Minggu, 14 Januari 2018

Menikmati Kota Vienna yang Kaya Akan Seni dan Kereta Kuda-nya (Euro Trip 2017 Day 11).

Stephansdom.

Pada hari kesebelas perjalanan keliling Eropa ini, kami akan berpindah kota dari Praha ke Vienna (Wina) ibukota negara Austria. Austria menjadi negara ke-22 yang saya kunjungi sampai saat ini. Dari Praha kami berangkat dengan kereta jam 08.52 dan diperkirakan tiba di Vienna jam 12.49. Sepanjang perjalanan diatas kereta ini kami pergunakan untuk beristirahat, agar setibanya di Vienna bisa langsung jalan-jalan he..he..

Restoran di kereta dari Praha ke Vienna.

Suasana di atas kereta.

Gerbong kereta dari Praha ke Vienna.

Ada pramugara nya juga diatas kereta ini.

Kami tiba di Wien Hbf (stasiun utama kota Vienna) sesuai jadwal yang diperkirakan. Dari sini kami lalu mengambil jalur metro U1 menuju stasiun Keplerplatz. Soalnya hotel Meininger yang saya pesan berada tak jauh dari stasiun metro Keplerplatz ini. Tapi sebelum masuk stasiun metro, kami membeli tiket metro terlebih dahulu dimesin tiket yang berjejer di depan pintu masuk stasiun metro. Disini ada beberapa pilihan tiket metro yang bisa kita beli. Untuk tiket sekali jalan harganya €2.3, sedangkan untuk tiket 24H (one day pass) harganya €7.6 dan untuk tiket 48H (two day pass) harganya €13.3. Karena kami akan menghabiskan waktu sampai besok malam di Vienna, saya pun memilih tiket 48H seharga €13.3.

Setelah tiket metro didapat, kami langsung memasuki stasiun metro dan menuju hotel Meininger di Keplerplatz. Jarak dari stasiun utama Wien Hbf ke Keplerplatz ini hanya 1 stasiun metro, jadi sebenarnya bisa ditempuh juga dengan berjalan kaki. Tapi karena kami bertiga bawa koper besar n berat jadinya lebih memilih naik metro. Untungnya stasiun metro Keplerplatz ini tersedia lift, jadi bawa koper besar dan berat tidak masalah.

Setibanya di hotel, saya segera check in dan Alhamdulillah kami bisa langsung masuk kamar, walau sebenarnya waktu check in hotel ini jam 15.00. Berbeda dengan kamar kami di hotel Meininger Berlin yang menggunakan tempat tidur tingkat, kamar kami di hotel Meininger Vienna menggunakan 1 double bed dan 1 single bed. Untuk hal ini saya lebih suka hotel Meininger Vienna ini, soalnya ga perlu susah manjat kalau mau tidur he..he.. Ukuran kamarnya tidak terlalu besar tapi cukup untuk kami bertiga. Yang paling penting kamarnya nyaman dan bersih. Satu hal lagi yang kami sukai dari hotel ini, yaitu lokasinya yang terletak di pusat pertokoan dan sangat dekat dengan supermarket, jadi kalau mau belanja tinggal jalan beberapa langkah he..he..

Kamar kami di hotel Meininger Vienna.

Kamar mandinya.

Double bed-nya.

Single bednya seperti extra bed.

Setelah menaruh koper dan istirahat sejenak di kamar hotel, kami lalu keluar untuk jalan-jalan ke pusat wisata kota Vienna yang berbentuk tapal kuda yaitu kawasan Stephansplatz dan sekitarnya. Dari stasiun metro Keplerplatz kami naik metro jalur U1 menuju stasiun Stephansplatz. Begitu keluar stasiun Stephansplatz kita langsung bisa melihat Katedral St. Stephan (Stephansdom). Bangunan berwarna putih ini sangat besar dan megah. Konon katanya Stephansdom ini merupakan titik nol kota Vienna ketika abad pertengahan. 

Mama Papa di depan Katedral St. Stephans.

Yang punya blog ga mau ketinggalan dong.

Kali ini lihat dari luar aja.

