Senin, 15 Mei 2017

Japan Sakura Trip 2017 Day 8 - Kawaguchiko.

Fuji-san.

Rasanya belum lengkap ke Jepang jika belum melihat gunung Fuji (Fuji-san). Tentu saja gunung Fuji masuk dalam list itinerary kami. Untuk melihat keindahan gunung Fuji ini ada banyak alternatif rute. Dari Tokyo jalur yang paling banyak dipilih wisatawan adalah dari Hakone atau Kawaguchiko. Kedua rute ini bisa dilalui dengan bus ataupun kereta api. Setelah membandingkan kedua rute tersebut, saya memilih melihat keindahan Fuji-san dari Kawaguchiko. Selain jaraknya yang lebih dekat, saya menemukan kereta api yang langsung mengantar kami ke stasiun Kawaguchiko tanpa mesti ganti kereta di stasiun Otsuki. Tapi kereta langsung ini hanya ada saat weekend yakni setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu saja. Soalnya kereta ini adalah kereta khusus untuk liburan.

Kawaguchiko.

Melihat prakiraan cuaca antara hari Jumat, Sabtu atau Minggu, kami memilih hari Minggu, tanggal 2 April 2017 untuk pergi ke Kawaguchiko. Karena di hari Minggu cuaca lebih baik dari 2 hari sebelumnya. Penting sekali melihat prakiraan cuaca jika ingin melihat Fuji-san karena kalau datang saat cuaca kurang baik apalagi hujan, maka pemandangan Gunung Fuji nya bisa-bisa ga kelihatan, alias zonk he..he.. Sebenarnya saat saya kesana, cuaca hari Senin atau Selasa lebih cerah, tapi karena pertimbangan ingin naik kereta spesial Holiday Rapid Mt. Fuji, jadinya kita ke Kawaguchikonya saat weekend, tepatnya hari Minggu. Hal lain yang berpengaruh banget karena setelah di cek di Hyperdia ternyata kereta Holiday Rapid Mt. Fuji ini dicover oleh JR Pass, jadi kami bisa gratis sampai ke stasiun Kawaguchiko. Sedangkan saat weekdays kita mesti mengeluarkan uang untuk tiket kereta dari stasiun Otsuki ke stasiun Kawaguchiko sebesar 1140 yen/orang karena tidak dicover oleh JR Pass. Info kereta Holiday Rapid Mt. Fuji ini saya lihat juga dari situs Tripadvisor. Kami pun sudah memesan tiket reserved seat untuk naik kereta ini. Detail rute kami dari apato Vina ke stasiun Kawaguchiko bisa dilihat dibawah ini.

Rute dari Tama Center ke Kawaguchiko.
Tiket Reserved Seat kami ke Kawaguciko.

Di Minggu pagi itu kami bersiap-siap untuk ke Kawaguchiko. Ada sedikit perasaan khawatir apakah kami bisa melihat Fuji-san atau tidak. Karena pagi itu cuaca sedikit mendung. Ada mitos katanya hanya orang-orang yang beruntung saja yang bisa melihat puncak gunung Fuji tersebut he..he.. Apakah kami beruntung atau tidak!? Dari Tama Center kami ke Hashimoto, lalu lanjut ke stasiun Hachioji. Di stasiun Hachioji ini kami bakal naik kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 1 lalu langsung menuju stasiun Kawaguchiko. Stasiun awal kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 1 adalah stasiun Shinjuku lho, jadi untuk teman-teman yang lebih dekat ke Shinjuku bisa naik dari Shinjuku. Kereta Holiday Rapid Mt. Fuji ini melewati beberapa stasiun sebelum tiba di stasiun Kawaguchiko salah satunya stasiun Hachioji.

Saat tiba di stasiun Hachioji ini kami baru tau kalau ternyata kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 1 ini adalah kereta tua. Bukan kereta baru seperti shinkansen. Walau kereta tua tetap terawat dengan baik. Cuma karena uda beberapa hari naik shinkansen terus saya rada kecewa lihat kereta ini he..he.. Penumpang kereta ini penuh saat kami berangkat, wah ternyata memang banyak peminat wisatawan yang naik kereta ini bukan hanya turis asing tapi juga warga lokal. Perjalanan kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 1 ke stasiun Kawaguchiko kurang lebih 1,5 jam, selama perjalanan seperti biasa kami makan dan tidur he..he..

