Sabtu, 29 Oktober 2016

Hongkong Macau Trip 2016 Day 4 - Sham Shui Po Tempat Belanja Murah di Hongkong.

Hari keempat di Hongkong (HK) kita rencananya mau puas-puasin belanja belanji di HK. Daerah pertama yang bakal kita tuju adalah Sham Shui Po. Karena kemaren sore ga jadi kesini, jadinya pagi ini sehabis sarapan, kita langsung menuju daerah Sham Shui Po. Dari Tsim Sha Tsui kita tinggal naik MTR line merah menuju stasiun Sham Shui Po. Stasiun Sham Shui Po ini berada di jalur line yang sama dengan Tsim Sha Tsui, jadi kita tidak perlu berganti kereta. Awalnya kita tau tempat ini dari mbak-mbak yang kita temui di Ladies Market 2 hari yang lalu. Menurut dia di Sham Shui Po harga barangnya jauh lebih murah dari pada di Mongkok (Ladies Market). Karena pensaran makanya kita pengen banget balanja di Sham Shui Po ini.

Dalam MTR menuju Sham Shui Po.

Tema hari ini adalah merah-merah ceria he..he..

Dari hasil penelusuran saya di google, Sham Shui Po ini merupakan area pertokoan dan pasar yang cukup luas. Disini kita bakal menemukan gedung-gedung pertokoan yang menjual barang-barang elektronik seperti kamera, laptop, HP dll. Juga terdapat pasar dan pertokoan yang menjual bermacam barang mulai dari baju, sepatu, tas, souvenir dll. Saat tiba di stasiun Sham Shui Po kami langsung menuju exit B2, soalnya menurut info yang kami dapat pasar dan pertokoan murahnya ada di exit B2 ini. Baru saja keluar dari exit B2, kami langsung disambut oleh pasar yang menjual segala macam barang. Karena masih pagi, belum semua toko yang buka dipasar tersebut. Kami mulai melihat-lihat barang-barang yang dijual dipasar ini, dari hasil pantauan awal saja sudah terlihat kalau harga yang ditawarkan disini memang jauh lebih murah dari yang ditawarkan penjual-penjual di Ladies Market. Menurut saya mungkin karena Ladies Market sudah sangat turistik jadinya pedagang disana seenaknya memberikan harga. Berbeda dengan di Sham Shui Po harga yang ditawarkan sangat wajar dan  masih bisa ditawar, sedangkan untuk barang yang sudah dilabeli harga biasanya adalah fixed price, atau barang diskon sehingga tidak bisa ditawar lagi.

Pintu keluar exit B2 stasiun Sham Shui Po.

Keluar pintu ini langsung disambut tempat belanja.

Lorong pertama yang kami telusuri adalah lorong sebelah kanan dari pintu keluar exit B2. Baru satu lorong pasar yang kami telusuri sudah terlihat berbagai macam barang yang dijual disini, mulai dari pakaian dalam, baju anak-anak, kaus-kaus berlogo HK (biasa untuk oleh-oleh), tas, jam tangan dll. Kami bertiga langsung happy melihat harga dan ragam barang yang ditawarkan disini. Mama ga pakai lama, langsung sibuk memilih barang yang ingin dibeli. Kalau saya dan papa lihat-lihat dulu, soalnya masih mau membandingkan harga serta barang dengan yang ada di toko-toko lainnya.

Lorong sebelah kanan yang sudah mulai banyak pedagang yang buka.

Puas melihat lorong sebelah kanan, kami lalu lanjut ke lorong tengah dan lorong sebelah kiri. Dilorong bagian tengah tidak banyak yang menarik perhatian kami, jadinya kita langsung pindah ke lorong sebelah kiri pintu exit B2. Ternyata disini barang yang ditawarkan lebih keren-keren dan murah. Jadi setiap lorong itu ada bagian pasar dan ada lorong bagian pertokoannya. Saat di lorong bagian kiri ini saya lebih senang jalan-jalan di lorong area pertokoannya. Karena disini banyak toko sepatu dan toko tas. Rata-rata toko sepatu dan tas disini adalah toko grosir yang pasti harganya sangatlah murah. Walau grosir, tapi kita tetap bisa beli barangnya secara satuan kok. Perbandingan harganya adalah jika kita lihat sebuah tas kw dibatam yang harganya 200-300ribuan, disini cuma 100ribuan saja (ngiler ga tuh..). Begitu juga dengan sepatu harganya bisa setengah sampai sepertiga dari harga barang di Batam (Indonesia). Wah saya benar-benar mesti bisa nahan diri disini, kalau ga bisa kalap belanja ini itu he..he..

