Selasa, 16 Januari 2018

Jalan-jalan Hemat Ke Vienna Sekaligus Mengenal Sejarah Kerajaannya (Euro Trip 2017 Day 12).

Schonbrunn Palace.

Hari kedua di Vienna kami berencana mengunjungi istana Schonbrunn dan berkeliling kota Vienna. Pagi ini kami juga check out dari hotel Meininger dan menitipkan koper di ruang penitipan bagasi hotel ini. Karena malam nanti kami akan naik kereta malam dari Vienna menuju Venice Italia. Penitipan koper di hotel ini gratis untuk para tamu yang menginap. Setelah urusan check out dan titip koper beres, kami pun langsung menuju stasiun metro Keplerplatz.

Untuk menuju Istana Schonbrunn, dari stasiun metro Keplerplatz kita naik metro jalur U1 ke stasiun Karisplatz, disini kita bertukar metro ke jalur U4 menuju stasiun metro Schonbrunn. Dari stasiun Schonbrunn tinggal jalan kaki mengikuti para turis menuju istana Schonbrunn. Sepanjang jalan menuju istana kita bakal melihat banyak pajangan/poster tentang kerajaan Austria. Disini juga ada orang-orang yang berdandan ala raja Austria ataupun Mozart. Kita bisa berfoto atau mengambil foto dengan orang-orang ini asal membayar. Kalau kita langsung ambil foto tanpa membayar ternyata mereka marah lho, dan ada yang membuka payung dan menutupi wajah serta badannya dengan payung he..he.. Bagus juga idenya. 

Poster Putri Sisi salah satu anggota kerajaan Austria yang terkenal.

Mama mau foto dengan poster Putri Sisi yang ada di trotoar sebelum masuk istana Schonbrunn.

Setibanya di depan pintu gerbang masuk istana Schonbrunn, kita sudah bisa melihat betapa besar dan luas area istana ini. Dari depan pintu gerbang sampai ke pintu masuk istananya saja kita masih jalan sampai ratusan meter. Disamping kiri pintu gerbang ini ada bangunan yang merupakan tempat penjualan tiket masuk istana. Awalnya kami tidak ngeh akan hal itu, dan langsung foto-foto di depan istana. Mumpung cuaca cerah dan mendukung.

Miniatur istana Schonbrunn.

Cerah meriah didepan istana Schonbrunn.

Area istana yang luas banget.

Bareng Papa di Vienna.

Schonbrunn Palace.

Pintu gerbang masuk istana, alias pintu pagar istana.

Mama lagi asyik foto saya ganggu he..he..

Akhirnya foto bareng deh.

Papa bergaya di depan istana Schonbrunn.

Tanpa mencek gedung disebelah kiri pintu gerbang itu, kami langsung saja jalan terus ke pintu masuk istana. Ketika sampai didepab pintu istana kami melihat tidak ada antrian masuk disana. Kami bisa masuk ke ruang lobby sekaligus tempat penyimpanan barang bawaan bagi pengunjung yang masuk ke dalam istana. Disini terdapat mesin untuk membeli tiket masuk istana. Karena tidak ada antrian, kita bertiga berniat masuk untuk melihat bagaimana isi didalam istana ini. Disini kami baru tau kalau untuk membeli tiket masuk istana secara cash mesti di gedung yang ada disebelah kiri pintu gerbang istana tadi. Sedangkan mesin tiket yang ada disini hanya melayani pembelian dengan kartu kredit. 

Kecenya Mama.

Papa pun ga kalah kece.

Saya ga mau kalah dong he..he..

Bergaya didepan air mancur di Schonbrunn.

Ini dia pintu masuk kedalam istana Schonbrunn.

Hasil jepretan dari kamera.

Alhamdulillah langit biru.

Saya sempat mengecek harga tiket di mesin penjualan tiket yang ada di lobby ini. Dari sini saya tau ada beberapa pilihan tiket masuk yang bisa kita beli termasuk tiket paket masuk istana + museum Sisi. Setelah berdiskusi akhirnya kami memilih tiket masuk istana Imperial Tour yang meliputi 22 ruangan didalam istana, seharga €14.20 per-orang. Selain itu ada juga tiket Grand Tour yang meliputi 40 ruangan didalam istana, seharga €17.50 per-orang. Detail mengenai tiket masuk istana Schonbrunn ini bisa dilihat disini.

