Selasa, 22 September 2015

Day 2 - 07 Sep 2015 Hari Pertama di Seoul Korea Selatan (Korea Trip 2015)

Setelah terbang selama 6 jam, akhirnya kami mendarat di Incheon International Airport Seoul. Suhu yang dikabarkan pilot sebelum mendarat adalah 17 derajat Celcius. Ya awal September merupakan peralihan musim panas ke musim gugur, jadinya suhu di Seoul masih hangat. Bandara Incheon ini besar sekali, sesudah keluar dari belalai pesawat kita mesti jalan lumayan jauh untuk mencapai bagian imigrasi. Dari bagian imigrasi ini ternyata kita juga masih harus naik shuttletrain untuk menuju bagian pengambilan bagasi.

Menunggu shuttletrain Incheon Airport dengan segala gaya dan rupa.
Koper yang ditaruh dibagasi uda ditangan, kami lanjut menuju statiun subway untuk ke pusat kota Seoul. Untuk menuju pusat kota Seoul ada 2 kereta yang beroperasi yaitu kereta ekspres dan kereta regional yang berhenti setiap stasiun. Yang membedakan kereta ini adalah waktu tempuh dan harga tiketnya. Tentu kami milihnya kereta regional saja karena lebih murah dan ga buru-buru juga he..he.. Sebagai perbandingan harga tiket kereta ekspres 2x lebih mahal dari kereta regional, tapi sampainya juga lebih cepat. Awalnya sempat bingung pas keluar dari tempat pengambilan bagasi, akhirnya nyari pusat informasi bandara dan bertanya letak stasiun subwaynya dimana. Stasiun subway ada dilantai bawah, jadi setelah keluar dari pengambilan bagasi kita disuruh turun menggunakan lift oleh pegawai informasi bandara.

Setelah itu kita beli kartu T-Money yang akan digunakan untuk transportasi selama di Seoul. Belinya di 7eleven dekat stasiun seharga 3000 won per-kartu. Jangan lupa isi ulang kartu T-money nya karena kartu yang kita beli masih dalam kondisi kosong. Waktu mau isi ulang ternyata di 7elevennya ga melayani, jadinya disuruh ke toko souvenir didepannya untuk isi ulang. Kita isi ulang masing-masing 20.000 won tiap kartu. Isi ulang juga bisa dilakukan dimesin-mesin tiket yang ada di stasiun. Oya sebelum masuk stasiun jangan lupa ambil peta Seoul dan peta subway Seoul yang berbahasa Inggris. Kalau ga ketemu, bisa minta dengan pegawai subway yang duduk didalam counter disamping pintu masuk stasiun.

Peta yang diatas ampe robek karena dipakai terus selama kita di Seoul.
T-money
Sebelum berangkat saya juga uda download & instal aplikasi subway Seoul diHP, jadi uda ada gambaran peta subway Seoul. Bagusnya aplikasi ini juga memberikan estimasi waktu perjalanan dan harga tiketnya. Contohnya untuk perjalanan dari Incheon Airport ke Hongik Stasiun perjalanan kurang lebih 50menit dan harga tiketnya 4050 won. Oke, beres urusan T-Money dan peta, kami capcus naik kereta menuju Hongik Univ. Stasiun tempat guesthouse kami berada. Sepanjang perjalanan kami terpukau dengan tata kota Seoul yang serba rapi dan modern. Apalagi saat melewati jembatan penghubung antar pulaunya, ga cuma satu, tapi ada banyak jembatan yang dibangun sebagai sarana penghubung.

Aplikasi subway Seoul di HP saya.

Ini contoh fasilitas informasi yang ada diaplikasi subway Seoul.
Sampai di stasiun Hongik, lagi-lagi kita ketemu banyak tumpukan peta, kami cek lagi ternyata ada peta kawasan wisata Hongik. Hati-hati kalau ambil peta cek dulu bahasanya karena di Seoul setiap peta dibuat 4 macam sesuai bahasa yaitu bahasa Korea, Jepang, China dan Inggris. Setelah mengambil peta tambahan, kami langsung keluar dari stasiun Hongik. Perhatikan juga arah exit yang kita tuju, karena hampir di setiap stasiun di Seoul memiliki lebih dari satu exit. Untuk stasiun Hongik sendiri ada 9 exit. Salah mengambil exit bisa-bisa bikin kita jauh dari tempat yang kita tuju he..he..

