Senin, 22 Mei 2017

Japan Sakura Trip 2017 Day 10 - Arashiyama Bamboo Grove, Osaka Temple & Namba. 

Osaka Castle.

Ga terasa sudah 10 hari perjalanan kami ke Jepang ini. Di hari ke 10 ini kami berencana untuk kembali ke Kyoto lalu explore kota Osaka. Di Kyoto kami ingin berkunjung ke hutan bambu yang terkenal di Jepang yaitu Arashiyama Bamboo Grove. Rute perjalanan kereta kami dari Tama Center ke Kyoto sama persis dengan rute pada hari ke 6. Ada hal yang menarik yang kami lihat saat perjalanan dengan Shinkansen Hikari dari Shin Yokohama ke stasiun Kyoto, yaitu kami bisa melihat gunung Fuji sempurna tanpa tertutup awan sedikit pun. Wah benar2 Indah walau dilihat dari balik jendela Shinkansen Hikari. Fuji-san dengan puncaknya yg bersalju terlihat gagah dan kontras di langit biru tanpa awan. Alhamdulillah bisa melihat gunung Fuji tanpa tertutup awan ataupun kabut. 

Fuji-san mulai terlihat dari jendela Shinkansen.

Perfect Fuji-san.

Ini dia penampakan Gunung Fuji saat cuaca cerah tanpa awan.

Setibanya di stasiun Kyoto kami langsung pergi ke platform kereta JR yang akan mengantar kami ke stasiun Saga Arashiyama (perjalanan ini gratis menggunakan JR Pass). Dari stasiun ini kita tinggal berjalan kaki menuju Arashiyama Bamboo Grove. Disini kami jalan kaki mengikuti turis yang banyak karena yakin mereka rata-rata menuju Arashiyama Bamboo Grove he..he.. Untuk teman-teman yang ingin membeli tiket kereta Sagano Scenic Railway yang terkenal di Arashiyama Bamboo Grove ini, bisa membeli tiketnya di kantor penjualan tiket yang terletak persis disamping stasiun Saga Arashiyama. Tapi karena keterbatasan waktu kami tidak mencoba naik kereta ini. Mudah-mudahan di kesempatan berikutnya kita bisa coba. 

Petunjuk arah ke stasiun Saga Arashiyama di stasiun Kyoto.

Kantor pembelian tiket Sagano Scenic Railway disamping stasiun Saga Arashiyama.

Peta kawasana Arashiyama.

Perjalanan dari stasiun Saga Arashiyama sampai ke Bamboo Grove nya lumayan jauh. Tapi jadi ga terlalu terasa karena banyak hal yang bisa dilihat dan dinikmati sepanjang perjalanan. Mulai dari perumahan khas Jepang, pertokoan, jajanan eskrim, sakura yang bermekaran dll. Oya saya juga menemukan banyak tempat penyewaan kimono disini dan harganya relatif murah dari tempat lain. Sebenarnya ada beberapa kuil juga yang bisa kita singgahi, tapi lagi-lagi karena keterbatasan waktu kami tidak masuk ke kuil-kuil tersebut. Jajanan eskrim disini juga khas yaitu terbuat dari kacang kedelai (soya). Saya pun tergoda untuk mencoba nya he..he.. 

Jalan kaki dari stasiun Saga Arashiyama ke Bamboo Grove.

Mampir beli eskrim dulu.

Disini terkenal eskrim rasa soya.

Soya mix green tea ice cream.

Menikmati es krim dibawah pohon sakura.

Jalan menuju Bamboo Grove Arashiyama.

Sakura yang mulai mekar.
  Setelah jalan kaki santai sekitar 15-20 menit akhirnya tiba juga kami di Arashiyama Bamboo Grove yang terkenal itu. Sebelum masuk kita ketemu kedai penjual eskrim dan cemilan. Ternyata eskrim disini lebih murah dari eskrim yang saya beli di kedai sebelumnya. Ih kesel deh menerima kenyataan itu ha..ha.. So buat teman-teman yang pengen jajan eskrim di Arashiyama Bamboo Grove, belinya pas dekat Arashiyama Bamboo Grove nya aja, jangan beli didekat stasiun ya karena harganya lebih mahal (tips dari chimin). 