Suasana di kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 1.

Asyik sendiri he..he..

Ini dia penampakan kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 1.

Tapi tidurnya ga boleh lama, soalnya saat kita mendekati kawasan Kawaguchiko, kita sudah bisa melihat gunung Fuji yang indah dari jendela kereta. Memang pagi itu sedikit mendung tapi Fuji-San masih terlihat jelas puncaknya dari jendela kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 1. Katanya Fuji-san ini adalah satu-satunya gunung yang berbentuk segitiga sempurna. Selain sisi kiri-kanannya yang persisi, gunung ini makin dipercantik dengan hamparan salju dibagian puncaknya. Salju di puncak gunung Fuji ini ternyata tidak abadi, karena bisa hilang kala musim panas. Untung kami datang saat musim semi, jadi salju masih terlihat tebal. Jangankan puncak gunung Fuji, kawasan Kawaguchiko saja masih ada salju saat kami datang..brrr dingin..

View diatas kereta dalam perjalanan ke Kawaguchiko.

Salju di Kawaguchiko.

Fuji-Q Highland theme park yang ada di Kawaguchiko.

Gunung Fuji terlihat dari jendela kereta.

Fuji-san.

Setelah disuguhi pemandangan indah gunung Fuji, akhirnya tiba juga kami di stasiun Kawaguchiko. Disinilah kami merasa ditipu, karena sesampainya kami di stasiun Kawaguchiko, kami yang menggunakan JR Pass disuruh berbaris didepan counter. Awalnya kita ga tahu apa-apa kenapa pengguna JR Pass disuruh antri terpisah. Ternyata ketika tiba didepan counter kita disuruh bayar perorang sebesar 1140 yen. What..saya sempat bertanya bukannya kereta Holiday Rapid Mt. Fuji ini dicover oleh JR Pass. Jawabannya "memang dicover tapi hanya sampai stasiun Otsuki, lalu selanjutnya mesti bayar karena melewati jalur rel yang bukan milik kereta JR". Ya elah, tau gitu mending hari Senin or Selasa saya ke Kawaguchiko nya, karena cuacanya lebih cerah. Tapi karena uda sampai disana, tentu kita ga bisa apa-apa lagi selain bayar hiks..hiks.. Sudahlah saya ga mau hal kayak gini merusak mood, jadi dinikmati saja. Eh ga taunya, saya ga sengaja ketemu salah satu selebgram Hijabers terkenal yaitu Lulu Elhasbu. Saya tau Mbak Lulu ini karena saya follow IG nya Dian Pelangi dan Lulu adalah sahabatnya Dian. Dia juga selebgram dan desainer hijab. Dari IG nya Dian saya tau mereka memang lagi traveling ke Jepang juga. Tapi di stasiun Kawaguchiko ini saya melihat mbak Lulu hanya berdua dengan suaminya tanpa Dian.

Kereta khusus dari Otsuki ke Kawaguchiko.

Saya lalu ajak Bang Tomi buat sapa mbak Lulu dan suaminya. Wah ternyata orangnya ramah banget saat kami sapa. Malah suaminya ajak kami buat sewa sepeda bareng, biar keliling Kawaguchikonya bareng dengan mereka. Ga nyangka deh, ketemu selebgram tapi malah diajak traveling bareng he..he.. Sebenarnya ajakan suaminya mbak Lulu ini menggiurkan, cuma karena kami ga mau terlalu capek karena mesti gowes sepeda. Akhirnya kami menolak ajakan tersebut. Soalnya perjalanan kami di Jepang masih panjang dan kita berdua mesti jaga kondisi jangan sampai drop. Kami akhirnya memilih naik bus untuk keliling Kawaguchiko. Tapi saya sempat foto bareng ma mbak Lulu nya sebagai kenang-kenangan. Btw selebgram aja berani lho traveling sendiri tanpa tour, malah sewa sepeda keliling Kawaguchiko. Masa kita-kita ga berani sih he..he.. 