Karena saya uda pesan guesthouse ini sebelumnya di booking.com, jadi sebelum sampai di Seoul pihak guesthouse sudah mengirimkan peta menuju guesthousenya dari stasiun Hongik ke email saya. Jadi sesampainya di stasiun Hongik kami langsung menuju exit 1, sesuai info dari Chingu Guesthouse tempat kami menginap. Tapi keluar dari exit 1 kami berdua mengalami disorientasi dan salah mengambil jalan dikarenakan salah membaca peta. Yang mestinya belok kanan dari stasiun, kita malah belok kiri he..he.. Untung kita cepat sadar & bertanya ke oppa yang lewat. Nah baiknya orang Korea setiap kita bertanya mereka pasti nolongin walaupun kadang bahasa menjadi kendala, tapi jangan takut mereka tetap menolong walau dengan bahasa tubuh. Si Oppa ini langsung ngeluarin HP nya buat cari guesthouse yang kita maksud. Lalu menjelaskan arahnya, ternyata peta yang dikasi pihak guesthouse itu mesti diputar dulu buat bacanya, baru ga salah arah huaha..ha..makasih ya Oppa.

Kenapa kami memilih menginap di daerah Hongik, karena Hongik stasiun berada di line yang sama dengan subway ke bandara Incheon, jadinya urusan dari dan ke bandara gampang tanpa perlu ganti line sambil geret2 koper. Yang kedua karena stasiun Hongik sendiri merupakan pertemuan dari beberapa line (interchange) jadi akses ke tempat-tempat wisata lebih mudah karena banyak pilihan line nya. Yang ketiga karena Hongik merupakan kawasan kampus jadinya harga penginapan, makanan ataupun produk-produk yang dijual disekitaran Hongik termasuk murah. Salah satu nya produk kosmetik Etude House, pada hari yang sama saya lihat Etude House di daerah Myeongdong tidak ada diskon sama sekali, tapi pas saya lihat di Hongik all produk Etude Housenya diskon 20% sampai 50%. Berasa banget kan bedanya harga dikawsan kampus dengan harga dikawasan turis. Yang keempat karena suasana kawasan Hongik yang happening & keren abis apalagi kalau malam dan weekend rame banget, lalu banyak street performance yang nampilin bakat-bakat mereka. Yang kelima dari segi keamanan, walau rame oleh anak muda, tapi daerah ini termasuk aman dari copet dan preman jadi ga ada rasa was-was jalan-jalan di Hongik sampai tengah malam. Saya tidak merekomendasikan daerah Seoul Station karena disana banyak copet, preman dan gelandangan jadi tidak aman, nanti saya akan cerita pengalaman kami yang hampir kecopetan di daerah itu.

Kawasan Hongik Univ.
Nyampe di Chingu Guesthouse uda jam 11 siang, Alhamdulillah kita uda boleh check in, jadi bisa langsung mandi dan istirahat. Normalnya sih check in baru bisa setelah jam 3 sore, tapi karena lagi sepi dan kamar kita memang kosong dan uda disiapkan jadinya dibolehin check in awal. Chingu Guesthouse ini dikelola oleh warga asing (bule) tapi yang punya katanya sih orang Korea (kita ga pernah ketemu sama pemiliknya). Yang menyenangkan dari guesthouse ini selain bersih, adalah salah satu pegawainya orang Indonesia, namanya mbak Wita asli Bali. Jadi kalo ada apa-apa ngomongnya enak sama mbak Wita aja he..he.. Seperti biasa nginap di guesthouse ada fasilitas dapurnya jadi bisa masak trus mereka juga sediain beras dan bahan makanan lain buat tamunya. Walau nginap di guesthouse kita tetap pilih yang private room buat kita berdua.

