Selasa, 21 Juni 2016

Turkey Trip Day 6 - Traventines Cotton Castle & Hierapolis (Pamukkale)

Traventines - Pamukkale.

Day 6 (18 May 2016)

Setelah semalaman dalam perjalanan dengan bus malam dari Goreme, jam 06.00 kami sampai juga di Denizli otogar. Bus kami memang tidak mengantarkan kami langsung ke Pamukkale. Tapi kami di drop di otogar Denizli kota terdekat dari Pamukkale. Nanti dari Denizli bakal ada minibus yang sudah disediakan oleh Kamilkoc untuk mengantarkan kita ke hotel di Pamukkale. Lucunya pas turun dari bus di Denizli, Bang Tomi melihat seorang pria memegang kertas nama yang bertuliskan namanya. Otomatis Bang Tomi langsung mendekati pria tersebut. Ternyata dia yang nantinya akan membawa kami dengan minibus dari Denizli ke Pamukkale. Wah si Abang berasa jadi orang penting, soalnya dari sekian banyak penumpang yang ke Pamukkale, cuma nama dia yang ditulis di kertas nama itu he..he..

Kayak orang penting saja dijemput dengan papan nama.

Perjalanan dari otogar Denizli ke Pamukkale kira-kira 30 menit dengan minibus. Sesampainya di Pamukkale sebelum diantar ke hotel kita didrop ke kantor travel agen dulu dan ditawari paket tour disana. Tapi kami tidak berminat ikut tour selama di Pamukkale ini. Kami berniat beli tiket bus untuk besok ke Selcuk, tapi sayang jam keberangkatan bus Kamilkoc nya tidak ada yang cocok dengan jadwal kita. Jam 06.30 kami diantar ke hotel yang tidak jauh dari kantor travel agen. Pamukkale ini adalah kota kecil jadi jarak satu tempat ke tempat lain bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Saat kami tiba di Ozbay Hotel, lobby hotel tampak sepi. Ada satu petugas yang sedang tidur di sofa hotel. Agak sungkan juga kami membangunkannya. Tapi badan masih capek karena tidur di bus semalam. Akhirnya saya menuju dapur hotel dan bertemu seorang ibu-ibu, ibu ini lah yang akhirnya membangun petugas hotel tadi. Setelah bangun si petugas hotel ini langsung memberi kunci dan mengantarkan kami ke kamar. Pagi itu kita istirahat dan sarapan nasi pake rendang di kamar he..he.. Kalau ada yang bingung, kok saya bisa masak nasi. Seperti biasa saya bawa rice cooker khusus traveling dan ini sudah pernah saya bahas di perjalanan saya ke Eropa sebelumnya.

Kamar di Ozbay Hotel, bisa untuk 3 orang.

Kamar mandi di Ozbay Hotel.

Double bed dan single bed bisa untuk bertiga.

TV dan kulkas tersedia dalam kamar.

Setelah istirahat cukup dan kembali segar. Sehabis zuhur, kami pun keluar hotel untuk menjelajahi kota Pamukkale terutama Traventines Cotton Castle & Hierapolis. Traventines Cotton Castle & Hierapolis ini memang destinasi wisata utama yang ada di Pamukkale. Kebanyakan orang menjadikan Pamukkale sebagai kota transit, hanya untuk melihat Traventines Cotton Castle & Hierapolis, tapi tidak bermalam disini. Sebelum kami ke Traventines Cotton Castle & Hierapolis, kami berniat mencari tiket bus ke Selcuk buat besok pagi. Akhirnya beli tiket bus di kantor bus Pamukkale buat berangkat ke Selcuk besok jam 09.30 pagi seharga 30 TL perorang. Tiket bus uda ditangan kita pun langsung jalan kaki menuju Traventines Cotton Castle & Hierapolis.

Cotton Castle terlihat dari kejauhan.

Danau dibawah Cotton Castle.

Dari bawah saja sudah indah.

