Kamis, 18 Januari 2018

Satu Hari Keliling Venice dan Burano (Euro Trip 2017 Day 13).

Burano.

Setelah semalaman diatas kereta dari Vienna, akhirnya tiba juga kami di stasiun Venice Mestre. Sebenarnya stasiun untuk mencapai kota air Venice adalah stasiun St. Lucia Venice, yang masih berjarak satu stasiun lagi. Tapi karena kami memesan hotel di Venice daratan (Venice Mestre) jadinya kami turun di stasiun Venice Mestre. Harga hotel di Mestre jauh lebih murah dari pada di Venice perairan.

Kami tiba di stasiun Venice Mestre sekitar jam 8 pagi. Pagi itu suasana di stasiun ini masih sepi. Ketika kami keluar dari kereta tampak beberapa preman yang bergerombolan. Mereka menghampiri kita tapi kami langsung menghindar. Kami mengikuti seorang pemuda yang sama-sama turun dari kereta menuju lift. Menunggu beberapa lama pintu lift tidak juga terbuka. Sepertinya liftnya rusak, mau tidak mau kami mesti naik tangga untuk keluar dari peron kereta ini.

Kereta malam yang kami tumpangi tiba di stasiun Venice Mestre.

Disini kami sadar kalau lift ini sepertinya sengaja dirusak oleh para preman ini, karena begitu kami turun dengan tangga mereka langsung berkerubung mendatangi kami dan meraih koper untuk diangkat menuruni tangga. Papa Mama pasrah aja kopernya diangkat oleh preman ini karena memang kopernya berat, sedangkan saya menolak tidak mau. Akhirnya seperti yang saya duga mereka meminta uang karena sudah bantu mengangkat koper. Mama memberikan beberapa receh   euro yang ada.

Jujur agak kesal juga dengan keberadaan preman ini, mana mereka banyak dan bergerombolan mendatangi kita. Jadi buat teman-teman yang datang ke stasiun Venice Mestre terutama di pagi hari atau jam-jam sepi berhati-hati dengan keberadaan mereka. Dari stasiun kami berjalan kira-kira 700 meter menuju AO hotel & hostel tempat kami menginap. Kalau dilihat di peta katanya 5 menit berjalan kaki, tapi pada kenyataannya lumayan jauh juga jarak hotel ini dari stasiun Venice Mestre. Apalagi jalannya sambil geret-geret koper besar lumayan menguras tenaga juga.

Sesampainya di hotel saya langsung menuju resepsionis untuk check in. Kami bertiga berharap bisa early check-in pagi ini agar bisa mandi dan istirahat sejenak sebelum keliling Venice. Ditemani Papa, saya pun berdoa dan harap-harap cemas saat proses check-in berlangsung. Kami dilayani oleh seorang perempuan muda yang ramah dan ceria. Awalnya si resepsionis bilang kami belum bisa masuk kamar sekarang. Tapi saya merayu dan berkata bakal kasi review bagus jika kami diperbolehkan untuk masuk kamar pagi ini. Mendengar hal ini si resepsionis kembali men-cek kamar yang tersedia dan berkata "oke, kami bisa masuk ke kamar sekarang" dan memberikan kunci kamar yang tersedia. Alhamdulillah..senang sekali rasanya bisa early check-in tanpa biaya tambahan.

AO hotel & hostel merupakan jaringan hotel & hostel yang lumayan terkenal di Eropa, cabangnya tersebar di beberapa kota wisata Eropa. Letak akomodasi ini pun biasanya dekat dengan stasiun kereta. Penginapan besar ini berkonsep hotel dan hostel sekaligus, jadi tersedia kamar private ataupun kamar tipe sharing layaknya hostel. Karena itu tak heran jika di lobby atau di lift kita bakal sering berjumpa para traveler muda yang biasanya nginap di hostel. 

Kami menginap di bagian hotelnya yang sangat cocok untuk keluarga. Ini terbukti saat kami masuk kamar, kamarnya luas dan terdapat 2 single bed yang berdekatan, ditambah 1 bed tingkat yang cocok untuk anak-anak atapun orang dewasa. Untuk kamar yang bisa diisi sampai 4 orang ini kami hanya membayar €60 per-malamnya. Cukup murah dengan fasilitas dan kebersihan kamar yang mumpuni. Kamar ini juga dilengkapi dengan toilet dan kamar mandi pribadi. Cuma untuk bed tingkat posisinya belum dialas dengan seprai, jadi resepsionis memberikan seprai, selimut + handuk baru ke saya sebelum masuk kamar he..he..

Double bed di kamar AO hotel.

Toilet.

Ada tempat tidur tingkat untuk anggota keluarga.

Kamarnya luas dan bersih.

AO Hotel di Venice Mestre ini masih tergolong hotel baru.