Karena masih capek abis perjalanan panjang, setelah mandi dan makan kita berdua istirahat (tidur) dulu di kamar. Bangun-bangun uda jam 2 siang aja. Karena uda seger abis tidur, kami dengan semangat 45 langsung memulai petualangan kami di Seoul. Hari pertama di Seoul ternyata cukup banyak tempat yang kami kunjungi, yaitu :

1. Ehwa Women University

Letaknya tidak jauh dari Hongik Univ. stasiun, hanya berjarak 2 stasiun subway. Cara menuju ke sana ambil subway line 2 turun di Ehwa Women University exit 2. Yang terkenal dari kawasan ini adalah bangunan kampusnya yang unik dan tertata rapi seperti di Eropa. Ehwa sendiri merupakan universitas khusus wanita, dan masuk dalam jajaran universitas bergengsi di Seoul. Bukan hanya kampusnya yang keren, tapi kawasan shopping disekitar kampus ini juga terkenal karena murah. Tapi saya dan suami ga punya waktu banyak buat explore kawasan ini. Kami cuma sempat foto-foto dari luarnya saja, soalnya cuaca saat itu panas terik jadinya kita juga males buat explore dan maunya buru-buru ke Namsangol Hanok Village.

Taman Ehwa Woman University.

Pintu gerbang kampus Ehwa.

2. Namsangol Hanok Village

Cara menuju ke sana subway line 3 atau 4 turun di stasiun Chungmuro exit 3 atau 4, letaknya tidak jauh dari pintu keluar subway. Buat teman-teman yang mau melihat suasana dan bentuk rumah perkampungan tradisional Korea yang disebut Hanok bisa datang kesini. Masuk ke sini gratis dan buka setiap hari dari jam 9AM-9PM. Di sini kita bisa melihat bagaimana kehidupan tradisional orang Korea. Waktu kami datang sedang ada festival atraksi taekondow jadi seru juga melihatnya. Berikut foto-foto kita di Namsangol Hanok Village.
Gerbang Namsangol Hanok Village.

Festival Taekondow

Suasana rumah tradisonal Hanok.

Ga ada lagi penyewaan Hanbok gratis di sini, kalau mau bayar sekarang hiks..hiks..

Bersama anak-anak taekondow peserta festival sehabis mereka perform.

Taman Namsangol Hanok Village.

3. Korea House

Ga jauh dari Namsangol Hanok Village ada satu tempat wisata yang bisa dikunjungi namanya Korea House. Di korea house ini kita bisa melihat performance tradisional Korea, seperti tarian dan kisah-kisah legenda Korea. Namun harga tiket untuk menonton pertunjukan ini cukup mahal dan pertunjunkan dilaksanakan malam hari. Jadinya kita cuma foto-foto didepannya saja.

Tanda Korea House

Jalan masuk menuju Korea House.

Pegawai Korea House yang bertugas untuk menjual tiket acara.

Korea House si tempat pertunjukan tradisional Korea.

4. N Seoul Tower

Untuk mencapai N Seoul Tower kita tinggal naik bus no.02 atau no.05 dari halte bus yang berada di depan Namsangol Hanok Village. Saya lebih menyarankan untuk naik bus no.02 karena lebih cepat sampai, dibanding bus no.05 yang muter-muter dulu. Harga tiket busnya sama 1100 won dan bisa dibayar dengan T-money. Kedua Bus ini nanti mengantarkan kita persis didekat N Seoul Tower, jadi ga perlu lagi naik cable car. Tapi kalau mau mencoba naik cable car, bisa tetap menggunakan bus no.02 tapi nanti turunnya di terminal cable car N Seoul Tower. Saat nunggu bus ini, kami disapa oleh sepasang muda mudi asal Indonesia, mereka bertanya cara ke N Seoul Tower gimana. Ga lama setelah ngobrol, datang bus no.05 dan no.02. Kami pisah karena mereka naik bus no.05 sedangkan saya naik bus no.02. Ternyata saya dan suami yang nyampe duluan di N seoul Tower, mereka sampai sekitar 30 menit setelah kami.

Kami sempat cerita-cerita lagi pas di N Seoul Tower, sayang saya lupa nama mereka. Mereka berdua adalah mahasiswa UNAIR Surabaya yang mendapat undangan untuk menghadiri seminar salah satu kampus di Korea tapi bukan di Seoul. Katanya ada hampir 50 Mahasiswa seluruh Indonesia yang diundang, kalo dari UNAIR sendiri ada 6 orang kalo ga salah. Mereka dikasi beberapa hari di Seoul untuk jalan-jalan, wah menyenangkan sekali. Kita sempat bilang jadi pelajar/mahasiswa saat ini enak karena banyak banget peluang untuk ke luar negeri karena informasi yang sangat terbuka lebar dengan adanya internet.

