Sabtu, 13 Mei 2017

Japan Sakura Trip 2017 Day 7 - Shirakawago.

My Top List at Japan.

Salah satu top list saya untuk berkunjung ke Jepang adalah melihat desa Shirakawa-go. Desa kecil dengan bangunan khas yang dikelilingi pegunungan ini begitu cantik dan indah, apalagi saat musim dingin dan diselimuti salju. Saya tidak punya ekspektasi tinggi untuk ke desa ini. Karena letaknya cukup jauh dari Tokyo dan biaya kesana cukup besar. Tapi sejak kami memutuskan membeli JR Pass, saya langsung memasukan desa ini dalam itinerary kami. Dan Alhamdulillah saya mendapatkan informasi mengenai Nohi Bus sebelum kami berangkat ke Jepang. Nohi Bus ini adalah perusahaan bus yang melayani rute bus dari kota-kota terdekat menuju desa Shirakawa-go ataupun sebaliknya. Kita dapat memesan bus ini via telpon paling cepat 1 bulan sebelum tanggal pemesanan/berangkat. Nohi Bus menuju Shirakawa-go ini memang mesti direservasi sebelumnya, tidak bisa beli on the spot. Kota-kota terdekat yang masuk dalam rute Nohi Bus ini adalah Takayama, Kanazawa dan Toyama. Untuk detail info jadwal, rute dan harga tiket bus ini silakan klik Nohi Bus 

Shirakawa-go.

Satu bulan sebelum berangkat saya sudah memesan bus ini via telpon ke (0577) 32-1688 dari HP (roaming international). Reservasi dilakukan dengan bahasa Inggris, InsyAllah petugas reservasinya rata-rata bisa berbahasa Inggris. Karena saya sudah mendownload jadwal, rute dan biaya bus ini jadi saat reservasi tinggal menyebutkan nama, rute bus yang direservasi, tanggal berangkat, jam keberangkatan dan reservasi untuk berapa orang. Dari awal kami sudah memesan Nohi Bus dari Toyama ke Shirakawa-go untuk hari Sabtu, tanggal 1 April 2017 jam 12.00, lalu baliknya dari Shirakawa-go ke Toyama dihari yang sama jam 16.50. Harga tiket bus pulang pergi ini 3060 Yen/orang. Tapi karena khawatir cuaca hari Sabtu itu kurang bagus, kami lalu melakukan reservasi lagi 1 minggu kemudian untuk hari Minggu tanggal 2 April, rute dan jadwal yang sama. Untungnya kita tetap bisa melakukan reservasi ini, asal atas nama orang yang berbeda. Setiap melakukan reservasi via telpon ini, kita bakal mendapatkan no reservasi tiket busnya. No reservasi ini yang nantinya kita berikan saat pembelian tiket bus. Reservasi ini tidak dikenakan biaya sama sekali, kita hanya membayar tiket busnya ditempat pengambilan tiket pada hari H. Untuk harga tiketnya lebih murah jika memesan langsung pulang pergi dari pada pesan satu arah saja. Perbandingannya jika pesan satu arah Toyama-Shirakawago harga tiket 1700 yen/orang, sedangkan kalau pesan PP Toyama-Shirakawago harga tiket 3060 yen/orang. Jadi langsung pesan PP saja via telponnya ya.

Kami yang berbahagia.

Kenapa saya memilih berangkat dari kota Toyama menuju desa ini, karena kota ini adalah kota terdekat dari Tokyo. Perjalanan dari Tokyo ke Toyama dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam dengan shinkansen Kagayaki. Setelah melihat prakiraan cuaca, akhirnya kami memutuskan untuk ke Shirakawa-go hari Sabtu, tanggal 1 April 2017. Karena itu, kami pun sudah memesan tiket reserved seat untuk Shinkansen Kagayaki dari Tokyo ke Toyama. Berdasarkan rute dari Hyperdia.com kami tidak berangkat dari stasiun Tokyo, tapi lebih cepat jika naik shinkansennya dari stasiun Omiya (Saitama). Jadinya pagi itu kami pun dengan semangat menuju stasiun Omiya (Saitama). Seperti kemaren jalan cepat dan sedikit berlari setiap tiba di stasiun transit untuk ganti kereta pasti terjadi he..he.. Untuk detail rute kami dari Tama Center ke Toyama dari Hyperdia bisa dilihat dibawah ini.

