Minggu, 24 Desember 2017

Keliling Brussels Dalam Satu Hari (Euro Trip 2017 day 6).

Atomium.

Pagi ini kami naik kereta Thalys dari Paris menuju Brussels ibukota Belgia. Thalys merupakan kereta cepat yang menghubungkan Perancis dengan negara-negara lainnya di Eropa. Kami berangkat dari stasiun Gare du Nord jam 07.55 dan tiba di stasiun Bruxelles Midi jam 09.17, perjalanan sekitar 1 jam dengan harga tiket 29€ per-orang untuk gerbong kelas 2. Tiket kereta ini sudah saya beli secara online jauh-jauh hari.

Disarankan untuk telah tiba di stasiun 30 menit sebelum jadwal keberangkatan kereta. Karena ada beberapa stasiun yang aturan naik keretanya diperketat seperti di Gare du Nord Paris ini, proses untuk naik kereta lumayan makan waktu karna mesti antri panjang untuk melewati petugas keamanan, mesin scan barang dan metal detector. Belum lagi mencari gerbong dan nomor kursi yang sesuai dengan tiket. Kami pun tiba lebih awal, untung hotelnya jaraknya cuma selemparan batu dari stasiun Gare du Nord.

Setibanya di stasiun saya langsung mengecek dilayar informasi untuk mengetahui kereta kami berada di peron no berapa. Setelah tau, kita pun antri bersama calon penumpang lainnya. Ramai juga penumpang kereta Thalys pagi itu. Semuanya teratur melewati petugas keamanan untuk scan semua barang bawaan dan melewati metal detector juga. Sepertinya negara Perancis tidak main-main menanggapi isu teror bom yang marak di Eropa saat ini.

Kereta cepat di Perancis.

Koper-koper para pengelana.

Koper hitam ini yang jadi andalan saya selama keliling Eropa.

Gare du Nord masih gelap padahal sudah hampir jam 8 pagi.

Cek jadwal kereta dan peronnya.

Jujur kami rada rempong pas naik kereta, karena bawa koper gede-gede. Kalau petugas didepan pintu kereta cowok, bisa minta tolong, tapi kalau cewek, terpaksa angkat berdua sama Papa ha..ha.. Untung kami duduknya dikursi dekat pintu, jadi ga terlalu repot nyari kursi, dan koper juga bisa ditaruh dibagasi penyimpanan yang tersedia tidak jauh dari kursi kami. Kami duduk pada kursi yang saling berhadapan dan ada meja ditengahnya, jadi cocok banget untuk bertiga/berempat. Tersedia toilet yang cukup bersih disetiap gerbongnya. Tak lama setelah berangkat petugas datang untuk men-scan tiket kami. Kereta ini nyaman sekali, sepanjang perjalanan kami ketiduran.

Ketika diatas kereta Thalys.

Diatas ada tulisan free wifi, ternyata wifinya rusak.

Bokap.

Mama tidur, anaknya sibuk selfie he..he..

Tidak terasa 1 jam lebih telah berlalu, kami pun bersiap-siap untuk turun di stasiun Bruxelles Midi. Jangan sampai lelet saat turun, karena kereta ini cuma sebentar berhenti di stasiun Bruxelles Midi, jadi mesti sudah stand by didepan pintu kereta sebelum kereta berhenti agar turun tepat waktu, apalagi buat yang bawa koper besar kayak kita.

Setelah turun dari kereta dan tiba di stasiun Bruxelles Midi, kami lalu menuju tempat penjualan tiket kereta Jerman DB. Kami kesini bukan untuk membeli tiket tapi untuk membeli kursi, karena waktu membeli tiket kereta dari Brussels ke Koln secara online untuk esok hari, saya lupa membeli kursi tempat duduk sekalian. Takut ga kebagian kursi, kami pun membeli kursi kereta setibanya di stasiun Bruxelles Midi. Alhamdulillah masih ada kursi yang tersedia. Harganya 6€ per-orang, beli di stasiun memang lebih mahal daripada beli online. Jadi buat teman-teman yang beli tiket kereta Eropa saya sarankan beli tiketnya sekalian beli no kursi nya juga, biar aman dan duduk sepanjang perjalanan. Tapi kalau mau mencoba peruntungan dengan ga beli no kursi juga gpp kok. Asal kuat berdiri aja kalau kursinya penuh he..he..

