Kamis, 22 November 2018

Keliling Amerika Serikat 2018 - USA Autumn Trip Day 2.


Broadway Times Square.

Rasanya senang dan lega setelah keluar dari pintu bandara JFK New York (NY). Kami pun lalu bergegas mencari petunjuk menuju stasiun Air Train (kereta bandara) yang akan mengantarkan kita ke stasiun subway Jamaica Center. Dari bandara ini, kami rencananya mau ke alamat Airbnb yang kami pesan didaerah Queens. Tapi saat menuju stasiun Air Train, kami mendapati 2 orang petugas bandara berteriak-teriak kepada calon penumpang, bahwa Air Train tidak beroperasi dari JFK airport pada hari itu. Sehingga kami diminta untuk naik shuttle bus yang disediakan oleh bandara, menuju Jamaica Center. Kami pun akhirnya ikut antri bersama orang-orang yang juga akan ke Jamaica Center.

Ikutan antri shuttle bus.

Makin lama, makin rame yang antri.

Cukup lama kita menunggu, sampai akhirnya bus datang. Karena banyak banget penumpang yang ingin ke Jamaica Center dalam sekejap bus pun langsung penuh sesak. Sekitar 20 menit perjalanan bus kami pun akhirnya berhenti di sebuah stasiun kereta. Kita pikir ini stasiun Jamaica Center, ternyata bukan. Ternyata shuttle bus bandara hanya mengantar kami ke stasiun Air Train terdekat yang beroperasi. Sehingga kita pun naik Air Train dari stasiun ini, menuju stasiun Jamaica Center.

Untuk naik Air Train ini tiketnya seharga $5 perorang dan dibayarkan setelah tiba di stasiun Jamaica Center. Setibanya di stasiun Jamaica Center kami langsung menuju pintu keluar, sebelum mencapai palang pintu untuk keluar stasiun, kita melihat jejeran mesin tiket kereta. Disini kita mesti beli tiket kereta Air Trainnya, baru kemudian tiketnya di swap pada palang pintu untuk keluar stasiun. Yang bikin kami sedikit bingung adalah selain membeli tiket kereta Air Train yang $5, kami juga mau membeli tiket subway 7-days unlimited pass, yang bisa dipakai untuk naik subway NY sepuasnya selama 7 hari. Cuma anehnya pass ini tidak dijual dimesin tiket.


Baru keluar Air Train di stasiun Jamaica Center.

Difoto suami pas geret koper he..he..

Lanjut ke stasiun subway.

Akhirnya kami pun bertanya ke petugas yang ada distasiun tersebut. Ternyata untuk 7-days unlimited pass itu bisa dibeli di kiosk yang ada persis didepan jejeran mesin tiket tadi. Ah syukurlah bisa belinya di kiosk termasuk tiket Air Trainnya, jadi ga pusing buat pelajari sistem mesin tiketnya he..he.. Harga 7-days unlimited pass ini $32 perorang. Sehingga saya membayar ($32 + $5) x 2 = $72 untuk tiket kami berdua.

Kuning merupakan kartu Air Train dan hijau merupakan kartu 7-days unlimited pass.

Kenapa saya membeli 7-days unlimited pass ini sedangkan saya cuma 5 hari di NY. Karena setelah dihitung-hitung memang lebih murah jatuhnya. Sistem subway di NY itu sekali naik tarifnya $2.75, anggap saja dalam sehari saya bisa 5 kali naik subwaynya, jika saya beli ketengan berarti (5x5hari)x$2.75= $68.75 jauh lebih mahal kan. Jadi memang disarankan jika teman-teman berkunjung ke NY selama 3 hari atau lebih dan akan selalu naik metro kemana-mana, sebaiknya membeli 7-days unlimited pass ini.

Beres urusan tiket-tiket keretanya, kita pun langsung keluar dari stasiun Air Train dan jalan menuju stasiun subway. Bang Tomi sempatin untuk foto saya disini, pas lagi foto ini tiba-tiba kami disapa oleh 2 orang mbak-mbak yang ternyata dari Indonesia juga. Mereka menawarkan untuk memfotokan kami berdua. Wah senangnya, akhirnya kita pun saling ngobrol dan bercerita tentang pengalaman melewati imigrasi di JFK tadi sampai tentang Airbnb yang ternyata sama-sama didaerah Queens. Ketika tiba di stasiun subway kami berpisah dengan mereka karena sudah repot dengan koper masing-masing he..he..

