Rabu, 06 Desember 2017

Transit Lama di Ataturk Airport Istanbul, Manfaatkan Fasilitas Layover Tour Gratis dari Turkish Airlines "Istanbul in Hours" (Euro Trip 2017 Day 2).

Hallo Istanbul.

Pagi itu bandara Ataturk Istanbul ramai sekali. Sepertinya banyak pesawat yang mendarat dalam waktu hampir bersamaan. Antrian panjang penumpang membuat kita sedikit bingung. Akhirnya saya bertanya ke petugas bandara, tentang antrian ini dan apakah kami mesti ikut antri ditempat yang sama jika ingin mengikuti tour "Istanbul in Hours". Ternyata antrian yang panjang dan mengular itu adalah antrian penumpang transit yang ingin masuk ke area transit. Sedangkan kami diarahkan langsung menuju bagian imigrasi untuk pengecekan paspor dan visa, lalu bisa langsung keluar dan cari counter "Hotel Desk Turkish Airlines" didekat Starbucks.

Saya sebelumnya sudah mengajukan visa Turki secara online untuk kami bertiga (Saya, Mama dan Papa). Sehingga ketika tiba di Ataturk bisa langsung menuju bagian imigrasi dengan menyiapkan print visa online dan paspor. Pengajuan visa Turki secara online bisa dilihat pada postingan saya terdahulu http://fromsuzanitochichi.blogspot.co.id/2016/06/tata-cara-apply-e-visa-turki_2.html. Untungnya antrian untuk bagian imigrasi tidak seramai antrian masuk area transit, jadi semua berjalan lancar dan cepat.

Keluar dari bagian imigrasi saya langsung berjalan ke arah kanan, karena berdasarkan info yang saya dapat counter "Hotel Desk Turkish Airlines" ini ada di bagian kanan ujung bersebelahan dengan Starbucks. Benar saja, kami langsung melihat Starbucks di sudut kanan dan sebelumnya terlihat counter "Hotel Desk" yang dimaksud. Walau masih pagi tapi counter ini sudah buka dan ada 2 orang petugas wanita yang berjaga. 

Counter Hotel Desk Turkish Airlines.

Saya lalu mendekati counter tersebut dan bertanya perihal pendaftaran untuk ikut tour gratis dari Turkish Airlines yaitu "Istanbul in Hours". Ternyata petugas khusus untuk tour tersebut belum datang, dan baru akan ada sekitar jam 7 pagi, jadi saya diminta kembali datang ke counter ini jam 7 pagi. Tapi petugas yang ada saat ini sudah memberikan brosur tour "Istanbul in Hours" nya untuk saya baca. Agak sedikit deg-degan juga apakah kami dapat mengikuti tour gratis ini atau tidak karena kami takut waktu transit kami tidak cukup.

Selagi menunggu saya membaca brosur tour "Istanbul in Hours" yang diberikan. Terdapat 5 pilihan jadwal tour setiap harinya. Kelima jadwal ini memiliki waktu, itinerary dan durasi yang berbeda-beda. Kami mengikut jadwal pertama yaitu dari jam 08.30-11.00 (Sightseeing Tour). Sedangkan tour lainnya memiliki waktu yang lebih lama yaitu tour kedua dari jam 09.00-15.00, lalu tour ketiga dari jam 09.00-18.00, lalu tour keempat dari jam 12.00-18.00 dan tour kelima dari jam 16.00-21.00. Untuk info lebih jelas mengenai tour gratis "Istanbul in Hours" ini bisa dilihat dari website-nya.

Candid oleh Mama, ketika saya berdiskusi dengan Papa masalah jadwal tour yang akan kami ikuti.

Jam 7 kurang sudah terlihat keramaian di counter "Hotel Desk", kami pun mendekat dan antri. Tidak lama saya pun maju dan bertanya ke petugas yang ada didalam apakah kami bisa ikut tour "Istanbul in Hours". Saya diminta memberikan boarding pass penerbangan kami berikutnya beserta paspor. Lalu petugas melakukan pengecekan nama dan memastikan waktu transit kami mencukupi untuk ikut tour atau tidak. Alhamdulillah ternyata waktu kami cukup untuk ikut tour pertama. Paspor kami dikembalikan tapi boarding pass tetap dipegang oleh petugas yang bersangkutan. Petugasnya bilang jam 08.00 saya sudah mesti stand by diarea dekat Starbucks ini, karena pemberitahuan dan pemanggilan peserta tour akan diumumkan diarea ini. Kami pun menunggu tak jauh dari sana. 

