ramai petugas/pegawai bandara LAX yang menunggu LAX shuttle di stasiun Aviation ini. Dari pemandangan yang saya lihat hari itu, 90% isi shuttle bus nya adalah petugas/pegawai bandara, sedikit sekali turis/calon penumpang yang memanfaatkan fasilitas shuttle ini. 

Alhamdulillah sekitar jam 12 siang kami sudah tiba di bandara LAX. Cocok seperti perkiraan kita, naik metro dari hotel kesini kurang lebih 2 jam perjalanan. Kami pun langsung ke counter check-in Qatar Airways, buat check-in dan memasukkan koper ke bagasi. Sempat ribet karena petugas menanyakan perihal tiket kami yang cuma sampai Singapura, sedangkan paspor kami Indonesia, saya sampai perlihatkan tiket ferry kami ke Batam kepada petugas ini agar dia percaya kami cuma numpang lewat saja di Singapura, karena rumah kami di Batam yang notabene sudah Indonesia ha..ha.. Dia kagak tau aja Batam-Singapura itu dekat banget jaraknya. Sampai temannya yang keturunan Asia bilang itu ga masalah kok, jarak dua kota itu memang dekat dan bersebelahan. Setelah diyakini oleh temannya yang lebih senior baru deh proses check-in berjalan mulus dan lancar. 

Karena masih punya sisa koin dollar yang lumayan banyak, jadinya pas masuk ruang tunggu bandara kami sibuk keliling melihat-lihat souvenir shop yang ada disana. Rencananya mau habiskan koin ini dengan membeli oleh-oleh. Akhirnya ketemu toko souvenir yang pas, yang menjual pernak pernik khas USA. Mulai dari magnet kulkas, kartu, pajangan dll. Semua bergambar bendera USA atau wajah presidennya. Cukup lama kami memilih barang disini karena lucu-lucu dan menarik sekali pernak-pernik nya. 

LAX airport.

Suasana di LAX airport.

Jalan-jalan cari oleh-oleh.

Add caption

Beres belanja, barulah kami duduk di ruang tunggu keberangkatan pesawat kami. Sekitar jam 14.30 tanggal 5 November 2018, kami dipanggil untuk naik pesawat. Alhamdulillah kami dapat kursi yang lega karena 3 kursi deretan kami cuma diisi oleh kami berdua sehingga saya bisa tidur dengan leluasa sepanjang perjalanan. Seperti sebelum-sebelumnya kegiatan saya didalam pesawat dengan long flight ini antara lain, nonton film, makan, tidur dan main games, sesekali pipis ke toilet he..he.. Satu hal yang berkesan pada penerbangan ini adalah saat kami dikasi eskrim Haagen-Dazs coklat yang endes banget. Jarang-jarang nih dapat eskrim mahal diatas pesawat he..he.. 

Gate kami di LAX.

Kesayangan.

Kursi kami di pesawat Qatar.

Suasana diatas pesawat dari LAX ke Doha.

Amenities-nya pake pouch bergambar Bali, senangnya rasa uda di tanah air.

Brownies coklat ini enak banget.

Makanan kami diatas pesawat.

Eskrim mahal sebagai cemilan.

Makanan berikutnya.

Tidur aja hobbi Bang Tomi.

Ini rute penerbangan pertama.

Penerbangan kami dari LAX ke Doha kurang lebih 16 jam. Lama banget yah, ampe panas pantat dibuatnya. Makanya mensiasatinya sering-sering aja jalan di kabin pesawat. Walau ga kebelet tetap aja bolak balik ke toilet, minimal buat bersih-bersih he..he.. Kami tiba di Doha sore hari jam 17.55 keesokan harinya tanggal 6 November 2018. Dari Doha kami melanjutkan penerbangan ke Singapura pada jam 20.15 waktu Doha. Penerbangan kali ini cukup 8 jam saja. Fuiihh..memang jauh banget deh Amrik ini ya. Kami tiba di Singapura jam 09.15 tanggal 7 November 2018. Jadi kita butuh waktu 2 hari perjalanan dari LAX ke Singapura via Doha. Dalam perjalanan kita kehilangan waktu 1 hari karena perbedaan waktu mencolok antara bumi belahan Amerika dengan bumi belahan Asia Tenggara. 

Qatar Airways.

Ruang tunggu di Doha International Airport.

Pesawat kami dari Doha ke Singapura.

Sebelum mendarat di Singapura.

Waiting for landing.

Singapura.

Alhamdulillah.

Rasanya senang sekali dan lega ketika mendarat di Changi Airport, walaupun belum tiba di tanah air, tapi tetap rasanya sudah karena bagi kami berada di Singapura berarti sudah dekat dengan rumah. Saya tak henti bersyukur karena sudah sukses menaklukkan Amerika Serikat dalam trip kali ini. Alhamdulillah, berkat kasih sayang dan lindungan Allah & RasulNya tentunya kami bisa selamat sepanjang perjalanan dan lancar melakukan ini semua. Walau capek setengah mati, tapi kami tetap semangat 45 menuju pelabuhan ferry Harbourfront, untuk melanjutkan perjalanan dengan ferry menuju Batam. Welcome Home untuk kami berdua.. Alhamdulillah..🙏🧕

Changi airport.