Rute kami dari Tama Center ke Toyama.




Kami tiba di stasiun Omiya (Saitama) tepat waktu. Tidak lama menunggu Shinkansen Kagayaki 505 yang sudah kami reserved pun datang. Bang Tomi paling semangat foto tiap lihat shinkansen lewat, pasti kameranya uda on he..he.. Sama seperti kemaren karena stasiun Omiya bukan stasiun awal ataupun akhir dari Shinkansen Kagayaki, ini otomatis shinkansen ini hanya berhenti sebentar disini, kita pun ga berlama-lama langsun naik ke gerbong kereta dan duduk di kursi yang sudah kita pesan sebelumnya. Layout shinkansen Kagayaki ini hampir sama dengan dengan shinkansen Hikari ke Kyoto kemaren, tempat duduknya 3-2. Tapi sepertinya shinkansen Kagayaki ini sedikit lebih baru. Kali ini kami duduk di kursi untuk bertiga. Kalau ditanya bagaimana rasanya naik shinkansen ini, jawabannya menyenangkan dan nyaman. Tidak ada getaran yang berarti. Sepanjang perjalanan diatas shinkansen menuju Toyama, kami makan dan tidur. Tapi tidak lama tertidur karena setelah 1 jam perjalanan pemandangan diluar shinkansen terlalu indah untuk dilewatkan. Hamparan putih salju menutupi perumahan dan pepohonan. Sebagai orang tropis tentu kami sangat antusias melihat hal ini. Tak menyangka kami masih ketemu salju di musim semi ini, Alhamdulillah.

Shinkansen kami datang.

Penggemar shinkansen he..he..

Si Abang diapit 2 cewek nih diatas shinkansen kagayaki 505.

Suasana dalam Shinkansen Kagayaki 505.

Shinkansen ini lebih baru dari shinkansen hikari.

Baru se-jam perjalanan uda ketemu salju.

Berasa winter.

Setelah kurang lebih 2 jam perjalanan, tiba juga kami di stasiun Toyama. Stasiun besar ini terkesan baru, bersih, nyaman dan sepi. Saya dan suami langsung suka suasananya. Setelah keluar dari platfrom kami lalu menuju pusat informasi yang ada di bagian tengah gedung stasiun ini. Di pusat infromasi ini kami menanyakan dimana kantor/counter untuk mengambil tiket Nohi Bus yang sudah kami pesan sebelumnya. Petugas dengan bahasa Inggris yang lancar dan sigap menjelaskan letak kantor tiket bus tersebut kepada kami. Ternyata kantor pengambilan tiket Nohi Bus ini ada lantai 2 gedung sebelah stasiun Toyama ini. Jadi keluar dulu dari pintu utama stasiun, lalu belok kiri sampai ketemu eskalator naik eskalator ke lantai 2 ketemu deh kantornya di sisi kiri.

Toyama Stasiun.

Waiting room di Toyama Stasiun.

Mau kemana neng??
Saat kami datang ke kantor pembelian tiket bus ini, terlihat ada beberapa orang yang sudah antri. Kami pun ikut antri tapi tidak menunggu lama sampai salah satu petugasnya melayani kami. Saya lalu memberikan no reservasi tiket Nohi Bus untk tanggal 1 April 2017 yang sudah kami dapatkan sebelumnya. Petugas langsung mencek no reservasi kami di komputernya dan menkonfirmasi ulang pesanan tiket bus kepada kami. Setelah semua data nya cocok kita pun langsung membayar tiket bus tersebut sebesar 6120 yen (untuk berdua) dan mendapatkan tiket pp Toyama-Shirakawago. Oya saat membeli tiket bus ini kita bisa pilih tempat duduk lho, jadi jangan lupa pilih kursi bus yang teman-teman suka ya (kalau busnya ga penuh).

Suasana kantor pengambilan tiket bus di Toyama Stasiun.

Tiket Nohi Bus kami pp Toyama - Shirakawago.

Penampakan bagian luar kantor pengambilan tiket Nohi Bus.

