Sabtu, 27 Januari 2018

Jalan-Jalan di Roma dan Vatican City (Euro Trip 2017 Day 15).

Vatikan.

Hari ini saya akan menemani Mama Papa untuk berkeliling kota Roma. Sebelum jalan-jalan, kami sarapan di dalam kamar. Sebenarnya tersedia sarapan dari pihak hotel, tapi karena takutnya sarapannya ga bisa kita makan (non halal), jadinya kami pun tidak menikmati fasilitas sarapan dari hotel tersebut. 

Ternyata dugaan kami salah, sarapan yang disedikan berupa roti, kue, sereal, buah dan berbagai macam minuman (susu, teh, kopi) yang bisa kita makan. Baru tau hal ini, pas papa nitip kunci kamar hotel ke resepsionis. Jadinya Papa sempatin srumput kopi dari resto hotel. Lumayan ya pa, bisa rasain kopi italiano asli di Roma he..he.. 

Pagi ini kami kembali mengunjungi Colosseum. Memang rencananya perjalanan keliling Roma dimulai dari Colosseum. Sebelum naik metro, kami membeli tiket pass 24H seharga €7 perorang, untuk transportasi berkeliling kota Roma. Tiket pass 24H ini bisa digunakan untuk semua moda transportasi (bus, metro, tram) di kota Roma.

Kami membeli tiket pass 24H ini dimesin tiket yang ada didepan pintu stasiun metro. Seperti halnya kemaren, pagi ini tetap ada ibu-ibu gipsi yang mencari mangsa berdiri ditiap mesin tiket tersebut. Tapi kali ini saya ga mau sama sekali ditolong oleh ibu-ibu gipsi tersebut. Memang mesti bersikap cuek seolah-olah sudah biasa untuk menghadapi preman/kaum gipsi di Eropa ini.

Tiket Pass 24H keliling Roma.

Setelah tiket ditangan kita pun lanjut naik metro line B menuju stasiun Colosseo tempat Colosseum berada. Setibanya di Colosseum, gerimis kembali mengundang. Mama langsung mengeluarkan payung merahnya dan kami sama-sama mencari spot untuk foto-foto lagi disini. Berbeda dengan kemaren sore, suasana pagi di Colosseum sangat ramai, jadi kita pun mesti jeli mencari tempat foto terbaik he..he..

Colosseum pagi hari.

Mama dan payung merah matchingnya.

Hujan reda, senangnya.

Papa in action.

Ga mau ketinggalan.

Untungnya hujan mulai reda dan matahari mulai memperlihatkan cahayanya. Perlahan tapi pasti hati mulai cerah. Kami pun makin semangat menikmati suasana di Colosseum pagi itu. Tampak antrian panjang orang-orang yang ingin masuk ke situs bersejarah Colosseum ini. Kami tidak berminat untuk masuk, soalnya masih banyak tempat-tempat lain yang mau dilihat hari ini. So sudah cukup senang dengan melihat dari luarnya saja.

Gerbang kemenangan.

Sisi lain Colosseum.

Banyak gladiator berakhir hidupnya disini.

Mulai cerah.

Setelah puas melihat suasana Colosseum dipagi hari, kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju reruntuhan Roman Forum. Jaraknya dari Colosseum ke Roman Forum memang tidak terlalu jauh. Dan tersedia trotoar yang luas dan nyaman untuk kita berjalan kaki menuju kawasan wisata ini.

Di Roman Forum kita akan melihat reruntuhan atau puing-puing bangunan bersejarah zaman romawi dimana Julius Caesar berkuasa. Disini juga terdapat makam dari Julias Caesar tersebut. Tapi akan sulit menemukannya jika kita tidak menyusuri area Roman Forum dengan bantuan tour guide atau peta yang memadai. Oleh karena itu kami pun hanya melihat area Roman Forum dari pinggir jalan Via Dei Fori Imperiali. Oya sepanjang jalan ini terdapat beberapa patung Julius Caesar sebagai tanda peringatan kepadanya.