Mesin penjual tiket masuk istana yang ada di lobby.

Karena kasian sama Mama Papa kalau bolak balik jalan, jadinya saya  sendiri saja yang pergi ke gedung didekat pintu gerbang untuk beli tiket. Mama Papa menunggu saja didepan lobby masuk istana. Ternyata untuk beli tiket ini mesti antri, untung antrian saat itu tidak terlalu panjang karena masih pagi. Tapi kalau makin siang sepertinya bakal makin panjang. Setelah membeli 3 tiket saya pun kembali ke depan lobby masuk istana.

Tempat penjualan tiket masuk istana yang ada disebelah kiri gerbang masuk schonbrunn.

Antrian tidak terlalu panjang saat itu.

Saat kami menyerahkan tiket pada petugas penjaga pintu masuk istana, ternyata kami belum diperbolehkan masuk. Kami baru tau kalau ditiket tertera jam masuk ke dalam istana, pantesan ga da antrian karena ada jam masuknya dan sudah terjadwal he..he.. Mestinya istana Versailles bisa pakai sistem ini juga biar antriannya ga panjang.

Ini tiket masuk istana schonbrunn kita bertiga, ada jam masuknya yaitu jam 12.05.

Tidak lama kami menunggu sampai akhirnya dipersilakan masuk. Sebelum masuk kita bisa menitipkan jaket dan tas pada tempat penitipan yang tersedia. Lalu saat baru masuk istana kita bakal diberikan audio guide yang akan memandu kita selama didalam istana ini. Terdapat beberapa pilihan bahasa untuk audio guide yang digunakan, tapi belum ada yang berbahasa Indonesia, jadi kita terpaksa pilih audio guide berbahasa Inggris.

Silsilah keluarga kerajaan Austria.

Silakan dilihat ada nama Marie Antoinette disini.

Audio guide, tinggal pencet tombol sesuai dengan ruangan yang kita masuki.

Ini sebelum foto-foto dilarang ya.

Setelah audio guide dipasang maka kita pun mulai memasuki ruangan istana Schonbrunn satu per-satu. Baru saja mau masuk ruang pertama sudah ada pengumuman larangan untuk mengambil foto ataupun video. Pemakaian kamera tidak diperkenankan selama didalam istana. Hiks..hiks..sedihnya sedangkan kamera besar uda berat-berat digantung dileher..he..he.. Tapi untungnya walau kamera saya digantung dileher, petugas penjaga istana tidak menyita kamera tersebut ataupun memberi peringatan apa pun. Sepertinya mereka percaya saya bakal patuhi peraturan yang berlaku ha..ha..

Karena tidak boleh mengambil foto dan video, saya pun akhirnya memasukkan kamera kedalam tas. Tapi HP tetap on didalam saku he..he.. Sebenarnya ada bagusnya kita dilarang mengambil foto/video, jadinya kita bisa lebih fokus menikmati setiap ruangan yang kita lewati. Dan juga lebih fokus mendengar penjelasan dari audio guidenya. Selain itu pengunjung juga lebih tertib, tidak ada yang tiba-tiba bergerombol foto selfie dan menghalangi pandangan pengunjung lain.

Istana ini bagian dalamnya sungguh menarik. Karena itu saya ga bisa nahan godaan untuk tidak curi-curi mengambil foto dari HP saya. Maafkan kelakuan tidak baik ini he..he.. Mulai dari ruangan pertama, sampai ruangan-ruangan berikutnya semuanya tertata dan terawat dengan sangat baik. Begitu juga dengan perabotan dan lukisan-lukisan yang terpajang. Jujur, saya lebih menikmati kunjungan saya ke istana Schonbrunn ini dibandingkan kunjungan saya ke istana Versailles Perancis 2 tahun lalu. Mungkin karena kunjungan ke istana Schonbrunn ini tidak terlalu banyak turis yang bergerombol (rombongan tour) dan pengunjungnya pun jauh lebih tertib sehingga kita benar-benar nyaman menikmati satu per satu ruangan didalam istana.

