Minggu, 16 Juli 2017

Indahnya Kepulauan Mandeh di Pesisir Sumatera Barat.

Wisata kepulauan Mandeh.

Seperti biasa kami anak rantau ini biasanya mudik ke kampung halaman saat lebaran. Begitu juga lebaran tahun ini, kami berdua mudik ke Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Alhamdulillah, saat mudik lebaran kali ini saya berkesempatan untuk menjelajahi beberapa pulau di Kepulauan Mandeh, Pesisir Selatan, Sumbar. Berawal dari obrolan santai di toko keluarga kami, ternyata ide untuk jalan-jalan ke pulau di-Amini oleh Mama dan tante-tanteku.

Yap, perjalanan kali ini tidak ada Bang Tomi, karna sudah mesti balik duluan buat ngantor. Saya pergi dengan mama, tante-tante dan sepupu saya. Total anggota jalan-jalan kali ini ada 7 orang yaitu Saya, Mama, 3 Tante saya (Teta, Te-En, & Te-Nel) dan 2 adik sepupu saya (Putri & Aini). Semuanya perempuan he..he.. Kebayangkan gimana heboh dan serunya kalau emak-emak mau pergi wisata.

Ngerumpi tapi yang dibelakang tetap sadar kamera.

Happy berlayar bersama.

Rencana jalan-jalan ke pulau ini sedikit dadakan. Persiapannya hanya 2 hari, setelah sepakat semuanya. Tante Ta (Teta), yang udah pernah menjelajahi kepulauan Mandeh sebelumnya, menyarankan kami naik kapal dari pantai Carocok Tarusan, Pesisir Selatan. Alasannya karena jarak tempuh dari pantai ini lebih dekat ke Kepulauan Mandeh, dan kondisi gelombang lautnya juga jauh lebih tenang, dibanding berangkat dari pantai Bungus Padang. Harap maklum perginya bareng emak-emak yang ga bisa renang semua, jadi pada parno naik kapal kecil dilautan luas he..he..

Pantai Carocok Tarusan ini berjarak 2-3 jam perjalanan dengan mobil dari kota Padang. Karena kami ga ada yang bisa bawa mobil keluar kota, jadinya Mama dan Tante-tante mencari mobil untuk dirental sehari sebelum kami berangkat. Tapi sayang sekali kerabat yang menjadi langganan kami merental mobil, sudah ada janji dengan orang lain. Bolak-balik telpon sana sini, akhirnya dapat bantuan dari anak temannya Teta (namanya Riki), yang bakal mengantar kami pulang pergi Padang-Tarusan. Mobilnya pakai mobil minibus Teta. 

Siip urusan transportasi beres, eh ternyata masih ada ide lain dari tante-tanteku ini yaitu beli baju buat seragaman ha..ha.. Jadinya sehari sebelum berangkat Teta dan Te Nel sengaja pergi ke salah satu pusat perbelanjaan buat beli baju untuk kami bertujuh. Alhamdulillah dapat baju warna pink fanta dengan berbagai macam ukuran (sesuai dengan tingkat kelangsingan tubuh masing-masing) untuk kami bertujuh he..he.. Saya sempat di WA Teta, nanyain size baju saya apa. Saya jawab M, Alhamdulillah pas ukurannya setelah dicobain, makasih Teta dan Te-Nel. 

Seragaman Pink fanta Tik-Tap (cantik mantap) he..he..

Keesokan harinya pagi jam 6 Mama uda gedor pintu kamar buat bangunin saya. Semalam saya ga bisa tidur karena tetangga depan rumah sedang menggelar pesta pernikahan anak gadisnya, mereka mengadakan pertunjukan organ tunggal semalam suntuk yang speakernya langsung ke kamar saya. OMG saya baru tidur setelah jam 3 pagi (setelah acara organ tunggalnya berhenti), jadinya rada susah bangun pagi itu dan cuma tidur 2,5 jam. Tapi semangat ke pulau tetap menggebu jadinya langsung mandi dan siap-siap. Soalnya kemaren Teta bilang jam 7 berangkat.