Reruntuhan bangunan sejarah di kota Roma.

Mama Papa melihat reruntuhan Roman Forum.

Lumayan anginnya sepoi-sepoi.

Roman Forum.

Cantik ya kawasan disini.

With Mom.

Trotoar disini nyaman banget buat jalan-jalan.

Patung Julius Caesar.

Bangunan putih disana adalah monumen untuk Raja Italia.

Bunga merah merekah bermekaran.

Dari Roman Forum kami lanjutkan berjalan kaki menuju Monumen Vittorio Emanuele II. Bangunan putih nan megah ini sangat kontras dengan bangunan-bangunan disekitarnya. Vittorio Emanuele II adalah raja pertama yang menyatukan Italia. Kami tidak masuk ke dalam bangunan ini, cukup mengagumi bangunan putih besar ini dari luarnya saja.

Monumen Vittorio Emanuele II.

Didalam bangunan ini terdapat museum tentang Vittorio Emanuele II.

Suka lihat pohon-pohon yang ditata apik seperti ini.

Di depan Monumen Vittorio Emanuele II.

Turis.

Jalan di depan Monumen Vittorio Emanuele II.

Spot kece di foto nih.

Dari sini kami lalu berjalan ke halte bus yang ada disisi sebelah kiri Monumen Vittorio Emanuele II. Dari halte bus ini kami naik bus menuju Fontana De Trevi, yaitu sebuah kolam air mancur yang sangat terkenal di Italia. Mungkin juga diseluruh dunia. Perjalanan dengan bus ini tidak terlalu lama, dan kami pun tiba di halte terdekat menuju Fontana de Trevi.

Saat kami tiba di depan kolam ini kami langsung kaget dengan indah dan besarnya kolam, serta ramainya turis didepan kolam tersebut. Tahun 2015 saya kesini Fontana de Trevi sedang direnovasi sehingga saya tidak melihat wujud aslinya. Ada mitos yang sangat terkenal disini. Mitosnya jika kita melempar koin dari tangan kanan melewati bahu kiri dengan posisi membelakangi kolam air mancur ini, dan koinnya jatuh kedalam kolam, maka kelak kita akan kembali ke kota Roma. 2 tahun lalu saya melakukan lempar koin tersebut, dan Alhamdulillah saya kembali ke Roma.

Patung-patung yang menghiasi Fontana de Trevi.

Fontana de Trevi.

Karena ramai, fotonya mesti dari dekat gini.

Seni.

Papa di Fontana de Trevi.

Mama pas foto lumayan sepi kiri kanan nya.

Fontana de Trevi.

Sekarang pun saya dan mama melakukan hal yang sama. Kalau dulu berbekal koin 500 perak, sekarang berbekal koin cen euro yang paling rendah (ogah rugi ceritanya) he..he.. Selain melempar koin kami juga menerima jasa tukang foto langsung jadi yang ada disana. Kebanyakan dari tukang foto ini merupakan imigran dari Bangladesh. Karena mama pinter negonya jadi kami dapat harga lumayan oke, kalau ga salah 6€ untuk 2 foto ukuran 10R. Selain difoto dengan kameranya, si tukang foto juga mau kok membantu kita mengambil foto dengan kamera kita sendiri. Keuntungan yang sangat terasa dengan bantuan tukang foto ini kita bisa ambil foto tanpa terganggu turis yang bejibun di Fontana de Trevi. Karena si tukang foto nanti akan menahan orang-orang yang mendekat atau berlalu lalang. Dan hasilnya cukup oke lho.

Ternyata di bagian sudut agak sepi, jadi foto-foto lagi.

Lempar koin di fontana de trevi.

Bagian sudut fontana de trevi.

Airnya jernih bawaannya pengen berenang he..he..

