Jumat, 02 Juni 2017

Japan Sakura Trip 2017 Day 13 - Osaka to Kuala Lumpur.

Airport.

Setelah seharian di Universal Studio Japan. Malamnya kami lalu menuju Kansai Airport Osaka. Bandara Kansai ini sangat ramah untuk turis termasuk untuk turis yang memutuskan menginap disini. Karena hampir semua kursi nya bisa dijadikan tempat tidur karena tidak memiliki pembatas satu dengan yang lain. Saat tiba di stasiun Bandara Kansai, kami langsung menuju lantai 2 bandara. Lantai ini dipergunakan sebagai area check in dan keberangkatan. Setelah melihat-lihat akhirnya kami memutuskan tidur di salah satu kursi dekat area check in. Tak jauh dari kami terlihat beberapa turis yang juga menginap di bandara ini. Karena lumayan sepi, 2 kursi panjang nya kami buat berhadapan dan saling berdekatan. Sehingga kami bisa tidur saling berhadapan dan berdekatan he..he.. Malam itu kami pun tidur lempeng di bandara.

Kansai International Airport.

Paginya sekitar jam 5 saya terbangun. Langsung ke toilet yang tidak jauh dari kursi tempat kami tidur semalam. Pas di toilet ini saya baru sadar HP saya yang ada disaku jaket tidak ada. Karena cemas, takut HP nya hilang saya buru-buru balik ke kursi tempat kami tidur semalam dan membangunkan Bang Tomi sambil bilang HP ga ada. Ternyata si Abang yang nyimpan. Katanya semalam HP ini terjatuh dari saku jaket saya. Saya ga sadar karena enak tidur. Makanya langsung disimpan sama Bang Tomi.

Suasana di bandara Kansai Osaka.

Alhamdulillah lega banget rasanya, soalnya saya takut banget kalau HP nya sampai hilang. Banyak foto kami yang bagus-bagus ada di HP itu. Nah walau bandara Kansai ini termasuk bandara yang aman buat turis menginap, tapi kita tetap mesti hati-hati ya guys. Setelah HP nya ketemu, saya lalu ke lantai atas untuk mencari prayer room buat solat Subuh. Di lantai 3 saya melihat deretan restoran yang masih tutup. 

Saat melintasi deretan restoran itu, saya bertemu dengan salah satu petugas keamanan bandara. Saya lalu bertanya dimana Prayer Room nya. Namun karena keterbatasan bahasa, si petugas ini tidak mengerti bahasa inggris. Lalu saya melakukan adegan seperti orang berdoa dalam Islam (menengadahkan tangan), makin bingung dia. Baru saya ingat cara berdoa orang disini berbeda, saya contohkan cara berdoa yang dilakukan oleh mereka kalau di kuil-kuil. Sambil merapatkan kedua telapak tangan dan menutup mata, lalu saya ulang berkata "prayer room". Langsung dia paham dan berkata "oo prayer room, haik..haik.."

Akhirnya saya diantar petugas keamanan ini menuju prayer room. Ternyata prayer room bandara Kansai ini ada di ujung lantai 4. Memang sedikit tersembunyi tempatnya. Untung tadi ketemu si petugas ini jadi bisa diantar tanpa kesasar. Prayer room disini terpisah antara laki-laki dan perempuan.

Prayer Room di bandara Kansai.

Prayer room untuk laki-laki.

Prayer room untuk wanita.

Saat saya masuk ke bagian perempuan ternyata sudah ada 3 orang gadis yang ada disana. Saya langsung solat subuh dulu. Saat selesai solat tinggal 1 orang gadis saja. 2 yang lain sudah pergi. Karena wajahnya melayu dan pake jilbab saya pun bertanya dari mana? Ternyata gadis ini dari Indonesia. Akhirnya kami pun berkenalan dan berbincang. Setelah berkenalan baru tau namanya Lies. Lies ini ke Jepang karena mengikuti program seminar untuk mahasiswa. Wah salut deh buat adik-adik yang bisa keluar negeri karena berprestasi. Ternyata Lies ini juga tidur di bandara Kansai ini semalam. Soalnya takut telat penerbangan pagi ini.