Kami menghabiskan waktu dari sore sampai terbenamnya matahari di N Seoul Tower ini. Karena memang saat sunset adalah waktu yang tepat untuk ke N Seoul Tower. View sunsetnya memukau dengan latar kota Seoul yang apik. Belum lagi menikmati lock love warna warni yang tergantung mengelilingi N Seoul Tower ini. Tapi sepertinya lock love ini akan segera dibuka seperti halnya di Paris, karena waktu kesana kemaren saya membaca ada himbauan untuk membuka lock love itu.

Seoul dilihat dari atas bukit Namsan.

Sore yang panas.

Saking banyaknya gembok cinta bisa dibikin jadi pohon cemara he..he..

Cinta itu mestinya digembok di Baitullah, bukan di sini ya ga Bang..

View saat sunset di N Seoul Tower.

Spektakuler.

Hello there..
Seoul memang romantis.

5. Dongdaemun Design Plaza (DDP)

Puas menikmati keindahan sunset di N Seoul Tower, kami lanjut ke daerah Dongdaemun. Niat ke sini di hari pertama bukan untuk belanja melainkan untuk melihat Dongdaemun Design Plaza (DDP) yang megah dan artistik itu. Dan waktu yang tepat buat melihat DDP memang pas malam hari. Cara menuju Dongdaemun dari N Seoul Tower adalah dengan naik bus no.05, nanti bilang aja ke pak supirnya kalau kita mau diturunkan dekat daerah dongdaemun. Nanti pak supir bakal kasi tau kalo kita uda dekat dengan daerah dongdaemun dan diturunkan dihalte terdekat.

Pertama lihat bangunan ini kita langsung kagum, apalagi pas malam hari ada permainan lighting warna warni yang ditambahkan pada bangunan ini. Bikin suasana hidup dan romantis he..he.. Bangunan yang menyerupai UFO ini sebenarnya dibangun sebagai tempat exhibition/pameran. Tapi terdapat taman dan ruang outdoor yang tertata apik disekitar DDP sehingga menjadi salah satu tempat nongkrong favorit bagi warga Seoul maupun turis. Apalagi kawasan dongdaemun disekeliling DDP adalah kawasan Mall dan shopping center yang buka sampai subuh. Pokoknya kalau ke Seoul jangan lupa foto-foto di sini ya pasti keren he..he..

DDP

Bangunan ini telah menjadi landmark kota Seoul.

Bangunan yang artistik sekali.

Banyak muda mudi pacaran di sini he..he..

Kita juga berasa kayak masih pacaran he..he..

I'm Flying like a bird.
Setelah puas menikmati DDP kami akhirnya memutuskan buat balik ke guesthouse karena uda malam juga. Dari DDP untuk balik ke Hongik Station, tinggal ke stasiun Dongdaemun History & Culture Park subway line 2 lalu turun di stasiun Hongik yang juga dilewati oleh subway line 2. Gampang kan.. Setelah ini saya bakal cerita pengalaman kami hari kedua di Seoul dan mengunjungi Nami Island. Tetap ikuti terus blog ini ya, semoga bermanfaat..!!!

18 komentar:

  1. wah thks yaa info nya, sy maret 2016, Insya Allah travelling alone ke korea, sdh biasa hehe ada cerita jg d blog sy

    BalasHapus
  2. Hai..salam kenal..Selamat jalan-jalan ke Korea..Nanti saya mampir di blognya..

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Terima kasih kembali atas feedbacknya..semoga bermanfaat..

      Hapus
  4. mbak Chichi, aplikasi naik subway yang buat di hp nama nya apa? thanks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama aplikasinya subway navigation seoul.

