Rabu, 07 Oktober 2015

Day 8 - 13 Sep 2015 Seoul-KL-Singapura-Batam (Korea Trip 2015)

Setelah semalaman tidur di bandara Incheon, paginya kami bangun dan bersiap-siap untuk check in. Jangan salah ga hanya kami yang melakukan hal ini, tapi ada banyak traveler yang melakukan hal yang sama. Jadi kita tidurnya rame-rame dengan traveler lain paling tinggal pilih tempat duduk yang panjang tanpa pembatas, jadi bisa tidur lempeng. InsyAllah aman kok tidur di bandara Incheon, karena tiap jam ada polisi yang patroli disekitar kita. Saya sih tidur lelap, Bang Tomi katanya sesekali bangun untuk cek keadaan dan melihat saya tidur. Oh so sweet nya suamiku he..he.. Karena konter check in nya belum buka, kita sarapan dulu pake pop mie. Kebetulan ga jauh dari tempat kami duduk ada nursery room, disana ada air panas yang bisa kita ambil cuma-cuma, jadi bisa bikin pop mie deh. Kalau air minum banyak tersedia drinking water di bandara ini.

Bandara Incheon.

Tidur di bandara ga da masalah.

Perut kenyang, konter check in pun buka. Lalu kita berdua check in deh. Karena uda web check in sebelumnya, jadi kita tinggal masukkan bagasi dan tukar kertas web check in nya. Proses check in berjalan cepat, walau pelayanan petugas Air Asia di Incheon ini tidak seramah petugas Air Asia di KL. Soalnya pas saya minta ganti no kursi agak didepan, petugasnya ga mau bantu. Katanya mesti bayar, sedangkan di KL saya bisa ganti no kursi tanpa bayar sepersen pun. Ya sudahlah, kita cukup puas dengan no kursi yang uda kita dapat dari web check in sebelumnya. Beres check in, kita langsung masuk masuk ke imigrasi. Setelah dari Imigrasi kita langsung mencari shower room buat mandi. Shower room pertama yang kita datangi teryata penuh, dan mesti daftar dulu kalau mau pake shower room nya. Syarat kita bisa daftar dan pakai shower roomnya mesti menunjukkan boarding pass tiket sebelumnya yang menyatakan kita adalah penumpang transit. Karena kita ga punya boarding pass yang menyatakan kita penumpang transit, jadi ga boleh pake shower roomnya. Rada kecewa karena kita ditolak dan petugasnya juga ga mau bantu.

Ruang tunggu di area transit Incheon.

Saya suka explore bandara dan membandingkannya satu dengan yang lain.

Ya sudah, dengan sedikit kecewa kita menuju ke waiting room penerbangan kita yang ternyata mesti naik shuttle train lagi menuju ke sana. Trus saya membesarkan hati, sambil bilang nanti aja pas nyampe KL kita mandi Bang, kan ada shower room juga disana. Pas nyampe di transit area penerbangan kami, ternyata disana juga ada shower room. Dan shower room nya kosong, ga da satu pun yang dipakai. Jadinya kita berdua langsung masuk deh. Mandi sampai bersih dan wangi di dalam he..he.. Oya di Incheon juga ada mushola jadi urusan ibadah aman. Selesai mandi kita pun menuju ruang tunggu pesawat, sedikit buru-buru ke sana karena waktu tinggal 30 menit lagi sebelum kami take off, takut ketinggalan pesawat. Apalagi ruang tunggu kita diujung jauh dari shower roomnya, lumayan bakar kalori lari-lari sambil dorong troli he..he.. Sempat duduk sebentar, akhirnya kami dipanggil untuk naik keatas pesawat.

Shower room tempat kita mandi di Incheon kemaren.

Fasilitas shower roomnya lengkap ada hairdryer segala.


Penunjuk arah Mushola di Incheon.

Mushola di bandara Incheon.
Arah kiblat yang disediakan di bandara Incheon.



Saya lari nih disini, karena ruang tunggu 108 tempat kita nunggu pesawat jauh di ujung.

Pesawat kami take off sesuai jadwal jam 9.30 pagi waktu Seoul. Saat take off cuaca cerah dan langit biru. Dan syukurnya dibangku 3 orang ini, hanya kami berdua isinya. Jadi lagi-lagi saya tidurnya bisa lempeng, dipaha bang Tomi.  Tapi penerbangan tenang dan damai ini hanya 3 jam pertama. Ditengah-tengah penerbangan pesawat kita mulai mengalami gonjangan. Pilot menghidupkan peringatan untuk memakai seatbelt ditengah penerbangan ini, karena cuaca diluar cukup berawan dan turbulance. Saya mulai deh takut dan ga bisa tidur 3 jam berikutnya sampai pesawat kami mendarat di KL. Kalau Bang Tomi mah dia pelor, jadi tidur aja tetap sampai mendarat. Mungkin karena semalam Abang juga kurang tidur karena jagain saya.

Nyampe KL ternyata kabut asap saudara-saudara. Kami yang seminggu di Korea ga tau kalau negara kita mengalami bencana kabut asap dan sampai di KL. Sampai-sampai saat mau mendarat saja bau asap ini bisa tercium didalam kabin pesawat. Dan saya sempat bingung, kok daratan belum kelihatan juga sedangkan kita uda mau mendarat. Ternyata asap tebal yang menghalangi pandangan. Untung kami mendarat dengan mulus dan lancar, Alhamdulillah. Malu sebenarnya melihat kabut asap ini dari negara kita, sampai di negara tetangga. Setelah mendarat kita langsung menuju imigrasi bandara dan mengambil bagasi.