Tempat pembelian tiket ataupun kursi kereta di stasiun Bruxelles Midi.

Urusan kursi buat kereta besok sudah aman, kami pun lalu keluar stasiun untuk mencari hotel De France yang katanya tidak jauh dari stasiun Bruxelles Midi ini. Ternyata pintu keluar stasiun ini ada banyak, mulai deh kebingungan. Akhirnya nanya ke bagian informasi dengan membawa peta, kemana arah kami jika mau ke hotel ini. Ditunjuk pintu keluar utama didepan. Kita pun keluar dari pintu utama. Ternyata setiap minggu pagi ada flea market (pasar kaget/pasar minggu) disekeliling stasiun ini. 

Karena lihat pasar dan ga menemukan tanda papan nama hotel yang kami cari, saya pun lalu bertanya dengan seorang pemuda yang kebetulan lewat depan kami. Setelah dia lihat peta, dia lalu bilang kami mesti memutari pasar ini baru ketemu hotelnya. Buseett..pasarnya lumayan luas lho dan ramai. Ga kebayang deh nyari hotel sambil geret-geret koper dikeramaian pasar pasti repot bin rempong. Akhirnya Mama ditinggal dulu dengan 2 koper, saya sama Papa jalan bawa 2 koper untuk nyari hotelnya sampai ketemu. Alhamdulillah setelah ngitari pasar kaget itu, ketemu juga hotelnya.

Suasana pasar kaget disekitar stasiun Bruxelles Midi.

Setelah sampai hotel, kami menitipkan barang. Karena masih pagi jadi belum bisa check in. Tapi sebelum meninggalkan hotel saya sempat bertanya petunjuk arah ke petugas hotel dan diberikan peta Brussels serta catatan petunjuk arah-nya. Jujur pasar kaget di Bruxelles Midi ini menggoda banget, barang-barang yang dijual bermacam ragam dan murah-murah. Karena koper Papa rusak, kami pun akhirnya beli 1 koper besar buat ganti koper Papa yang rusak. Beli koper ukuran besar 28 inchi buatan Belanda harganya 30€ aja, murah banget kan. Yang jual imigran Arab yang ga bisa bahasa Inggris, jadi jual belinya pake bahasa kalbu + kalkulator ha..ha.. Selain barang-barang macam tas, sepatu, baju, dipasar ini juga dijual sayur mayur dan buah-buahan. Sampe kaget pas lihat buah kelapa untuk santan ada disini he..he..

Sempak 1 Euro.

Mama sibuk beli anggur hijau, murah sekantong cuma 1 Euro.

Coba tebak ini apa hayo..??

Setelah koper barunya dititip di hotel, kami pun kembali ke stasiun Bruxelles Midi dan memulai petualangan menjelajahi kota Brussels. Hal pertama yang kami lakukan adalah membeli one day pass ticket untuk transportasi selama 24 jam. Belinya di counter penjualan tiket yang ada di pintu masuk metro. Harganya sama dengan tiket Paris Mobilis yaitu 7.5€ per-orang dan tidak ada diskon buat turis walau weekend. Sedangkan harga tiket single journey 2.1€ per-orang.

Tempat yang pertama kami tuju adalah Atomium. Yaitu sebuah bangunan monumen raksasa yang berbentuk seperti Atom, dan menjadi salah satu tujuan wisata di Brussels. Untuk menuju Atomium ini dari stasiun Bruxelles Midi tinggal naik metro line 6 lalu turun di stasiun Heysel/Heizel. Dari stasiun Heysel bangunan raksasa ini sudah kelihatan. Lama perjalanan naik kereta menuju Atomium ini kurang lebih 1 jam.

Salah satu arsitektur di stasiun Heysel yang keren.

Atomium sudah terlihat dari stasiun Heysel.

Setibanya di Atomium ternyata gerimis mengundang, jadinya kami pun berteduh dulu. Setelah hujan reda lanjut menikmati monumen dengan bentuk unik ini. Awalnya kita foto-foto di bagian depan Atomium. Tapi mendadak laper karena dingin, kami pun memutuskan untuk membeli cemilan Belgian Waffle yang dijual didekat Atomium, harganya 2€.