Cotton Castle adalah bukit putih yang terbentuk dari endapan dan korosi bebatuan kapur puluhan sampai ratusan tahun lalu, sedangkan traventines adalah kolam air bertingkat yang terbentuk alami karena adanya aliran sumber air di bukit Cotton Castle. Hierapolis sendiri adalah reruntuhan kota kuno zaman Romawi yang terletak didekat Cotton Castle. Seperti biasa buat masuk ke Traventines Cotton Castle & Hierapolis kami tinggal menunjukkan dan tap Museum Pass Turkiye di pintu masuk. Jika tanpa museum pass tiket masuknya seharga 30 TL perorang. Oya kami masuk dari pintu bawah sisi Cotton Castle, yang merupakan pintu masuk terdekat dari pusat kota Pamukkale. Jadi saat masuk, kita langsung diminta untuk membuka alas kaki yang digunakan. Soalnya saat kita melintasi Cotton Castle kita dilarang buat pakai alas kaki, hal ini diberlakukan untuk menjaga dan merawat Cotton castle agar tidak cepat rusak. Karena beberapa bagian dari endapan batu kapur ini ada yang lunak ketika diinjak, dan juga untuk menjaga warna putih bersihnya.

Si Abang baru buka sepatunya dan jalan di atas Cotton Castle.

Putih bagai salju.

Duduk dipinggir travemtines.

Unik dan indah saat kita di Cotton Castle ini.

Us.

Pemandangan hijau dikejauhan.

Baru menginjakkan kaki di Cotton Castle kita langsung terpukau dengan pemandangan bukit putih seperti salju ini. Belum lagi pemandangan danau dan kota Pamukkale yang hijau di bawahnya benar-benar memanjakan mata. Saat kami sampai diatas bukit, kami melihat banyak turis mancanegara yang sedang berendam di kolam traventines. Wah saya jadi pengen, tapi sayang cuaca saat itu mendung dan berangin dingin, banyak dari para turis ini akhirnya memutuskan untuk menghentikan kegiatan berendam mereka. Siang itu kebanyakan turis yang datang kesini bersama rombongan tour nya, jadi lumayan ramai dan sulit mengambil foto yang bagus he..he..

Kolam bertingkat.

Danau dibawah Cotton Castle.

Ketika rombongan tour sudah datang.

Enjoy.

Karena mulai mendung, orang-orang pada turun, kita tetap naik.

Happy.

Ramainya, abaikan yang berbikini di belakang.

Mendung bikin adem.
Terima kasih sayangku.

Dari kejauhan danau nya terlihat.

Ketika rombongan tour sudah mulai pergi.

Ada yang mau selfie juga.

Karena langit semakin gelap dan mulai gerimis, kami pun bergegas ke atas menuju Hierapolis. Saat sudah naik dan tak lagi berada di Cotton Castle yang putih, kita pun kembali diperbolehkan untuk mengenakan sepatu atau alas kaki. Dari dekat bagian atas Cotton Castle kita sudah dapat melihat reruntuhan pilar-pilar kota tua Hierapolis ini. Kami lalu melanjutkan perjalanan ke Antique Pool, untuk mandi dan berendam disini dikenakan biaya tambahan. Tapi kalau hanya masuk dan melihat-lihat saja gratis kok. Antique Pool ini merupakan kolam renang yang dulu pernah digunakan oleh Cleopatra untuk berendam. Karena terjadi gempa bumi, beberapa pilar kota roboh dan masuk kedalam kolam ini. Sampai saat ini kita masih bisa melihat pilar-pilar yang roboh itu didasar kolam. Kalau mau ke toilet, disini ada toilet yang bersih dan gratis.

Peta Hierapolis.

Bunga-bunga sebelum masuk Hierapolis.

Reruntuhan kota romawi kuno Hierapolis.

Membayangkan kehidupan Hierapolis di masa lampau.

Antique Pool.

Ngaso dulu.

Pilar-pilar yang jatuh di Antique Pool dibiarkan tetap ada.

Puas melihat Antique Pool kami lalu melanjutkan penjelajahan ke amphitheater peninggalan Hierapolis yang nampak megah diatas bukit. Walau mendaki cukup tinggi, kita berdua tetap semangat karena penasaran ingin melihat lebih dekat amphitheater peninggalan kota kuno ini. Setelah sampai dan masuk ke amphiteater ini, kita memang takjub melihat bangunannya. Bangunan ini bisa dikatakan 80% masih utuh. Saya langsung membayangkan dahulu kala banyak pertunjukan yang diadakan di amphitheater ini. Kami tidak bisa berlama-lama disini, karena angin yang semakin kenjang dan disertai hujan. Kita pun buru-buru turun lalu masuk ke Hierapolis Museum yang merupakan bangunan tertutup. Untuk masuk museum ini dikenakan biaya tambahan sebesar 10 TL perorang. Tapi karena memiliki Museum Pass Turkiye kami pun masuk secara gratis. 

