Selasa, 26 Desember 2017

Menikmati Keindahan Kota Koln Dalam Waktu Beberapa Jam (Euro Trip 2017 Day 7).

Katedral Koln.

Sudah hampir seminggu kami melakukan perjalanan Euro Trip ini. Kali ini dari Brussels kami bertolak menuju sebuah kota di Jerman yaitu Koln/Cologne. Dari stasiun Brussels Midi butuh waktu kurang lebih 2 jam naik kereta menuju kota Koln. Kami berangkat naik kereta ICE 15 jam 10.25 dan tiba di Koln Hbf jam 12.15. 

Saat menunggu kereta ICE 15 di stasiun Brussels Midi.

Ada kejadian menarik saat kami baru saja naik kereta api ICE 15 ini. Ketika baru saja naik keatas kereta, tempat penyimpanan bagasi di kereta ini sudah hampir penuh, dan kondisi riuh karena banyak penumpang yang naik dari stasiun Brussels Midi. Saya menemukan ada satu celah kosong antara kursi dan mau meletakkan koper dicelah tersebut, tapi ada seorang ibu-ibu asal Philipina yang berdiri disitu. Saya permisi ke ibu itu untuk meletakkan koper, eh dia bilang mau taruh kopernya juga disana. Ternyata ibu-ibu ini naik kereta rame-rame dengan anak dan keluarganya. Salah satu anaknya sudah duduk dikursi dekat celah kosong itu. Ketika saya melihat nomor kursi tempat anak itu duduk, ternyata itu adalah nomor kursi yang sudah kami beli kemaren. Karena kami sudah beli nomor kursi tersebut si ibu dan anaknya terpaksa pergi dan merelakan celah kosong tadi untuk koper kami. Nah ini salah satu contoh penumpang yang tidak punya nomor kursi atau tidak membeli nomor kursi sebelumnya, jadi ya mencoba per-untungan dapat duduk atau tidak sama sekali.

Suasana riuh saat masuk kereta, itu ibu yang jaket hijau asal Philipina dengan anaknya, itu koper coklat sudah masuk ke celah kursi yang saya ceritakan.

Enjoy the trip.

Papa diatas kereta ICE 15.

Cemilan diatas kereta ICE 15.

Formasi kami duduk pagi itu.

Senang duduk disini dekat dengan koper-koper kita he..he..

Setibanya di Koln kita langsung merasakan suasana yang berbeda, udara yang lebih dingin, bahasa dan gesture orang-orang yang berbeda dari pada di Perancis ataupun Belgia. Stasiun Koln Hbf sendiri termasuk stasiun besar dan termasuk stasiun sibuk di Eropa. Seperti biasa tidak ada istilah lelet jika turun dari kereta api, karena kereta api ICE ini cuma berhenti sebentar di stasiun ini. 

Setelah tiba di stasiun Koln Hbf kami langsung mencari tempat penitipan koper. Karena waktu kami cuma beberapa jam disini dan sore nanti mesti melanjutkan perjalanan dengan kereta menuji kota Berlin Jerman. Katanya tempat penitipan koper di stasiun ini canggih dan bisa menyimpan koper dalam jumlah yang banyak. Penasaran kami pun segera menuju tempat penitipan koper tersebut.

Baru tiba di stasiun Koln Hbf.

Ada kode wewangian Cologne yang terkenal di stasiun ini.

Yang warna putih itu kereta ICE 15 yang kami naiki.

Setibanya di tempat penitipan koper kita pun mulai mempelajari sistem pemakaian mesin loker ini. Tempat penitipan koper disini bukan berupa loker penyimpanan biasa, tapi berupa mesin loker otomatis yang lokernya tidak terlihat, sepertinya ditanam dibawah tanah atau dimana entahlah saya pun kurang tau. Sistem kerjanya berbeda dengan loker penitipan yang saya temui selama ini, dimana kita memasukkan sejumlah uang koin Euro, lalu tunggu pintu rolling door nya terbuka secara otomatis, lalu masukan barang/koper pada tempat yang disediakan (beruba box dengan pintu otomatis tsb), tunggu sampai pintu rolling door box tertutup sempurna dan nanti kita akan mendapatkan kertas berupa kode pin untuk mengambil barang/koper yang dititip.