Curi-curi foto dari sudut ruangan.

Di salah satu ruangan yang ada lukisan Putri Sisi Austria.

Ruangan makan istana Schonbrunn.

Semakin masuk ke dalam ruangannya makin keren lho.

Ini jadinya kalau foto sambil takut ketahuan jadi blur banget kan ha..ha..

Ruang kerja Raja.

Satu hal yang paling saya suka saat masuk ke istana ini adalah saat memasuki ruangan yang penuh lukisan anak-anak perempuan dari Ratu Maria Theresa. Ketika masuk ruangan ini audio guide menjelaskan bagaimana ambisiusnya Ratu Maria Theresa akan kekuasaan dan tahta. Oleh sebab itu sang ratu memaksa anak-anak perempuannya menikah dengan pangeran atau calon raja kerajaan-kerajaan lain di Eropa. Termasuk salah satunya Marie Antoinette yang dipaksa menikah diusia 13 tahun dengan Louis XVI. Sampai salah seorang anak perempuannya berkata "kami hanya boneka untuk kepentingan politik sang ibu". Hanya ada satu anak perempuan yang diijinkan menikah dengan tambatan hatinya, dan anak perempuan ini adalah anak kesayangan sang ratu.

Lukisan Ratu Maria Theresa.

Dibalik kemegahan dan kemewahan kehidupan putra putri sang ratu di istana terdapat cerita-cerita kelam dan menyedihkan. Termasuk beberapa kali pembunuhan yang terjadi pada anggota kerajaan ini. Selain itu ada satu ruangan yang sangat indah seperti crystal room di istana Versailles namanya The Great Gallery. Ruangan ini pun digunakan untuk jamuan khusus atau pesta kerajaan. Memasuki ruangan ini audio guide langsung melantunkan musik orkestra yang membuat kita ingin berdansa didalam ruangan indah ini. Sambil membayangkan menjadi salah seorang tamu yang akan dipilih oleh sang pangeran ha..ha..

The Great Gallery.

Setelah mengitari semua bagian yang termasuk dalam tiket Imperial Tour ini kami pun keluar dengan sangat puas. Asli, saya sangat merekomendasikan teman-teman yang datang ke Vienna untuk masuk ke dalam istana ini. Karena ga bakal merasa rugi, dan bakal sangat senang selama mengitari istana ini. Audio guidenya sangat membantu dan memberikan penjelasan yang sangat baik disetiap ruangan yang kita masuki. Sehingga keluar istana kita bakal memiliki gambaran dan wawasan tentang kehidupan kerajaan Austria.

Ada tiket khusus untuk anak-anak dan bisa pakai kostum kerajaan segala.

Ruangan yang ada lukisan Ratu Maria Theresa.
Boleh juga foto disini.

Setelah keluar area dalam istana baru bebas foto-foto.
Ada toko oleh-oleh juga disini.

Senyum istri yang kangen suami.

Puas menikmati bagian dalam istana Schonbrunn kami pun keluar dan melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya. Tapi sebelum meninggalkan kawasan istana Schonbrunn kita sempat mampir ke taman yang ada didekat istana ini. Ternyata view ditaman keren banget karena daun-daun yang berguguran. Hasrat untuk mengabadikan moment pun tak tertahankan he..he..

Musim gugur di Vienna.

Daun-daun mulai berguguran.

Suka banget dengan foto ini.

Papa menikmati taman di musim gugur.

Puas foto-foto ala autumn season ditaman kami lanjut ke stasiun metro Schonbrunn dan melanjutkan perjalanan menuju Hundertwasserhaus. Saya lupa-lupa ingat cara menuju destinasi ini, tapi yang pasti dari Schonbrunn kita mesti naik metro jalur U4 dulu sampai ke stasiun Karlsplatz lalu dari sini naik tram menuju Hundertwasserhaus. Karena ga jelas arah dan pemberhentian tramnya saya pun sampai terlewat stasiun tram-nya. Sampai akhirnya dibantu ibu-ibu didalam tram yang kasian melihat saya kebingungan baca peta tram dan menentukan arah. 