Menuju amphitheater.

Ga tahan pose gini pas anginnya bertiup lumayan kencang he..he..

Foto-foto dulu sebelum nanjak menuju amphitheater.

Anginnya asoy.

Amphitheater.

The view.

Menikmati waktu disini.

Abang dan khayalannya.

Sebelum hujan turun, puas-puasin foto dulu.

Ternyata didalam museum sedang ada acara seminar sejarah. Pantes dari luar ada bendera Turki besar dan banyak orang ber-jas mondar mandir. Saat kami masuk ke dalam gedung museum acara seminar ini akan dimulai. Setelah kami keluar, pintu langsung ditutup dan pengunjung tidak lagi diperkenankan masuk. Untung kami tadi berkesempatan untuk masuk dan melihat-lihat koleksi didalamnya. Selain itu ada satu bangunan lagi dimuseum ini, kami pun menyempatkan diri untuk melihat koleksi di bangunan kedua museum.

Mau masuk museum ramai orang ber-jas.

Ada bendera nganggur pose dulu.

Turki.

Acara seminar didalam museum Hierapolis.

Patung peninggalan yang ada di museum.

Ukiran di dinding.

Koleksi di museum.
Gedung museum kedua.

Ada bendera Turki lagi.

Koleksi di gedung museum kedua.

Rata-rata kepala patungnya sudah tidak utuh.

Patung Zeus.

Taman dibagian luar museum.

Puas berkeliling Hierapolis, kami lalu kembali ke Traventines Cotton Castle. Karena sudah sore, rombongan tour yang datang pun sudah mulai berkurang. Kami menikmati sore itu dengan duduk dipinggir Traventines Cotton Castle. Kita juga nyobain duduk sambil berendam kaki di kolam Traventines ini. Wah benar-benar mengasyikan, apalagi sambil lihat pemandangan alam yang indah. Kami benar-benar menikmati waktu kami disini. Ini enaknya jalan-jalan mandiri, ga diburu-buru waktu, bisa lama menikmati tempat-tempat yang memang kita suka.

Menikmati indahnya Pamukkale.

Deretan traventines.

Jangan lupa lepas alas kaki sebelum menginjak cotton castle.

Chit chat manja.

Denganmu.

Sore hari mulai sepi.


Berendam kaki di kolam traventines.
Sensasinya beda berendam di kolam traventines ini.
Setelah puas berendam.

Lagi diskusi abis ini mau ngapain he..he..

Love.

Mulai beranjak turun untuk balik ke hotel.

Yuk sayang.

Setelah puas menikmati Traventines Cotton Castle, kami pun beranjak turun menuju pintu keluar untuk kembali ke hotel. Sebelum sampai di hotel, kita sempat beli magnet kulkas Pamukkale buat nambah koleksi dirumah. Memang banyak toko kelontong dan toko souvenir yang menjual souvenir khas Pamukalle, dalam perjalanan dari Cotton Castle ke hotel kami. Karena beras kami habis, saat beli air mineral di salah satu toko, kita bertanya apakah mereka menjual beras. Ternyata ada tapi ukuran 1 kg, yang menurut saya kebanyakan. Eh ternyata ibunya punya beras yang uda kebuka dan tinggal separuh (500gr). Akhirnya kita beli saja yang separuh ini seharga 3 TL (setelah ditawar Bang Tomi, sebelumnya 3.5 TL). Malamnya masak nasi lagi dan makan pake abon, keripik tempe dan rendang yang memang uda dibawa dari Indonesia, maknyuss.. Ini adalah salah satu strategi kami dalam berhemat diperjalanan. Jadi ga terlalu banyak mengeluarkan budget buat makan di restoran. Next saya bakal cerita tentang perjalanan kami ke Selcuk dan Sirince. Terus ikuti ya, semoga bermanfaat..

Pemandangan ketika turun dari Cotton Castle.

Topi pelangi.

Peace..

Wajah bahagia kita berdua.

Rombangan tour uda ga ada jadi bisa bebas foto-foto.

Abang duluan turunnya.

Setelah sampai dibawah, langsung pakai sepatu lagi.

Tempat ini diakui sebagai situs warisan dunia.

Kembali ke Ozbay Hotel.


Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...