Minggu, 10 Mei 2015

Day 5 Amsterdam (Euro Trip 2015)

Amsterdam
Kami tiba di Zeeburg P&R Coach Park Amsterdam sekitar jam 6.30 pagi. Dari sana kita naik tram no.26 menuju Amsterdam Central. Saat diatas tram kami ditawarkan untuk membeli one day ticket oleh petugas tram nya. Dengan tiket ini kami bebas menggunakan semua transportasi di Amsterdam selama 24 jam. Karena pertimbangan hari ini ingin keliling kota Amsterdam, jadinya kami membeli tiket tersebut seharga 7.5 Euro perorang. Sesampai di stasiun Amsterdam Central, kami segera menuju Quentin Arrive Hotel tempat kami menginap. Hotel ini letaknya dekat dari stasiun Amsterdam Central jalan kaki sekitar 5-10 menit.

Sesampai di hotel saya disambut hangat oleh resepsionisnya. Karena sebelumnya saya sudah meng-email langsung ke pihak hotel mengenai kedatangan kami, jadi dia sudah tau ketika saya memberikan print-an reservasi saya. Tapi sayang kami baru bisa check in siang nanti. Tapi resepsionis ini tidak keberatan kami memakai kamar mandi untuk mandi dan meminta air panas untuk bikin mie gelas dan susu untuk sarapan he.he.. Saat sarapan di lobby hotel, kami sempat berkenalan dengan sepasang suami istri asal Johor Malaysia. Setelah urusan mandi dan sarapan selesai, kami titipkan koper ke resepsionis, lalu memulai pertualangan kami di Amsterdam.

Tempat yang pertama kita tuju adalah Anna Frank House. Ini destinasi pilihan saya, karena sewaktu masih sekolah dulu saya sudah membaca buku harian Anna Frank dan tau sejarahnya. Tentu saya penasaran dan sangat ingin melihat tempat persembunyian Anna dan keluarganya. Sebenarnya saya sudah mencoba untuk beli tiket masuk Anna Frank House melalui online di situs resminya, tapi saya kehabisan tiket pada tanggal yang saya inginkan. Anna Frank House ini cukup dekat dari hotel tempat saya menginap. Jadi kami berjalan kaki ke sana. Tapi sesampai di sana, antrian sudah sangat panjang, hampir 3 blok panjangnya. Nyali saya langsung ciut melihat antrian sepanjang itu ditengah cuaca dingin dan berangin kencang hari itu. Saya memutuskan untuk tidak ikut mengantri dan mengubur keinginan untk masuk ke Anna Frank House. Bukan saya ga kuat antrinya, tapi saya ga kuat dengan dingin dan angin kencangnya. Lah motor gede yang lagi parkir aja jatuh ma anginnya saking kuatnya angin di Amsterdam hari itu. Kami cukup puas dengan berfoto-foto di depan Anna Frank House saja.
Antrian masuk Anna Frank House, btw ini antriannya masih panjang banget berbelok-belok.

Cukup puas foto-foto didepan Anna Frank House.
Dari Anna Frank House kami lanjut berjalan menuju Dam Square. Sepanjang perjalanan kita akan melewati kanal-kanal dan bangunan khas kota Amsterdam. Sesampai di Dam Square kita menikmati pemandangan dan burung-burung merpati yang ramai. Disini juga terdapat beberapa toko-toko terkenal dan satu buah plaza (magna plaza).
Kanal-kanal cantik Amsterdam.

Patung peringatan Multatuli.

Magna Plaza & tram.

Bang Tomi di Dam Square.
Merpati di Dam Square.
Setelah puas di menikmati suasana Dam Square, kami lanjut naik tram ke I Amsterdam sign yang ada didepan Rijksmuseum. Wah ternyata ramai sekali orang yang berfoto disana, sehingga sulit sekali mengambil foto tanpa orang lain didalamnya he..he.. Salut deh dengan turis-turis yang nekat manjat dan berpose segala rupa di tulisan I Amsterdam ini. Didepan tulisan ini berdirilah Rijksmuseum kebanggaan Belanda. Kami tidak tertarik masuk kedalamnya, tapi saya malah tertarik dengan taman didepan museum ini. Karena ada bunga tulip di taman itu walau sedikit tapi saya senang bisa lihat tulip yang sedang tumbuh disana.
Jump Honey..

Rame banget orang disini.

Bagusan foto disini dari pada di I Amsterdam aslinya he..he..
RijksMuseum

Taman di depan Rijksmuseum

Dari museum lalu kita ke sebelah kanan dari I Amsterdam sign ada Galeri pembuatan berlian. Karena tertulis masuk gratis, ya uda kita masuk ingin melihat-lihat kedalam. Pas masuk ternyata banyak orang Indonesia didalam, wah ternyata orang-orang Indonesia itu adalah turis yang menggunakan tour agent dari Indonesia. Dalam hati saya berpikir, wah kayaknya ini tour nya uda kerjasama dengan pihak galeri berliannya, jadi mereka dapat fee. Untung ga pakai tour soalnya saya ga betah disana lama-lama, cuma numpang pipis n foto-foto bentar langsung cabut deh karena bosan.
Kata bang Tomi mending batu akik di Indonesia he..he..