Baru masuk aja sudah terasa suasana sejuk dan adem karena matahari hampir tertutup oleh deretan pohon bambu yang tinggi menjulang. Agak susah mendapatkan foto yang tidak terganggu oleh turis lain karena memang ramai sekali turis yang berkunjung ke Arashiyama Bamboo Grove ini. Tapi kadang ada spot - spot menarik lain yang bisa dijadikan ajang berfoto yang luput dari perhatian turis yang banyak ini. Beberapa kali kami menemukannya. 

Salah satu spot foto di Arashiyama yang ga terganggu dengan turis lain.

Bambu-bambu.

Pengamen dengan alat musik unik di Arashiyama.

Cekrek.

Keramaian siang itu di Bamboo Grove Arashiyama.

Kami di hutan bambu Arashiyama, spot foto yang sepi, luput dari turis lain.

Suasana turis yang ramai di Arashiyama.

Dapat ide foto dengan sudut yang berbeda he..he..

Bambu disini tinggi-tinggi.

Kita juga bertemu dengan pengendara Jinrikisha yaitu becak khas Jepang. Jinrikisha ini ditarik oleh tenaga manusia, rata-rata penarik Jinrikisha ini bertampang oke dengan body yang aduhai (kekar) he..he.. Mereka ramah-ramah lho walau sedang asyik menarik becaknya kalau disapa pasti membalas sapaan kita sambil tersenyum. Mereka juga tidak marah kalau difoto. Arashiyama Bamboo Grove ini juga sering dijadikan tempat untuk foto Pre Wedding oleh banyak orang. Ga heran selama kami jalan-jalan disana ketemu beberapa pasangan yang sedang foto Pre Wedding. 

Bukan lagi pre wedding.

Arashiyama Bamboo Grove.

Pre Wedding di Arashiyama.
Sabar kalau fotonya ga bisa sepi he..he..
 

Abang selalu beruntung dapat foto lumayan sepi.

Banyak yang berkimono disini.

Let's go.

Lumayan dapat cahaya.

Ada yang lagi pre wedding di belakang.

Ha..ha..karena mereka lagi pre wedding saya bisa dapat foto yang lumayan sepi.

Pas dapat momen lumayan sepi.

Keadaan sebenarnya ramainya kayak ini.

Penarik becak Jepang.

Tampang & badannya kece he..he..

Hati-hati dijalan.

Puas menikmati Arashiyama Bamboo Grove kami lalu kembali ke stasiun Saga Arashiyama. Awalnya sebelum balik ke stasiun Saga Arashiyama, kami ingin berkunjung ke jembatan Togetsukyo. Tapi ternyata jaraknya lumayan jauh dari Arashiyama Bamboo Grove. Sedangkan kami sudah mau naik kereta siang ini untuk ke Osaka, jadinya kami membatalkan rencana ke jembatan Togetsukyo. Walaupun begitu kita sempat mampir di kimono forest yaitu tiang-tiang yang menampilkan beraneka ragam corak motif kimono. 

Kimono forest  ada di belakang stasiun ini.

Jalan menuju Jembatan Togetsukyo yang dipenuhi pohon sakura.

Pemukiman penduduk yang kami temui.

Kimono Forest.

Ide nya keren, negara kita mestinya bisa bikin ini juga dari batik.

Stasiun Saga Arashiyama.

Dari stasiun Saga Arashiyama kami kembali naik kereta JR menuju stasiun Kyoto. Setibanya di stasiun Kyoto kami langsung ke platform kereta Thunder Bird. Kereta Thunder Bird ini yang akan mengantarkan kami ke Osaka. Sebenarnya kita bisa saja naik shinkansen menuju Osaka, tapi kami lebih memilih naik kereta Thunder Bird karena bisa langsung sampai ke stasiun Osaka. Kalau naik shinkansen hanya sampai stasiun Shin Osaka, jadi mesti naik kereta lagi ke stasiun Osaka. Kereta Thunder Bird ini termasuk dalam kategori kereta cepat juga hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit dari stasiun Kyoto ke stasiun Osaka. Kereta ini juga sudah dicover oleh JR Pass jadi gratis. 

Platform kereta Thunder Bird di stasiun Kyoto.

Kaget pas kereta lewat di platform sebelah.

Kereta Thunder Bird yang kami tunggu datang.

Untuk kesekian kalinya kami naik kereta keren di Jepang.

Didalam kereta Thunder Bird.

Suasana gerbong kereta Thunder Bird.

View diperjalanan.

