Selasa, 05 Mei 2015

Day 3 Versailles - Paris (Euro Trip 2015)

Hari ini kita rencananya akan ke Istana Raja Perancis di Versailles. Untuk menghemat waktu agar tidak perlu antri kami sudah membeli tiket masuk istana ini melalui online saat masih di Indonesia. Beli tiket online di website resminya yaitu www.chateauversailles.fr. Karena hari sebelumnya uda keliling kota Paris, hari ini kita agak santai.
Versailles - picture by me

Baru keluar dari hotel jam 10 pagi, sebelum keluar kita sempat nanya ke resepsionis hotel apakah tiket t+ kami bisa dipakai untuk ke Versailles? Dia bilang ga bisa karena Versailles itu uda diluar kota Paris, jadi mesti beli tiket RER terpisah di stasiun. Oke kita berangkat ke versailles dari stasiun gare du nord, tiket kereta RER nya 3,55 Euro perorang. Kereta RER untuk ke Versailles bentuknya kereta bertingkat, kami milih duduk di lantai 2 nya.

Sepanjang perjalanan kita asyik melihat suasana pemukiman penduduk yang asri di pinggir kota Paris. Nah saat diatas kereta saya baru ngeh kalau jam tangan saya menunjukkan angka yang berbeda dengan jam yang ada di stasiun. Di setiap stasiun yang kami lewati jam menunjukkan pukul 11 lewat, di jam tangan saya yang sudah saya stel kemaren, menunjukkan pukul 10 lewat. Apa yang salah ya, perasaan jam tangan saya baik-baik aja deh. Akhirnya saya ubah dan stel lagi jam tangan saya ke angka 11 lewat. Setelah tiba di Milan saya baru tau jawabannya, kalau ternyata perubahan jam yang saya alami karena Eropa mengalami yang namanya Daylight Saving Time/Summer Time. Yaitu waktu musim panas dimana waktu akan dimajukan 1 jam lebih awal dari waktu musim dingin untuk menyesuaikan waktu siang yang ada. Dan itu memang dilakukan pada hari Minggu terakhir di bulan Maret, yup tgl 29 Maret lalu bertepatan dengan hari kepergian saya ke Versailles itulah terjadi perubahan waktu di Eropa. Untung saya segera ubah jam tangan saya, kalau ga bisa kacau nih perjalanan he..he.. Jadi yang tadinya kita kira kita keluar jam 10 pagi, sebenarnya kita berdua baru keluar jam 11 he..he..

Sesampainya di stasiun Versailles langit mendung mulai lagi menggelayut, angin dingin berhembus, membuat kita buru-buru memakai sarung tangan karena ga tahan dengan dinginnya. Saat keluar dari stasiun ternyata tidak ada pengecekan atau scan tiket RER nya, jadi begitu keluar kereta langsung ke exit door yang plong tanpa palang. Pantesan pernah baca di salah satu blog bahwa kita bisa menggunakan tiket t+ untuk menuju Versailles dari Paris, karena tidak ada scan tiket saat keluar stasiun ini. Tapi ini tidak berlaku arah sebaliknya dari Versailles menuju Paris mesti beli tiket RER dengan harga yang sama 3,55 Euro, untuk bisa discan dan membuka palang saat naik kereta dari Versailles. Karena tiket t+ tidak berlaku di area Versailles dan pasti ga bisa buat buka palang masuk stasiunnya he..he..

Ikuti saja arah para turis yang sama-sama naik kereta dengan kita, rata-rata mereka juga menuju istana termegah di Perancis ini. Baru sampai di halaman istana ini kita langsung melongo melihat antrian manusia yang meliuk-liuk seperti ular anaconda raksasa. Langsung komen, "bang ini antrian beli tiket apa antrian masuk ya? mestinya kan kita ga antri lagi kan yah..kan uda ada tiket yg judulnya "skip the line".." Bang tomi langsung buka tiket online kita yang disana juga tercantum peta pintu masuk istana dimana kita katanya bisa "Skip the line". Masih bingung langsung menuju petugas yang lagi berdiri di sekitar antrian, nanya ini antrian apa? Lalu kita juga menunjukkan tiket masuk kita ke petugas tersebut. Dengan santainya si petugas nyuruh kita antri, ya begitulah pemirsa antrian panjang ini adalah antrian untuk masuk ke istana Versailles tersebut. Oh Tuhan..panjangnyo..ya sutralah ya maklum aja ini hari Minggu, kan memang uda dibilang weekend selalu rame.