View didepan Stephansdom.

Ada Mc-D disini he..he..

Mama dan lorong-lorong kota tua Vienna.

Setelah puas melihat Stephansdom dan berfoto dengan salah satu landmark kota Vienna ini. Kami lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menyusuri kawasan Stephansplatz dan sekitarnya. Baru beberapa langkah berjalan, mama melihat ada jajanan yang menarik dan membelinya. Ternyata jajanan ini berupa kentang tumbuk yang dibentuk dan digoreng mirip perkedel kentang. Saya ga tau apa namanya, sepertinya ini jajanan khas disana.

Jalanan di kawasan Stephansplatz ini sangat nyaman karena diperuntukan khusus untuk pejalan kaki. Selain dipenuhi oleh bangunan tua yang cantik, kawasan ini juga dipenuhi oleh pertokoan. Maka tak heran kawasan ini selalu ramai oleh wisatawan ataupun orang lokal. Suasana disini pun sangat menyenangkan dan membuat kita betah untuk berjalan-jalan.

Suasana di Stephansplatz.

Ramai turis berlalu lalang.

Kiri kanan pertokoan.

Lupa ini tugu apa, ada yg tau??

Window shopping dulu.

Lanjut jalan kakinya.

Dari Katedral St. Stephans kami berjalan menuju Gereja Peterskirche. Ditengah-tengah perjalanan kami malah dihibur oleh sebuah group vocal yang bernyanyi diatas balkon salah satu gedung yang ada disana. Sepertinya group vocal ini merupakan group vocal ternama dan banyak fans-nya. Layaknya artis, mereka bernyanyi dengan sangat merdu, lalu mengajak orang-orang yang berkerumun untuk menghadiri konser mereka di Vienna malam nanti. Wah disini saya benar-benar merasakan kota Vienna yang kaya akan seni musik-nya.

Group Vocal dengan suara merdu.

Serasa nonton konser gratis he..he..

Setibanya didepan Gereja Peterskirche yang berkubah hijau tosca. Penciuman saya sedikit terganggu karena mencium bau pesing yang cukup tajam. Awalnya saya bingung kok bisa mau pesing. Sampai tiba-tiba dari arah jalan didepan Gereja Peterskirche sebuah kereta kuda lewat. Dan tidak hanya satu, tapi beberapa kereta kuda silih berganti lewat dijalan ini. Pantes bau pesing, karena ternyata yang saya cium adalah bau pesing kuda dari kereta kuda ini.

Kereta kuda untuk wisatawan.

Gereja Peterskirche.

Bangunan tua di Vienna.

Istirahat sejenak sebelum jalan lagi he..he..

Stephansplatz area.

Kawasan yang menyenangkan untuk pejalan kaki.

Deretan bangunan tua yang terawat.

Dari sini kami lanjut ke Nationalbibliothek. Ternyata menjelang tiba di gedung Nationalbibliothek kita bakal menemukan lebih banyak lagi kereta kuda yang berlalu lalang disini. Saking banyaknya bau pesing kudanya pun makin tajam ha..ha.. Tapi hal ini terasa wajar karena di kota ini terdapat sekolah berkuda yang sangat terkenal sejak dahulu kala. Jadi tidak aneh kalau saat ini berkeliling dengan kereta kuda menjadi salah satu wisata andalan yang ditawarkan kepada turis.

Bau pesing kuda he..he..

Banyak banget kereta kuda yang mondar mandir disini.

Gerbang masuk Nationalbibliothek.

Selain berkeliling kereta kuda ada hal lain yang menjadi andalan wisata kota Vienna yaitu pagelaran orkestra. Kami pun tak luput dari incaran para salesman pagelaran orkestra ini. Mereka memakai kostum orkestra lengkap dan menawari kami untuk menonton orkestra di theater pertunjukkan mereka. Dengan semangat salesman ini menjelaskan orkestra yang akan dimainkan malam ini kepada kami. Yang saya tau cuma Mozart dari sederet nama-nama tokoh musik legendaris yang diceritakannya he..he.. Penasaran saya lalu bertanya berapa harga tiketnya, awalnya dia bilang special price untuk kami €45 untuk kursi kelas medium (duduk dideretan tengah). 