Setelah tiket bus untuk ke Shirakawa-go ada ditangan, kami lalu jalan-jalan ke supermarket yang ada di stasiun Toyama ini. Karena masih ada waktu 30 menit sebelum busnya datang jadi kami pun santai-santai dipusat perbelanjaan persis disamping stasiun Toyama. Halte Nohi Bus untuk ke Shirakawa-go juga terletak tidak jauh dari depan pintu pusat perbelanjaan stasiun Toyama ini. Jadinya kami cuci mata sekalian beli cemilan disana he..he.. Kami membeli beberapa macam kue dan cemilan. Dan ternyata salah satu kue yang saya beli hari itu, adalah kue khas Jepang, saya tau hal ini keesokan harinya saat kami jalan-jalan ke Kawaguchiko. Syukur deh kebiasaan belanja di minimarket/supermarket ini bikin saya bisa cicipi kue dan cemilan khas Jepang. Lima belas menit sebelum jam 12.00 bus yang kami tunggu pun datang. Kami lalu memberikan 2 tiket keberangkatan kami ke Pak Supir dan duduk di no kursi sesuai tiket bus yang kami punya. Saat kami berangkat dari Toyama ke Shirakawa-go ini tidak terlalu ramai penumpang busnya, kurang dari setengah kursi bus yang terisi. Bus yang kami tumpangi ini nyaman, bersih, dengan layout kursi 2-2.
Nohi Bus yang kami tunggu datang.

Ini bus yang akan mengantarkan kami ke Shirakawago.

Suasana dalam bus yang masih sepi.
Cemilan dorayaki yang kami beli di stasiun Toyama.

Perjalanan bus dari Toyama ke Shirakawa-go memakan waktu kurang lebih 1,5 jam. Buat saya rugi rasanya jika memejamkan mata selama perjalanan ini. Karena kita bakal disuguhi pemandangan yang indah sepanjang perjalanan. Mulai dari perkebunan hijau, rumah-rumah khas Jepang, sampai pegunungan salju. Benar-benar perjalanan yang indah. Karena bus nya sepi saya terkadang pindah ke kursi sebelah untuk menikmati view dibalik jendelanya. Saat ketemu salju semua orang diatas bus serentak bilang "Wow..." keliatan kalo kebanyakan turis yang kesini dari negara-negara tropis he..he..

View perumahan dan perkebunan penduduk dengan latar pegunungan salju.

Deretan pegunungan salju yang kami lihat dari balik jendela bus.

Salju.

Danau dan perbukitan penuh salju.

Siapa yang mau melewatkan view perjalanan seperti ini.
 Tak terasa setelah melewati beberapa terowongan, kami akhirnya sampai di desa kecil Shirakawa-go. Alhamdulillah, kami datang kesana saat masih bersalju. Jadinya kami pun merasakan keindahan desa ini yang diselimuti salju. Rasanya saat tiba di terminal bus Shirakawa-go saya ingin melompat-lompat kegirangan karena saya bisa mencapai salah satu destinasi top list saya di Jepang ini. Ga da kata selain sungguh indah menggambarkan desa ini. Berada dilembah dan diapit pegunungan membuat salju bertahan lama di desa ini. Belum lagi rumah-rumah khas yang sudah berumur ratusan tahun dan masih sangat terawat sampai saat ini. Alhamdulillah, Alhamdulillah Ya Allah, bisa melihat keindahan alam ciptaanMu.

Jalan kaki sedikit dari terminal bus ke desa Shirakawa-go.

Salju dimana-mana.

Petunjuk arah di Shirakawa-go.


Tak lama setelah sampai, sambil menikmati dan mengagumi desa kecil ini, kami lalu naik ke view point Shirakawa-go. View point ini terletak diatas bukit tidak jauh dari terminal bus. Dari atas bukit ini kita bisa melihat keindahan desa Shirakawa-go secara utuh. Selama ini saya hanya bisa melihat foto-foto cantik desa dari view point ini di instagram, sekarang saatnya saya melihatnya langsung dan gantian meng-upload foto-foto di instagram he..he.. Sungguh indah bagai di negeri dongeng.
 
Jalan menanjak menuju view point.
View point.

Giliran saya yang upload di Instagram he..he..

Alhamdulillah masih diselimuti salju.

Happy, akhirnya kesampaian kesini.

Indahnya.

Foto Post Wedding dulu ah..

Konichiwa Shirakawa-go.