Setelah istirahat, mandi dan sarapan, kami pun keluar hotel untuk berkeliling Venice. Untuk menuju pusat wisata di Venice kita bisa menggunakan bus umum dari stasiun Venice Mestre. Tapi sebelum naik bus, kami membeli tiket one day pass keliling Venice seharga €20 per-orang. Tiket ini bisa digunakan untuk naik bus dan vaporetto (bus air) sepuasnya selama di Venice. Setelah tiket di tangan kami langsung ke halte bus dan naik bus menuju pusat wisata Venice.

Tiba di terminal bus Venice, kami lanjut naik vaporetto menuju pulau Burano, yaitu salah satu pulau yang ada di Venice. Pulau ini menjadi menarik karena bangunan rumah di pulau ini di cat warna-warni oleh pemiliknya. Saat itu langit tampak mendung tak bersahabat. Memang cuaca bulan November di Venice kurang bagus karena sering hujan, malahan bisa banjir setinggi lutut sampai paha orang dewasa. Waktu kami berangkat ke Burano kondisi mendung, tapi belum hujan.

Untuk ke Burano, kita mesti naik vaperetto menuju Murano terlebih dahulu, lalu di Murano ganti vaporetto yang menuju arah Burano. Jaraknya memang lumayan jauh dari pusat wisata kota Venice. Tapi Burano saya rekomendasikan untuk dikunjungi. Perjalanan dengan vaporetto ini cukup menyenangkan apalagi saat menyusuri kanal-kanal yang ada di Venice. Jadi buat yang hemat budget dan ga naik gondola di Venice, bisa mencoba menyusuri kanal-kanal Venice dengan vaporetto.

Perjalanan di Venice dengan vaporetto.

Venice.

Bangunan tua sepanjang kanal.

Suasana diatas vaporetto.

Pintu vaporetto.

Ukuran vaporetto menuju Burano cukup besar.
  Setibanya di Burano sudah siang. Tapi langit tampak semakin gelap. Khawatir akan turun hujan kami pun tidak berlama-lama di Burano. Jadi kami hanya berjalan-jalan ke bagian tengah pulau yang penuh dengan rumah warna-warni dan beberapa toko souvenir dan cafe. Mungkin hanya 30 menit kami di Burano, tapi itu saja uda dapat foto-foto yang oke punya he..he..

Sudut Burano.

Cafe di Burano.

My trip.

My happiness.

Oleh-oleh renda khas Burano.

Restoran ini makanannya wangi seafood banget, jadi laper..

Enjoy Burano Pap.

Pier vaporetto di Burano.

Gang cantik di Burano.

Memasuki kawasan Burano.

Sesaat setelah keluar dari vaporetto.

Mendung menggelayut.

Burano.

Mama Papa di Burano.

Warna-warni Burano.

Hujan mulai datang.

Walau cuaca tak mendukung foto-foto jalan terus.

Happy face.

Sehidup semati.

Bagian pinggir laut Burano.

See U Burano.

Setelah dirasa puas melihat pulau Burano, kami pun kembali naik vaperetto menuju Venice. Kali ini kami naik vaporetto yang langsung mengantarkan kami ke Venice tanpa mesti ganti vaporetto di Murano. Perjalanan dengan vaporetto ini kurang lebih 40-50menit. Selama di vaporetto kami asyik makan cemilan untuk membunuh bosan. Jujur saya baper juga lihat orang-orang dengan pasangannya bermesraan diatas vaporetto ini, soalnya saya ke Venice tanpa suami hiks..hiks.. Jadi saran saya datang ke Venice bareng pasangan ya, biar ga baper kayak saya kemaren.

Ditemanin Papa Mama diatas vaporetto ha..ha..

Sesampainya di Venice kami berencana menuju Piazza San Marco. Disini saya bertanya ke Mama Papa mau jalan kaki atau naik vaporetto lagi menuju Piazza San Marco. Karena sudah mulai gerimis Mama meminta untuk naik vaporetto saja. Ternyata cukup lama kami menunggu vaporetto yang menuju San Marco. Kebanyakan yang datang ke arah lain. Ada 2 jenis vaporetto yang menuju San Marco yang bisa kita naiki dari pier ini. Satu jaraknya dekat satu lagi jaraknya jauh karena rutenya berputar.

Yang datang duluan adalah  vaporetto yang jaraknya jauh dan berputar. Karena sudah kelamaan nunggu dan takut hari makin gelap kami pun naik vaporetto ini. Jadinya kami membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk sampai di San Marco. Dan sedihnya lagi, hujan makin deras dan berangin. Tiba di Piazza San Marco hujan dan angin kencang menerjang kami bertiga. Payung ga bisa dibuka karena angin yang terlalu kencang. Kami pun berlari mencari tempat untuk berteduh.

Gondola tidak beroperasi karena cuaca buruk.

Diterjang badai di Venice.

Ini jembatan apa hayo..??

Tahun 2015 foto bareng suami disini.