Senangnya sudah selamat tiba di Singapura.

Yes, we did it.

Selasa, 19 Februari 2019

Keliling Amerika Serikat 2018 - USA Autumn Trip Day 17. 

Beverly Hills.

Sudah masuk hari ke 17 aja perjalanan kami dan hari ini merupakan hari ketiga di Los Angeles (LA). Dua hari di LA rasanya kami sudah cukup puas, alhasil hari ketiga ini kami ga punya itinerary khusus. Karena itu saya iseng ajak Bang Tomi ke Santa Monica tujuan utamanya ke bagian Venice Beach tempat syuting serial Baywatch. Kota Santa Monica ini letaknya ga jauh dari kota LA, malah masih masuk bagian dari LA. Disini lah Beverly Hills yang merupakan tempat tinggal para artis Hollywood itu berada. 

Dari hotel kami naik metro ke stasiun Wilshire/Vermont. Sebelum naik metro seperti biasa kami mengisi kartu metro kami dengan saldo one day pass di mesin tiket stasiun seharga $7 perorang, agar puas dan leluasa menggunakan transportasi umum seharian di LA. Dari stasiun Wilshire/Vermont kami keluar ke jalan Wilshire Boulevard lalu melanjutkan perjalanan dengan naik bus umum no.4 atau no.4X kearah Santa Monica, bus ini yang biasa kami gunakan juga untuk pergi ke Urban Light. Tinggal duduk manis dan turun di halte terakhir bus yaitu Santa Monica. Dalam perjalanan kita bakal melewati Urban Light nantinya. 

Perjalanan dengan bus ini cukup jauh dan lama, kurang lebih memakan waktu 1.5jam. Tapi tiba-tiba bus kami terminate (berhenti melanjutkan perjalanan) sebelum tiba di pemberhentian terakhirnya. Kami pun bingung, tapi katanya tinggal lanjutkan perjalanan dengan bus berikutnya ke halte terakhir di Santa Monica. Untung bus berikutnya ga lama datang. Kami pun melanjutkan perjalanan denga bus ini. Saking jauh dan lamanya, saya ampe ketiduran beberapa kali didalam bus he..he.. 

Santa Monica.

Downtown.

Alhamdulillah sampai juga kami dengan selamat di Santa Monica. Dari halte bus, tinggal jalan kaki 5 menit kami sudah bisa melihat pantai Santa Monica. Untuk Venice beach sendiri masih jauh ternyata dari sini. Tapi kami sudah cukup senang melihat Santa Monica Beach ini. Sehingga memutuskan untuk eksplor daerah pantai ini saja. 

Ada taman sebelum kita sampai di pantai.

Di taman ini banyak yang sedang berjemur.

Itu dia pantainya, jembatan penyebrangannya unik juga bentuknya.

Pantainya cukup luas lho, ada penyewaan sepeda juga disini kalau mau sepedaan di pantainya.

Ada deretan bendera di pantai ini.

Penasaran.

Dari kejauhan kami sudah melihat garis pantai yang panjang dan pasir pantai halus berwarna putih keemasan. Sungguh indah ternyata pantai di bagian barat Amerika ini. Pantas banyak syuting film Hollywood di daerah ini. Udara juga cukup hangat dan menyenangkan untuk bermain dipantai. Disini kami malah ketemu deretan bendera semua negara di dunia yang tertancap di pasir pantai. Kami tentu mencari bendera negara Indonesia. Ternyata ini merupakan pesan perdamaian untuk seluruh dunia, diprakarsai oleh organisasi yang menolak perang dan juga merupakan keluarga korban perang di Amerika. 

Bendera Indonesia.

Senangnya ada merah putih disini.

Berkibarlah benderaku.

Yes.

One love.

Pesan damai.

One world, one love.

Ketemu bangunan penjaga pantai.

Santa monica beach.

Ala-ala Baywatch.

Potek hati adek bang ha..ha..

Swing at Santa Monica.

Rescue team.

Langitnya biru.

Bukan kuburan benaran ya.

Ini aksi menolak perang.

Tanda tangan karena setuju akan perdamaian dunia.

Aksi menolak perang di Irak.

Puas menikmati pantai di Santa Monica, kami lanjut ke arah pier atau dermaganya. Disini terdapat pertokoan, restoran, dan taman bermain yang cukup menarik karena ada bianglala-nya segala. Karena hari ini bertepatan dengan hari minggu (weekend) jadi tak heran Santa Monica Beach ini ramai oleh pengunjung dan wisatawan baik lokal maupun asing. Cuma ada hal yang sedikit menyeramkan buat saya saat kami tiba di dermaga, tiba-tiba saja kabut datang dan menutupi pandangan mata. Sehingga garis pantai yang tadinya terlihat jelas, jadi tidak terlihat lagi dan tertutup kabut. Padahal baru jam 2 siang saat itu. Dengar-dengar dari pembicaraan orang lokal, hal ini biasa terjadi disini. Saya ga tau apa penyebabnya. 