Sesaat setelah mendaftar untuk ikut tour gratis dari Turkish Airlines.

Papa uda kece banget mau ikutan tour keliling Istanbul he..he..

Menunggu tour-nya dimulai.

Mama in style.

Suasana di Starbucks dimana para penumpang Turkish Airlines menunggu pemanggilan tour, eh ada yang bobo he..he..

Sekitar jam 08.00 mulai ada pengumuman, beberapa nama dipanggil rata-rata nama orang Korea, kita sedikit bingung kok nama kita belum dipanggil. Setelah bertanya, ternyata yang dipanggil barusan adalah orang-orang yang mendapat voucher hotel. Setelah 2 kali group voucher hotel dipanggil, baru kemudian giliran nama peserta Sightseeing Tour (08.30-11.00) dipanggil oleh tour leadernya. Pemanggilan nama ini diikuti dengan kota tujuan mereka selanjut, contohnya saya dipanggil dengan "Chichi Mindasari - Paris" keren banget deh rasanya he..he.. Disini boarding pass kami menuju Paris dikembalikan kepada kami.

Ketika nama kami bertiga dipanggil secara berurutan, tour leadernya langsung melihat kami bertiga dan berkata "Indonesia?", "Ya" jawab kami lalu si tour leader langsung bilang "Selamat Pagi dan Terima Kasih" ha..ha..bisa juga nih tour leadernya ngomong bahasa Indonesia. Kami pun bangga dan senang akan hal itu. Setelah semua nama peserta tour dipanggil, kami lalu diminta langsung mengikuti tour leader untuk menuju bus yang sudah menunggu diluar.

Tour pun dimulai sesuai jadwal. Tour leader lalu memperkenalkan diri dan menerangkan itinerary Sightseeing Tour yang kami ikuti ini. Dikarenakan ini tour yang paling pendek waktunya, jadinya dalam tour ini tidak ada agenda makan untuk peserta tour. Sedangkan untuk tour dengan durasi yang lebih lama, ada free breakfast, lunch dan dinner. Wah kalau berkesempatan naik Turkish Airlines lagi, saya mesti ikut tour yang lebih lama nih waktunya. Untuk kali ini memang sengaja ambil penerbangan dari Istanbulnya agak siang biar ga kemalaman sampai di Parisnya.

Suasana di dalam bus "Sightseeing Tour" dari Turkish Airlines.

Tour leader kami sedang menjelaskan sepanjang perjalanan.

Tour leader yang memandu tour kami pagi ini orangnya termasuk seru dan lucu. Sepanjang memandu dia beberapa kali melempar pertanyaan dan guyonan kepada kami semua. Ini dilakukan agar tour terasa menyenangkan dan tidak membosankan. Dari bandara kami lalu melewati jalan Coastal Road, melewati beberapa tempat wisata sejarah di Istanbul seperti Yedikule Fortreess, Old Samatya Armanian District, Yeni Kapi Harbour, Walls of Constantine, Eminonu District dan berhenti di Galata Bridge.

Yeni Kapi Harbour.

Laut Marmara.

Galata Tower terlihat dari kejauhan.

Eminonu District.

Di Galata Bridge kita diberi waktu untuk mengambil foto dan menikmati suasana Galata Bridge pagi itu. Wah saya langsung nostalgia karena tahun 2016 lalu keliling Turki bersama suami dan punya banyak kenangan indah di Galata Bridge ini. Dari kejauhan tampak Galata Tower dan disisi sebaliknya tampak  New Mosque yang cantik, tapi sayang saat ini sedang direnovasi. Kami pun bersemangat untuk saling mengambil foto.

Mama Papa di Galata Bridge.

Happy to see Istanbul again.