Bagian depan Atomium.

Gaya apa ini??

Cuacanya galau kadang cerah, lalu nanti berubah mendung n hujan.

Papa Mama di Atomium.

Belgian waffle di Atomium.

Wefie dulu disini.

Setelah menikmati waffle kami lalu mendekati bangunan raksasa ini lebih dekat. Tapi hujan kembali turun, jadinya kita berteduh kembali didalam Atomium. Setelah reda kami lalu ke bagian belakang Atomium, ternyata bagian belakangnya sedikit berbeda bentuknya dari pada bagian depan. Setelah puas melihat Atomium, kami lalu memutuskan untuk pergi ke Grand Place, salah satu alun-alun paling cantik di dunia.

Bagian belakang Atomium.

Langit biru cerah setelah hujan.

Mama lagi lihat Atom katanya he..he..

Pintu masuk ke Atomium.

Dari stasiun Heysel kami naik metro line 6 menuju stasiun Arts-Loi Kunst-Wet disini kita transit dan berganti metro line 1 menuju stasiun Gare Centrale (Centraal Station). Dari stasiun Gare Centrale kita tinggal jalan kaki menuju Grand Place. Setibanya di stasiun Gare Centrale kita sedikit bingung mesti keluar dari pintu yang mana menuju Grand Place. Mama berinisiatif bertanya kepada sekelompok pemuda yang sedang ngobrol di stasiun ini. Pas Mama nanya, satu diantaranya yang berwajah Asia langsung nanya ke Mama, "Ibuk dari Indonesia?", wah ternyata pemuda ini orang Indonesia.

Melihat kami kebingungan pemuda ini langsung bilang biar saya antar buk, sekalian satu arah ke apartemen saya katanya. Jadilah kita ditemanin dia menuju Grand Place. Setelah berkenalan baru tau namanya Brian, dia sedang ambil S2 di Brussels. Saya ngobrol banyak sama Brian mulai dari bon cabe, pengemis di Eropa sampai politik Jakarta, anaknya asyik banget. Tadinya kita pikir cuma diantar sampai Grand Place, ternyata kami malah ditemanin Brian berkeliling juga, sampai ke Manneken Piss dan ditunjukkan tempat beli Belgian Waffle dan Frites (kentang goreng Belgia) paling enak disana. Wah senang sekali rasanya ketemu Brian yang baik banget dan menjadi tour guide dan fotografer dadakan kami selama di Grand Place. Thank u so much Brian.

Grand Place.

Difotoin Brian.

Sisi lain Grand Place.

Mama dan Brian.

Manneken Pis si patung anak kecil yang sedang pipis, lagi pake kostum.
Keterangan jadwal kostum si Manneken Pis.

Kami bertiga di Manneken Pis.

Makasih Brian uda jadi tour guide dan fotografer dadakan.

Karena sudah diberi tau tempat beli  Belgian Waffle yang paling enak dimana, kami pun tertarik untuk mencobanya. Awalnya mau coba frites yang paling enak juga, tapi pas lihat antrian kita mundur deh, males antrinya he..he.. Oya tempat beli Waffle yang direkomendasikan oleh Brian ini letaknya didekat Manneken Piss persis disebelah kanan patung anak cowok pipis ini. Ternyata harga Belgian Waffle disini cuma 1€ jauh lebih murah dari yang ada di Atomium tadi. Kita juga bisa nambah topping macam-macam di waffle nya. Saya beli Belgian Waffle nya dengan topping ice cream coklat, harganya 2.5€. Asli endes banget deh, walau dikasi eskrim, wafflenya tetap renyah bagian luarnya dan empuk didalam. Pokoknya enak banget (ini aja nulisnya sambil kepikiran he..he..).

Frites paling enak, tapi antriannya gini hiks..hiks..

Cerah, tapi tiba-tiba hujan.

Toko Belgian Waffle yang paling endes di Grand Place, ada patung Manneken Pis gede didepannya.

Jangan pipis sembarangan dek.

Cobain Belgian Waffle di toko ini.