Tidak banyak yang bisa kami lakukan setelah tiba di Piazza San Marco. Hujan tidak kunjung reda dan angin kencang membuat kita sulit beraktivitas di ruangan terbuka. Foto-foto pun hasilnya sangat tidak memuaskan karena gelap. Langit benar-benar gelap saat itu, sedangkan masih sore. Kami akhirnya hanya melihat-lihat toko souvenir yang banyak terdapat disekitar Piazza San Marco ini. Mama membeli souvenir disana.

San Marco.

Hujan semakin deras.

Sayang banget langitnya gelap.

Berteduh.

Walking in the rain.

Toko souvenir.

Piazza San Marco.

Piazza San Marco.

Mama Papa di Venice.

Badai pasti berlalu..eaa..

Ada kejadian yang kurang meng-enakkan ketika kami masuk disalah satu toko souvenir. Saat kami masuk sedang terjadi perdebatan antara turis asal China dengan pemilik toko. Dari perdebatan itu saya mengetahui kalau si pemilik toko mengatakan bahwa si turis China ini mesti membayar souvenir kristal yang dirusaknya. Si turis ini mengelak dan berkata kalau souvenir ini memang sudah pecah/rusak dari awal, tapi si pemilik toko yakin yang bikin rusak souvenir itu adalah si turis. Karena memang dalam keranjang ibu-ibu turis China ini telah banyak pajangan kristal tersebut. Jadi sepertinya si ibu-ibu ini menyadari kalau salah satu pajangan yang diambilnya rusak saat dikasir dan ingin mengganti dengan yang baru, tapi si kasir tidak terima karena dia yakin pajangan itu rusak karena ulah ibu ini sendiri.

Karena tidak bisa mengelak akhirnya si ibu China ini pun membayar pajangan yang rusak ini plus pajangan kristal lain yang ada di keranjangnya. Tapi apa yang terjadi kemudian benar-benar diluar dugaan, si ibu China ini langsung melempar pajangan kristal yang dibelinya itu satu persatu ke arah lantai persis didepan si kasir sambil marah-marah dengan bahasa China. Seolah-olah menunjukkan "nih gw beli, trus gw rusak semau gw, mau apa lu..!!". Lalu pergi begitu saja. Pecahan kristal ini bertebaran dimana-mana membuat semua orang kaget dan menjauh dari toko.

Sovenir kristal yang saya ceritakan.

Kristal di toko souvenir Venice.

Si kasir lalu berkata ke seorang Bapak China sepertinya tour guide atau salah seorang rombongan tour ibu China tadi "see what your friend doing, your attitude represent your country". Jujur saya juga kurang senang kalau bertemu dengan turis asal China entah mengapa mereka tampak bersikap seenaknya tanpa memikirkan orang sekitar. Belum lagi suara mereka yang berisik, suka serobot spot kita sedang berfoto dan selalu pergi dengan tour jadinya berani karena rame-rame. Coba kalau sendiri pasti ga berani tuh seenaknya dan bersikap arogan seperti itu. Hal ini bukan saya aja yang rasakan tapi banyak traveler kok merasakan hal yang sama. Sampai-sampai kalau di Swiss, tram buat turis rombongan asal China ini dipisah dengan turis lainnya. Karena banyak turis Eropa yang tidak mau dan merasa terganggu kalau satu tram dengan mereka. 

Setelah melihat kejadian kurang menyenangkan itu kami melanjutkan jalan-jalan kami di Venice. Tadinya saya mau mengajak Mama Papa ke Rialto Bridge. Tapi hujan semakin deras dan udara dingin pun semakin menusuk tulang. Akhirnya Mama Papa minta balik saja ke hotel. Karena cuaca amat sangat tidak mendukung. Akhirnya kami pun mau tidak mau kembali ke hotel dan menyudahi jalan-jalan kami di Venice.

Terus terang saya kurang puas dengan jalan-jalan kami hari ini. Tapi itulah perjalanan, tidak selalu sesuai rencana kita. Kadang ada saat cuaca dan alam tak mendukung seperti yang kami alami. Ini pula yang selalu mengingatkan kita betapa besar kuasa Tuhan, sehingga tak lupa diri dan jumawa dimana pun berada.

Dari pier di dekat Piazza San Marco kami naik vaporetto menuju pier di dekat terminal bus. Lalu naik bus menuju stasiun Venice Mestre, dilanjutkan berjalan kaki menuju AO hotel. Setengah basah tiba di hotel. Setibanya di kamar kami sibuk menjemur pakaian yang terkena hujan diatas heater agar bisa kering besok pagi. Karena besok pagi, kami akan melanjutkan perjalanan ini ke kota selanjutnya yaitu Roma. Penasaran dengan pengalaman kami di Roma..!? So ikuti terus blog ini ya dan semoga bermanfaat..😉😊

Suasana lobby hotel malam itu.

Meja resepsionis.

Lorong menuju kamar di AO Hotel.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...