Kabut asap di KLIA2 saat kami mendarat.

Kami mendarat lebih cepat 20 menit dari estimasi awal penerbangan. Setelah bagasi kita ambil, kami berdua pergi ke konter penjualan tiket bus ke Singapura dulu untuk beli tiket bus. Setelah melihat jadwal busnya, kita memutuskan untuk beli tket bus yang paling malam aja agar sampai di Singapura keesokan paginya. Soalnya kalau dipaksa naik bus siang atau sore ini, kami bakal kemalaman sampai Singapura dan ga kan keburu ngejar feri untuk ke Batam. Perjalanan bus dari KLIA2 ke Singapura kurang lebih 6-7 jam. Karena mesti melewati 2 imigrasi Malaysia dan Singapura. Makanya lebih baik ambil bus malam aja. Jadi nyampe Singapura pagi dan langsung ke harbourfront buat naik feri ke Batam. Kami beli tiket bus starmart yang jam 23.30 seharga RM60 perorang. Jadi tiket bus ke Singapura dari Malaysia, jauh lebih murah dibanding tiket bus dari Singapura ke Malaysia karena mesti dibeli pake Dollar Singapura. Tiket bus uda ditangan kita lanjut buat makan di foodcourt bandara. Karena uda laper banget belum makan siang. Kita berdua langsung menuju foodcourt buat makan siang.

Tempat pembelian tiket bus di lantai dasar bandara KLIA2.

Foodcourt ini memang uda jadi incaran saya sejak kita mau berangkat ke Seoul sebelumnya. Karena ada banyak stan makanan yang menarik perhatian kami disana. Setelah melihat-lihat, akhirnya saya pesan mie hotplate dan Bang Tomi memesan nasi briyani. Selesai makan kami berdua kepengen minum bublle tea. Untung ada Gong Cha dilantai 1 KLIA2. Jadinya kita pun mampir disini buat beli bubble tea. Ga terasa uda magrib aja. Selesai solat, kami habiskan waktu berduaan di ruang tunggu terminal bus KLIA2. Quality time banget kita berdua disini, bercerita banyak hal, tertawa dan ga hentinya bercanda. Saya sampai ga berhenti tertawa karena ulah Bang Tomi.

Mie hotplate pesanan saya di foodcourt KLIA2.

Ruang tunggu terminal bus di KLIA2.

Ga jauh dari tempat kami duduk, ada nursery room, jadi ada air panas. Saya sempatin bikin teh hangat sebelum berangkat naik bus malam ini, biar ga masuk angin. Jam 23.15 bus kami pun datang dan kami pun berangkat ke Singapura. Bus Starmart ini jauh lebih bagus dari bus Yoyo yang saya naiki dari Johor sebelumnya. Bus Starmart kursinya selain lebih besar, juga ada fasilitas pijitnya. Jadi selama perjalanan tinggal tekan tombol disamping, kita bisa dipijit oleh kursinya he..he.. Karena kecapaian kita berdua tidur pulas. Kebangun hanya karena mesti masuk imigrasi di Johor Bahru dan Singapura. Karena waktu itu senin pagi jadinya antrilah buat masuk imigrasi Singapura dari Johor. Ga cuma pekerja yang kita lihat mengantri subuh itu, tapi juga anak sekolah SD, SMP, SMA. Wah-wah baru tau kalau ada anak sekolah yang bersekolah di Singapura tapi tinggal di Johor, ga kebayang deh mesti berangkat subuh dan bawa paspor segala cuma buat sekolah. Tapi mereka tampak sudah terbiasa dan bersemangat. Mungkin demi pendidikan yang lebih baik.

Sekitar jam 7 pagi kami baru sampai di pemberhentian bus di Singapura. Kami langsung menuju stasiun MRT terdekat. Kami naik MRT menuju harbourfront untuk naik feri pagi ini ke Batam. Sampai di pelabuhan harbourfront jam 8.30 dan dapat feri jam 9.00 ke Batam. Alhamdulillah semua dilanjarkan, dan sekitar jam 09.20 pagi kami tiba di Batam.

Hasil pengamatan saya selama seminggu di Korea adalah :
  1. Orang Korea rata-rata ramah dan baik kepada Turis, terutama jika kita bertanya arah, mereka pasti akan berupaya membantu. Walau terkadang bahasa menjadi kendala, tapi mereka tetap berusaha membantu kita.
  2. Makanan khas Korea rata-rata enak dan rasa pedasnya cocok dengan lidah orang Indonesia.
  3. Orang tua di Korea sangat perhatian dan mencintai anak-anak mereka.
  4. Wanita Korea akan berdandan habis-habisan saat masih gadis (jarang kita melihat gadis Korea yang tidak memakai lipstik atau dandan), tapi setelah mereka menikah dan menjadi seorang ibu mereka sepertinya tidak lagi berdandan he..he.. Itu membuktikan rasa cinta & semua perhatian mereka hanya kepada anak-anaknya.
  5. Para pria di Korea sangat romantis, mereka tidak ragu memakai baju yang sama dengan pasangannya. Sampai mau memakai bando bermacam bentuk feminim di Everland untuk menyenangkan hati pasangannya.
  6. Para pria di Korea sangat menjaga penampilan mereka, baik muda maupun tua.