Ini dia Belgian Waffle + Es Krim coklat.
  Disekitaran toko waffle ini juga banyak toko souvenir. Jadinya kita juga mampir buat lihat-lihat. Saya seperti kebiasaan ditempat-tempat yang pertama kali saya kunjungi selalu beli magnet kulkas buat koleksi. Akhirnya pilihan magnet kulkas jatuh pada yang berbahan besi dan berbentuj maneken piss. Puas melihat-lihat souvenir shop, kami kembali ke Grand Place. Oya disini ada patung keberuntungan (make a wish) juga lho ternyata, jadi dengan mengusap patung ini sambil "make a wish" bisa terkabul katanya. Saya sih ga coba, Mama yang coba "make a wish" disana he..he..

Mama, lagi coba usap patung "make a wish" nya.

Love of my life.

Ada cahaya, gayanya sok cool gitu he..he...

Aslinya mah petakilan kayak gini he..he..

Sore yang menyenangkan di Grand Place.

Mamaku.

Papaku.

Kata Brian ini yang warna kuning berlapis emas beneran.

Suasana Grand Place sore itu.

Di Grand Place kita menikmati sore yang menyenangkan. Walaupun rame, tapi suasananya enak banget disini, wajah-wajah yang berseliweran pun tampak happy dan ceria. Disini ada kereta kuda yang bisa kita sewa untuk berkeliling kawasan Grand Place, kudanya jinak dan bisa diusap-usap. Lalu kami juga melihat pawai marching band disana. Kita ga tau pawai ini dalam rangka apa, tapi seru aja jadinya, bikin suasana makin hidup.

Kereta kuda di Grand Place.

Kudanya boleh dipegang dan difoto lho.

Papa berfoto dengan personil marching band yang akan pawai di Grand Place.

Cafe yang ada di Grand Place.

Salah satu sudut Brussels.

Lorongnya kerena, sayang banyak sampah.

Grand Place.

Enjoy.

Setelah puas menikmati Grand Place, kita memutuskan untuk menyudahi pertualangan di Brussels karena Mama Papa sudah mulai kecapean. Kami pun kembali ke hotel dengan naik metro line 3 atau 4 dari stasiun Bourse Beurs menuju stasiun Bruxelles Midi. Setibanya di Bruxelles Midi kami memutuskan untuk keluar dari pintu bagian belakang untuk menuju hotel De France, ternyata jarak hotel ini dekat sekali ke stasiun kalau dari pintu belakang. Berarti tadi pagi kami salah keluar dari pintu depan, jadinya mesti berkeliling jauh. Pasar kaget yang tadi pagi ramai, sudah tidak ada dan bersih dari sampah.

Ada pengamen keren di sekitar stasiun Bourse Beurs.

Sebelum naik metro menuju hotel.

Ga tau bangunan apa tapi ramai orang disini.

Jujur dibanding kota-kota besar lain di Eropa, Brussels termasuk kurang bersih lho, metronya juga tua & ga terawat. Jadi kami salut pas lihat bekas pasar kaget tadi pagi bersih tanpa sampah bertebaran. Sedangkan tadi pasarnya ramai dan jualan segala macam. Setibanya di hotel kami pun check in dan mengambil barang dari ruangan penitipan di hotel. Ada yang agak menyebalkan dari hotel ini yaitu petugasnya tidak mau membantu angkat barang sama sekali, sedangkan dia pria Arab bertubuh besar, ga da rasa iba melihat saya dan Papa tergopoh-gopoh bolak balik angkat koper-koper besar. Sampai saya minta tolong pun dia tidak bergeming, Ya Allah ni orang hatinya terbuat dari apa ya. Sedangkan kita pelanggannya lho tapi dia ga tergerak sama sekali buat bantu. Dari semua hotel yang kami inapi di Eropa, hotel ini yang paling buruk layanannya. 

Setelah sampai kamar, untung kamarnya bersih, jadi kedongkolan saya dengan sikap resepsionisnya tadi sedikit terobati. Kami pun beristirahat dan mengumpulkan tenaga untuk perjalanan esok hari menuju Koln lalu lanjut ke kota Berlin di Jerman. Gimana serunya perjalanan kami hari selanjutnya!?? Terus ikuti ya dan semoga bermanfaat.

Ini kamar hotelnya.

Kamar dan toiletnya bersih, pantes ratingnya tinggi di booking.com.

Hotel kami di Brussels.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...