Dari penjelasan si ibu kami pun sadar kalau sudah terlewat stasiun pemberhentian Hundertwasserhaus nya, jadinya kita pun turun dari tram pada stasiun berikutnya dan berbalik naik tram arah sebaliknya untuk kembali ke stasiun yang semestinya. Terima kasih untuk ibu-ibu yang sudah berbaik hati menolong kami, sehingga tidak tersesat jauh. Untungnya lagi kita pakai tiket 48H untuk naik transportasi keliling Vienna jadinya aman naik turun tram sesukanya.

Tiba di Hundertwasserhaus sudah menjelang sore. Hundertwasserhaus adalah sebuah bangunan apartemen unik yang dibangun oleh seorang seniman lukis dan patung yang bernama Friedensreich Hundertwasser. Bangunan ini terbilang bangunan baru dan modern tapi yang menjadi daya tariknya adalah bangunan ini dibangun dengan mengunakan tanah, rumput dan pepohonan tinggi yang tumbuh dari dalam ruangannya. Karena itu tak heran kita melihat cabang-cabang pohon keluar dari jendela dan merambat pada dinding bangunan ini.

Hundertwasserhaus.

Bagian bawahnya juga ga rata.

Instagramble banget tempat ini, nyentrik dan unik.

Tampak depan Hundertwasserhaus.

Kita tidak terlalu lama disini karena ternyata Mama Papa tidak tertarik dengan bangunan aneh & nyeleneh ini. Kalau saya sih suka, soalnya instagramble banget he..he.. Selain itu memang karya nya bernilai seni tinggi. Mungkin yang suka arsitektur juga mengakui hal itu. Setelah mengambil beberap foto kami pun pergi meninggalkan Hundertwasserhaus.

Beres dari Hundertwasserhaus, kami melanjutkan jalan-jalan pake tram tidak tentu arah. Intinya sih setiap melihat hal-hal bagus dan menarik kita langsung turun dari tram dan foto-foto. Jadi ceritanya mau snap & go lah. Buat memperbanyak objek foto selama di Vienna ini, mumpung bebas naik turun tram sesuka hati he..he.. Sehingga kita pun beberapa kali turun dari tram untuk menikmati suasana atau gedung yang menarik.

Laper, beli kebab halal dulu.

Papa malah asyik selfie ha..ha..

Lumayan dingin-dingin makan kebab super besar.

Ini dia kebab bikin kita kenyang.

Hasil snap n go.

Ini adalah gedung Parlemen di Vienna.

Lihat gedung ini kami pun turun dari tram he..he...

Vienna bersih ya guys.

Jalanan dan jalur tram di Vienna.

Gedung lain hasil snap n go.

Sampai akhirnya berakhir di depan patung Ratu Maria Theresa di Museumsquartier. Karena kemaren kemalaman sampai disini. Jadinya sore ini disempatin lagi mampir untuk mengambil foto patung Ratu Maria Theresa ini. Puas menikmati sore menuju senja disini kami pun akhirnya kembali ke hotel untuk istirahat sejenak, sebelum nantinya bersiap-siap naik kereta malam menuju Venice.

Balik lagi ke Museumsquartier.

Dibelakang saya terlihat patung Maria Theresa.

Gaya kedinginan.

Bawa kantong hasil belanja didalam toko souvenir di Schonbrunn.

Menjelang malam.
  Untuk menuju hotel, dari stasiun metro Museumsquartier kami naik metro jalur U2 menuju stasiun Karisplatz lalu berganti metro jalur U1 menuju stasiun Keplerplatz tempat hotel kami berada. Sebelum sampai hotel kita sempatin dulu mampir beli pizza super gede di kedai penjual kebab Turki seperti hari sebelumnya. Tapi kali ini kita foto bareng sama mas-mas penjualnya he..he.. Setibanya di hotel kita pun masuk ke ruangan makan plus dapur untuk menikmati makan malam. 

Pizza endes dan para kokinya.

Makan 2 aja uda kenyang saking besarnya.

Enaknya hotel Meininger ini tersedia ruangan dapur dan makan yang bebas digunakan selama 24 jam. Di dapur ini terdapat kulkas, alat makan, air panas, kopi, teh, gula dan microwave yang bisa digunakan. Selain itu terdapat ruangan santai dengan berbagai macam fasilitas permainan seperti meja biliar dll. Walau hotel ini termasuk hotel budget (murah), tapi fasilitas dan pelayanan yang diberikan patut diacungi jempol. Belum lagi posisi hotel yang strategis.