View yang terlihat saat masuk ke prayer room nya.

Rak untuk sepatu di dalam prayer room.

Bagian dalam untuk beribadah di prayer room.

Alat sholat pun tersedia disini.

Penunjuk arah kiblat.

Tempat wudhu.

Saya lalu pamit, soalnya mau kembali ke kursi untuk gantian dengan Bang Tomi, jagain barang-barang kami. Biar Bang Tomi bisa solat subuh juga. Selesai Bang Tomi solat, saya lalu membeli sarapan di mini market family mart yang tidak jauh dari tempat kami duduk. Saya membeli nasi putih saja. Soalnya kami masih ada pop mie, jadi tinggal seduh pop mie dengan air panas ditambah nasi. Hmm yummy.. Air panas tersedia gratis di bandara  Kansai ini, begitu juga tap water untuk air dinginnya, jadi tidak perlu khawatir. Timbangan barang/koper juga tersedia gratis. Ini penting karena bagasi naik budget airlines pasti sangat diperhatikan he..he.. Fasilitas bandara ini lengkap dan memadai. Setelah sarapan dan beres-beres. Kami lalu mencari counter check in Air Asia.

Fasilitas air minum dan air panas gratis di bandara Kansai.

Air panas bisa untuk bikin pop mie dll he..he..

Saat tiba di counter check in air asia menuju KL, kami melihat antrian calon penumpang sudah panjang. Awalnya kami ikutan antri diantrian yang panjang ini. Tapi karena kami sudah web check in, saya pun men-cek ke counter disebelahnya untuk melihat apakah ada antrian khusus bagi penumpang yang sudah web check in. Alhamdulillah ternyata memang ada. Dengan pede nya kami jalan melalui antrian panjang ini sambil dorong troli dan pindah ke counter sebelahnya yang kosong tanpa antrian he..he..

Ini untungnya kalau sudah web check in jadi antri saat check in pun tidak perlu lama karena pasti tersedia counter khusus yang lebih cepat prosesnya. Setelah memasukan bagasi dan pengecekan data. Proses check in kami pun beres. Karena bagasi kabin kami masing sudah mencapai batas 7 kg. Kami diminta untuk tidak belanja lagi selama di bandara Kansai ini he..he.. *derita naik budget airline.

Beres urusan check in kami lalu antri dibagian imigrasi. Ternyata antrian imigrasi bandara Kansai pagi itu lumayan panjang. Untung kami memutuskan untuk nginap di bandara semalam, jadi punya banyak waktu dan tidak terburu-buru takut terlambat naik pesawat. Setelah melewati imigrasi, kami diarahkan ke bagian x-ray bagasi kabin, sebelum masuk x-ray ini petugas meminta paspor dan men-cek apakah kami berbelanja dengan fasilitas free tax. Karena kalau berbelanja dengan fasilitas free tax maka akan ada bukti kertas   belanja yang di-staples di paspor. 

Kami berdua ada kertas belanja free tax ini hasil belanja uniqlo dan casio he..he.. Kami pun diminta untuk melepas kertas bukti free tax ini dan memberikannya ke petugas. Ternyata memang peraturan di Jepang bukti belanja free tax itu mesti di-staples di paspor, jadi saat keluar imigrasi di bandara pasti di cek. Urusan imigrasi beres kami lalu jalan menuju gate pesawat.

Ternyata gate penerbangan kami letaknya jauh dan bukan digedung yang sama. Kami mesti naik kereta api dulu menuju gate pesawat. Wah bandara Kansai ini ternyata luas juga pemirsa. Lagi-lagi saya bersyukur nginap di bandara jadi punya waktu yang cukup menuju gate pesawat. Tadi saja Lies yang saya temui di prayer room sempat cerita kalau ada temannya yang ketinggalan naik pesawat kemaren di bandara Kansai ini. Karena itu dia memutuskan nginap di bandara saja, agar tidak telat. Apalagi buat kita yang baru pertama kali dan tidak tau gimana kondisi bandara ini.