Sempat make sure lagi ke orang yang antri didepan kita, sepasang bule asal Inggris ini juga mengiyakan ini antrian buat masuk, dia sendiri juga uda beli tiket online kayak kita. Pikiran dia dan kita sama, "Skip the Line" apaan masih antri sebegini panjang..penipuan publik nih he..he.. Pesan moralnya siapkan diri buat antri dan sediakan waktu yang panjang untuk masuk ke tempat-tempat wisata di Eropa ya guys. Walaupun uda prepare beli tiket secara online tetap antri buat masuknya.
Antrian..foto belum menampilkan yang sebenarnya
Kami antri lebih dari 1 jam untuk sampai didepan pintu masuk Istana ini. Apa yang kita lakukan selama antri dalam cuaca dingin dan berangin itu, jawabannya adalah makan dan foto-foto. Untung selalu siapin makanan dan cemilan didalam tas ransel si abang, jadi dimana saja laper bisa langsung makan dan ngemil. Liat kami buka sekantong cookies, si pasangan Inggris didepan kami tidak mau kalah buka sekantong chips, cewek asal Korea di belakang kami juga ga mau kalah buka coklat bersama teman2nya, mari makan teman-teman seperjuangan. Serukan, walaupun mesti antri, kita masih bisa nikmati suasana yang ada dan liat kelakuan berbagai macam turis manca negara. Dan untung selama kita antri masih mendung dan belum hujan. Oya semakin siang antrian bakal semakin panjang, jadi datanglah lebih awal biar ga antri terlalu lama.

Setelah kedinginan dalam antrian panjang tadi, kami akhirnya masuk juga ke Istana Versailles yang megah itu. Impian SMP untuk bisa lihat tempat tinggalnya si Raja Louise XVI ini akhirnya terwujud. Sebelum masuk kita diberikan perangkat audio seperti HP yang bisa kita gunakan untuk mengetahui setiap ruangan yang kita masuki dalam istana ini. Karena tidak ada pilihan bahasa Indonesia, mau ga mau pilih yang bahasa Inggris. Mulailah kami menikmati tiap sudut istana ini. Diawal kita akan disuguhi sejarah pembangunan istana ini dari awal dibangun pada masa raja Louise XIV sampai Louise XVI, dalam ruangan yang sama juga terdapat silsilah keluarga kerjaan Perancis. Ruangan demi ruangan kita masuki, puncaknya saat kita tiba di Hall of Mirrors (Crystal Room) yang keren banget. Ruangan ini pada masa Louise XVI biasa digunakan sebagai ruangan untuk berpesta.
Baru masuk pekarangan setelah dari entry door