Bus yang kami tumpangi selama tour dan itu dia Tour Leader kami.

View yang bisa dinikmati dari Galata Bridge, terlihat New Mosque dikejauhan.
Alhamdulillah, jadi juga Papa menginjakkan kaki di Istanbul.

Tak lama kemudian kami melanjutkan tour menuju istana raja Turki yang baru (menggantikan Tokapi Palace) yaitu Dolmabahce Palace. Disini kita diberi waktu bebas 20 menit untuk menikmati Dolmabahce Palace. Dolmabahce Palace kini sudah beralih fungsi dan merupakan gedung milik pemerintahan, untuk masuk kedalamnya kita mesti membayar dan mengikuti jadwal tour yang sudah ditentukan oleh pihak berwenang. Karena waktu kami terbatas sehingga tidak mungkin masuk dan ikut tour ke dalam istana ini. Jadinya kami menikmati Dolmabahce Palace ini dari bagian tamannya saja. 

Menara jam didepan Dolmabahce Palace.

Dolmabahce Palace.

Bagian tamannya ini terdapat beberapa spot foto yang menarik, mulai dari menara jam, laut disisi kanan, cafe dan juga ada souvenir shop disini. Saat sedang asyik mengabadikan moment di Dolmabahce Palace, gerimis mulai turun, tapi untung tidak lama dan berhenti tanpa kami sadari. Selain melihat indahnya sisi luar Dolmabahce Palace, kami juga melihat rombongan anak-anak SD yang datang beriringan untuk masuk ke dalam Dolmabahce Palace, anak-anak kecil ini sangat antusias dan menyapa kami "Hallo" sambil melambaikan tangan. Mereka antusias dengan turis sama dengan kita kalau lihat bule di Indonesia he..he..

Mama Papa di Dolmabahce Palace.

Ada souvenir shop dibelakang saya.

Happy face.

Ini dia souvenir shop di bagian luar Dolmabahce Palace.

Taman di luar Dolmabahce Palace.

Anak-anak SD mau masuk Dolmabahce Palace.

Eksterior Dolmabahce Palace.

Cantik-cantik dan ceria.

Tak terasa waktu kami telah habis di Dolmabahce Palace. Tour leader kami sudah menunggu ditempat yang sudah ditentukan sebelumnya. Ketika kami semua sudah berkumpul, tour leader pun menghitung jumlah kami apakah sudah lengkap atau belum. Karena sudah lengkap kami lalu diminta untuk naik keatas bus yang sudah menunggu di pintu gerbang Dolmabahce Palace. Sebelum naik bus Mama sempat beli roti khas Turki dan air mineral untuk sarapan kami bertiga. Oya didepan Dolmabahce Palace ini terdapat stadion bola utama kota Istanbul.

Roti khas Turki buat sarapan.

Tour lalu dilanjutkan menuju Taksim Square dimana ini merupakan alun-alun terbesar di Istanbul. Area ini juga sering dijadikan tempat nongkrong ataupun demonstrasi oleh penduduk Istanbul. Dari Taksim Square kami lalu melewati Galata Tower yang terkenal itu, lalu melewati area Golden Horn, Aquaduct of Valens lalu kembali melewati Yeni Kapi Harbour dan kembali ke bandara Ataturk. 

Jam 11 kami sudah kembali ke bandara Ataturk sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Kami diantar ke area keberangkatan dengan bus. Tour pun selesai dan peserta berpisah dengan rombongan serta tour leadernya. Kami mengucapkan terima kasih kepada tour leader kami dan langsung masuk ke area keberangkatan. Sebelum masuk imigrasi saya men-cek jadwal pesawat kami berikutnya dan melihat no gate-nya. Setelah dapat kami lalu masuk area imigrasi untuk pengecekan paspor dll. Antrian imigrasi pagi itu lumayan panjang tapi cukup cepat pergerakannya. 