Ini foto yang difotoin mbak-nya.

Dari stasiun Jamaica Center ini kami akan naik subway menuju stasiun Grand Av Newtown yang merupakan stasiun subway terdekat dari airbnb yang kami pesan. Untuk menuju kesini dari stasiun Jamaica Center kita mesti naik kereta E menuju stasiun Forest Hill, lalu ganti kereta M/R menuju stasiun Grand Av Newtown. Untung saya sudah mempelajari peta subway NY ini jauh-jauh hari jadi ga kagok lagi pas hari H. Beda banget sama Pak Suami yang ga siap tempur, cuma bisa ngikutin saya karena ga biasa baca peta subwaynya..hfftt

Setibanya di stasiun Grand Av Newtown kami kebingungan karena ada 2 pintu keluar. Ternyata untuk yang pertama kali ini kami salah mengambil jalan menuju alamat airbnb, sehingga jalan kaki memutar, sedangkan ternyata airbnb yang kami sewa letaknya tak jauh dari pintu keluar subway jika kita ambil jalan sebaliknya ha..ha.. Setibanya didepan pintu apartemen airbnb, lagi-lagi kami bingung, karena tidak menemukan lockbox yang seharusnya tergantung digangang pintu apartemen. Seharusnya sesuai dengan panduan yang dikirim oleh pemilik airbnb ini, bakal ada lockbox didepan pintu apartemennya, kode lockbox-nya pun sudah diinfokan ke kami. Nanti kunci apartemen dan kunci kamar kami ada didalam lockbox tersebut.

Karena kami ga punya simcard USA untuk menghubungi si pemilik airbnb akhirnya saya pun masuk ke salon yang berada persis disamping pintu apartemen kami. Saya lalu meminta tolong ke salah seorang pegawai disana untuk membantu saya menelpon pemilik airbnb ini. Untungnya si pegawai ini tidak keberatan, dan langsung menelpon si pemilik airbnb tsb. Tak lama kemudian pemilik airbnb kami datang tergopoh-gopoh membawa kunci. Untunglah rumahnya ternyata tidak jauh dari sana, jadi bisa segera datang membantu kami.

Ketika kami masuk ke apartemen, ternyata kamar yang kami sewa masih sedang dibersihkan oleh pembantunya. Jadinya kami tidak bisa langsung masuk. Tapi pemilik airbnb ini tidak keberatan jika saya ingin tukar baju dan bersih-bersih di kamar mandinya. Saat saya sedang di kamar mandi ini, ternyata pemilik airbnb meminta pembantunya untuk cepat menyelesaikan kamar kami, agar kami bisa langsung check in. Alhamdulillah, kamar kami beres sebelum saya selesai dari kamar mandi, jadinya kami pun masuk dan istirahat dulu di kamar.

Kamar yang kami sewa ini merupakan master bedroom dari apartemen 3 kamar. Sehingga sudah ada kamar mandi didalamnya. Sedangkan 2 kamar lainnya menggunakan kamar mandi diluar yang ada di ujung apartemen. Fasilitas yang tersedia di airbnb ini cukup lengkap, mulai dari peralatan mandi, handuk, wifi gratis, tv, kulkas serta dapur dan peralatan masak pun tersedia lengkap. Senangnya lagi airbnb yang kami sewa ini bersih, kamarnya cukup luas, dan didalam kamar mandinya ada bathup untuk berendam, pokoknya sesuai dengan yang difoto. Ini pertama kalinya saya memesan kamar via airbnb dan Alhamdulillah sangat puas. Buat teman-teman yang ingin coba pesan akomodasi via airbnb bisa lewat account airbnb saya, agar bisa menikmati diskon sampai $32 untuk pemesanan pertama, silakan klik disini.

Kamar yang kami sewa di airbnb daerah Queens NY.

Cahaya matahari bikin kamar ini terang dan hangat.

Kamar mandinya kinclong dan luas.

Bersih dan menyenangkan.

Fasilitas pun lengkap.