Biaya penitipannya 3€ untuk 2 jam dan 6€ untuk 24 jam. Nah timbul masalah karena loker penitipan ini hanya menerima uang koin. Sedangkan koin Euro kami tidak cukup, bertanya sama orang disana katanya ada tempat penukaran uang kertas disana sambil nunjuk ke arah kanan dari tempat penitipan ini. Saya akhirnya jalan nyari ke arah kanan ga ketemu-ketemu tempat penukaran uang kertas, uda nanya banyak orang termasuk bagian informasi stasiun tetap aja hasilnya nihil. Ditanya pake English dijawab pake bahasa Jerman pula, ya miscom lah jadinya.

Sampai nyerah nyarinya, trus balik ke tempat Mama Papa nunggu sambil bilang ga ketemu. Akhirnya Mama berinisiatif belanja di supermarket aja lalu minta kembalian uang koin. Eh ternyata mereka ga mau kasi uang kembalian koin semua jadi tetap saja koinnya ga cukup. Uda putus asa masalah uang receh ini, tiba-tiba kami lihat seorang Bapak dan putrinya berdiri disamping kanan mesin penitipan barang. Ternyata mereka sedang menukar uang kertas dengan uang koin dimesin yang tertempel didinding sebelah kanan mesin penitipan koper ini. Ya ampun dari tadi nyari kemana-mana sampai keliling stasiun ternyata mesinnya ada di depan mata. Ih sebel juga tadi kok pas kita nanya orangnya ga nunjuk mesinnya langsung aja ya, sumpah drama banget deh.

Ini tempat penitipan koper otomatis di stasiun Koln Hbf, dan mesin kecil yang tertempel disebelah kanan itu adalah mesin tukar uang kertas ke koin.

Bentuk loker penitipan otomatis dari jauh, satu mesin ada 3 rolling door yang bisa digunakan.

Ini wujud mesin tukar uang kertas yang nyarinya drama banget ha..ha..

Rolling door loker otomatisnya terbuka dan kita bisa masukkan koper didalamnya, ukurannya sebesar koper besar 28".

Tata cara menggunakan loker penitipan otomatis ini.

Tapi syukurlah ketemu mesin tukar uangnya dan kita tukar uang disana, lalu menitipkan koper di loker penitipan ini. Karena koper kami big size semua, jadinya 1 loker muat untuk 1 koper besar saja. Kami membutuhkan 3 loker karena membawa 3 koper besar. Dari hasil rembuk kita pilih penitipan untuk 2 jam dengan harga 3€ untuk 1 loker penyimpanan. Kita mendapat kertas yang berisi jam pengambilan koper, serta no kode/pin untuk pengambilan koper. Jika melewati waktu 2 jam, maka kita mesti membayar 3€ lagi baru bisa mengambil barang/koper yang dititip. Setelah koper-koper dititip kami pun langsung semangat keluar stasiun Koln Hbf, untuk melihat keindahan kota Koln.

Pertama yang kita kunjungi tentu Gereja Katedral Koln yang keren abis. Cukup keluar dari stasiun Koln Hbf Gereja ini langsung kelihatan. Soalnya letaknya persis disebelah kiri stasiun Koln Hbf. Walau udara cerah dan langit biru, tapi suhu disini dingin dan anginya lumayan kencang. Kami lalu mengabadikan moment didepan Katedral bergaya gotik ini.

Baru saja keluar stasiun langsung lihat Katedral ini.

Koln Hbf.

Mama Papa didepan Katedral Koln.

Ga gampang dapat foto ini dikeramaian orang yang berlalu-lalang.