Ternyata berangkatnya molor, kami baru dijemput sekitar jam 8 pagi. Karena belum pada sarapan, kita mampir sarapan dulu disalah satu kedai lontong di Padang. Malah Te-Nel sempat beli lemang segala, soalnya daerah yang akan kami lewati menuju Tarusan, sedang musim durian. Di Padang kami memang suka sekali menyantap durian dengan lemang atau ketan. Rasanya lebih nikmat dan endes perpaduan manisnya durian dengan gurihnya ketan..mmm yummy..(lap iler).

Selesai sarapan sekitar jam 09.30, baru kami berangkat menuju Tarusan. Rute menuju Tarusan ini adalah melewati Pelabuhan Teluk Bayur, lalu Pantai Bungus, terus menuju Pesisir Selatan. Perjalanan akan dihiasi dengan pemandangan pantai dan lautan disebelah kanan kita. Jalanan juga banyak berkelok, jadi persiapankan diri jika suka pusing dan mual dalam perjalanan. Ketika melewati daerah Barung-Barung Balantai di-kiri kanan jalan sudah penuh dengan penjual durian. Yap, di Barung-Barung Balantai inilah sedang musim durian dan durian disini terkenal mantap. Saya si penggemar durian, tersenyum bahagia melihat durian melimpah dijalanan Barung-Barung Balantai.

Durian Barung-Barung Balantai.

Di Barung-Barung Balantai ini Te-Nel nanya mending beli durian sekarang atau nanti pas pulang. Disepakati beli duriannya nanti aja pas pulang biar ga mabok he..he.. Ga kerasa sudah sampai saja kami di Carocok Tarusan jam menunjukkan pukul 11.30. Sebelum naik kapal menuju Kepulauan Mandeh, Mama dan Teta beli nasi bungkus dulu untuk makan siang kita semua. Saya, bersama sepupu dan tante yang lain malah sibuk belanja topi pantai, biar ga gosong dan makin kece di foto he..he.. Harga topi pantai disini lumayan murah kok, untuk yang besar 30ribu dan yang kecil 25ribu.

Oiya untuk mencari penyewaan kapal keliling pulau, kami mempercayakannya ke Riki, karena dia punya banyak kenalan di daerah ini. Ga butuh waktu lama, kami sudah dapat kapal dan guide menuju kepulauan Mandeh. Guide kami bernama Yudi dan dia adalah teman satu sekolah dengan Riki. Kami menyewa satu kapal. Kapal yang kami sewa bisa diisi sampai 12 orang, dan sudah dilengkapi life jacket (baju pelampung) dan peralatan snorkeling. Perjalanan keliling Kepulauan Mandeh pun dimulai. Alhamdulillah cuaca cerah dan gelombang laut pun bersahabat. 

Saat baru mulai berlayar.

Ada yg belum pake seragam he..he..

Keceriaan kami menikmati wisata kepulauan mandeh.

Indahnya alam Sumatera Barat.

Deretan pulau yang terkenal juga dengan sebutan Raja Ampat-nya Sumbar.

Kok bajunya jadi merah?? Ayo kenapa he..he..

Pulau pertama yang kami tuju adalah pulau setan. Cukup berlayar 15-20 menit menuju pulau ini. Sampai di Pulau Setan, kami diajak untuk naik ke puncak bukitnya oleh Yudi, soalnya view dari puncak bukitnya, oke punya. Kami pun naik dengan semangat termasuk mama dan para tante. Nama puncak bukit di pulau Setan ini adalah puncak Puvy dan ada bendera Indonesia berkibar di puncak Puvy ini. View dari puncak Puvy ini bisa dilihat dari foto-foto berikut.

Saat baru tiba di pulau setan.

Puncak Puvy pulau setan.

Bersama guide kami Yudi.

Ada bendera Merah Putih di puncak Puvy ini.

Woman with the black hat.

Cantiknya view kepulauan mandeh dari puncak Puvy.