Ketemu Selebgram hijab di Jepang.
Saya kelihatan petite banget disamping mbak Lulu nya he..he..

Buat yang belum tau Kawaguchiko ini apa. Kawaguchiko adalah salah satu danau yang terletak di kaki gunung Fuji. Ada 5 danau yang berada di kaki gunung Fuji, danau Kawaguchiko adalah danau yang memiliki garis tepian paling panjang, tetapi lokasinya paling mudah dicapai dan paling rendah dibanding 4 danau lainnya. Malah di kompas.com, danau ini disebut sebagai danau tercantik di Jepang. Karena saat cuaca cerah bisa memantulkan keindahan gunung fuji dengan sempurna. Salah satu cara mudah dan hemat untuk berkeliling danau Kawaguchiko ini adalah dengan naik Fujikyuko Bus (Retro/Omni bus). Fujikyuko Bus ini terdiri 3 jalur yaitu Red Line, Green Line dan Blue Line. Untuk berkeliling Kawaguchiko kita naik bus red line, sedangkan green line untuk bus ke danau Saiko dan blue line untuk bus ke danau Shojiko. Untuk detail informasi mengenai Fujikyuko bus silakan klik link ini. Fujikyuko Bus ini mengeluarkan 2 days pass ticket, seharga 1200 yen (untuk rute red line & green line) dan seharga 1500 yen (untuk ketiga line : Red, Green & Blue). Jadi dengan membeli 2 days pass ticket ini, kita bisa bebas naik turun Fujikyuko bus ini. 

Omni Bus untuk red line.

Kami memutuskan untuk tidak membeli tiket 2 days pass ini, karena kami cuma sehari berada di Kawaguchiko dan saat itu cuaca tidak begitu cerah sehingga percuma untuk turun naik bus karena view gunung Fuji tidak terlihat sempurna. Jadinya rute kami di Kawaguchiko adalah langsung ke Natural Living Center yang berada di pemberhentian terakhir red line bus. Kenapa kami memilih ke Natural Living Center. Karena dari info yang saya dapat sebelumnya view gunung Fuji paling bagus dilihat dari Natural Living Center ini dan masuk ke area Natural Living Center ini gratis. Ada beberapa spot melihat view gunung Fuji yang berbayar di area Kawaguchiko ini. Tiket bus dari stasiun Kawaguchiko ke Natural Living Center sebesar 480 yen/orang PP jadi 960 yen/orang jadi masih lebih murah jika dibanding membeli tiket 2 days pass seharga 1200 yen. Jika membeli tiket point to point gini kita bayarnya langsung ke pak supir saat turun dari bus. Sedangkan untuk tiket 2 days pass bisa dibeli dicounter yang letaknya tidak jauh dari halte bus yang ada di stasiun Kawaguchiko.

Ini bus kami ke Natural Living Center.

Halte bus di depan stasiun Kawaguchiko.

Stasiun Kawaguchiko.

Suasana di depan stasiun Kawaguchiko.

Sepanjang perjalanan bus ini kita akan disuguhi pemandangan danau Kawaguchiko dan gunung Fuji. Perjalanan bus kurang lebih 40 menit sampai akhirnya kami sampai di halte terakhir yaitu Natural Living Center. Baru turun dari bus langsung terlihat keindahan taman Natural Living Center di tepi danau Kawaguchiko yang tenang. Dari kejauhan terlihat pula Gunung Fuji yang indah dan besar. Tapi keindahan Fuji-san sedikit ternoda karena cuaca sedikit berkabut dan berawan. Tapi pagi itu kami masih bisa melihat puncak Fuji-san secara utuh tanpa tertutup awan. Tanpa buang-buang waktu kami pun asyik berfoto-foto ria disini.

Gunung Fuji pagi itu.

Taman natural living center.

Pas bagian abang yang di foto dapat view yang oke.

Ini hasil minta tolong ma orang lain, fuji-san nya ga kelihatan he..he..

Enjoy.

Us.
Jepretan di Abang, lumayan lah he..he..

Taman indah, danau indah dan gunung yang indah.

Konichiwa Fuji-san.