Ga da habisnya foto dengan view cantik gini he..he..


Puas menikmati view cantik Shirakawa-go dari atas bukit (view point). Kami pun lalu turun menyusuri jalanan desa, sesekali saya berhenti untuk main salju atau berfoto dengan tumpukan salju he..he.. Alhamdulillah cuaca cerah membuat kita benar-benar bisa menikmati Shirakawa-go dengan sukacita. Karena cuaca cerah ini pula, jadinya kami udara lebih hangat, sehingga kami pun bisa leluasa membuka jaket tanpa takut kedinginan. Curah salju didaerah ini memang cukup tinggi, ini terbukti dengan tingginya tumpukan salju yang ada di desa Shirakawa-go. Salju disini juga halus dan lembut, rasanya mau masukin mangkok trus kasi sirup he..he.. Ini untuk kedua kalinya saya bertemu tumpukan salju, dulu uda pernah saat di Swiss, tapi cuaca disana ga sebagus sekarang. Jadinya yang sekarang berasa lebih menikmati karena cuaca mendukung. Di desa ini ada 3 rumah yang dijadikan museum, tadinya saya mau masuk kesalah satu rumah tersebut. Tapi Bang Tomi ga minat, jadinya kami hanya menikmati suasana desa Shirakawa-go saja, menyusuri jalanan desa dari ujung ke ujung. Walau rumah-rumah khas ini sudah banyak yang tua, tapi tetap masih digunakan sebagai tempat tinggal oleh masayarakatnya. Dan kondisi rumah-rumah ini pun sangat terawat dan memiliki fasilitas modern lho. Saya ga sengaja bertemu dengan penduduk yang tinggal di rumah-rumah itu, saat mereka masuk ke pintu garasi, ternyata pintu garasinya terbuka otomatis lho begitu juga saat ditutup semua serba otomatis. Jadi walau rumah tua tetap dilengkapi dengan fasilitas modern, jempol deh buat Jepang untuk teknologinya.

Rumah khas yang sudah berumur ratusan tahun di Shirakawa-go.
Winter wonderland.
Main salju yuk.

Karena panas jaketnya dilepas deh.

Pose dulu ah..he..he..

Yuk Bang, jangan foto-foto terus.

Rumah-rumah ini terawat dan tetap dijadikan tempat tinggal oleh pemiliknya.

Alhamdulillah cerah.
Ada goa salju, masuk ga ya??

Sepanjang menyusuri desa ini kami juga bertemu dengan eskavator yang digunakan untuk membersihkan jalan dari tumpukan salju. Walau hanya desa kecil yang penduduknya sedikit tapi jalanan disini sangat bersih mulus dengan aspal beton sampai kedalam bagian desa. Jadi sangat menyenangkan untuk disusuri. Dari arah view point kami terus sampai ke jembatan gantung yang menghubungkan desa dengan sisi sebalik sungai. Ternyata untuk tour, kebanyakan bus nya berhenti dari sisi seberang sungai ini. Untung kami berhenti dari sisi dekat view point, jadi lebih mudah akses ke tengah desa. Kami pun berfoto-foto narsis dijembatan gantung Shirakawa-go ini. Tak terasa hari semakin sore, waktu 3 jam sangat cukup untuk berkeliling desa Shirakawa-go. Kami pun mesti balik lagi ke terminal Nohi bus, jam 16.50 bus terakhir dari Shirakawa-go menuju stasiun Toyama dan tiketnya sudah kami beli tadi di stasiun Toyama. Banyak juga wisatawan yang menginap di desa Shirakawa-go ini, mungkin lain waktu saya akan mencoba menginap disini he..he..

Jembatan gantung di shirakawa-go.

Jump.

Kalemnya si Abang he..he..

Uda sore, yuk balik ke terminal bus.

Sepanjang jalan banyak toko souvenir.

Nungguin siapa mas??

Kedai cemilan.

Terminal bus di Shirakawa-go.

Siap-siap balik ke Toyama.

Suasana dalam terminal ternyata ramai.

Sebelum naik bus, serahkan tiket busnya ke pak supir ya.

Bye shirakawago, semoga nanti bisa kembali lagi ke desa cantik ini.