Setelah melewati bagian imigrasi kami langsung menuju ruang tunggu pesawat. Jadwal penerbangan kami menuju Paris jam 12.50 siang. Karena masih lama saya leyeh-leyeh sambil tiduran di kursi ruang tunggu pesawat, lumayan kursinya panjang dan tidak ada pembatas eh jadinya malah ketiduran beneran he..he..karena masih jetlag dan kecapean. Oya menurut saya bandara Ataturk ini sebagai international airport, fasilitasnya sangat minim, jangankan air panas, masa tap water untuk minum saja tidak tersedia, lalu free wifi nya terbatas hanya 2 jam saja hiks..hiks.. Pokoknya jauh banget fasilitasnya dibanding Changi Airport.

Ruang tunggu di bandara Ataturk Istanbul.

Sesaat sebelum saya ketiduran, uda kelihatan ngantuknya he..he..

Jam 12.30 kami sudah diminta untuk masuk ke pesawat. Antrian masuk pesawat ini dibagi-bagi berdasarkan nomor kursi, karena kami pilih nomor kursi didepan jadinya kami dapat antrian masuk pesawat yang terakhir. Pesawat Turkish Airlines yang kami tumpangi kali ini tidak terlalu besar sepertinya tipe Boeing 737-900 yang biasa kita naiki di Indonesia. Layout kursi dikabinnya 3-3. Rute Istanbul - Paris ditempuh dengan lama penerbangan 3 jam 40 menit.

Ada hal baru yang saya ketahui tentang penerbangan Turkish Airlines ini yaitu awak pesawat berdiri setelah melewati 3 menit pertama setelah take off walaupun tanda sabuk pengaman belum hilang, lalu dalam penerbangan ini ada koki yang bertugas melayani penumpang kelas bisnis secara langsung lengkap dengan alat masak dan pakaian kokinya. Saya sempat mengintip keseruan koki ini menyiapkan makanan untuk penumpang kelas bisnis.

Seperti yang saya bilang 3 menit setelah take off semua pramugari dan pramugara sibuk menyiapkan makanan untuk penumpang. Walau turbulance mereka tetap tenang dan profesional. Saya sih uda deg-deg seerr setiap pesawat masuk kedalam awan. Pada penerbangan singkat ini amenities yang diberikan hanya earphone saja. Jauh berbeda dari long flight KL - Istanbul. Tapi hiburan pada layar TV setiap kursi hampir sama dengan yang ada di penerbangan long flight, cuma layar TV nya tentu lebih kecil.

Menu makan siang yang disediakan pada penerbangan kali ini ada 2 pilihan pasta dan nasi daging. Kami bertiga memilih nasi daging sebagai menu makan siang. Menu utama ini disajikan dengan makanan pembuka berupa salad mayones dan dessert berupa puding coklat tak lupa ada roti sebagai pelengkap. Minumnya tentu kami pilih jus Cherry yang enak itu..mmm asem manis seger.

Menu makan siang kami diatas pesawat menuju Paris.

Sisa penerbangan saya isi dengan bermain game di layar TV didepan saya. Nemu game asyik yang bikin saya konsen n lupa dengan turbulance. Karena tadi uda sempat tidur sebelum naik pesawat jadinya saya susah tidur saat diatas pesawat. Tak terasa 3 jam penerbangan sudah kami lewati, saya sempat melihat keindahan benua biru yang tertutup salju diatas pesawat ini. Kami lalu mendengar pengumuman bahwa saat mendarat sudah dekat, jadi kita pun siap-siap untuk landing di Paris.

Salju yang terlihat dideretan gunung di benua biru.

Saat-saat mendarat di bandara CGD Paris.

Alhamdulilah pendaratan berjalan mulus dan lancar. Saya langsung bilang tiba juga Mama Papa di Paris he..he.. Kami lalu segera keluar dari pesawat dan melangkah masuk ke Bandara Charles De Gaulle (CDG) Paris. Kami tiba sekitar jam 15.20 sore ada perbedaan waktu 1 jam antara Istanbul dan Paris. Paris lebih lambat 1 jam. Antrian imigrasi tidak terlalu panjang dan kami pun melewati petugas dengan lancar tanpa kendala apa pun.

Wajah-wajah ceria ketika tiba di Paris he..he..