Ambil foto sebanyak-banyaknya sebelum gunung Fuji nya hilang tertutup awan.
 
Puncaknya akan tertutup awan.
Happy family.

Ketika waktu mendekati jam 12 siang, perlahan namun pasti puncak gunung Fuji nan indah itu tertutup oleh awan. Yah, sesi foto-fotonya kami hentikan sementara karena puncak Fuji-san sudah tidak terlihat. Kami lalu masuk ke cafe yang ada di Natural Living Center ini. Di dalam cafe ini kita bisa membeli makanan, minuman ataupun es krim. Karena banyak yang beli es krim green tea disini, saya pun tergoda he..he.. Sebelum beli es krim kita take meja dulu buat duduk, soalnya lumayan rame pengunjung cafe ini. Kami memilih duduk di meja bagian dalam cafe, soalnya kalau diluar hawanya dingin brr.. Walau cuaca di Kawaguchiko ini dingin, tapi makan es krim disini ga bikin kita kedinginan lho. Malah enak, karena es krim nya ga gampang meleleh.

Es krim green tea endes di Kawaguchiko.

Menghangatkan diri didalam cafe sambil mam es krim he..he..

Suasana dalam cafe.

Dapat kursi dekat jendela.

Cafe di Natural Living Center ini bersebelahan dengan toko souvenir. Jadi setelah makan es krim saya sempatin buat lihat-lihat toko souvenir yang ada disebelah cafe. Banyak sekali pernak-pernik dan makanan berbentuk gunung Fuji yang dijual di toko souvenir ini. Nah ditoko ini saya baru tau kalau kue baumkuchen yang saya beli n makan kemaren adalah kue khas Jepang. Soalnya saat berkeliling toko ini, saya ketemu kue baumkuchen berbentuk gunung Fuji yang dijual disana he..he.. Saya ga beli apa-apa di toko souvenir ini karena kebanyakan yang dijual adalah oleh-oleh berupa makanan. Toilet umum juga ada disini, tepatnya dibagian belakang toko souvenir ini.

Cafe dan toko souvenir disebelahnya.

Ada juga yang suka duduk di bagian luar cafe.

Toko Souvenir di Kawaguchiko.

Kue Baumkuchen berbentuk Fuji-san.

Makanan untuk oleh-oleh berbentuk gunung Fuji.

Setelah puas makan es krim dan lihat-lihat toko souvenirnya, kami lalu kembali ke area taman Natural Living Center. Ternyata puncak gunung Fuji masih diselimuti awan. Tapi karena danau Kawaguchiko indah dan suasana taman Natural Living Center ini enak banget, jadinya kita malah betah duduk santai di bangku-bangku tamannya. Kami malah asyik pacaran disini, sampai lupa waktu. Puas duduk n ngobrol, kami lanjut jalan-jalan keliling area Natural Living Center dan mengabadikan tiap sisi indahnya melalui foto. Puncak gunung Fuji tetap tidak terlihat sampai jam 3 sore. Kami pun mengakhiri wisata kami di Natural Living Center ini, karena kami sudah memesan tiket kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 2 yang berangkat jam 4 sore dari stasiun Kawaguchiko menuju Shinjuku.

Lovely.

Pacaran dulu di Kawaguchiko.

Enak banget suasana di Natural Living Center ini.

Gaya abege Jepang kalau foto gini he..he..
Walau Fuji-san uda ketutup awan tapi taman ini ga kehilangan pesonanya.

Semakin hangat taman ini pasti makin cantik.

Nikmati apa yang kita punya, selagi tidak menyakiti siapa pun.

Fuji-san sudah tertutup awan.

My Husband.

Santai.