Selasa, 06 Oktober 2015

Day 7 - 12 Sep 2015 The War Memorial of Korea & Seoul Station (Korea Trip 2015)

Museum peringatan perang Korea.
Hari ini adalah hari terakhir kita jalan-jalan di Korea. Kami agak malas bangun jadinya sehabis solat subuh, kita berdua tidur lagi he..he.. Untung barang-barang uda dipacking malam sebelumnya, jadinya kita memang ga mesti buru-buru bangun buat check out dari guesthouse. Setelah puas tidur, kita baru siap-siap buat jalan-jalan lagi plus check out dari guesthouse. Rencananya hari ini kita mau ke museum peringatan perang Korea (The War Memorial of Korea). Tapi sebelumnya kita mau makan siang dulu di daerah Hongik Univ.

Sekitar jam 11.30 kita check out dari Chingu Guesthouse tempat kita menginap. Karena masih mau jalan-jalan seharian di Seoul, koper kita titipkan dulu di guesthouse. Untung ada mbak Wita yang baik dan ramah membantu kita, jadi proses check out dan titip koper gampang dan mudah. Nilai plus banget deh nginap di Chingu Guesthouse karena ada pagawainya mbak Wita yang asli Indonesia he..he.. Beres titip koper, kita lanjut jalan buat makan siang. Tapi sempat mampir dulu di toko sepatu buat beli sepatu incaran kita berdua. Puas nyobain dan milih-milih sepatunya akhirnya kita berdua beli sepatu baru, Bang Tomi juga beli kaus kaki lucu disini. Kalau saya sih uda duluan beli kaus kaki lucu pas di Myeongdong kemaren. Awalnya mau makan shabu-shabu all you can eat yang direkomendasikan oleh Claudia Kaunang (CK) yang ada di exit 1 stasiun Hongik. Hampir setiap hari kita lewati ini restoran, tapi ga sempat mampir. Pas nyampe sana, kita nanya dulu berapa tarif makannya perorang. Ternyata beda jauh dari yang disebutkan dalam buku CK. Karena terlalu mahal dan ga sesuai budjet, jadinya kita balik kanan aja deh ga jadi makan disana he..he.. Harganya memang sudah naik teman-teman, trus karena pas weekend harganya juga lebih mahal dari hari biasa.

Lagi milih-milih sepatu.

Ini dia pilihan kita.

Beda selera, ga jadi kembaran he..he..
Karena ga jadi makan shabu-shabu nya kita lanjut nyari restoran Korea lain yang harganya bersahabat dengan kantong. Wah Sabtu siang itu kawasan Hongik ramai sekali dengan anak-anak muda Seoul yang lagi hangout. Jadi berasa muda lagi kita berdua berada di sini he..he.. Lagi asyik jalan tiba-tiba Bang Tomilihat papan menu sebuah restoran. Restoran ini menyediakan semua menu berbahan dasar ayam. Pas lihat gambar menunya dan harganya wah kita tertarik buat nyoba. Restoran ini berada dilantai 2, jadi dari jalan kita langsung naik tangga menuju restorannya. Sesampai di restoran kita make sure lagi kalau mereka ga masak babi juga. Lalu pelayannya dengan bahasa Inggris seadanya bilang kalau mereka cuma menyediakan menu berbahan dasar ayam saja, ga ada daging sapi ataupun babi. Oke Bismillahirrahmanirrahim kita mutusin makan siang di sini.

Setelah diperlihatkan menunya, kita mulai memilih menu, awalnya mau beda-beda menu antara saya dan suami. Ternyata kita berdua mesti memesan menu yang sama, karena akan dimasak diwajan yang sama nantinya. Oiya kalau di restoran Korea yang modelnya ada kompor diatas meja, kita memang mesti memesan menu yang sama. Karena nantinya masakan itu dimasak bersamaan dalam satu wajan diatas meja. Kami memilih menu Korea Chicken Soup 2 porsi harga seporsinya 6000 won, itu sudah termasuk nasi sedangkan banchan (makanan pendamping) dan air minum free sepuasnya. Pas cek level kepedasannya, kita minta level 3. Si Oppa yang melayani kami terbelalak, trus bilang "Are U sure??", "Ya" lagi-lagi orang Korea kaget dengan tingkat kepedasan yang kami minta. Karena normalnya level 2 itu uda pedes, sedangkan tingkat kepedasannya sampe level 4. Karena kita suka pedas ya pasti minta diatas rata-rata he..he.. Akhirnya menu kita datang, lalu dimasak didepan kita pakai kompor yang ada ditengah-tengah meja. Wah ternyata lagi-lagi porsinya gede dan mantap. Didalam korea chicken soup ini selain berisi potongan-potongan ayam, ada juga mie maggie, kentang, tteok (kue tepung beras khas Korea) dll.

Soupnya lagi dimasak.

Mulai mendidih.