Dari bagian imigrasi kami lalu menuju bagian pengambilan bagasi. Ada yang unik di bandara CDG ini yaitu eskalator menuju bagian pengambilan bagasinya dibuat seperti tube transparan jadi keren banget kalo difoto. Sesampainya di tempat pengambilan bagasi saya langsung teringat peristiwa 2 tahun lalu dimana saya melihat sendiri seorang copet/maling mengambil koper salah satu penumpang. Baca ceritanya disini. Saya sampai reka adegan di TKP sama Mama Papa.

Backpacker di eskalator berbentuk tube transparan.

Tempat pengambilan bagasi di bandara CDG Paris.

Setelah semua bagasi ditangan, kami pun lalu cuss mencari halte bus. Saya sudah membooking hotel Ibis di dekat stasiun Gare Du Nord jadi kami cukup naik bus nomor 350 dari CDG ke Gare du Nord. Setelah saya baca ternyata bus 350 yang akan kami naiki melewati halte yang tersedia di setiap terminal bandara CDG. Jadi kami tidak perlu ke terminal bus yang ada di terminal 2. 

Karena kami turun di terminal 1, kami mesti mencari halte bus yang dilewati bus no.350 ini. Awalnya sedikit bingung, sampai kami mendapat penjelasan yang jelas dari salah seorang petugas bandara yang kami tanya. Nanya-nya sampai 3 orang dan Alhamdulillah ketemu juga haltenya. Ga menunggu lama busnya pun datang dan saat membayar saya malah dikasi diskon oleh pak supirnya, mestinya kami membayar €6 per-orang untuk rute CDG - Gare Du Nord, tapi pak supirnya bilang cukup bayar €4 saja, wah baik hati sekali Bapak ini.

Setibanya di Gare Du Nord, saya sempat salah masuk hotel, ternyata ada 2 hotel Ibis yang ada di depan stasiun Gare Du Nord ini. Tapi gapapa karena salah masuk jadi ditunjukkan lokasi hotel Ibis yang saya pesan oleh petugas hotel-nya. Sesampai di lobby hotel kami disambut ramah oleh resepsionisnya seorang pria kulit hitam. Proses check in lancar dan kami pun langsung masuk ke kamar hotel dilantai atas. Hotel ini ada lift, jadi ga perlu khawatir dapat kamar diatas. Liftnya kecil tapi memang begitu rata-rata lift di Eropa.

Kamar kami cukup luas dan ada 2 bed satu bed besar dan satu lagi bed kecil. Kamar mandinya bersih walau kecil. Colokan listriknya ada banyak. Fasilitas lumayan lengkap ada TV, AC, lemari, handuk, dll. Kasurnya empuk dan nyaman terutama kasur yang besar saya mah tidur di kasur kecil yang ternyata extra bed he..he.. Tapi yang penting bersih dan nyaman. Apalagi ada 2 balkon dikamar kami yang menghadap ke jalan dan Gare Du Nord jadi bisa lihat keadaan diluar.

Suasana kamar kami di Ibis Gare Du Nord.

Cukup luas dan lega.

Kamar mandi kecil dan bersih.

Extra bed tempat saya tidur dan ada tv-nya juga, yang ditutp garden adalah pintu menuju balkon.

Setiba di hotel kami kecapean. Jadinya rencana jalan-jalan malam ini urung dilaksanakan. Kami makan malam pake nasi + rendang yang uda dibawa oleh Mama dari Padang. Nasinya dimasak pake rice cooker kecil khusus traveling. Wah enak banget deh dingin-dingin makan masakan Padang. Ga hanya rendang, mama juga bawa dendeng, ikan goreng dan sambalado semuanya dikemas rapi pake plastik khusus..mantaplah pokoknya.

Berikutnya saya akan cerita bagaimana kami menghabiskan hari pertama kami di Paris. Kemana saja kami keesokan harinya, apa saja keseruan yang kami alami dan apa saja transportasi yang kami gunakan untuk keliling kota Paris?? So terus ikuti perjalanan keliling Eropa 2017 ini ya. Semoga bermanfaat dan teman-teman bisa juga bawa Mama Papa nya keliling Eropa. Amin YRA.. Jangan lupa follow instagram @chi2min agar tidak ketinggalan info postingan terbarunya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...