Begini keadaan sesungguhnya, rame ya.

Gaya duduk sekalian ngaso.

Suasana disekitar Katedral ini enak banget.

Setelah menikmati waktu didepan Katedral Koln, kami lalu beranjak kesisi sampingnya. Sambil mencari tahu dimana letak jembatan Koln (Hohenzollern) yang terkenal itu. Ternyata sisi samping gereja ini ga kalah keren. Jadinya kita foto-foto lagi disini. Tak jaub dari situ kita melihat ada beberapa toko souvenir, kami pun mampir untuk membeli postcard dan magnet kulkas. Setelah bertanya dengan pegawai toko souvenir, kita pun menyusuri jalan sesuai petunjuk yang diberikan menuju jembatan Hohenzollern.

Sisi samping Katedral Koln keren juga.

Disini jauh lebih sepi jadi foto ga bocor he..he..

Cerah tapi suhu dingin.

Papa pun ga mau ketinggalan untuk foto disini.

Kece banget sih Pap.

Katedral Koln.

Tepat diujung jalan kita langsung menemukan sungai Rhein, dan dari kejauhan tampak jembatan besar yang berada diatas sungai Rhein ini. Suasana taman ditepi sungai Rhein ini pun cantik dengan daun-daun yang berguguran. Puas menikmati pinggir sungai Rhein kami lalu jalan menuju jembatan Hohenzollern yang katanya penuh dengan gembok cinta.

Ala-ala iklan di musim gugur.

Jembatan dibelakang adalah jembatan Hohenzollern.

Daun-daun berguguran di taman.

Deretan bangunan ditepi sungai Rhein.

Jembatan Hohenzollern dan sungai Rhein.

Ada teropong juga disini.
 
Ternyata benar, seluruh bagian pembatas jembatan ini dipenuhi dengan gembok cinta beraneka rupa. Mulai dari yang gembok biasa sampai yang ukurannya segede gaban. Di jembatan ini selain bisa dilewati oleh orang-orang pejalan kaki, juga dilewati oleh kereta. Jadi ukuran memang besar dan jadi salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi jika datang ke kota Koln. Jembatan ini juga menjadi trademark kota Koln selain Katedral-nya.

Jembatan Hohenzollern.

Jarang-jarang foto bareng Papa.

Deretan gembok cinta.

Berbagai macam bentuk gembok cinta ada disini.

Lock Love Kiss, pas kereta lewat.

Mudah-mudahn gemboknya ga bikin jembatan ini runtuh ya.

Enak banget jalan kaki menyusuri jembatan ini.

Dan taukah teman-teman asal muasal wewangian Cologne (Splash Cologne) yang biasa kita gunakan itu sejarahnya berasal dari kota Koln/Cologne ini. Jadi tak heran jika banyak toko khusus menjual cologne asli dari kota ini. Tapi karena keterbatasn waktu kami tidak sempat mengunjungi salah satu tokonya.

Setelah puas menikmati pemandangan di jembatan Hohenzollern, kami lalu kembali ke stasiun karena tidak terasa sudah hampir 2 jam kami jalan-jalan. Ternyata posisi jembatan Hohenzollern ini persis di belakang Katedral Koln dan stasiun Koln Hbf, jadi sebenarnya tadi kami sedikit berputar. Saatnya kembali untuk mengambil koper di loker penitipan barang. Ketika ingin mengambil barang/koper tinggal masukkan kode/pin yang tertera dikertas yang tadi sudah kita terima, lalu tunggu sampai rolling door box nya terbuka violla koper kita sudah ada disana dan tinggal diambil deh. Pokoknya mesinnya canggih banget deh.

Tampak belakang Katedral Koln.

Keren juga kalau selfie gini.

Katedral Koln dilihat dari jembatan Hohenzollern.