Ada yang kelaperan, keliatan lemes banget he..he..
Tunggu beberapa saat sampai korea chicken soupnya mendidih dan matang, baru deh kita santap. Ga lupa sebelum prosesi makan dimulai kita dikasi celemek biar bajunya ga kena kuah soup dan belepotan. Wah ternyata pas nyoba kita langsung jatuh cinta sama korea chicken soup ini. Rasanya enak, bumbu dan pedasnya pas, potongan ayamnya pun besar-besar dan banyak, maknyus top markotop. Apalagi dimakan pake nasi yang berupa campuran beras putih dan beras merah makin nikmat rasanya. Trus yang bikin saya makin jatuh cinta dengan restoran ini adalah banchan yang disediakan selain kimchi ada juga lobak mayonaise dan asinan timun kegemaran saya. Saya sampai nambah beberapa kali makan asinan timunnya, mantap.

Mari makan..
Setelah selesai makan, perut kenyang dan puas, kita lanjutin perjalanan ke museum peringatan perang Korea. Buat kesini dari stasiun Hongik kita naik subway line 2 ke stasiun City Hall, lalu dari stasiun City Hall pindah jalur subway line 1 ke stasiun Namyeong. Dari stasiun Namyeong (exit 1) ini tidak terlalu jauh jalan kaki ke museum peringatan perang Korea, kira-kira 10 menit berjalan kaki. Untuk arahnya sendiri sesampainya di stasiun Namyeong kita bertanya ke orang-orang yang ada disana. Alhamdulillah digampangkan dan ditujukkan arah yang benar. Kalau dari stasiun Namyeong kita bakal masuk dari belakang atau samping museum, ciri-ciri pintu masuk bagian belakang museum ini dijaga oleh pemuda yang berseragam didepannya. Museum ini salah satu objek wisata yang direkomendasikan oleh Tripadvisor dan mendapat penghargaan Tripadvisor sebagai traveler's choice 2015. Kami berdua memang pengen banget kesini, setelah membaca beberapa review mengenai museum ini sebelumnya. Akhirnya kesampaian juga melihat museum peringatan perang Korea ini.

Warna-warni kolase.

Yang abis makan uda semangat lagi.

Patung 2 saudara yang terpisahkan.

Kirain mau hujan, jadinya bawa payung dari guesthouse.

Patung di depan museum.

Museumnya besar sekali.
Ada satu patung yang menggambarkan bagaimana perihnya perang saudara itu, yaitu patung 2 saudara yang sedang berpelukan satu berpakaian tentara Korea Selatan dan satu lagi berpakaian tentara Korea Utara. Perang terpaksa memisahkan 2 saudara itu, begitulah kira-kira yang tergambarkan oleh patung ini. Banyak sekali pembelajaran dan pengetahuan yang didapat dari museum ini. Terutama tentang nilai moral dan pesan perang yang menyakitkan. Di museum ini kita juga tau sejarah awal merdekanya Korea, lalu awal mereka perang saudara dan terbentuknya negara Korea Selatan dan Korea Utara. Museum ini sangat luas dan ditata dengan sangat baik. Bagian luarnya bersih dilengkapi taman-taman, jika kita ke sisi sebelah kanan bakal melihat kumpulan pesawat tempur, tank, helikopter, rudal dll peninggalan perang Korea.

Kapan lagi rasain naik tank.

Kumpulan tank di museum perang Korea.

Macho ga!?

Hormat ga, helli bekas perang.

Kumpulan rudal.
Museum yang keren.
Masuk ke bagian dalam kita bisa menitipkan tas bawaan pada loker yang tersedia, cukup dengan koin 100 won sebagai deposito. Kalau ga da koin, kita bisa meminjam koinnya ke resepsionis museum. Mereka dengan sangat ramah meminjamkan koinnya ke kita, tapi nanti jangan lupa dikembalikan ya. Satu lagi yang penting adalah masuk ke museum ini free alias gratis. Wah jarang-jarang ni, nemu museum keren yang masih gratis masuknya. Walau gratis tapi fasilitas yang ada didalam museum ini sangatlah keren. Pertama jangan lupa ambil peta museum yang berbahasa Inggris. Nanti disini kita bakal melihat apa-apa saja keseruan yang ada didalam museum ini. Selain menampilkan benda-benda dan diorama peperangan dan sejarah korea, museum ini juga memberikan fasilitas 3D ataupun 4D untuk pengunjungnya. Dengan fasilitas 3D & 4D ini kita bakal merasakan bagaimana dahsyat dan mengerikannya perang itu. Mulai dari merasakan getaran tanah saat dibom, merasakan kilau percikan senapan yang ditembakkan, bunyi menggelegar bom yang meledak serta turut merasakan aksi penyerangan balik tentara Korsel terhadap Korut dalam wahana 4D. Ada juga wahana 3D yang menceritakan bagaimana suasana Seoul yang hancur dan dingin saat diserang dimusim dingin oleh Korea Utara. Saya sampai terharu menonton film pendek 3D ini, soalnya banyak anak-anak yang menjadi korban. Intinya museum ini adalah salah satu museum terbaik yang pernah saya masuki.

Girl Power.

Bagian dalam museum.

Salah satu wahana 3D di museum peringatan perang Korea.

Kalau bendera RI pasti saya uda hormat.

Freedom is not free.

Foto-foto perang Korea.