Dari pengalaman saya ke Kawaguchiko ini, saya ingin berbagi tips melihat gunung Fuji di Kawaguchiko dengan teman-teman semua. Agar teman-teman bisa melihat view Fuji-san dengan sempurna, berikut tipsnya : 
  1. Selalu cek prakiraan cuaca sebelum berangkat, pilih jadwal ke Kawaguchiko saat cuaca cerah tanpa awan. Karena kalau berawan viewnya kayak di foto saya, apalagi kalau hujan maka gunung Fuji tidak akan terlihat sama sekali.
  2. Jika cuma punya waktu satu hari ke Kawaguchiko, maka datanglah sepagi mungkin. Karena dari pengalaman saya dan banyak blog yang saya baca, puncak gunung Fuji akan tertutup awan setelah jam 12 siang. Jadi usahakan datang sebelum jam 12 siang atau sepagi mungkin, karena semakin pagi, viewnya semakin bagus. Kalau punya waktu 2 hari bisa bermalam di hotel/penginapan yang banyak tersedia di kawasan Kawaguchiko ini.
  3.  Kalau punya waktu 2 hari di Kawaguchiko sebaiknya beli tiket 2 days pass bus Fujikyuko. Karena jauh lebih hemat dan bisa eksplore sampai danau Saiko atau Shojiko.
Semakin sore Gunung Fuji akan semakin tertutup awan.

Selanjutnya kami ikut antri dengan penumpang bus lainnya di halte bus Natural Living Center. Tidak lama menunggu bus pun datang. Kami segera naik dan berangkat menuju stasiun Kawaguchiko. Sesampainya di stasiun Kawaguchiko kami tidak menunggu lama, karena kereta Holiday Rapid Mt. Fuji 2 sudah parkir di platform. Bergegas kami masuk ke pintu platform dengan memperlihatkan tiket reserved seat kami. Petugas malah menyuruh kami untuk memperlihatkan JR Pass, saat itu kami ditagih lagi ongkos kereta sebesar 1140 yen/orang. Ah petugasnya ga bisa dikelabui ternyata ha..ha.. Cuma sebelnya, petugasnya minta tambah 200 yen jika kami tetap ingin duduk di kursi reserved seat kami. Eh buseet..kok minta duit lagi, karena ga mau rugi banyak kami akhirnya naik gerbong non reserved walau punya tiket reserved seat. Untung gerbong non reservednya belum penuh jadi kami masih kebagian tempat duduk.

Semakin sore semakin dingin.


Toko Souvenir di stasiun Kawaguchiko.

Suasana didalam stasiun Kawaguchiko sore itu.
Ini tiket dari Kawaguchiko ke Otsuki yang mesti kami bayar, ah sebelnya merasa ditipu dari informasi sebelumnya.

Sore itu setelah dari Kawaguchiko kami janjian dengan Vina sekeluarga untuk makan sushi disalah satu restoran sushi langganan Vina & Rijal. Kami janjian di stasiun kereta tempat restoran sushi itu berada. Sekitar jam 6 lewat kami berlima akhirnya ngumpul (Saya, Bang Tomi, Vina, Rijal dan baby Zumar). Kami langsung ke restoran sushi-nya. Karena kami ga ngerti apa-apa tentang restoran sushi di Jepang jadinya berserah aja sama Vina dan Rijal yang uda tinggal di Jepang he..he.. Saat kami datang ternyata restorannya sedang penuh, jadi kami mesti nunggu dan berada dalam antrian waiting list. Selagi nunggu kita ngobrol-ngobrol dan main dengan baby Zumar.

Kami asyik ngobrol dengan Vina, Rijal & Baby Zumar, selagi nunggu no antrian dipanggil.

Baby Zumar si baby Jepang yang gemesin.

Ga terasa tiba-tiba no antrian kita dipanggil, kami pun langsung diantar oleh pegawai restoran ke meja yang tersedia. Karena kami berdua katrok n ga ngerti gimana cara pesannya jadinya Vina mencontohkan deh cara-cara pesan sushi di restoran ini. Jadi setiap meja ada layar sentuh, nah untuk pesan kita tinggal lihat menu pada layar di meja kita dan pesan melalui layar sentuh tersebut. Nanti makanan/sushi yang kita pesan akan datang melalui conveyor belt sushi (ban berjalan) yang berputar melewati setiap meja di restoran ini. Nah untuk membedakan apakah yang lewat ini pesanan kita atau pesanan meja sebelah, ditandakan dengan adanya bunyi sirene. Jadi jika makanan/sushi lewat dan ada bunyi sirene di meja kita berarti itu makanan/sushi yang kita pesan. Canggih ya caranya he..he.. Sedangkan untuk minuman dan jenis makanan berkuah tidak diantar melalui conveyor, tapi diantar oleh pelayan restorannya langsung ke meja kita.