Setelah koper diambil semua kami lalu menuju area tunggu yang ada di stasiun. Kursi-kursi untuk duduk disini keren seperti kursi VIP di stadion bola terkenal di Eropa. Nyaman dan paling penting ada free wifi diarea ini. Jadi betah deh nunggu lama dan duduk disini. Karena laper, saya pun akhirnya antri untuk beli kentang goreng di Mc-D yang ada disebelah area tunggu ini. Jadinya kita pun menunggu kereta berikutnya sambil makan kentang goreng.

Area khusus untuk menunggu kereta yang ada di stasiun Koln Hbf.

Lagi sibuk ma HP, mumpung ada wifi gratis he..he..

Tak terasa sudah waktunya kereta menuju Berlin datang. Kami pun segera menuju peron yang sesuai dan menunggu kereta datang disana. Sore itu tepat jam 16.48 kami berangkat dengan kereta ICE 653 dari Koln Hbf menuju Berlin Hbf. Perjalanan kurang lebih 4 jam dan kita tiba di Berlin Hbf jam 21.06. Sebelum sampai di Berlin saya dibantu Papa, sibuk mempelajari peta menuju hotel tempat kami menginap dari stasiun Berlin Hbf. Maklumlah karena kita tibanya malam di Berlin saya ga mau kita nanti kebingungan nyari hotel sesampainya disana. Kalau dilihat dari peta mestinya hotelnya dekat dari stasiun Berlin Hbf.

Suasana didalam kereta ICE 653 menuju Berlin, cemilannya tetap Good Time dan biskuit keju Indoensia ha..ha..

Kita duduk berhadapan dan disamping Papa duduk Bapak Guru keturunan India.

Setelah tiba di stasiun Berlin Hbf kami pun sibuk membaca petunjuk arah di stasiun besar ini. Sepertinya stasiun Berlin Hbf ini adalah stasiun besar dan paling modern bangunannya dibanding stasiun-stasiun lain yang kami datangi selama Euro Trip 2017 ini. Satu hal lagi menurut saya juga merupakan stasiun paling bersih di Eropa. Untungnya papan petunjuk nama jalan banyak tersedia disini, dan papa sebelumnya sudah menghapal nama jalan menuju hotel Meininger tempat kami menginap. Jadinya tak butuh waktu lama untuk mencari keberadaan hotel Meininger ini. Begitu keluar pintu stasiun Berlin Hbf sudah terlihat hotel dengan lambang M merah ini berada diujung jalan, dekat sekali dari stasiun Berlin Hbf.

Alhamdulillah senangnya. Begitu tiba dilobby hotel, kami pun langsung check in. Prosesnya cepat dan resepsionisnya seorang gadis yang ramah. Lalu kami pun masuk ke kamar yang nyaman. Ternyata walau kami bertiga tapi kamar yang diberikan adalah kamar private yang muat untuk 4 orang karena terdapat 2 kasur tingkat didalamnya. Kamarnya bersih dan cukup luas begitu juga dengan kamar mandinya luas dan bersih. Fasilitas TV, handuk, sabun, AC sekaligus pemanas semuanya lengkap. Colokan listrik ada banyak dan tersedia disetiap kasur yang ada. Dari jendela kamar, kami bisa langsung melihat stasiun Berlin Hbf. Kami pun beristirahat di kamar hotel yang nyaman ini. Next saya akan berbagi pengalaman keliling kota Berlin yang kaya akan sejarah perangnya. Terus ikuti rengkaian cerita Euro Trip 2017 ini ya dan semoga bermanfaat.

Tempat tidur tingkat di hotel Meininger.

Mama lagi asyik melihat view dibalik jendela kamar hotel kami.

Kamar mandi.

Toilet.

Lorong pemisah antara kamar dengan kamar mandi, lihat Mama Papa sedang asyik melihat pemandangan dari jendela kamar.

TV dan deretan koper kami, yang hitam punya saya, ungu punya mama dan coklat punya papa yang baru dibeli dipasar kaget di Brussels.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...