Tidak banyak blog orang Indonesia yang membahas tentang museum ini. Sepertinya kesadaran masyarakat kita untuk mengunjungi museum masih sangat minim. Buktinya saat jalan-jalan ke museum ini saya hampir tidak menemukan wajah melayu, hanya sekali saya bertemu satu keluarga melayu itupun orang Malaysia. Sedangkan turis asing lain seperti turis kulit putih atau hitam, banyak saya temui didalam museum ini. Saya malah bangga jadi salah seorang melayu yang masuk ke museum ini. Oya untuk menikmati wahana 3D ataupun 4D yang ada di museum ini ada waktu-waktu khususnya karena tempatnya terbatas. Jadi kalau rame siap-siap antri dan menunggu. Saat kami datang, atraksi 4D nya hanya menyisakan 1 tempat duduk, alhasil hanya saya yang masuk. Bang Tomi ngalah, nunggu diluar. Sebenarnya Bang Tomi bisa saja antri ikut atraksi jam berikutnya, tapi dianya males katanya. Semua atraksi ini berakhir jam 17.00, jadi kalau mau puas mengitari keseluruhan area museum yang luas ini datanglah pagi. Kami sudah cukup puas karena masih sempat merasakan atraksi 3D dan 4D yang super keren dari museum ini. Belum lagi foto-foto dengan alat-alat perangnya he..he.. Ada satu slogan dari museum ini yang masih teringat dikepala saya yaitu "Freedom is not Free".

Puas wisata sejarah perang Korea di museum kami lalu melanjutkan perjalanan ke daerah Seoul Stasiun. Kami kesini mau belanja cemilan korea lagi di Lotte Dept Store terbesar di Seoul. Dari museum peringatan perang Korea kita menuju stasiun subway terdekat yaitu stasiun Samgakji. Dari stasiun Samgakji tinggal naik subway line 4 ke stasiun Seoul Station. Nanti pas keluar exit 1 Seoul Station ini kita bakal langsung ketemu Lotte Dept Store nya. Waktu kami datang itu, sedang ada banyak bazar dihalaman Lotte nya jadinya kita ga langsung masuk ke supermarket, tapi lihat-lihat bazar dulu. Di kawasan ini kami banyak melihat homeless/gelandangan diantara mereka ada yang mabuk. Baru kali ini melihat sisi Seoul yang kumuh dan keras.

Lotte mart di Seoul Station.

Bazar di halaman Lotte Mart.

Karena ga da yang menarik dilihat dibazar, kami lalu lanjut ke supermarket dari pintu samping, bukan dari pintu depannya. Pintu samping ini letaknya diarea parkir kendaraan bermotor, jadi kita mesti melewati daerah parkir ini. Pas saat masuk area parkir inilah tiba-tiba seorang pria menarik sesuatu dari saku belakang celana Bang Tomi. Saya otomatis kaget dan berteriak, karena pria berbadan besar ini langsung lari setelah mengambil sesuatu dari saku celana Bang Tomi. Pas kita cek ternyata yang dia ambil hanyalah peta museum yang kita datangi tadi. Cuma asli kaget minta ampun, karena terang-terangan niatnya mau nyopet kita. Dan selama di Seoul kita ga pernah lihat atau mendengar orang kecopetan, jadinya ga nyangka kita hampir mengalaminya di Seoul Station. Cuma apesnya dia kita memang ga pernah naruh barang berharga seperti dompet dan HP di saku belakang celana, semuanya disimpan dalam tas. Dan kalau rame, tasnya saya gembok atau tasnya selalu berada didepan kita. Ga lama setelah pencopetnya kabur, seorang Bapak-Bapak datang menghampiri kami, dengan bahasa Korea dia bertanya apakah ada yang hilang dan bertanya keadaan kami. Sepertinya dia melihat kejadian tadi dan prihatin dengan kami. Kami bilang, gapapa ga da yang hilang, dia cuma ambil peta. Diantara sejuta orang baik ada aja orang jahat ya teman-teman, jadi dimana pun berada mesti hati-hati ya.

Kita yang tadinya merasa Seoul salah satu kota yang aman bagi turis, otomatis sejak kejadian itu jadi rada parno juga. Bentar-bentar ngecek tas sandang dan ransel apakah aman atau tidak. Tapi perasaan kaget tadi ga bikin kita membatalkan niat belanja di supermarket Lotte terbesar di Seoul ini. Lanjut deh pilih-pilih cemilan yang direkomendasiin oleh online shop yang menjual snack Korea. Jadi sebelum belanja dan berangkat ke Korea saya memang cek dan ricek dulu cemilan Korea yang dijual di online shop diinstagram jadi punya pengetahuan apa yang mau dibeli. Belum lagi di supermarket ini ada banyak tester makanan yang bisa kita coba dan promo-promo diskon. Wah menyenangkan sekali, jadinya selain lebih murah, kita juga uda tau enaknya makanan yang kita beli. Oya jangan lupa beli bumbu-bumbu masakan Korea disini, saya juga beli tteokboki beku dan sausnya disini, biar bisa bikin tteokboki pas di Batam he..he.. Ga kerasa uda hampur jam 7 malam, kita langsung deh bawa belanjaan ke kasir dan bayar. Nah pas bayar tiba-tiba seseorang menepuk pundak saya lalu menunjuk ke lantai dimana disana ada sebuah dompet. Saya kaget, tapi pas lihat dompetnya itu bukan dompet saya. Ya Allah banyak berarti copet yang beraksi di daerah ini, sampai-sampai dompet orang dibuang begitu saja dilantai setelah dicopet. Jadi saya ga merekomendasikan daerah Seoul Station ini untuk para turis, karena tingkat kejahatan terutama copetnya banyak disini. Alhamdulillah kami masih dilindungi oleh Allah & RasulNya, jadi ga da yang hilang selain peta yang diambil copet tadi.