Kabut di Santa Monica Beach.

Jangan lupa foto disini kalau ke Santa Monica Pier ya.

Road 66 adalah Jalan utama yang menghubungkan US dari ujung ke ujung.

Santa monica pier.

Ada banyak penjuak oleh-oleh dan pernak pernik pantai disini.

Pertokoan & restoran di Santa Monica Pier.

Karena kabut itu, kami pun tidak berlama-lama di pier Santa Monica ini. Kami lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke arah citywalk didalam kota Santa Monica. Letaknya tak jauh dari area pantai dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Disini juga terdapat banyak pertokoan dan restoran. Suasana citywalk-nya juga menyenangkan dan bersih. Orang-orang berjalan santai menikmati weekend mereka disini. 

Jalan-jalan di Santa monica.

Bersih ya disini.

Ootd.

Citywalk.

Pertokoan kiri-kanan 

Setelah puas menikmati kota Santa Monica, kami lalu memutuskan untuk balik ke LA dengan bus. Kali ini kami menaiki bus dengan nomor yang berbeda dengan tujuan akhir di Union Station LA. Saya lupa nomor bus nya, yang pasti bus ini melewati jalan Beverly Boulevard. Jujur saya dari tadi sepanjang perjalanan menuju Santa Monica di atas bus selalu bertanya-tanya dimana letak tulisan Beverly Hills yang terkenal itu, sampai berbahasan dan menebak-nebak tempatnya dengan Bang Tomi. Saat pulang ini saya ga kepikiran sama sekali buat cari sign Beverly Hills ini lagi, karena sudah sangat puas lihat pantai & kota Santa Monica, dan sudah merelakan juga buat ga ada foto di Beverly Hills. Jadinya saya malah asyik tidur dibahu Bang Tomi dalam bus ini. 

Lagi asyik-asyik tidur tiba-tiba Bang Tomi membangunkan saya dan bilang "Dek, itu bukan tulisan Beverly Hills yang adek cari!?". Saya langsung bangun dan melihat ke arah jendela bus yang ditunjuk Bang Tomi, seketika saya langsung bilang "Iya Bang, itu dia, yuk kita turun disini." Kami pun langsung memberi kode stop ke supir bus, agat diturunkan dihalte depan. Langsung semangat mendekati tulisan Beverly Hills yang terkenal itu. Alhamdulillah, ga nyangka bisa juga saya foto disini, sedangkan tadi uda pasrah ga ada foto di depan tulisan ini he..he.. 

Beverly hills sign.

Alhamdulillah.

Akhirnya ada juga foto disini.

Couple.

Puas-puasin foto disini.

Kawasan elit di Santa Monica.

Bang Tomi ga ketinggalan foto sendiri.

Ga ketemu artis Hollywood tapinya.

Pohon palem khas di LA.

Beverly hills.

Santa Monica Civic Center, persis didepan Beverly Hills sign.

Jalanan di Santa Monica.

Senang sekali rasanya kami bisa foto di Beverly Hills dan melihat kawasan mewah ini. Dari sini, kami lalu naik bus lagi untuk ke stasiun metro di LA. Bus kali ini tidak menuju ke Union Station, tapi bakal melewati stasiun metro katanya, jadi kami pun naik. Dalam bus ini ada 1 homeless yang rada menyeramkan dan mengintimidasi, kami dibuat khawatir dengan keberadaannya, karena dia beberapa kali mendekati penumpang bus dan meminta uang. Untunglah kami tidak didekati olehnya. Memang selama di bagian California banyak sekali kami temukan gelandangan seperti ini dan masuk ke transportasi umum. 

Dari stasiun metro, kami melanjutkan perjalanan ke Union Station. Kami kesini karena mau membeli oleh-oleh di Olvera Street. Besok kami bakal balik ke Indonesia, jadi ini merupakan hari terakhir dan memang dijadwalkan untuk belanja oleh-oleh he..he.. Dari Olvera Street kami lalu naik metro menuju stasiun Hollywood/Highland, tujuannya ke Hollywood Walk of Fame untuk beli oleh-oleh juga disini. Karena lumayan banyak toko oleh-oleh khas Hollywood disini. Kami juga sempat cari tau bagaimana cara ke Los Angeles Airport (LAX) besok, apakah bisa naik metro, ternyata bisa walau mesti beberapa kali transit. 

Union station.

Hollywood walk of fame.

Malam hari di Hollywood walk of fame.

Artis komedi dengan kehidupan nyata yang tak bahagia.

Legend.

Hotel kami di malam hari.

Beres belanja oleh-oleh kami pun balik ke hotel. Ga terasa sudah malam saja kami tiba di hotel. Badan rasanya capek banget, tapi happy mengingat besok bakal balik ke tanah air. Asli rasanya rindu sekali dengan Indonesia, terutama makanannya he..he.. Malam itu kami beberes koper dan mempersiapkan semuanya untuk besok. Next saya bakal menjelaskan bagaimana cara kami menuju bandara LAX dan perjalanan kami kembali ke tanah air. Terus ikuti dan semoga bermanfaat ya..😊😉

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...