Yang hitam kecil-kecil didalam kolam adalah koin-koin yang dilempar oleh para turis.

Happy couple.

Jadi jika teman-teman menggunakan jasa tukang foto langsung jadi disini, saya sarankan jangan lupa ditawar dulu harganya. Mereka ramah kok, apalagi dengan sesama muslim, karena rata-rata imigran dari Bangladesh beragama Islam. Jadi rasanya seperti saudara saja. Kami malah asyik ngobrol dan bercerita dengan tukang foto yang membantu kami disini, terutama papa senang sekali melihat daya juang untuk bertahan hidup para imigran disini he..he..

Setelah puas menikmati Fontana de Trevi, kami lalu memutuskan untuk mencoba es krim gelato khas Italia yang kedainya ada didepan kolam air mancur ini. Saya memilih es krim rasa yogurt dan coklat, kalau mama pilih rasa coklat dan stroberi, sedangkan papa saya suruh cobain rasa pistachio dan coklat. Soalnya pistachio ini rasa kacang khas Italia. Kami pun istirahat sambil menikmati gelato di kedai es krim ini. Oya di kedai ini ada toilet yang cukup bersih dan gratis, jadi jangan lupa manfaatkan toiletnya untuk mengosongkan kantung air seni he..he..

Gelato.

Hmm..yummy..

Papa cuek nikmati es krimnya.

Gelato di Fontana de Trevi.

Dari Fontana de Trevi kami melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju Pantheon. Pantheon dulunya merupakan bangunan untuk pemujaan para dewa, tapi sejak masuknya Kristen di Eropa Pantheon dirubah menjadi Gereja. Untuk menuju Pantheon kami memilih untuk bertanya-tanya ke orang-orang yang kami temui. Salah satunya seorang pedagang kacang pistachio yang juga seorang imigran dari Bangladesh. Selain ditunjukkan arah yang benar kami pun ditawari kacang pistachio-nya secara gratis. Jujur saya terharu sekali melihat kebaikan orang ini. Walau hanya berjualan kacang kaki lima seperti ini, tapi dia tetap mau berbagi kebaikan dan murah hati. Salut dengan daya juang orang-orang ini di negeri orang. Mereka tetap jujur dan berusaha tanpa menipu atau melakukan hal yang tidak baik.

Ada gedung cantik.

Foto-foto lagi disini.

Penjual kacang pistachio yang membantu kami.

Terima kasih ya Pak.

Kami menyusuri lorong serta gang-gang menuju Pantheon. Disepanjang jalan atau lorong-lorong menuju Pantheon kita bakal menemukan banyak cafe dan restoran serta toko souvenir. Tak sedikit restoran tersebut merupakan restoran halal, jadi buat yang kelaperan bisa makan siang disini. Beberapa lama berjalan saya menemukan satu bangunan yang mirip Pantheon. Saya kira bangunan ini adalah Pantheon ternyata bukan saudara-saudara ha..ha.. Tapi tetap kita foto disini, apalagi ada seorang imigran Bangladesh yang menjadi artis jalanan disini dan berlagak bisa duduk di awang-awang. Karena kasian dan merasa sudah banyak dibantu oleh kaum imigran Bangladesh selama disini, mama pun memberikan beberapa keping euro dan berfoto bersama bapak ini.

Bersama imigran Bangladesh yang mengadu nasib di Roma.

Seni jalanan seperti ini banyak kita temui di Eropa.

Kirain Pantheon he..he.. ternyata bukan.

Lorong menuju Pantheon sesungguhnya.

Tak jauh dari situ akhirnya tiba juga kami didepan bangunan Pantheon. Suasana disini cukup ramai dan riuh. Didepan Pantheon juga terdapat kolam air mancur. Banyak orang-orang yang duduk di pinggir kolam air mancur ini. Tak buang-buang waktu kami pun mengabadikan moment disini. Kita bertiga memutuskan untuk meneruskan perjalanan dan tidak masuk ke dalam gereja ini.