      Hapus
  5. mbak aku isha allah july mau backpacker ke korea brg adikku, dan stay di hongik university juga itu klo naik subway tanya dong line brp en exit di mana .trus pake aplikasi apa untuk subwaynya... karena aku brgkat belakangan dan adikku duluan jd agak sedikit kuatir juga hehehhe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Nuzry, hongik university berada di line hijau tengah kalau dilihat di subway map nya (di aplikasi saya tidak ada nomor line untuk line hongik stasiun ini). Untuk exitnya tergantung kamu nginap dimana. Saya kemaren nginap di Chingu guesthouse jadi keluar dari exit 1, yg merupakan pintu exit terdekat ke guesthouse. Aplikasi untuk subway seoul saya gunakan namanya Subway Navigation Seoul. Semoga membantu.

      Hapus
  6. hi mba chichi salam kenal.. kebetulan saya 19 okt 16 ini ke korea jg bareng temen dan stay di gh chingu jg .. krn sy duluan tiba (yg lain nyusul) dan sendiri pula jd nya sedikit bingung jg, krn kan br pertama kali hehe ... pas kita mau naik subway ke hongik itu kita naik line brp kah ... trus kira2 uang saku yg di bawa brp ya sehari kalo ala backpackeran ... krn aku disana 10 hr .. hehe trimakasih ya mba ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Anni..
      Kalau dari bandara Incheon tinggal naik line A (Arex) menuju Hongik stasiun. Kalau ditengah kota Hongik berada di jalur hijau. Silakan pelajari peta subway/Metro Seoul sebelum berangkat.

      Untuk uang saku semua tergantung pribadi masing2. Mungkin kalau ala backpackeran 3-4jtan cukup (uda masuk biaya penginapan, makan & transportasi).

      Hapus
  7. Hi Mba Chichi,

    Guesthouse Chingu yang mba pesen, kamar mandinya di dalam apa sharing ya mba ? Makasih Mba..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi Mas Arya,
      Di chingu semua kamar sharing kamar mandinya setau saya. Termasuk kamar private double room yg saya book kamar mandinya diluar dan sharing dengan penghuni lainnya. Chingu ini ada beberapa lantai, tiap lantai ada 1 kamar mandi, jadi kalau kamar mandi dibawah penuh bisa pergi ke kamar mandi lantai atas..he..he

      Hapus
  8. Mba chichi.klo dr hongik stasiun ke chingu guesthouse jalan kaki jauh ngga? Apakah memungkinkan dengan membawa koper besar? Makasii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jauh dekatnya itu relatif ya tiap orang. Buat saya sih tidak jauh. Dan sangat memungkin buat bawa koper besar, asal kopernya pake roda he..he..Soalnya jalan ditrotoar Seoul termasuk bagus dan cukup lebar jadi nyaman2 saja sambil geret koper besar. Saya waktu ke Seoul bawa 1 koper besar dan 1 koper kecil. Lancar Jaya kok dr hongik ke chingu. He.. He..

      Hapus
  9. mba chichi, chingu guesthouse ini harga permalamnya berapa?saya mau ke korea 1-12 februari ini sendiri dan baru pertama kali. kira2 aman ga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Alda..

      Untuk harga pasti chingu guesthouse tgl 1-12 februari bisa cek di booking.com atau agoda.com say. Soalnya saya sudah lupa dapat harga berapa, kalau ga salah sekitar 500-600rb permlm utk kamar private double bed room (ini bisa utk 2 org). Kalau lebih murah lagi bisa nginap di kamar dorm khusus ceweknya paling 300rb/mlm.

      Aman banget kok ke Korea utk cewek sendirian. Ga da masalah.. Siapin aja semuanya dr sekarang.. Met jalan2 di Korea ya..

      Hapus
  10. Ka aku mau tanya dong itu kaka internetannya pake kartu telkomsel Indonesia ? Aku bingung mau internetan gimana nanti disana kayanya kalo sewa wifi egg ribet gitu. Ada tips? Aku soalnya kayanya bakal sendiri kesana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Jeon, makasih uda mampir di blog ini ya.. Untuk internet selama disana kami jadi fakir wifi alias cuma mengandalkan free wifi yang tersedia di hotel, bandara, restoran atau tempat2 yang ada free wifi nya he..he.. Jadi memang ga sewa portabel wifi ataupun pake kartu internet tertentu dari Indonesia. Ga da masalah kok tetap bisa eksis asal manfaatin aja free wifi yang ada..😊😊

      Hapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...