Karena uda malam, kami buru-buru balik ke Hongik dengan subway. Tapi sebelum ambil koper di guesthouse dan menuju bandara. Kami mampir lagi ke restoran Korea chicken soup yang tadi siang kami datangi buat makan malam. Kami mau merasakan nikmatnya korea chicken soup itu sebelum cabut ke bandara. Pas kami datang, ternyata menu yang kami pesan tadi siang itu khusus untuk lunch saja, sedangkan untuk makan malam lain lagi menunya. Tapi karena salah seorang pelayannya masih ingat sama kami, dia lalu memperbolehkan kami memesan menu lunch tadi karena uda datang 2 kali ke restorannya he..he.. Alhamdulillah, jadinya malam itu kita makan lagi korea chicken soup maknyus dengan tingkat kepedasan level 3. Tapi entah kenapa menu malam ini rasanya lebih pedas dari menu tadi siang, wah jangan-jangan yang tadi siang baru level 2 he..he.. Jadi teman-teman kalau ga kuat pedas hati-hati makan masakan Korea, karena pedasnya makanan mereka ga main-main.

Jatuh cinta dengan masakan khas Korea.

Ada yang kepedesan he..he..

Restoran kecil yang nyaman.
Puas makan malam, kita langsung ke guesthouse. Nyampe ke guesthouse kita langsung packing lagi sepatu dan cemilan yang tadi kita beli. Sempat difoto dulu sama mbak Wita didepan guesthouse, untuk arsip dan mau ditampilkan di halaman FB Chingu Guesthouse katanya. Kita sendiri karena buru-buru jadi lupa mengabadikan foto Chingu guesthouse dikamera kita sendiri. Jam 10 malam kita naik subway dari stasiun Hongik menuju Incheon Airport. Malam ini kita akan nginap di bandara, karena besok pagi akan terbang ke Kuala Lumpur untuk balik ke Batam. Nginap di bandara ini selain menghemat biaya penginapan, kita juga ga mesti buru-buru bangun buat ngejar pesawat pagi dari guesthouse, trus bisa punya banyak waktu untuk explore dan merasakan fasilitas yang ada di bandara Incheon, termasuk fasilitas showerroom/kamar mandinya. Kita berdua memang uda biasa nginap di bandara, jadi asyik-asyik aja he..he.. Next saya bakal cerita perjalanan balik kami dari Seoul ke Batam. Semoga bermanfaat..!!!

Anak gaul Seoul nongkrongnya di Hongik, kayak kita he..he..

Keseruan di Hongik pas malam minggu.

Sebelum bobo di bandara saya mimik cucu pisang dulu..yummy..


Minggu, 04 Oktober 2015

Day 6 - 11 Sep 2015 Gyeongbokgung, Gwanghwamun & Cheonggyecheon Stream (Korea Trip 2015)

Gerbang Gyeongbokgung.
Karena kemaren kami pulang sudah agak larut dari Everland, jadinya bangun pun kesiangan. Hari ini kita berdua berencana ingin ke Gyeongbokgung, salah satu istana terbesar peninggalan kerajaan Korea. Setelah beres-beres dan makan kita baru jalan. Uda agak siang kita keluar karena memang sengaja ga terlalu ngoyo buat jalan hari ini, dibawa santai dan enjoy aja. Untuk mencapai Gyeongbokgung dari stasiun Hongik kita naik subway line 2 menuju stasiun Euljiro-3(sam)ga, lalu transit dan pindah jalur subway line 3 menuju stasiun Gyeongbokgung. Sesampainya di stasiun Gyeongbokgung tinggal jalan menuju exit 5, yang merupakan pintu keluar menuju istana ini.

Saat kami mencapai exit 5 ternyata cuaca kurang bersahabat dan hujan. Agak sedikit menyesal kenapa saya ga sempat mengecek prakiraan cuaca sebelum berangkat tadi. Untung kami selalu sedia payung didalam tas, jadi walau hujan perjalanan tetap dilanjutkan. Sesampainya di gerbang istana Gyeongbokgung kami ga buru-buru beli tiket dan masuk ke area istana. Tapi kami terlebih dahulu melihat jadwal upacara pergantian penjaga istana. Karena kita penasaran mau lihat upacara tersebut. Kami sampai sekitar jam 12.30, sesuai jadwal upacara pergantian penjaga istana bakal ada lagi sekitar jam 13.00. Kita mutusin buat nunggu, sambil jalan-jalan dan foto-foto di depan gerbang istana ini.

Foto-foto dulu yuk.

Ini gerbang Gyeongbokgung dari depan jalan.

Abu-abu.
Walau sedikit gerimis upacara pergantian penjaga istana tetap dilaksanakan tepat waktu. Wah upacara ini memang sangat direkomendasikan buat dilihat, karena kaya budaya dan bahasa pengantar selama upacara berlangsung dalam 3 bahasa yaitu Korea, Jepang dan Inggris. Prosesi pergantian penjaga istana ini berlangsung kurang lebih 30 menit. Setelah acara ini selesai, kita langsung beli tiket masuk dan menjelajahi area istana Gyeongbokgung ini. Ketika didalam area istana, kita sempat juga ikut tour berbahasa inggrisnya jadi bisa tau fungsi masing-masing bangunan yang ada didalam istana. Tapi kita ga sampai selesai ikut tournya. Jadinya dipertengahan tour kita memisahkan diri karena mau foto-foto di area istana ini.