Ini baru Pantheon he..he..

Tempat beribadah zaman dahulu, kini berubah jadi gereja.

Air mancur didepan Pantheon.

Orang-orang yang ingin masuk ke dalam Pantheon.

Dari Pantheon kami lalu mencari halte bus terdekat dan naik bus menuju Kastil St Angelo. Kalau ditanya bus-nya saya lupa, soalnya setiap sampai dihalte saya hanya melihat rute bus yang ada dihalte atau bertanya ke orang-orang yang ada disana he..he.. Kami pun turun di persimpangan jalan dekat Ponte St Angelo. Ponte St Angelo adalah jembatan yang menjadi gerbang menuju Kastil St Angelo. Jembatan ini keren banget lho, karena di kiri kanannya dihiasi patung malaikat bersayap gitu. Saya suka sekali foto disini.

Penunjuk menuju kastil St. Angelo.

Ponte St. Angelo.

Swing..swing..at Ponte St. Angelo.

Suka suasana di jembatan ini.

Di belakang itu bangunan kastil St. Angelo.

Diujung Ponte St Angelo ini kita langsung melihat bangunan Kastil St Angelo yang masih kokoh dan terawat. Selain itu dari Ponte St Angelo kita juga bisa melihat dari kejauhan tampak kubah Katedral St Peter's Basilica yang ada di Vatican City. Sebenarnya kita bisa masuk ke Kastil St Angelo ini. Tapi seperti biasa mama papa tidak berminat dan memutuskan untuk lanjut ke Vatican City tempat Katedral St Peter's Basilica berada.

Kastil St. Angelo.

Patung malaikat.

Enjoy Roma Pa.

Sebenarnya saya menjadwalkan ke Vatikannya esok hari. Tapi karena jarak ke Vatikan dari sini sudah sangat dekat, akhirnya kami bertiga memutuskan untuk ke Vatikannya sore ini juga. Untuk menuju Vatikan kita cukup berjalan kaki dari sebelah kanan Kastil St Angelo. Disini dari kejauhan sudah terlihat bangunan Katedral St Peter's Basilica yang megah itu.

Katedral St Peter's Basilica tampak dari kejauhan.

Jepret-jepret upload.

Jangan heran sepanjang jalan kita bakal ditawari oleh para tour guide lepas untuk memakai jasanya untuk berkeliling Katedral St Peter's Basilica dan Museum Vatikan yang terkenal itu. Mereka ini jago-jago lho dalam menawarkan jasanya, ada juga yang bisa berbagai bahasa. Tapi sayang belum ada yang jago berbahasa Indonesia. Tapi sore ini kami tidak berniat untuk masuk ke dalam Katedral St Peter's Basilica. Mama Papa sudah mulai kecapean, jadi cukup menikmati dari luarnya saja.

Sesampainya di pelataran Katedral St Peter's Basilica kita bisa melihat antrian orang-orang yang ingin masuk kedalam Katedral atau Museum Vatikan. Tidak terlalu panjang, mungkin karena sudah sore dan akan tutup. Tak banyak yang kami lakukan disini, cuma foto-foto dan istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke hotel.

Papa Mama di Vatican City.

Pelataran Katedral St Peter's Basilica yang luas.

Anginnya bikin pengen swing-swing terus.

Itu yang kecil sebelah kiri, gemes banget yah..

Bertiga disini.

Katedral St Peter's Basilica.

Sebelum balik ke hotel.

Bye..bye..

Dari Katedral St Peter's Basilica kami lalu menuju stasiun metro terdekat untuk naik metro dan kembali ke hotel. Tapi mama kepincut sama hotdog yang dijual seorang imigran Bangladesh, penjualnya bilang semua ini halal. Akhirnya kita beli deh, hotdog dan burger halal tersebut. Lumayan nambah tenaga buat jalan he..he.. Selain beli jajanan kami sempat juga beli oleh-oleh khas Roma disini. Memang sepanjang jalan dari Katedral St Peter's Basilica ke stasiun metro terdapat banyak toko souvenir. Dan harganya juga murah-murah.