Tiba di stasiun Osaka kami lalu naik kereta JR Osaka Loop menuju stasiun Osakajokoen. Stasiun ini merupakan stasiun terdekat menuju Osaka Castle. Memang destinasi pertama kami di Osaka ini adalah mengunjungi Osaka Castle yang terkenal itu. Saat keluar dari stasiun Osakajokoen kami sudah bertemu dengan beberapa penjual jajanan khas Jepang. Seperti Takoyaki, dorayaki, soba dll. Memang Osaka terkenal sebagai kota jajanan paling populer di Jepang terutama Takoyaki dan Okomiyaki-nya. Karena baru sampai kami ga buru-buru jajan. Tapi kami ingin melihat Osaka Castle dulu. Ternyata sepanjang perjalanan kami beberapa kali melihat pohon sakura bermekaran dan penduduk Osaka yang hanami-an di bawah pohon Sakura. Jalan kaki dari stasiun Osakajokoen ke Osaka Castle ini jadi menyenangkan karena dihiasi Sakura. 

Maket Osaka Castle di stasiun Osakajokoen.

Baru keluar stasiun ketemu deretan tenda penjual jajanan.

Cewek Jepang itu tertarik akan sesuatu.

Sakura yang kami lihat menjelang sampai di Osaka Castle.

Ga bosan-bosan foto dengan Sakura, maaf ya kalau pada bosa lihat foto saya he..he..

Hanami ala Osaka.

Tiba didepan pintu gerbang Osaka Castle kita langsung bertemu kolam yang cukup besar. Dari depan kolam pembatas ini saja Osaka Castle sudah sangat cantik difoto. Kami pun mengambil momen sebanyak-banyaknya disini. Lagi asyik foto, tiba-tiba ada wanita yang menyapa kami dengan bahasa Indonesia dan menawarkan kami untuk difotokan berdua. Wah kebetulan banget nih ada yang mau tolongin, langsung deh kita kasi kamera ke mbaknya. Pas lagi asyik difotoin sama mbaknya tiba-tiba ada photobomb dari seorang bule yang ternyata suami si mbak ha..ha.. Lucu banget deh suami istri ini. Mereka traveling ke Jepang bertiga dengan bayinya. Kami pun gantian fotoin mereka bertiga berlatar Osaka Castle.

Kolam didepan Osaka Castle.

Osaka Castle yang dilindungi oleh kolam disekelilingnya.

Dari sini aja uda keren Istana Osaka ini.

Ketemu Mbak-mbak dari Indonesia yang mau memfotokan kami berdua.

Alhamdulillah ketemu orang baik yang pinter foto he..he..

Photobomb oleh suami si mbak yang ternyata bule he..he..

I love U Abang.

Bersyukur.

Osaka Castle dan jembatan penghubungnya.

Megah dan uniknya Osaka Castle ini.

Setelah ambil beberapa foto didepan kolam pembatas Osaka Castle. Kami lalu jalan menuju jembatan yang menghubungkan kita ke pintu masuk Osaka Castle. Jembatan ini cantik lho, jadinya kami pun foto-foto disini. Karena memang niatnya cuma sight seeing disini, kami tidak melanjutkan perjalanan sampai ke dalam atau masuk Osaka Castle nya. Cukup dari luar saja sudah sangat puas melihatnya.

Lagi mikirin apa sih Bang??

Mikirin saya yah?? ha..ha..

Keren ya jembatan penghubung ini.

Buka mata, hati, telinga.

We had great moment at Osaka Castle.

Saat kami meninggalkan Osaka Castle ternyata tak jauh dari jembatan menuju pintu masuk castle ini juga banyak penjual jajanan yang menjajakan makanannya. Kami akhirnya tergoda membeli takoyaki seharga 500 yen. Takoyaki ini adalah cemilan yang berbentuk bola-bola, terbuat dari adonan tepung yang didalamnya terdapat potongan gurita. Dalam sajiannya Takoyaki ini disajikan dengan saus khusus dicampur dengan berbagai macam topping. Saat kami beli didepan Osaka Castle ini kami minta diberi semua topping yang ada, karena ga tau toppingnya apa saja (kebanyakan topping ini berbahan dasar sayuran).


Takoyaki salah satu street food khas Osaka.


Takoyaki yang kami beli full topping he..he..

Mari makan.

White Sakura.
Pink Sakura di Osaka.