Lorong bagian tengah dari pintu exit B2 Sham Shui Po.

Lorong sebelah kiri pintu exit B2 Sham Shui Po.

Dilorong ini saya menelusuri tokonya satu demi satu. Karena niat saya memang ingin mencari sepatu dan tas disini. Akhirnya saya dapat sepasang sepatu kets yang oke punya dengan harga yang murah he..he.. Mama dan Papa pun ga ketinggalan mulai hunting sepatu, sendal, tas dan baju disini. Papa dapat tas ransel hitam yang keren dan ringan, di toko yang sama saya beli tas ransel juga warna pink. Wah pokoknya kita semua happy belanja disini he..he.. Enaknya lagi barang-barang disini kebanyakan sudah tercantum harganya, jadi ga susah tawar menawar harga lagi karena uda fixed price. Kalau yang belum ada harganya masih bisa ditawar dari harga awal yang diberikan pedagang. Selain itu pedagang-pedagang disini juga lebih ramah daripada pedagang di ladies market yang terkenal judes dan jutek.

Semangat hunting barang di Sham Shui Po.
Papa langsung pakai ransel hitam barunya.

Puas dari lorong pertokoan, kami lalu pindah ke lorong area pasarnya. Karena sudah mulai siang jadi pedagangnya pun susah mulai banyak yang buka. Mama dan Papa sukses beli baju yang oke-oke disini. Setelah ngobrol dengan penjualnya, ternyata ibu penjualnya adalah WNI keturunan China, tapi menikah dengan laki-laki HK. Dalam setahun bisa 2 kali dia bolak balik Jakarta-HK karena masih ada keluarga besar di Jakarta. Wah senangnya bisa ketemu orang Indonesia disini, setelah borong baju ditoko si ibu, Mama Papa juga berfoto bersama dengan ibu-nya. 

Ibu ini yang dagangannya diborong mama papa, dia WNI lho he..he..

Suasana pasar Sham Shui Po siang itu.

Ibu ini lalu memberitahu kami kalau lorong pertokoan yang ada didepan kami ini juga terdapat banyak toko sepatu dan tas. Wah penasaran dengan info si ibu, kami bertiga lalu mencek lorong tersebut, ternyata benar disana terdapat banyak toko sepatu dan tas. Lagi-lagi kita telusuri toko dilorong ini satu persatu dan sukses belanja sendal, sepatu dan tas murah lagi. Selagi asyik belanja kita juga ketemu mbak-mbak TKW disini. Malah disatu toko sepatu, ada satu mbak TKW yang cerita banyak hal (curcol) ke kita, khususnya Papa sih he..he.. Sampai-sampai saya foto mbaknya karena ga berhenti cerita ini itu he..he.. Karena belanjaan kami sudah banyak banget, Mama akhirnya beli 1 tas besar buat memasukkan semua belanja kita disana.

Lagi asyik milih sepatu & sendal, si papa asyik ngobrol mbak TKW yang curcol ini he..he..

Karena hari sudah siang dan perut mulai keroncongan. Kita pun mencari tempat untuk istirahat sekalian makan siang. Untungnya ga jauh dari pasar ini saya melihat ada restoran Mc Donald. Kami pun segera kesana buat makan siang. Eh pas jalan ke arah Mc Donald ini saya ketemu satu toko yang menjual segala asesoris elektronik dan barang-barang unik lainnya. Toko ini dari luar saja sudah terlihat ramai oleh pengunjung. Karena penasaran, saya pun masuk kedalam toko yang ternyata cukup luas ini. Wah ternyata barang yang dijual disini memang unik-unik dan murah. Karena takut Mama Papa kelamaan nunggu saya, jadinya saya suruh duluan aja ke Mc-D nya mereka, nanti saya nyusul. Soalnya saya mau belanja dulu ditoko ini.