Sepanjang perjalanan di dalam bus dari Shirakawa-go ke Toyama kami berdua tak henti bersyukur karena sudah bisa melihat desa cantik ini masih diselimuti salju. Walau mungkin sakura terlambat datang karena musim dingin yang enggan beranjak pergi, tapi hikmahnya kami masih bisa menikmati tumpukan salju di Shirakawa-go. Perjalanan bus sore ini lumayan penuh oleh penumpang. Hampir semua kursi diatas bus terisi. Pemandangan yang indah membuat perjalanan diatas bus ini tidak terasa, ternyata kami sudah sampai di Toyama. Sepertinya kami dapat Pak Supir yang lumayan ngebut karena kami sampai di stasiun Toyama 10 menit lebih cepat dari jadwal. Melihat hal ini saya pun langsung, mengajak Bang Tomi untuk lari mengejar shinkasen Kagayaki 514 jam 18.15 untuk balik ke Tokyo. Pas sampai di platform kami langsung mencari antrian gerbong non reserved karena kami belum reserved seat untuk shinkansen kagayaki 514 ini. Shinkansen yang sudah kami reserved adalah shinkasen berikutnya Kagayaki 516 jam 19.37. Tapi alangkah kagetnya kami ternyata Shinkansen Kagayaki 514 ini semua gerbongnya adalah reserved seat. Jadinya kami pun pontang panting balik ke bawah untuk memesan tiket reserved seat. Alhamdulillah masih bisa reserved seat walau keretanya uda mau datang. Kami lalu berlari kembali ke platfrom karena keretanya sudah datang, Alhamdullilah semua pas dan kami bisa naik kereta Shinkansen Kagayaki 514 ini. Jadinya lebih cepat sampai ke Tokyo.

Pak supir yang oke punya.

View kalo dapat kursi bus paling depan.

Senangnya bisa dapat kursi di Shinkansen lebih awal.

Huruf brailer di kursi Shinkansen untuk tuna netra.

Toilet diatas shinkansen kagayaki.

Tombol-tombol di toilet Shinkansen Kagayaki.

Toiletnya bersih.

Ini kue khas yang kami beli di stasiun Toyama dimakan diatas shinkansen balik ke Tokyo, enak lho ini.


Karena masih banyak waktu kami memutuskan untuk mampir dulu di stasiun Tokyo. Soalnya selama kami di Jepang belum melihat stasiun Tokyo ini. Stasiun Tokyo ini punya bangunan yang cantik bergaya Eropa. Dan merupakan stasiun shinkansen terbesar di Tokyo. Saat tiba di stasiun Tokyo sudah terlihat berbagai macam jenis shinkansen yang parkir. Malah sempat ketemu juga shinkansen yang model gandeng. Jadi kepala-kepala dari 2 shinkansen ini menyatu. Bang Tomi semangat banget pas lihat berbagai macam jenis shinkansen ini.

Ini shinkansen Kagayaki yang kami naiki dari Toyama ke Tokyo.

Shinkansen gandeng.

Shinkansen gandeng beserta model sekaligus penggemarnya.


Puas melihat berbagai jenis shinkansen yang lewat maupun parkir di stasiun Tokyo. Kami lalu pergi keluar untuk melihat bangunan stasiun yang unik ini. Tapi sayang sekali karena sudah malam jadi fotonya tidak terlalu bagus dan gelap. Dan ada renovasi juga diarea sekitar stasiun Tokyo ini. Karena tidak terlalu bagus saat malam, kami pun tidak berlama-lama disini. Lalu lanjut balik ke apato Vina untuk beristirahat. Next saya bakal cerita tentang pengalaman kami ke Kawaguchiko untuk melihat Fuji-san, dan pengalaman pertama kami makan sushi di Jepang. Terus ikuti ya.. Semoga bermanfaat..!!!

Tampak luar stasiun Tokyo.

Stasiun Tokyo yang bergaya Eropa.

Saatnya balik ke Apato Vina.

1 komentar:

  1. Hi, Mbak.

    Saya mau tanya, tiket bus Toyama-Shirakawago PP bisa dibeli online nggak? Saya cek di webnya adanya cuma one-way.
    Tiket PP bisa beda hari (pulang besoknya) nggak?
    Kalau beli langsung di stasiun bisa?

    Thanks,
    Indra
    :)

    BalasHapus

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...