Silsilah Raja-Raja Perancis
Nanyain toilet he..he..
Crystal Room
Oya ada satu hal yang berkesan banget dan saya sesali sampai sekarang saat berada di Istana Versailles yaitu tidak membeli parfum yang dijual di bagian souvenir istana ini. Parfumnya enak banget. Jadi saat kita mengelilingin istana beberapa kali kita akan bertemu bagian penjualan souvenir. Nah di bagian ini saya melihat ada parfum yang konon katanya wewangian yang disukai oleh Ratu Marie Antoinette. Cobain semprotin beberapa kali ke jaket saya testernya, hmm..super duper enak wanginya.. Sempat pengen beli, tapi terabaikan niat itu karena asyik keliling istana. Lagian saya pikir parfum kayak gini paling ga tahan wanginya. Tapi ternyata wangi parfumnya ga ilang-ilang dari jaket saya sampai jaket itu dicuci. Nyesel deh ga beli waktu itu he..he.
Kamar Marie Antoinette
Konsentrasi mendengarkan 2 audio sekaligus..ngaco..
taman versailles
Ga jadi masuk ke taman karena hujan
Sore hari kita baru keluar dari Istana Versailles ini. Udara makin dingin dan sedikit gerimis. Diluar pelataran Istana saya melihat seorang bapak-bapak keturuan India yang menjadi patung hidup berdiri sendirian di tengah gerimis dan angin yang dingin. Jujur saya sedih melihatnya, karena suhu dingin dan berangin tidak ada orang yang tertarik melihatnya. Semua orang berjalan terburu-buru ke arah bangunan agar terhindar dari angin dan hujan. Saya sendiri juga berjalan jauh dan berusaha berlindung dari terpaan angin. Berat sekali hidup di negeri ini, udara dingin dan biaya hidup yang tinggi memaksa para imigran ini melakukan hal-hal seperti itu untuk bertahan hidup. Dalam hati saya bersyukur terlahir di negeri tropis yang hangat, nyaman dan serba murah. Sambil jalan saya berdoa semoga bapak itu mendapatkan rejeki yang banyak hari ini. Amin.
Sempat foto di depan patung Louise XIV ini sebelum balik ke stasiun
Sesampainya di stasiun saya mulai diskusi dengan suami, apakah masih mau lanjut jalan atau balik ke hotel. Saya bilang kalau mau lanjut saya mau ke Basilique du Sacre Coeur kebetulan gereja ini searah dengan hotel kita.Suami setuju, jadi kita lanjut sore itu ke Basilique du Sacre Coeur.

Sayang sekali sampai di Basilique du Sacre Coeur hujan dan berangin, dinginnya ga usah ditanya. Kita cuma sempat foto-foto sebentar lalu masuk ke dalam gereja buat hangatkan badan sekalian liat arsitektur gereja tua ini. Gereja ini unik banget karena memiliki kubah kayak Mesjid. Dulu sebelum ada menara Eiffel dari atas wilayah Basilique du Sacre Coeur atau dikenal juga dengan sebutan Montmartre inilah rakyat Paris melihat kota Paris dari ketinggian. Karena memang gereja ini terletak diketinggian dan dari tangga atau pelataran gereja kita bisa melihat kota Paris, keren deh. Buat yang males naik tangga disediakan funicular untuk naik atau turun ke Basilique du Sacre Coeur dengan membayar seharga 1 tiket t+. Berikut foto-foto kita di Basilique du Sacre Coeur.
Paris dari depan Basilique du Sacre Coeur

Sayang sekali hujan dan berkabut

Basilique du Sacre Coeur
Setelah puas melihat gereja ini kami lanjut mengitari wilayah Montmartre. Di sini banyak toko souvenir yang cukup murah harganya. Rata-rata penjualnya imigran Timur Tengah atau India. Kami ga terlalu lama disini karena hujan, jadinya ga banyak hal yang bisa diceritakan. Dari Montmartre kami akhirnya balik ke hotel dengan bus.

Next saya akan cerita pengalaman kami naik ke atas menara Eiffel..Seruuu..!!!

2 komentar:

  1. Hai Mba Chichi, perjalanannya menyenangkan ya.. Mba, saya n kel ada rencana ajak ibu saya usia 83 th ke Versailles. Ibu sudah tidak kuat jalan jauh dan naik banyak tangga. Sewaktu Mbak naik RER itu apakah di stasiunnya jalannya jauh dan apakah ada eskalator/liftnya? Kami rencananya akan bawa kursi roda lipat utk beliau. Menurut Mba, dg kondisi spt itu apakah memungkinkan jika kami naik RER ke Versailles? Ohya, apakah betul daerah Gare du Nord kurang aman? Terima kasih. Rainy

    BalasHapus
  2. Hai Rainy..
    Maaf agak lama dibalasnya. Untuk stasiun kereta di Paris ga semua ada tangga berjalan atau lift, tapi di stasiun-stasiun besar biasanya ada seperti gare du nord. Menurut saya jarak untuk jalan di stasiun-stasiun Paris tidak sejauh stasiun transit MRT di Singapura.

    Untuk masalah dibawa ke Versailles menurut saya tidak ada masalah asal pakai kursi roda lipat. Gare du Nord ga seserem yang diceritakan kok, asal kita biasa2 aja dan selalu waspada menurut saya kawasan ini tidak masalah. Mudah2an ibunya sehat terus dan enjoy trip ke Eropanya ya..

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...