Ditoko ini saya beli tali pengikat koper, bantal traveling yang bisa ditiup dan dikempeskan, lalu saya juga beli tempat HP yang anti air agar bisa dipakai saat berenang atau menyelam dll. Kebanyakan memang yang saya incar barang traveling dan olahraga ditoko ini. Harganya setiap barangnya sekitar 10-20HKD saja he..he.. Puas belanja dan melihat barang-barang ditoko ini, saya lalu menyusul mama papa yang uda duluan makan di Mc-D.

Pas nyampe Mc-D ternyata Mama Papa uda pesan makanan, jadi saya langsung makan aja. Karena belum kenyang akhirnya saya pesan makanan lagi buat kita bertiga. Menu makan siang kita hari itu, kentang goreng + Chicken Burger + ice cream. Saya baru tau kalo di Mc-D HK ini satu meja itu bisa diisi oleh orang lain juga lho selain rombongan kita sendiri. Jadi saat kami makan ada satu orang lain yang juga duduk dimeja kami, dan ini hal biasa disana. Mungkin karena terlalu padat penduduknya jadi gitu ya he..he..

Papa asyik menikmati burgernya.

Beres makan dan istirahat kami lalu mencari supermarket diarea Sham Shui Po. Niatnya mau beli beras, buah dan cemilan. Kebetulan beras kami habis he..he.. Hasil bertanya ke penduduk lokal, ternyata ada supermarket Wellcome tidak jauh dari Mc-D ini. Kami pun langsung kesana dan mulai berbelanja. Alhamdulillah semua yang dicari ada. Kita beli anggur, beras dan cemilan. Anggur adalah salah satu buah yang murah di HK, jadi puas-puasin deh makan anggur disini he..he.. Cemilan sengaja dibeli karena besok rencananya kita mau ke Disnyeland, jadi mau bawa cemilan yang banyak he..he..

Selesai belanja di Supermarket Wellcome, mama papa sudah kelihatan capek. Akhirnya menjelang sore itu saya aja yang asyik puter-puter di Sham Shui Po buat beli ini itu yang kurang. Oya sebenarnya ada gedung khusus untuk barang-barang elektronik juga disini kayak di glodok atau mangga dua gitu. Tapi sayang saya ga masuk karena ga enak sama Mama Papa kalau nunggu saya kelamaan he..he.. Semakin sore area pasar di Sham Shui Po semakin ramai dan semakin banyak juga pedagang yang berjualan disana. Kayaknya semakin malam semakin meriah deh. Tapi karena uda kecapean kami pun memutuskan untuk kembali ke hotel saja sore itu. Apalagi barang bawaan juga sudah banyak dan berat banget. Sebelum sampai hotel saya sempatin untuk beli roti Maxim dulu distasiun Sham Shui Po.

Suasana di Sham Shui Po yang makin sore makin ramai.

Toko roti Maxim ini terkenal enak di HK. Makanya saya pun pengen coba, sekalian beli buat dibawa ke disneyland besok. Sampai di hotel kita istirahat dan sholat. Malamnya kami bertiga turun lagi dari hotel buat ke Golden Crown GuestHouse. Kami ke Golden Crown GuestHouse ini untuk membeli tiket disneyland. Kenapa belinya di Golden Crown GuestHouse karena harga tiket yang ditawarkan disini lebih murah daripada kalau membeli langsung di disneyland nya. Jadi kalau beli di disneyland harga 1 tiket dewasanya adalah 539HKD, nah kalau beli di Golden Crown GuestHouse ini harganya hanya 490HKD. Karena itu kita pun bela-belain malam itu kesana buat dapat tiket yang lebih murah.

Dari gedung Chungking Mansion cukup berjalan kaki sekitar 10 menit kearah kanan menuju gedung Golden Crown dimana Golden Crown GuestHouse berada. Nanti sesampainya di gedung Golden Crown tinggal bertanya ke petugas keamanannya lantai yang mesti kita tuju untuk ke Golden Crown GuestHouse. Lalu naik lift sesuai lantai tempat Golden Crown GuestHouse berada. Kami membeli 2 tiket disneyland saja disini untuk saya dan mama. Karena tiket khusus senior (65thn keatas) untuk papa hanya dijual di disneyland saja. Lumayan beli tiket disneyland disini kita berhemat hampir 80HKD untuk 2 orang. Sehabis beli tiket kita pun balik ke hotel untuk beristirahat. Next saya bakal cerita gimana serunya kami ketemu Mickey, Minie, Donald, Princess Elsa dll selama di Disneyland Hongkong. Terus ikuti ya, dan semoga bermanfaat..!!