Contoh-contoh berlian di galeri berlian dekat I Amsterdam sign.
Selanjutnya kami naik tram lagi menuju satu-satunya windmill yang tersisa di Amsterdam yaitu Molen Van Stolen Windmill. Pas di tram kami langsung bertanya ke petugas pengendara tramnya dimana kami mesti berhenti untuk bisa ke Molen Van Stolen Windmill. Petugasnya sangat ramah dan bilang, nanti saya akan memberitahu kamu jadi duduk saja dibelakang saya. Dalam perjalanan ke Molen Van Stolen Windmill kami melihat gedung Heineken Experience, wah muncul ide nanti sehabis dari Molen Van Stolen Windmill kami akan ke museum Heineken Experience. Petugas tram memberi kode bahwa dihalte depan kami turun lalu dia menunjuk ke arah kincir angin besar disebelah kanan. Ternyata saking dekatnya, Molen Van Stolen Windmill kelihatan dari tempat kita turun tram he..he..
Molen Van Stolen Windmill
Puas melihat Molen Van Stolen Windmill, kami naik tram lagi menuju Heineken Experience. Heineken Experience adalah museum pembuatan bir merek Heineken yang terkenal itu. Ketika masuk kedalam kami melihat beberapa kounter penjualan tiket. Cek harga tiketnya, wah ternyata cukup mahal. Karena mahal kita ga jadi masuk, sudah cukup puas melihat area gratisnya saja he..he..
Heineken Experience.

Pintu masuk Heineken Experience.

Di dalam Heineken Experience.

Mahal ga jadi masuk..he..he..
Sepatu kayu di depan Heineken Experience.
Dari Heineken Experience kami melanjutkan perjalanan dengan tram ke Bloemenmarkt. Bloemenmarkt adalah pasar bunga terapung di Amsterdam. Disini kita bisa membeli bunga ataupun bibit bunga, selain itu disini juga banyak terdapat toko souvenir. Kalau mau mencari souvenir khas Belanda dengan harga yang cukup murah, saya sarankan cari di daerah Bloemenmarkt ini. Kita bakal betah jalan-jalan diarea ini karena suasana dan pemandangan bunga warna warni nya.
Bibit bunga yang dijual di Bloemenmarkt.

Bunga-bunga berseri.
Setelah puas belanja souvenir di Bloemenmarkt, kami lanjutkan perjalanan ke Red Light District. Ini untuk memuaskan rasa penasaran bang tomi atas wilayah ini he..he.. Sebagai istri yang baik, tentu saya menemani dia kesana huaha..ha.. Saya ga optimis kami bisa melihat wajah Red Light District yang sebenarnya karena saat itu masih sore. Sepanjang daerah kita bakal temui sex shop, sex museum, toko yang menawarkan sex show, cafe untuk nge-ganja dan hash marihuana & hemp museum. Saking seringnya lewat dicafe ganja ini, saya jadi tau bau ganja itu seperti apa. Yang pasti baunya ga enak, baunya busuk menurut saya.
Ada yang mau masuk ke sini.

Museum ganja.
Dan ternyata walaupun masih sore, sudah ada yang buka toko lho, alias PSK yang menjajakan dirinya uda ada. Uda bisa lihat beberapa wanita cantik ataupun tidak cantik berpakaian minim dibeberapa etalase kaca he..he.. Oke karena rasa penasaran bang tomi sudah terpuaskan, selanjutnya kita balik ke Dam Square.
Kawasan lampu merah di Amsterdam, masih pada tutup tokonya, jadi ada yang kecewa he..he..

Kanal Red Light District.

Selfie dulu ah..
Lho kok balik ke Dam square lagi, soalnya saya mau belanja bu ibu, ada barang yang saya taksir di salah satu toko di Dam Square tadi he..he.. Puas belanja, kami balik ke hotel buat istirahat. Sebenarnya Bang Tomi mau mengajak saya ke Arena Stadium Amsterdam malamnya. Tapi karena kecapean saya menolak hal itu.

Lagi tidur-tiduran di hotel iseng-iseng buka path. Pas cek ternyata salah satu teman yang tinggal di Belanda, memposting foto Arena Stadium Amsterdam yang saat itu sedang ada pertandingan persahabatan antara Spanyol dan Belanda. Wah benar-benar menyesal menolak ajakan Bang Tomi ke Arena Stadium Amsterdam tadi. Kalau pergi kan bisa nonton pertandingan bola disana hiks..hiks.. Ya sudahlah, toh hari ini uda melihat banyak tempat di Amsterdam, Alhamdulillah.. Next saya bakal cerita tentang pengalaman kami berfoto dengan pakaian khas Belanda di Volendam dan menjelajahi Zaanse Schans (desa kincir angin).

Terus ikuti ya, semoga bermanfaat..!!

3 komentar:

  1. Mbak, saya dan isteri rencana ke Paris dan sekitarnya Bulan Mei 2017 ini. Kalau berkenan bisa dishare alamat emailnya agar saya bisa bertanya lebih detil lagi. Terima kasih sebelumnya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan kontak saya melalui Instagram saja di @chi2min (ada link di bio juga). Bisa bertanya di direct message melalui instagram. Follow saja instagram saya, nanti saya bantu share informasinya.

      Hapus
  2. Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy berbohon. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui anka nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama atau jalan sesat. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang.

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...