Kami sebelum kekenyangan.

Saat Zumar masih melek he.he..

Belajar pesan dari ahlinya.

Pilih-pilih menu.

Conveyor belt sushi yang melewati setiap meja restoran.

Ketika pesanan kita sampai akan ada tanda dilayar n bunyi musik.

Sushi-sushi yang terhidang di conveyor, yummy.

Jujur kami berdua jarang makan sushi, apalagi Bang Tomi kayaknya ga pernah makan sushi karena ga suka. Jadi kalau makan di restoran Jepang di Indonesia saya kadang pesan sushi, si abang selalu pesan ramen he..he.. Jadi sebelum pesan sushinya, kami berdua nanya dulu ke Vina ini isi apa, mentah atau ga trus enak atau ga ha..ha..bawel ya vin. Akhirnya pesanan kami mulai berdatangan satu persatu. Untung perginya sama yang uda tinggal di Jepang n bisa bahasa Jepang. Jadi pesanannya dijamin halal semua. Awalnya ga mau pesan sushi mentah. Tapi akhirnya tergoda karena bujuk rayu Vina dan rasa penasaran yang tinggi. Eh ternyata enak lho sushi salmon mentah dan tuna mentah itu. Ga berasa amis sama sekali. Malah terasa segar karena dicampur alpukat, bawang dan sedikit perasan lemon. Tambah wasabi malah makin endes. Bang Tomi yang awalnya bilang ga suka sushi malah makan banyak ampe kenyang ha..ha.. Oya untuk minuman kita dikasi free green tea dan air panas bisa diambil dari kran yang ada didekat meja. Kita sempat coba juga minuman calpico campur fanta orange, wah enak lho ternyata. Sayang calpico uda ga dijual lagi di Indonesia. Dulu calpicco salah satu minuman favorit saya.

Pesanan kami mulai berdatangan.

Ada yang lagi belajar pake sumpit huaha..ha..

Vina & Rijal, so sweet..

Katanya ga suka sushi, tapi piring bekasnya segini, dan masih terus makan ha..ha..

Masih makan soba Bapak ini setelah makan sushi sekian piring..buset deh..

Muka happy ketemu makanan ha..ha..

Perut kenyang, kami pun beranjak pulang. Pas bayar malah ditraktir ma Vina & Rijal. Ah kami jadi ga enak ma mereka, thank you Vina & Rijal. Kalau ga dibawa sama kalian mungkin kami ga cobain makan sushi di negara asalnya he..he.. Saat tiba di Tama Center, saya minta tolong Vina & Rijal untuk membantu kami membeli tiket Universal Studio Japan (USJ) di Lawson. Lawson adalah mini market yang banyak tersebar di Jepang, di Lawson ini biasanya terdapat mesin penjualan tiket theme park ataupun museum. Jadi kita bisa membeli tiket masuk tempat-tempat wisata tersebut di Lawson ini. 

Beberapa hari sebelumnya kami sudah coba membeli tiket USJ di Lawson Tama Center ini, tapi karena keterbatasan bahasa jadi susah prosesnya. Makanya mumpung malam ini kita jalan bersama, jadinya sekalian minta tolong ke Vina & Rijal. Pembelian tiket dilakukan di mesin tiket, dipandu oleh petugas Lawson-nya. Alhamdulillah lancar proses beli tiket USJ nya, karena bawa 2 orang penerjemah he..he.. Untuk pembayarannya bisa cash langsung di kasir Lawson dan langsung dicetak tiketnya saat itu juga. Beli tiket di Lawson ini untuk menghindari antrian pembelian tiket di USJ nya. Postingan berikutnya saya bakal cerita gimana serunya kami berdua main salju di salah satu ski resort ternama di Jepang. Terus ikuti ya dan semoga bermanfaat..!!!

1 komentar:

  1. Hi kak, mau tanya, untuk pembayaran bus di kawaguchiko yang langsung ke bapak supirnya itu harus dibayar dengan uang pas kah?

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...