Senin, 21 Oktober 2019

Road Trip South Island New Zealand with Campervan Blue Pool - Franz Josef Glacier (NZ Trip Day 9).

Cameron Flat Campsite.

Pagi ini kami bangun dengan segar, karena merasa istirahat yang cukup, sebab dari kemaren sore sudah berhenti di campground The Red Bridge Wanaka. Jadinya punya waktu tidur lumayan lama. Kemaren sore saya ga sempat buat lihat-lihat campground kami viewnya gimana. Ternyata cantik juga lho view nya walau ini campground gratis tetap saja bagus buat di foto. 

The Red Bridge

Campervan lain yang ada disini.

Banyak lho teman seperjuangan kami.

Setelah beres-beres dan sarapan. Kami melanjutkan perjalanan ke Blue Pool, salah satu destinasi wisata di hutan hujan South Island NZ. Di tengah perjalanan ini saya tiba-tiba sakit perut, mau pup. Untung ketemu campground yang menyediakan toilet gratis. Karena uda ga tahan, pas nyampe di depan toiletnya saya langsung buru-buru masuk aja. Pas keluar toilet baru sadar campground ini viewnya bagus banget. Trus toilet umumnya juga bersih banget. Ternyata ini merupakan salah satu campground berbayar. Karena viewnya oke kita foto-foto dulu di sini he..he..

Habis pup malah foto-foto he..he..

Bagus banget viewnya.

Mama juga ga mau ketinggalan.

Anginnya pas ini.

Sekitar 1 jam perjalanan dari Wanaka, kami pun tiba di area parkir Blue Pool. Untuk mencapai Blue Pool, kita mesti jalan kaki menembus hutan kurang lebih 15-20 menit tergantung kecepatan dan lama foto-foto dijalannya he..he.. Kali ini anggota campervan kami lengkap ikut semua termasuk mama. Kita pun jalan santai menembus hutan hujan lindung NZ. Jalannya menuju Blue Pool termasuk trek ringan. Jadi orang tua kayak mama pun masih sanggup untuk melaluinya. Karena melewati hutan yang cukup lebat, jadi suhunya pun terasa lebih dingin karena cahaya matahari tidak mampu menembus rimbunnya pepohonan. Tak lama melewati hutan, kita lalu tiba di jembatan gantung pertama. Jembatannya lumayan seram karena kalau ga pelan-pelan bisa goyang-goyang he..he.. Tapi view di jembatan ini keren lho. Pasti kita ingin foto-foto disini. 

Menuju Blue Pool.

Komplit.

Jembatan pertama.

Hutan hujan NZ.

Jalur trek nya ringan.

Jembatan gantung pertama.

Hati-hati karena jembatan ini goyang.

Abangku.

Lumayan panjangkan jembatannya.

Setelah 5 menit meninggal jembatan gantung pertama, kita lalu ketemu jembatan gantung kedua yang lebih bagus lagi viewnya. Karena dilewati sungai yang warna airnya biru jernih. Dari jembatan gantung kedua ini, kita bisa melihat Blue Pool disisi kiri dan aliran sungai yang membentuk Blue Pool disisi kanan. 

Trekking lagi.

Blue Pool.

View dari jembatan kedua.

Jembatan kedua.

Dibawahnya adalah sungai yang disebut blue pool karena airnya biru jernih sekali.

Gelap-gelapan.

Uda tau dong siapa yang motoin.

Full team.

Berdua.

Viewnya keren.

Kalau ga dingin, enak nih berenang.

Sebelum turun ke bawah sungai.

Dari jembatan gantung kedua kami lalu turun ke pinggiran sungai Blue Pool. Ternyata pinggirannya dipenuhi batu-batu pipih berbagai macam ukuran. Dan uniknya sudah banyak tumpukan batu sungai pipih yang disusun bagai batu zen oleh para pengunjung yang datang. Kami menghabiskan waktu beberapa saat di pinggir sungai ini. 

Latar belakangnya jembatan kedua.

Bersamamu.

Penjelasan tentang Blue Pool.

Zen stone.

People & zen stone.

Saya dan zen stone.

Lanjut balik ke campervan.

Mumpung ada yang motoin.

Lewati jembatan 1 lagi.

Puas di Blue Pool, kami lalu melanjutkan perjalanan ke Franz Josef Glacier, sebelum sampai disana sempat berhenti di air terjun karena dedek mau motret air terjunnya. Lalu sempat berhenti juga di pinggir pantai. Setelah sekian hari melewati pergunungan salju, lalu sekarang lewat area West Coast yang melewati pinggir pantai, rasanya senang saja ketemu laut. Walau udara tetap dingin membeku. Uniknya banyak batu-batu putih di pinggir pantai ini. Beberapa orang menulis nama mereka di batu-batu putih ini. 

Batu-batu putih di tepi laut NZ.

Akhirnya ketemu laut.

Dedek dan laut.

Cocok jadi model Wilderness.

Bareng mama di pantai.

Santai karena kita di pantai.

Lanjut terus ke arah Franz Josef Glacier. Lumayan jauh rasanya kami berkendara sampai akhirnya tiba di Franz Josef Glacier. Kami tiba sekitar jam 3 sore. Dedek bilang mending saya langsung trekking ke glacier nya sekarang, mumpung belum gelap dan cuaca mendukung. Oke kita pun langsung cuss. Kali ini cuma saya berdua bang tomi yang jalan duluan. Mama ma dedek katanya mau santai saja dan ga kan sampai ke ujung glacier. 