Prosesi pergantian penjaga istana mau dimulai.

Tabuh prosesi mau dimulai.

Prosesi ini dilengkapi dengan pasukan pembawa alat musik tradisional.

Penjaganya mau berganti tugas.
Baru masuk ke istananya.

Lihat itu dibelakang kita ada 2 gadis ber-Hanbok.

Ayo jalan-jalan ke istana di Korea.

Love.

Tour guide kita yang berbahasa inggris.

Korea.
Ada hal yang menarik yang kita lihat di area istana ini salah satunya orang-orang yang sengaja datang memakai Hanbok (pakaian tradisional Korea) ke Gyeongbokgung. Kebanyakan yang datang memakai Hanbok ini remaja putri, atau pasangan muda-mudi. Sepertinya ini bisa jadi ide yang bagus foto-foto memakai Hanbok di istana Gyeongbokgung. Dijamin pasti keren dan dapat banget suasana Koreanya. Kalau mau beli Hanbok banyak dijual didaerah Namdaemun.

Kalau capek muterin istananya duduk aja dulu.

Berasa jadi putri yang lagi nunggu pangerannya.
Jam matahari.
Di depan ruang pribadi Sang Raja.

Keren pintu-pintunya.

Megah istananya.

Pas mau keluar ada prosesi pergantian penjaga lagi.

Ini jadwal prosesi pergantian penjaga di Istana Gyeongbokgung.
Puas mengitari area istana kami akhirnya keluar dan mau melanjutkan jalan-jalan ke Gwanghwamun square. Tapi saat keluar istana ternyata pas upacara pergantian penjaga istana untuk yang jam 3 sore. Jadinya kita melihat upacara ini lagi sampai selesai. Oya disamping istana ini ada museum, tapi saya cuma numpang pipis di museum ini ga sempat explore he..he.. Prosesi upacara pergantian penjaga istana selesai, baru kita jalan menuju Gwanghwamun. Area Gwanghwamun ini sendiri terlihat dari gerbang depan istana Gyeongbokgung, jadi tinggal jalan kaki saja ke sana. Di Gwanghwamun square terdapat 2 patung, yaitu patung Admiral Yi Sun-Shin dan patung King Sejong yang merupakan raja Korea dan juga yang menciptakan tulisan Hangeul. Saat kami datang ternyata nanti malam akan ada acara musik yang digelar disini, jadi kami sempat melihat pesertanya sedang gladi resik.

Patung King Sejong.

Ada yang lagi gladi resik.

Patung si panglima.
Di ujung Gwanghwamun square ini kita juga bakal melihat tenda-tenda kuning yang sengaja didirikan oleh keluarga korban dan simpatisan tragedi tenggelamnya kapal di Korea setahun yang lalu. Tragedi ini menewaskan 300 orang lebih dan kebanyakan korbannya adalah siswa SMA. Ada foto-foto para korban yang ditampilkan didalam tenda itu. Kami berdua tau akan tragedi ini. Didepan foto-foto para korban yang dipajang, saya membacakan Al-Fatihah dan mengirimkan doa, semoga kebaikan mereka selama diatas dunia diterima oleh Tuhan. Lalu tiba-tiba kami dihampiri salah seorang simpatisan aksi ini dan akhirnya dia pun menjelaskan aksi mereka ini. Mereka saat ini sedang mengumpulkan tanda tangan masyarakat, jika mereka bisa mengumpulkan sampai 1 juta tanda tangan mereka bisa mengajukan petisi agar tragedi ini bisa diungkap sejelas-jelasnya dan meminta bangkai kapal yang tenggelam itu untuk diangkat ke permukaan. Menurut simpatisan yang berbicara dengan kami ini, mereka merasa pemerintah Korea tidak terbuka dan menutup-nutupi apa yang sesungguhnya terjadi pada tragedi ini. Saya sempat sedih mendengar simpatisan ini bercerita apa yang menimpa kapal naas ini, dan bagaimana siswa-siswi sma ini terapung-apung dan tenggelam tanpa ada bantuan yang segera datang menolong mereka. Miris sekali mendengarnya. Setelah ikut membubuhkan tanda tangan, kami mendapat souvenir berupa tanda turut berduka atas tragedi ini. 

Souvenir dari simpatisan tragedi kapal tenggelam di Korea.
Dari Gwanghwamun square kita lanjut jalan kaki ke Cheonggyecheon Stream, jaraknya memang tidak jauh dari situ. Di sini kita menikmati aliran sungai buatan Cheonggyecheon. Area Cheonggyecheon Stream memang merupakan salah satu tempat nongkrong favorit bagi warga Seoul, karena bersih dan kita bisa menikmati aliran sungai yang jernih. Sore itu lagi ada perlombaan melukis bagi remaja disana, jadi cukup ramai. Oya jangan lupa mencoba aksi lempar koin dan make a wish di area ini. Saat kami duduk ditepi Cheonggyecheon, kita bisa melihat ikan-ikan kecil yang berenang-renang sepanjang aliran sungai yang jernih.
Lagi asyik duduk berduaan, tiba-tiba disamping kami berdiri seorang kakek berjas, yang mengeluarkan biskuit lalu biskuitnya diinjak dan remahannya itu dilempar ke arah sungai. Seketika ikan-ikan kecil disungai langsung berrebutan memakan remahan biskuit yang dilempar oleh kakek itu. Wah kami pun ikut senang melihat atraksi si kakek. Lalu si kakek juga memberikan biskuitnya ke kami, biar kami ikut mencoba menginjak biskuit lalu memberi makan ikan-ikan itu.