Kamis, 27 Oktober 2016

Hongkong Macau Trip Day 3 - Antri Sampai Gempor Menuju The Peak HongKong.

The Peak Hongkong.

Hari ketiga di Hongkong (HK) kita rencanakan untuk jalan-jalan ke The Peak HK. The Peak ini adalah bagian puncak dari Gunung Victoria yang ada di HK Island. Dari tempat ini kita bisa melihat keindahan kota HK yang dihiasi gedung pencakar langit dari ketinggian. Selain menawarkan view yang keren, disini kita juga bisa merasakan naik The Peak Tram yang merupakan jalur funicular pertama di Asia yang sudah ada sejak tahun 1888. Di The Peak juga terdapat museum Madame Tussauds HK. Jadi memang sangat direkomendasikan jalan-jalan kesini kalau lagi ada di HK.

Untuk pergi ke The Peak ada 2 cara dari hotel kami (Tsim Sha Tsui area), yang pertama bisa dengan MTR turun di stasiun Central, atau cara kedua dengan naik star ferry dari Kowloon ke Central. Kedua cara ini ada plus minusnya. Cara pertama lebih gampang dan tidak terlalu jauh berjalan kaki tapi biaya yang dikeluarkan sedikit mahal dan tidak ada view sepanjang perjalanan. Cara kedua lebih jauh berjalan kaki karena dari pelabuhan Central mesti jalan dulu sampai stasiun Central, lalu jalan lagi menuju The Peak Tram Lower Terminus. Tapi cara kedua ini jauh lebih murah biayanya dan plusnya lagi dapat view pemandangan yang oke sepanjang perjalanan. Setelah menjelaskan kedua cara menuju The Peak, akhirnya kita sepakat ambil cara kedua, karena pengen lihat view & foto-foto dulu di Victoria Harbour dan sepanjang perjalanan.

Sekitar jam 10 pagi kami berangkat dari hotel. Karena akan menggunakan star ferry, tentu kami menuju pelabuhan Star Ferry Kowloon yang cuma 5 menit jalan kaki dari hotel. Tapi sebelum naik star ferry kita sempatin foto-foto dulu diarea Victoria Harbour yang tidak jauh dari pelabuhan star ferry berada. Kemaren kita sudah lihat suasana disini pada malam hari. Sekarang saatnya kita mengabadikan moment Victoria Harbour dipagi hari.

Victoria Harbour pagi itu.

Ada kapal jadul Hongkong lewat.

Foto-foto cantik dulu menjelang naik star ferry.

Seru banget bisa jalan sama Papa.

Setelah puas berfoto, kami pun melanjutkan perjalanan dengan menaiki star ferry dari Kowloon, menuju pelabuhan Central. Sepanjang perjalanan kita bakal disuguhi pemandangan kota HK yang indah. Tak lama diatas star ferry, kita pun tiba di pelabuhan Central. Dari sini kita lalu jalan kaki menuju stasiun MTR Central. Nyamannya di HK area jalan kaki didaerah ini dibangun seperti lorong jembatan yang panjang dan lebar, jadi kita jalan diatas jalan raya dan aman. Baru keluar dari pelabuhan Central di sisi kiri kita bakal melihat bianglala besar seperti Singapore Flyer, 3 tahun lalu saya ke HK bianglala ini belum ada. Lalu disisi kanan kita nanti akan terlihat satu Apple Store besar dan biasanya ramai pengunjung.

Suasana di star ferry pagi itu.

Bianglala besar kota HK.

Mama pose.

Papa siap-siap cari objek foto.

Pelabuhan Star Ferry Central.

Apple store disebelah kanan.

Jembatan khusus pejalan kaki dari pelabuhan Central ke stasiun Central.

Tapi karena tujuan kami ke stasiun Central, jadi jalannya terus lurus saja sampai nemu petunjuk ke stasiun Central. Hari itu adalah Minggu, ternyata disekitaran stasiun Central banyak orang yang berjualan sayuran. Satu lagi yang kita baru tau kalau hari Minggu, ternyata stasiun Central ini dipenuhi oleh TKW asal Philipina. Wah karena tergusur oleh TKW asal Indonesia yang mendominasi Victoria Park akhirnya para TKW Philipina ini memilih Stasiun Central sebagai basecamp dan tempat nongkrong mereka setiap weekend he..he.. Sesampainya di stasiun Central, kita lalu turun ke bawah tanah untuk mencari exit J2. Karena dari exit J2 stasiun Central sudah dekat menuju The Peak Tram terminus. Lumayan jauh kita berjalan dan sempat bertanya beberapakali sampai akhirnya menemukan exit J2 ini.