Karena memang ga niat nonton orkestra kami pun tersenyum dan menolak perlahan. Ternyata salesman ini tidak menyerah lalu memberikan gratis 1 kursi jadi cukup bayar €90 untuk 3 orang. Kami tersenyum dan kembali menolak, sebelum kami benar-benar pergi dia bilang diskon hanya untuk kami jadi €20 per-orang. Wah jujur harga terakhir cukup menggiurkan. Tapi karena memang ga niat nonton orkestra kami pun menolak dengan halus dan pergi meninggalkan salesman gigih ini. Dari pengalaman ini saya bisa kasi tips untuk teman-teman yang mau nonton orkestra di Vienna, saat beli tiket nonton orkestra bisa ditiru cara saya diatas biar dikasi harga serendah mungkin. Intinya kasi tampang seolah-olah ga mau atau ga niat nonton orkestra aja ke mereka, lama-lama harganya bisa makin murah he..he..

Setelah meninggalkan salesman orkestra.

Lanjut foto-foto lagi he..he..

Nationalbibliothek area.

Boleh juga.

Mama Papa di Vienna.

Lagi-lagi ada patung.

Yang malas jalan bisa sewa kereta kuda kece ini.

Dari Nationalbibliothek kita terus jalan melewati Weltmuseum Wien sampai ke Museums Quartier. Di Museums Quartier kita melihat patung Ratu Maria Theresa yang merupakan Ratu paling berpengaruh di Austria. Selain menjadi Ratu paling berkuasa, Ratu Maria Theresa juga merupakan ibu kandung dari Ratu Perancis Marie Antoinette yang terkenal karena dibunuh saat revolusi Perancis. Karena tau sedikit banyak hubungan sejarah kerajaan ini saya pun menjelaskan ke Mama Papa, gimana sejarahnya. Dan asal muasal roti croissant yang aslinya berasal dari Austria, tapi dibawa oleh Marie Antoinette dan dihidangkan selalu dalam setiap jamuan pesta yang diadakannya, sehingga banyak orang berpikir roti croissant berasal dari Perancis.

Sekolah berkuda.

Nationalbibliothek merupakan perpustakaan nasional di Vienna.

Mobil imut.

Penunjuk jalan.

Gerbang menuju Museums Quartier.

Patung Ratu Maria Theresa.

Museums Quartier.

Tak terasa hari sudah mulai gelap saat kami tiba di Museums Quartier. Karena suhu makin dingin dan Mama Papa kecapean. Kami pun memutuskan untuk jalan-jalan pake tram yang banyak lewat area ini. Tapi tidak lama kami berjalan-jalan dengan tram, akhirnya kita pun balik ke hotel untuk istirahat. Sebelum sampai hotel kami membeli pizza halal yang dijual oleh toko kebab dekat hotel. Harganya pizza-nya cukup murah sekitar €1.5 untuk 1 slice pizza ukuran jumbo. Yang jual orang Turki dan sangat ramah melayani kami.

Puas dan kenyang makan pizza di hotel. Mama lalu ajak saya lagi untuk ke supermarket dekat hotel untuk belanja cemilan untuk besok. Karena jaraknya sangat dekat tentu tidak masalah walau kaki sebenarnya uda capek. Kali ini cuma pake sendal hotel turun n jalan ke supermarket ha..ha..walau aslinya dingin banget tapi dibawa santai aja karena dekat. Kita pun belanja berdua. Ketika balik ke kamar Papa uda tepar, tidur nyenyak dikasur he..he..

Next saya akan pergi ke istana Schonbrunn, istana kerajaan Austria, yang konon katanya dibangun untuk menyaingi kemegahan istana Versailles di Perancis. Disini saya melihat dan makin mengetahui sejarah kerajaan Austria serta keterkaitannya dengan kerajaan-kerajaan lain di dunia. Gimana serunya pengalaman saya masuk ke istana Schonbrunn, bakal saya ceritakan pada postingan berikutnya. Terus ikuti ya, dan semoga bermanfaat..😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...