Puas menikmati keindahan alam dari puncak Puvy, kami lalu diajak ke bagian pantai berbatu pulau Setan ini. Uniknya bebatuan disini dipenuhi kerang-kerang kecil yang menempel. Jadi mesti hati-hati juga jika mau duduk atau berdiri dibebatuan ini. View disini juga ga kalah oke. Cocok buat lokasi foto-foto, langsung deh kita semua minta difoto-in sama Yudi he..he.. Selain pantai dengan bebatuan unik, ada juga tanaman mangrove disekitar pantai ini.

Pantai batu karang di pulau setan.

Keren kan foto disini.

Di bebatuan ini banyak kerang yang menempel.

Langitnya kece.

Refreshing.

Hutan bakau di pulau setan.

Emak-emak begaye.

Santai di pantai he..he..

Dari pantai bebatuan kami lalu diajak ke pantai berpasir Pulau Setan ini. Pasir pantainya berwarna kekuningan dan bertekstur kasar. Di pantai ini ramai wisatawan lain sedang berpiknik. Karena tidak begitu spesial kami pun ga lama disini. Kami lalu kembali naik kapal menuju destinasi berikutnya.

Pantai di pulau setan.

Destinasi berikutnya kami akan ke perairan pulau Cubadak untuk snorkeling. Wah saya langsung semangat karna bakal berenang-renang ria dengan ikan-ikan disini. Sebelum sampai, saya puas-puasin berfoto diatas kapal. Selagi berfoto itu, guide kami Yudi menjelaskan bahwa di Pulau Cubadak ini ada resort milik warga negara Italia, kawasan resort ini tidak boleh kami datangi kecuali jika kita memang tamu resort-nya. Resort asing ini sudah menyewa pulau Cubadak untuk 30 tahun, katanya tahun ini sudah masuk tahun ke 27. Mudah-mudahan nanti resortnya dikelola oleh orang kita sendiri ya.

Menuju pulau cubadak.

2 pulau seperti gerbang.

Turis.

Enjoy the view.

Di belakang saya ada resort milik WNA Italia

Sampai di area snorkeling saya dan Teta langsung nyemplung ke laut. Yang lain masih mikir-mikir dulu buat berenang he..he.. Kami memang sudah memakai baju renang didalam baju sebelumnya. Jadi tinggal buka dan nyemplung deh. Awalnya saya ga pake pelampung untuk snorkeling, tapi dimarahin nyokap jadinya ya pakai deh, sekalian biar ga terlalu capek ngapung he..he.. Ga lama setelah saya dan Teta berenang, Te-En pun ikutan masuk laut dan berenang bareng kita. Tapi Teta nyerah duluan dan naik lagi ke kapal. Tinggal saya sama Te-En berenang di laut. Beberapa kali saya minta kue kering dari atas kapal. Gunanya agar ikan-ikan mendekat saat saya taburi remahan kue disekitar saya. Memang seru melihat ikan-ikan ini mendekat tapi kaki saya dan Te-En beberapa kali dipatok ikan-ikan yang semangat makan remahan kue kering itu he..he..

Saya suka laut he..he..

Bersiap snorkeling.

Bermain dengan ikan-ikan berbagai warna dan rupa.

Terakhir tinggal saya sendiri saja yang snorkeling, saya mulai explore bagian-bagian dalam area ini. Saking jernihnya air laut di pulau ini, saya bisa melihat berbagai macam jenis ikan dan berbagai macam bentuk karang diarea ini, malah sempat lihat ular laut segala. Karang-karang disini cukup besar, hal ini membuat perairan tampak dangkal, karena kita bisa berdiri diatas karang-karang besar tersebut. 

Karang-karang besar membuat laut di sekitar pulau cubadak tampak dangkal.

Jernih sekali air di pulau ini.

Bersyukur bisa berenang dan ga takut berenang di laut.