Dari Exit J2 ini sudah banyak petunjuk yang mengarahkan kita ke The Peak Tram lower terminus berada. Jadi tinggal ikuti saja petunjuk arahnya. Saat jalan inilah mama mulai kecapean dan merasa ga kuat. Apalagi jalan menuju The Peak Tram lower terminus ini menanjak otomatis bikin kita ngos-ngosan apalagi kita uda jalan jauh dari pelabuhan Central. Untung mama ga menyerah dan tetap jalan, akhirnya sampai juga kita di The Peak Tram lower terminus.

Saat sampai dari kejauahan saya melihat begitu ramainya orang disana. Nah ketika sampai saya ingin langsung beli tiket The Peak Tram nya, ternyata saya mesti antri berkelok-kelok jauh diseberang jalan untuk mendapatkan tiket tersebut. Karena sudah kepalang sampai disini, mau ga mau kita pun akhirnya ikut masuk dalam antrian yang super duper panjang dan berkelok-kelok ini. Saat kami mulai antri saya lihat penanda batas antrian dari tempat kami berdiri adalah "waiting for 2 hours". OMG mesti antri 2 jam dari sini hiks..hiks.. Kaki sabar ya.. Kami pun mengalihkan rasa cape dan suntuk selama antri dengan ngobrol, minum dll. Banyak juga kami lihat orang-orang yang menyerah lihat antrian panjang tersebut.

Mesranya Mama Papa.

The Peak Tram Lower Terminus antrinya dimulai dari seberang jalan hiks..hiks..

Antriannya panjang & melingkar-lingkar.

Sampai akhirnya kami pun mendapat giliran untuk beli tiket The Peak Tram nya, harga tiket sekali jalan untuk dewasa adalah 32HKD dan 12 HKD untuk senior (diatas 65 thn). Oya tiket untuk naik The Peak Tram ini juga bisa dibayar dengan Octopus Card. Tapi kami memilih membayar dengan tunai saja. Saya sengaja beli one way tiket saja, karena nanti pulangnya kami akan naik bus agar merasakan sensasi dan pengalaman yang berbeda. Disaat membeli tiket itu saya baru ngeh ternyata antrian untuk pengunjung yang membeli tiket combo tidak seberapa dibanding dengan antrian untuk membeli tiket The Peak Tram saja. Tiket Combo ini adalah tiket gabungan The Peak Tram + tiket Madame Tussauds. Saya baru ingat kalau dulu saya beli tiket combo ini makanya antriannya tidak terlalu lama dan rasanya waktu saya kesini suasananya pun tidak seramai ini. Begini nih resiko ke tempat wisata saat weekend, jadi banyak penduduk lokal yang juga pengen jalan-jalan kesana jadi ramai deh.

Setelah kita beli tiket, kita mesti antri lagi untuk naik funicularnya. Sebenarnya kalau ga terlalu ramai tempat ini menarik lho, karena ada patung lilin Ronaldo disamping counter penjualan tiket combo Madame Tussauds. Lalu juga ada diorama atau museum mini yang menjelaskan tentang sejarah The Peak Tram ini. Tapi sayang saat kami kesana ramai sekali orang jadi kita tidak terlalu bisa menikmatinya. The Peak Tram ini berwarna merah dan bisa mengangkut sampai 120 penumpang. Saat menaiki tram kami kalah cepat sehingga hanya mama yang kebagian duduk sedangkan saya dan papa mesti berdiri. Oya tipsnya duduklah sebelah kanan kalau naik tram ini, karena view paling keren itu ada disebelah kanan kita.

Patung lilin Ronaldo.

Replika tram di museum mini menjelang naik tram.

Museum mini di the peak tram terminus.
Antrian sebelum masuk tram.