Lampar koin dan make a wish.

Lagi ada lomba lukis.

Si Abang lagi nyobain lempar koin 500 perak.

Ikan-ikan kecil di sungai buatan.
Si kakek pemberi makan ikan.
Tapi sayang aksi si kakek tidak berlangsung lama, karena tiba-tiba ada petugas yang menghampirinya dan menegur si kakek agar tidak berbuat demikian. Wah ternyata hal itu dilarang ternyata he..he.. Jadinya si kakek pergi deh dengan kecewa. Kita lalu lanjut foto-foto didaerah ini. Puas menikmati Cheonggyecheon Stream, kami lalu memutuskan untuk ke Myeongdong. Ke Myeongdong ini untuk nyobain chickengalbi Yoogane Restaurant yang terkenal itu. Pas lihat peta sepertinya Cheonggyecheon Stream tidak jauh dari Myeongdong. Ternyata perkiraan saya benar, setelah nanya ke salah seorang pegawai kantoran, ternyata Myeongdong memang bisa ditempuh berjalan kaki dari Cheonggyecheon Stream ini.

Menikmati sore itu di pinggir sungai.

Cheonggyecheon Stream.

Nyebrang bareng.
Sesampainya di Myeongdong kami langsung mencari Yoogane Restaurant. Sedikit banyak kita sudah mulai familiar dengan area Myeongdong terutama Bang Tomi karena beberapa hari sebelumnya kita juga uda pernah ke sini. Sampai di Yoogane kami langsung pesan menu chickengalbi fried rice dan menu tambahan berupa tteok, sayuran dan mie. Restoran ini cukup ramai sore itu, mungkin karena hari Jumat menjelang weekend jadi ramai. Masakan di restoran ini dimasak dihadapan kita menggunakan kompor gas yang ada ditengah-tengah meja. Lalu kita diperbolehkan mengambil makanan pendamping (banchan) sepuasnya, seperti kimchi, asinan rebung, lobak mayonaise dll. Selama di Korea saya jadi sangat menyukai banchan ini. Beda dengan Bang Tomi yang jarang memakan banchan yang saya ambil. Untuk memasak chickengalbi ini kita dibantu oleh pelayan restorannya jadi ga usah khawatir. Masakannya uda matang, saatnya kita santap. Mari makan..!!
Pertama masak bumbu dan ayamnya.

Lalu nasinya diaduk-aduk ke bumbu dan ayam.
Menunggu makanannya masak sempurna.

Siap disantap.
Enak ya Bang.
Puas makan chickengalbi, kami lalu kembali jalan-jalan di area Myeongdong. Sayang sekali malam itu gerimis, jadinya jalan-jalan diarea outdoor ini sedikit terganggu. Walau begitu saya tetap mencoba mencicip es krim 32cm yang fenomenal itu. Walau hujan dan dingin malam itu saya tetap pengen makan es krimnya. Harga eskrim setinggi 32 cm ini adalah 2000 won atau sekitar 24ribu rupiah. Kita bisa memilih rasa eskrim yang kita mau, ada coklat, vanila, stroberi, yogurt dan greentea. Malam itu saya memilih eskrim rasa yogurt dan stroberi. Wah rasanya benar-benar nikmat. Saya sanggup lho menghabiskan es krim ini sendirian dan tidak ada yang meleleh dan terbuang, semuanya habis saya makan he..he.. Sekali-kali Bang Tomi saya suruh icip, dia memang ga sanggup makan es krim karena giginya ngilu he..he..

Es Krim 32cm.
Karena hujan makin deras kita lanjut ke Lotte Dept Store yang ada di Myeongdong. Niat kesini mau belanja cemilan khas Korea. Karena disini ada Lotte supermarket. Mulai deh belanja-belinji milih cemilan apa saja yang mau dicoba. Sempat mau beli ramen khas Korea, tapi setelah nanya ternyata ada kandungan babinya jadi ga halal. Yo wes ga jadi beli deh. Setelah belanja di Lotte supermarket, kita lanjut ke stasiun Hongik.
Cemilan dari Lotte, dan susu pisangnya langsung diminum he..he..

Sampai di stasiun Hongik kita ga langsung balik ke guesthouse. Tapi kita mutusin buat menikmati suasana kawasan Hongik malam menjelang weekend ini. Wah ternyata benar-benar rame oleh anak-anak muda. Dan ternyata Etude House lagi diskon besar-besaran di sini jadinya saya belanja kosmetik lagi deh he..he.. Cukup lama kita mengitari kawasan Hongik, ga terasa uda jam 10 malam aja. Karena uda cape, akhirnya kita balik ke guesthouse. Nyampe guesthouse ga bisa langsung istirahat karena kita mesti beres-beres dan packing soalnya besok kita berdua sudah mesti check out dari guesthouse. Next saya bakal cerita pengalaman kami ke War Memorial Museum di Seoul. Tungguin ya dan semoga bermanfaat..!!!

Pengamen keren di Hongik.

Yang ini banyak fans nya.

Suasana kawasan Hongik malam hari.

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...