Selain mencicipi Takoyaki, kami juga mencoba jajanan Dorayaki yang dicap dengan kepala doraemon yang sejak awal kami datang menarik perhatian. Harganya memang tidak murah untuk satu Dorayaki saja dihargai 300 yen, tapi karena bentuknya yang menarik dan banyaknya orang yang membeli membuat kami penasaran ingin mencicipi dorayaki ini. Ternyata dorayaki ini memang beda karena isiannya bukan hanya kacang merah, tapi ada beberapa pilihan isian seperti custard, coklat, vanilla, dll. Kami coba beli yang rasa coklat. Pas dimakan ternyata memang enak banget. Ga nyesel deh beli dorayaki ini, recomended banget. Buat yang mau coba, tinggal cari tenda penjual dorayaki cap doraemon ini di dekat stasiun Osakajokoen. Persisnya tidak jauh dari pintu keluar stasiun arah Osaka Castle. 

Dorayaki cap Doraemon.
 
Doraemon di kedai jajanan ini.

Tergoda beli & cicipin.

Endes banget ternyata.


Dari Osaka Castle ini kami lanjut ke daerah Namba. Namba ini terkenal sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Osaka. Selain itu Namba juga terkenal dengan sign board besarnya terutama sign board Glico Man. Untuk menuju Namba kami naik kereta JR Osaka Loop dari stasiun Osakajokoen menuju stasiun Imamiya, lalu di stasiun Imamiya ini kami berganti kereta menuju stasiun Namba. Perjalanan ini sepenuhnya dicover dengan JR Pass. Tiba di stasiun Namba kami sedikit kebingungan karena tidak ada petunjuk arah yang jelas menuju Namba. Kami akhirnya bertanya pada orang lokal arah menuju Namba dan Alhamdulillah dengan petunjuk dari orang tersebut, kami sampai di Namba. Setibanya di Namba kami langsung mencari sign board (papan reklame) Glico Man yang terkenal itu he..he.. 

Namba.

Glico Man icon Namba Osaka.

Abang bergaya seperti Glico Man.

Us.

Area Namba yang happening di Osaka.

Selain sign board yang besar dan beraneka ragam di Namba tentu wisata belanja disini juga ga kalah menarik. Kami sempatin mampir di Shin Sai Baishi - Suji, yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Namba. Disini kita bisa menemukan berbagai macam toko sepatu, baju, kosmetik dll. Sagala aya lah intinya. Kami nampang n window shopping aja disini, alias ga belanja he..he.. 

Shin Sai Bashi - Suji.

Ada ucapan berbahasa Indonesia di Shinsaibashi.

Ga belanja buk?

Suasana di pertokoan ini.

Ramainya..

Lagi antri Takoyaki yang paling endes katanya.

Dotonbori.

Puas melihat area Namba kami lalu menuju stasiun Shin Osaka. Karena tak terasa waktu sudah sangat sore kami mesti ke segera ke Shin Osaka untuk naik shinkansen balik ke Tokyo. Tapi sebelum naik kereta ke Shin Osaka kami sempatin belanja makanan dan cemilan di stasiun Namba. Ada satu toko yang menarik karena menjual berbagai makanan dan cemilan dengan sistem ditimbang. Kami pun mencoba membeli makanan di toko ini. Dan untungnya mereka aware dengan jilbab saya jadi mereka langsung bilang makanannya boleh saya makan karena tidak mengandung babi. Alhamdulillah. Dari stasiun Namba kami lalu naik kereta JR menuju stasiun Omiya, di stasiun Omiya kami berganti kereta naik JR Osaka Loop menuju stasiun Osaka, di stasiun Osaka ganti kereta menuju stasiun Shin Osaka. Untuk lebih jelasnya bisa melihat rute dari Hyperdia dibawah ini.

Rute dari Stasiun JR Namba ke stasiun Shin-Osaka.

Kami tiba di Shin Osaka tepat waktu sebelum Shinkansen Hikari nya berangkat. Sepanjang perjalanan dengan shinkansen ini kami memakan makanan dan cemilan yang kami beli di stasiun Namba tadi. Perut kenyang mata pun ngantuk sisa perjalanan kami berdua pun molor he..he.. Next saya akan cerita perjalanan kami menuju Hiroshima, sebuah kota yang menggemparkan dunia karena luluh lantak oleh Bom Atom pada perang dunia kedua. Gimana serunya kami menjelajahi kota ini dan melihat kerusakan bom atom yang menyedihkan itu!? Terus ikuti ya.. Dan semoga bermanfaat..!!! 

Cemilan kami sepanjang perjalanan balik ke Apato Vina.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...