Jajan Hotdog halal dulu.

Suasana didekat Museum Vatikan.

Gede banget ya Hotdog dan Burger-nya.

Setelah puas belanja souvenir dan berjalan beberapa ratus meter akhirnya tiba juga kami didepan stasiun metro Cipro Musei Vatican, dari sini tinggal naik metro line A menuju stasiun Roma Termini tempat hotel kami berada. Setibanya di stasiun Roma Termini, papa duluan balik ke hotel. Sedangkan saya dan mama mau cuci mata dulu alias belanja di outlet-outlet yang ada di stasiun besar ini.

Mama sebenarnya uda naksir satu tas sejak tadi malam disini. Akhirnya malam ini maksa saya buat temanin belanja ha..ha.. Saya jadi ikutan belanja karena ga tahan juga ma godaan yang ada. Awalnya cuma mau cuci mata dan beli ayam goreng halal saja di kedai ayam goreng semalam. Eh taunya balik ke hotel kami uda nenteng tas-tas belanjaan aja ha..ha.. Yah mumpung euronya masih ada dan uda hari-hari terakhir euro trip ini jadi uda sepantasnya buat belanja kan yah he..he.. *pembelaan.

Sampai dihotel kami pun makan malam dan mulai beres-beres buat check out besok. Hari ini rasanya senang sekali dan puas sudah jalan-jalan dan mengunjungi hampir semua tempat wisata utama di kota Roma. Cuaca walau mendung diawal tapi akhirnya cerah sepanjang perjalanan. Udara juga ga terlalu dingin dan langit biru bikin foto-foto makin kece. Alhamdulillah. Siap-siap untuk besok, jadi hari terakhir kami di Roma dan sebagai penutup perjalanan euro trip 2017 ini. Pengalaman buruk apa yang kami alami. So terus ikuti ya dan semoga bermanfaat.

5 komentar:

  1. Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy ke bohongan sama sekali. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui anka nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama atau jalan sesat. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang.

    BalasHapus
  2. terimakasih ya infonya bermanfaat sekali , btw kisaran harga makan di roma berapa ya ?

    BalasHapus
  3. Mencari Situs Judi Taruhan Ayam Terpercaya?

    Tenang saja, kini Agen BOLAVITA menyediakan Judi Taruhan Ayam yang sangat lengkap yang bisa Anda coba daftar dan mainkan.

    Daftar sekarang untuk dapatkan bonus new member 10% dan bonus setiap harinya 5%.

    Minimal Deposit dan Withdraw adalah 50.000.

    Permainan ini bisa dimainkan dimana dan kapanpun juga, baik di pc/laptop atau Handphone.

    Daftar sekarang juga di www.bolavita.ltd !!!!

    Baca juga =
    1. Cara Membuat Akun dan Bermain di Situs S128
    2. Promo Promo BOLAVITA

    Untuk info selanjutnya, bisa hubungi kami VIA:
    BBM : BOLAVITA / D8C363CA
    Whatsapp : +62812-2222-995
    Livechat 24 Jam

    BalasHapus
  4. Video link berikut menampilkan tempat2 wisata di roma dan vatikan https://www.youtube.com/watch?v=HLS8Y2GZSzI&t=2s

    BalasHapus
  5. Blog yang menarik, mengingatkan saya akan Fontana di Trevi di Roma. Tema “Taming of the Waters” (Penjinakan Air-Air) digambarkan dengan gaya baroque yang agung
    Saya mencoba menulis blog tentang hal ini, semoga anda juga suka blog di https://stenote-berkata.blogspot.com/2021/10/roma-di-fontana-di-trevi.html

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...