Lobby hotel Meininger Vienna.

Resepsionis.

Ada kedai kopi juga.

Area santai.

Area restoran.

Setelah selesai makan dan istirahat di lobby hotel. Kami pun lalu mengambil koper yang tadi pagi dititp diruangan penitipan bagasi hotel. Lalu lanjut naik metro menuju stasiun utama Wien Hbf. Tinggal naik metro jalur U1 menuju Wien Hbf ini, karena cuma jarak 1 stasiun metro dari hotel kami menginap di Keplerplatz. Sesampainya di stasiun Wien Hbf kami pun menunggu kedatangan kereta malam yang akan kami naiki.

Nungguin kereta malam.

Ketika kereta yang kami tunggu datang, kami bertiga pun langsung naik ke gerbong yang sesuai pada tiket. Ketika memasuki gerbong, kami baru mengetahui kalau kereta malam yang kami tumpangi ini gerbongnya terdiri dari beberapa kompartemen. Alhamdulillah kami bertiga duduk didalam kompartemen yang sama. Ketika masuk dalam kompartemen belum ada penumpang lain yang duduk dalam kompartemen ini. Jadi kami bertiga bebas duduk ataupun mau selonjoran. 

Selonjoran dalam kompartemen kereta.

Bersiap tidur diatas kereta malam.

Jika teman-teman pernah nonton film Harry Potter pasti kebayang seperti apa bagian dalam kereta yang kami naiki ini. Soalnya memang mirip gerbong kereta menuju Hogwarts yang dinaiki oleh Harry dkk he..he.. Satu kompartemen berisi 6 kursi yang terdiri dari 3 kursi yang saling berhadapan. Sepanjang perjalanan kami berdoa semoga tidak ada orang yang duduk satu konpartemen dengan kami, sehingga kita bertiga bisa bebas tiduran. Sampai pertengahan perjalanan doa kami terkabul. Karena memang tidak ada yang masuk ke kompartemen kami. 

Ini dia penampakan bagian dalam gerbong kereta.

Tapi tiba-tiba tengah malam ga tau jam berapa, ada orang yang membuka pintu kompartemen yang bikin kita bertiga kebangun kaget. Kami pun langsung mengatur duduk dan barang karena tau ada penumpang lain yang duduk dalam kompartemen ini. Tapi setelah dia lihat koper-koper besar kami yang memenuhi ruang penyimpanan koper diatas, mereka urung masuk dan duduk dalam kompartemen kami. Karena tidak bisa menaruh barangnya yang besar-besar juga. Akhirnya mereka pindah mencari kompartemen lain yang masih kosong. Puiihh leganya, akhirnya kami pun cuma bertiga dalam kompartemen itu sampai tiba di Venice. Alhamdulillah..

Mama baru bangun he..he..

Tempat tidur selama diatas kereta malam.

Next saya akan berbagi pengalaman berkeliling kota air Venice dan perjalanan menuju Burano salah satu pulau unik yang ada di Venice. Bagaimana ceritanya...Tunggu postingan berikutnya ya. Dan terus ikuti blog ini. Semoga menambah wawasan dan bermanfaat..😉😉

1 komentar:

  1. Sy tidak tau apa ini cara kebetulan saja atau gimana. Yg jelas sy berani sumpah kalau sy berbohon. Kebetulan saja buka internet dpt nomer ini +6282354640471 Awalnya memang sy takut hubungi nomer trsebut. Setelah baca-baca artikel nya. ada nama Mbah Suro katanya sih.. bisa bantu orang mengatasi semua masalah nya. baik jalan Pesugihan dana hibah maupun melalui anka nomer togel. Setelah sy telpon melalui whatsApp untuk dengar arahan nya. bukan jg larangan agama atau jalan sesat. Tergantung dari keyakinan dan kepercayaan saja. Syukur Alhamdulillah melalui bantuan beliau benar2 sudah terbukti sekarang.

    BalasHapus

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...