Menurut info di awal, trekking dari area parkir ke Franz Josef Glacier kurang lebih 1,5 jam pulang pergi. Saya bilang ke Bang Tomi, kita seberapa sanggup aja ya bang. Oke, santai aja dek, ga usah dipaksa, katanya. Kami pun memulai trekking dengan Bismillah. Tak lama berjalan kita bakal ketemu view point pertama. Disini dijelaskan bahwa pada awal abad ke-19, Franz Josef Glacier ini sampai di view point pertama ini es nya. Sedangkan sekarang glaciernya jauh diatas sana. 

Jalan menuju Franz Josef Glacier.

Anjuran sebelum trekking ke Franz Josef Glacier.

Ayo kita mulai.

Masih semangat ini.

View point pertama.

Itu glacier yang mau kami tuju.

Ada kursi tamannya.

Ini mah baru 15 menit jalan kaki.

Air terjunnya cantik ya.

Minta tolong sama pengunjung lain.

Baca ini dulu sebelum trekking.

Dari view point pertama ini kita bisa melihat kalau glaciernya masih jauh diatas sana. Tapi kami tetap terus melangkah. Setiap berpapasan dengan pengunjung lain kami selalu disapa "hai" atau "hallo" dengan senyuman. Rasanya energi positif dari sesama pengunjung membuat kami semakin bersemangat dan ceria. Tak terasa kami pun sampai di view point kedua. 

Lanjut lagi jalan.

Lewati sungai.

Ada aor terjun lagi.

Air terjun ini langsung dari glacier.

Kalau capek duduk aja dulu.

View point yang kedua.

Uda mulai capek saya.

Abang sih masih semangat.

Awalnya saya mau nyerah saja karena ga keliatan ujung dari jalur trek ini dan si glacier masih jauh diatas kami. Mana treknya melewati sungai kering yang penuh batu dan sepatu yang saya kenakan sesungguhnya bukan sepatu yang proper untuk jalur itu. Tapi bang tomi selalu semangatin saya sampai akhirnya kami sampai di view point ketiga dan merupakan titik akhir dari jalur trekking Franz Josef Glacier. 

Masih jauh cuy.

Mulai nyerah tapi ga mau rugi juga, jadi jalan terus.

Saya dan jalur trekking ke Franz Josef.

Ini dia view point terakhir.

Titik terdekat melihat Franz Josef Glacier.

Stop.

Alhamdulillah bisa sampai disini.

Di support terus sama Bapak ini.

Senangnya sampai ke ujung jalut trekking.

Senang plus bangga rasanya bisa mengalahkan diri sendiri dan mencapai titik terakhir trek dengan sempurna. Walau ngos-ngosan dan beberapa kali berhenti buat istirahat dan foto-foto tentunya. Tapi hati puas dan senang karena bisa melihat glacier secara langsung. Oya selama trekking disini, saya beberapa kali melihat helikopter melintas diatas kami. Helikopter itu merupakan helikopter wisata, yang mengangkut para wisatawan yang mau menjejakkan kakinya di glacier secara langsung. 

Abangku dan sign di Franz Josef Glacier.

Pose dulu ya.

Setelah puas menikmati view Franz Josef Glacier, kami lalu balik ke parkiran campervan. Setelah dicek ternyata kami butuh waktu 2,5 jam untuk pulang pergi trek ini. Maklum banyak berhenti istirahat dan foto-fotonya. Tapi kami puas walau lumayan capek he..he.. 

Saatnya balik dan jalurnya menurun.

Salah sepatu karena jalur trekking ini penuh bebatuan.

Ayo sayang, katanya.

Glaciernya makin lama makin menipis lho guys.

Ngaso dulu ah.

Sekitar jam 6 kami tiba di campervan, ternyata mama uda masak nasi dan dendeng buat kami makan. Langsung saja kami makan dengan lahapnya. Karena memang laper dan butuh tenaga sehabis trekking panjang. Beres makan kami lalu bergerak mencari campground gratis untuk menginap. 

Saat melewati kota kecil/kota lintas kami sempat mengisi bensin sekitar 50 liter seharga 90 NZD, agak mahal diessel disini ternyata. Karena biasanya kita beli 50 liter seharga 70 NZD, disini malah sampai 90 NZD. Lalu ditengah gelap malam kami terus mengikuti arah petunjuk dari aplikasi campermap untuk mencapai campground gratis Whataroa gorge rd campground yang letaknya di samping Whataroa creeck. 

Campground ini letaknya cukup jauh dari jalan utama. Terpencil dan melewati peternakan yang luas dulu. Setibanya disana tidak ada satu campervan pun yang menginap. Kami pun jadi ragu apalagi tempatnya jauh dari jalan raya, sepi dan gelap. Belum lagi jalannya yang lembut dan mudah membuat roda mobil terperangkap. Karena ga yakin dengan campground ini, kami pun putar arah dan mau cari campground lain saja.


Tapi ketika kami balik, ternyata ada 1 campervan yang lewat dan sepertinya menuju campground Whataroa gorge rd ini juga. Akhirnya karena uda malam dan capek, kami kembali ke area campground Whataroa gorge rd. Dan parkir bersebelahan dengan campervan yang tadi berpapasan dengan kami. Lumayan berani kalau ada teman he..he.. Malam ini kami pun istirahat disini. Next saya bakal cerita pengalaman kami menuju Hokitika dan Castle Hill yang indah. Castle hill merupakan salah satu tempat syuting film Lord Of The Ring dan Narnia, jadi pasti kece habis viewnya. Karena itu jangan sampai ketinggalan, terus ikuti dan semoga bermanfaat..😊

Ini tempat tidur kami selama di campervan.

Tempat tidur gantung he..he..
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...