Sebenarnya naik tram ini ga lama kurang lebih cuma 10 menit saja, tapi sensasi saat tram tiba-tiba bergerak miring itu yang bikin semua orang rela antri seperti tadi. Tram ini bergerak sampai kemiringan 27 derajat lho, jadi kalau mesti berdiri dalam tram ini ya mesti hati-hati. Saat tram bergerak miring disisi kanan kita bisa melihat gedung-gedung pencakar langit kota HK dari ketinggian.

Wefie dulu sebelum naik the peak tram.

Semua bersiap naik tramnya.

View disebelah kanan tram, kelihatan gedung-gedung kota HK.

Suasana didalam tram, abaikan yg lagi nguap itu ya he..he..

Tak terasa kita pun sampai di stasiun puncak The Peak Tram dan mesti turun beserta pengunjung lainnya. Saat turun jangan buru-buru jalan, sempatin dulu foto-foto dengan latar belakang The Peak Tram nya he..he... Keluar dari stasiun the peak tram kita langsung berada didalam  The Peak Tower dan disambut deretan toko souvenir. Kita pun langsung lihat-lihat souvenir yang dijual. Setiap barang yang dijual disini sudah dilengkapi label harga. Harga souvenir yang ditawarkan disini tidak terlalu mahal dan masih bisa ditawar. Contohnya harga 1 set magnet kulkas (berisi 6 buah magnet kulkas) dibandrol dengan harga 55HKD, kalau beli 2 set bisa ditawar jadi 100HKD saja. Kalau mencari magnet yang berlogo HK atau The Peak disinilah tempatnya.

Wefie dulu bersama tramnya sebelum tramnya berangkat lagi.

Tramnya turun lagi ke the peak tram lower terminus.

Suasana di stasiun teratas the peak tram.

Sebelum masuk area pertokoan the peak tower.

Toko souvenir setelah kita keluar dari the peak tram stasiun, oya mbak-mbak penjaga tokonya bisa bahasa Indonesia lho.

Deretan toko souvenir.

Karena susah mencari souvenir jenis ini ditempat lain. Disini juga ada toko untuk mencetak tangan dari lilin lho, 3 tahun yang lalu saya dan Bang Tomi sempat mencoba mencetak tangan kami berdua dengan lilin disini. Lalu cetakan tangan itu kita jadikan pajangan dirumah, sayang sekarang cetakan tangan lilin kami rusak, karena hawa panas Batam bikin lilinnya meleleh hiks..hiks.

Puas melihat dan belanja souvenir, kami pun lalu menuju museum Madame Tussauds yang juga berada dalam gedung The Peak Tower ini. Saya karena sudah pernah masuk kesana jadi tidak lagi berminat masuk, mama papa karena uda kecapean juga ga berminat masuk kesana. Untung ada patung lilin Bruce Lee diluar museum, jadi kita pun foto-foto bersama patung lilin Bruce Lee ini. Puas berfoto dengan patung lilin Bruce Lee, saya lalu mengajak mama papa ke salah satu jendela dilantai 2 yang memperlihat view kota HK dari kejauhan. Kita pun mengabadikan moment disini. Setelah puas berada didalam gedung The Peak Tower, kami pun lalu memutuskan untuk keluar gedung dan mencari bangku taman yang banyak tersedia diluar.

Bersama patung lilin bruce lee.

View dari jendela lantai 2 the peak tower.

Enjoy the view.

Ala-ala selebriti.

Madame Tussauds HK.

The Peak Tower ini berhadapan dengan gedung The Peak Galleria yang merupakan mall, diantara kedua gedung ini terdapat area halaman yang luas yang dilengkapi dengan bangku-bangku taman dibeberap sudutnya. Untung ada bangku taman yang kosong, kita pun langsung duduk dan beristirahat. Sambil makan cemilan kita pun menikmati suasana di The Peak siang itu. Untung saat kami disana cuaca sedang mendung, jadi tidak terasa panas walau duduk diluar. Malah terasa sejuk karena angin di The Peak ini lebih dingin karena berada diketinggian.

Duduk santai di banku taman The Peak.

Ngaso dulu yuk.

Banyak hal yang kami perhatikan dan seperti biasa ada saja hal konyol yang jadi bahan candaan kami selama ngobrol dan beristirahat. Tau ga apa saja hal yang kami dapati selama memperhatikan pengunjung yang berlalu lalang disana. Pertama wanita-wanita di HK kebanyakan tidak mencukur bulu keteknya dan terlihat PeDe saja memakai baju tanpa lengan (Yiuuhh). Kedua Laki-laki di HK kurang memperhatikan kebersihan dirinya, terlihat dari gigi mereka yang kuning (jorok) dan kulit kaki yang berkudis (ada bekas kudisnya). Ketiga orang-orang kaya di HK suka membawa anjingnya jalan-jalan ke The Peak, jadinya selama disana kita bisa lihat anjing lucu dan berbagai jenis lewat didepan kita bersama tuannya.