Sedang asyik menikmati ikan-ikan diarea yang dalam, tiba-tiba saya mendengar Mama manggil-manggil dari atas kapal. Ternyata Yudi menangkap ubur-ubur, karena penasaran saya pun mencoba memegang ubur-ubur ini ditelapak tangan saya. Rasanya seperi memegang agar-agar, tapi ga butuh waktu lama saya merasakan rasa sedikit perih dan gatal merambat ditangan saya. Sepertinya saya disengat oleh ubur-ubur itu he..he.. Akhirnya ubur-uburnya pun kami lepas lagi ke lautan. Dan ternyata ni ubur-ubur sensi sama saya, jadinya dia ikutin saya terus, sampai ke capture di foto under water saya. Pantes selama ambil foto under water dengan Yudi, saya merasa perih dan gatal dibadan saya, ternyata memang disengat ma ubur-ubur lagi he..he..

Jellyfish in my hand.
Ubur-ubur di pantat dan kaki saya he..he..

Ada ikan lewat.

Puas snorkeling kami lalu menuju area pantai Pulau Cubadak. Di pantai ini kami menggelar tikar dan makan siang. Wah piknik di pulau Cubadak ini berasa punya pulau pribadi, karena cuma kapal kami saja yang menepi dan singgah dipantai ini. Alhasil cuma kita aja yang main-main dan piknik dipantai pulau Cubadak ini. Pasir pantainya jauh lebih bagus dari pada pasir pantai pulau Setan tadi. Oya selama makan siang disini, kami digangguin kera-kera liar, jadi seru juga makan siang sambil dipelototin ma kera. Untung ada Riki dan Yudi yang menjaga, agar kera-kera ini ga mendekat he..he..

Makan nasi padang di pulau cubadak.

I'm free..putri said.

Pose dulu di pulau cubadak.

Berasa punya pulau pribadi he..he..

Beres makan siang kami lalu mengitari area laut kepulauan mandeh, sempat juga melihat tempat wisata terjun bebas ke laut. Namanya Cliff Jumping Sironjong Ketek. Di pulau ini disediakan area untuk terjun bebas ke laut. Seru juga melihat orang-orang bergantian melompat ke laut. Ketinggian area terjun bebas ini sampai dengan 18 meter.

Cliff jumping.

Be my self.

Kapal-kapal lain di sekitar kepulauan mandeh.

Dari sini kami lalu menjelajahi hutan bakau disekitaran kepulauan Mandeh. Di area ini ada pemandian air tawar. Kita bisa bilas dan ganti pakaian disini. Tapi karena uda kecapaian dan tempat ini rame pengunjung kami pun tidak turun di pemandian air tawar ini. Baju renang yang saya pakai kering dibadan aja deh sampai pulang (pengorbanan he..he..). Dari hutan bakau ini kita bisa melihat tempat wisata Puncak Mandeh dari kejauhan.

Tempat wisata puncak mandeh terlihat saat kami menuju hutan bakau.

Saat mengitari hutan bakau yg hijau.

Bercengkrama diatas kapal.

Saatnya kembali ke daratan he..he..

Ga kerasa sudah sore aja, kami mengakhiri perjalanan keliling kepulauan mandeh ini dan kembali ke Carocok Tarusan. Saat ditanya ke Yudi berapa total biaya sewa kapal plus alat snorkeling kami, Yudi memberi harga 650ribu rupiah. Ini termasuk murah karena kita sewa satu kapal + alat snorkeling. Untuk teman-teman yang minat bisa hubungi Yudi di no telpon +6285274002718. Karena pelayanan yang mantap, kami juga memberikan tambahan tips kepada Yudi.

Dari Carocok Tarusan kami lalu kembali ke Padang. Seperti rencana di-awal saat sampai di Barung-Barung Balantai, Mama, Teta dan Te-Nel turun untuk beli durian. Tapi karena masih kenyang, duriannya dimakan setelah sampai rumah di Padang. Demikianlah one day trip kami menjelajahi wisata  kepulauan Mandeh di pesisir Sumatera Barat. Semoga bermanfaat dan membantu teman-teman yang mencari informasi tentang wisata Kepulauan Mandeh Sumatera Barat.

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...