Saat tiba di dekat pintu gate, kami melihat banyak sekali toko souvenir dan mini market disini. Wah tergoda buat belanja apalagi liat penumpang lain belanja dan menenteng kantong berisikan tokyo banana. Buat yang uda ke Jepang atau pernah dikasi kue ini pasti tau enaknya kue tokyo banana ini. Tapi mengingat bagasi kabin kami uda 7kg dan ingat warning dari petugas check in tadi, saya pun urung membeli oleh-oleh tokyo banana ini.

Ternyata keputusan ga belanja lagi ini, adalah keputusan yang bijak. Soalnya memang dilakukan pemeriksaan bagasi kabin lagi saat naik pesawat. Dan petugas yang mencek ini sama dengan petugas check in kita lagi. Banyak penumpang yang over weight dan mesti bayar bagasi akhirnya untuk membawa oleh-oleh tokyo banana ini. Untung kami ga belanja he..he..

Saat diatas pesawat, kami pun menuju kursi sesuai dengan boarding pass. Pesawat kami ini ternyata penuh dan disamping saya duduk seorang wanita melayu. Karena pesawatnya penuh jadi ga mungkin kami bisa cari kursi kosong buat tidur lempeng diatas pesawat ini he..he.. Satu jam setelah lepas landas pramugari pun membagi-bagikan makanan yang sudah dipesan penumpang sebelumnya. Buat yang belum pesab makanan bisa beli langsung diatas pesawat. Kami berdua sudah memesan makanan sebelum terbang, jadi didahulukan oleh pramugarinya. Untuk penerbangan kali ini kami memesan nasi briyani dan nasi dagang. Nasi briyani dihidangkan dengan butter masala chicken, sedangkan nasi dagang dihidangkan dengan kari ayam.

Menu nasi briyani.

Menu nasi dagang.

Kami saling icip kedua menu ini. Ternyata nasi briyaninya kurang enak, bumbunya tidak pas dilidah kami berdua. Jauh lebih enak menu nasi dagang kari ayamnya. Jadi buat teman-teman yang mau pesan makanan di pesawat Air Asia saran saya ga usah pesan nasi briyani nya ya he..he.. Kurang pas di lidah kita. Menu yang paling enak dan saya rekomendasikan kalau di pesawat Air Asia ini adalah Nasi Lemak Pak Nasser. Kalau bosan bisa coba nasi dagang kari ayam atau grandma's chicken pie yang saya makan saat berangkat dari KL ke Tokyo.
Ini dia penampakan menu nasi briyani Air Asia.

Penampakan menu nasi dagang Air Asia.

Selesai makan kami pun mengisi sisa waktu penerbangan kami dengan ngobrol dan tidur. Tak terasa akhirnya mendarat juga kami di Kuala Lumpur International Airport 2. Alhamdulillah sampai juga di KL. Sesampainya di bandara KLIA 2 ini, setelah melewati imigrasi dan mengambil bagasi kami langsung menuju tempat pembelian tiket bus dilantai dasar. Rencananya dari KLIA 2 ini kami akan naik bus menuju Singapura. Tiket bus StarMart Express sudah ditangan, harga tiket bus dari KLIA 2 ke Singapura adalah RM 59 / orang. 

Suasana didalam pesawat Air Asia dari Osaka ke KL.

Muka bantal + kenyang abis makan meals diatas pesawat.

Bandara KLIA2.
  Karena masih ada waktu sebelum berangkat dengan bus, kami makan dulu di KFC bandara KL ini. Selesai makan, kami sempat mandi dulu di shower room nya dan solat di mushala dekat shower room. Baru kemudian perjalanan kami lanjutkan dengan naik bus StarMart Express menuju Singapura. Di Singapura kami lalu naik ferry menuju Batam. Demikian rangkaian perjalanan kami ke Jepang. Semoga saya dapat terus berbagi pengalaman dan info trip-trip saya berikutnya kepada teman-teman semua. Amin YRA..

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...