Setelah merasa cukup beristirahat kami lalu jalan-jalan disekitaran area luar ini. Disini juga terdapat lokomotif the peak tram yang pertama kali digunakan. Ternyata dulu tran yang digunakan berwarna hijau. Dari sini kita lalu jalan menuju area Nature Walks, dimana merupakan area hutan dan terdapat air terjun disana. Karena tidak terlalu menarik kami pun tidak menjelajahi kawasan ini lebih jauh.

The Peak Tower dibelakang kami.

The Peak Galleria.

Suasana dihalaman the peak tower.

Foto-foto dengan tram jadulnya.

Kami kembali ke depan gedung The Peak Galleria, saya berniat naik ke observasi deck The Peak Galleria. Karena ingin melihat keindahan kota HK dari atas observasi desk ini. Jadi diarea The Peak ini ada observasi deck yang sangat terkenal yaitu yang terletak di atap The Peak Tower, namanya Sky Terrace 428. Tapi untuk bisa naik kesana perlu beli tiket yang tidak murah dan mesti antri lagi. Saya memang tidak berminat naik keatas Sky Terrace 428 ini karena berbayar. Ternyata digedung The Peak Galleria juga ada observasi deck diatap nya dengan view yang hampir sama dengan yang ditawarkan oleh Sky Terrace 428, dan naiknya gratis. Tentu saja saya pilih yang gratis ini he..he.. Tiga tahun yang lalu saya ga tau kalau diatas The Peak Galleria ini ada observasi deck nya juga. Jadi dulu ga sempat naik keatasnya. Karena mama masih kecapean, jadinya mama tidak berminat naik keatas dan nunggu dibawah saja sambil duduk dibangku taman. Saya dan papa berdua naik ke observasi deck The Peak Galleria ini.

Untuk mencapai observasi deck The Peak Galleria, kita mesti naik ke lantai 5 gedung tersebut. Saat sampai ternyata ada 2 sisi observasi decknya, yaitu sisi kiri dan kanan. View yang ditawarkan pun berbeda. View paling bagus berada disisi kanan gedung. Oya dilantai 5 ini juga ada museum Trick Eye HongKong. Ternyata memang keren banget view disisi kanan observasi deck ini. Kami berdua pun lalu mengabadikan moment sebanyak mungkin disana.

Bagian sisi kiri observasi deck the peak galleria.

View disini lebih banyak bukit hijaunya.

Trick eye museum HK di the peak galleria.

Pemandangan dari sisi kanan observasi deck the peak galleria.

Gratis menikmati view indah ini.

Ada teropongnya juga buat melihat-lihat kota HK.

Me & Papa.

Kota HK yang dihiasi gedung pencakar langit.

Suasana di observasi deck The Peak Galleria sore itu.

Puas melihat pemandangan indah dari atas observasi deck The Peak Galleria, kami berdua pun turun dan kembali bergabung dengan mama dibawah. Karena sudah sore kita pun memutuskan untuk kembali ke hotel. Untuk kembali ke hotel kami naik bus no.15 dari The Peak terminal, terminal bus ini terletak tidak jauh dibelakang The Peak Galleria. Lagi-lagi kita mesti antri cukup lama untuk naik bus no.15 ini. Bus no.15 ini nanti mengantarkan kita sampai ke stasiun MTR Central. Dari stasiun Central kita tinggal naik MTR ke stasiun Tsim Sha Tsui.

Sesampainya di hotel kita bertiga-tiga benar-benar tepar karena kebanyakan berdiri untuk antri. Rencana awalnya sore atau malam ini kita mau lanjut shopping di sham shui po, tapi karena kaki uda pegel semua jadinya rencana tersebut batal. So dilanjutkan keesokan harinya untuk belanja di Sham Shui Po. Yang penasaran gimana keseruan belanja dan murahnya barang di Sham Shui Po ditunggu postingan berikutnya ya. Semoga bermanfaat..!!!

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...