Setelah puas istirahat, makan, sholat dan mandi, menjelang sore kami baru keluar dari airbnb. Untuk itinerary hari ini sengaja saya buat lebih fleksibel, karena kami baru saja sampai dan baru melewati 24 jam perjalanan yang panjang. Jadinya ga mau ngoyo dulu kesana kemari he..he.. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah flatiron building yaitu gedung tua berbentuk setrikaan yang sangat iconik dan terkenal di NY. Untuk menuju kesana tinggal naik subway menuju stasiun 23th Street (N,R).

Begitu keluar dari stasiun 23th Street gedung Flatiron ini langsung kelihatan. Memang unik bentuknya. Kami pun langsung mengeluarkan kamera dan foto-foto pastinya he..he.. Di depan gedung ini ada sebuah taman yang cukup terkenal namanya Madison Square Park, kami pun jalan-jalan di taman ini.

Flatiron Building.

Ootd dulu disini.

Bersama suami.

Gedung di sekitar Madison Square Park.

Foto dulu sebelum cabut.

Happy.

Dari Flatiron Building, kami lalu memutuskan untuk ke Grand Central Terminal. Soalnya tempat ini sering jadi tempat syuting film-film Hollywood, selain itu stasiun terbesar di NY ini juga merupakan bangunan tua peninggalan sejarah. Untuk menuju kesini tinggal naik subway menuju stasiun 42nd Street-Grand Central (S,4,5,6,7).

Setibanya di Grand Central Terminal kita bakal dibuat takjub dengan bagian dalamnya yang berasa seperti bangunan-bangunan di Eropa. Langit-langit yang tinggi dan ornamen-ornamen seperti lampu kristal menghiasi beberapa sudut gedung ini. Cukup lama kami menghabiskan waktu disini. Oya disini ada apple store juga lho, jadi buat yang mau jajan iphone bisa kemari he..he..

Grand Central Terminal.

Suka banget ma foto ini.

Melihat setiap sisinya.

Hi..could you help us to take a picture?? kalimat andalan kami minta foto ke orang lain he..he..

Nyatanya fotonya bisa 2-3 kali he..he..

Dapat tempat oke buat foto-foto di Grand Central.

Bagus deh tempat ini.
Minta foto lagi he..he..

Puas menikmati Grand Central kami lalu memutuskan untuk lanjut ke Times Square. Sebenarnya dari sini bisa jalan kaki sekitar 1-2 km, tapi buat apa capek-capek jalan kalo ada subway ya kan he..he..mumpung uda beli yang unlimited jadi mesti dimanfaatkam sebaik-baiknya. So, kami pun naik subway ke stasiun 42nd Street-Times Square (S).

Suasana di Times Square sore itu benar-benar rame. Maklum hari itu adalah hari Sabtu, jadi banyak yang mau malam mingguan disini, termasuk kami berdua he..he.. Kayaknya belum nyampe NY kalo belum menginjakkan kaki ke Times Square, ya ga!? Suasana disini benar-benar happening. Lampu-lampu dari layar-layar besar yang terus menyala menambah semarak keriuhan yang ada di Times Square.

Times Square di sore hari.
Menjelang malam mingguan di Times Square.

Lampu neon dimana-mana.

Ha..ha..gagal ini fotonya, resiko minta tolong ma orang lewat.

Ha..ha..yang dibelakang sadar kamera.

Rame..

Semakin malam orang-orang semakin ramai saja. Agak susah mendapatkan foto yang oke jadinya. Sehingga kami lebih banyak duduk dan menikmati suasana keramaian di Times Square malam itu. Setelah puas dan mulai kedinginan, saya lalu mengajak Bang Tomi untuk ke Rockefeller Center. Kami memutuskan untuk jalan kaki saja kesini, karena jaraknya memang ga jauh dari Times Square. Rencananya saya ingin menukarkan voucher Top of The Rock yang sudah kami beli online sebelumnya.

Times Square.

Makin malam, makin ramai.

Sampe manjat-manjat buat dapetin spot foto yg oke.

Akhirnya kita duduk-duduk aja deh.

Malam mingguan nya di Times Square dong he..he..

Enjoy.

Foto sebelum cabut dari sini.

Rockefeller Center sendiri adalah gedung yang sangat terkenal di NY dan beberapa kali masuk dalam film hollywood. Yang membuat gedung ini terkenal adalah pemandangan dari puncak gedungnya yang spektakuler, selain itu, setiap menjelang natal akan ada pohon natal terbesar yang dihias di depan gedung ini. Puncak untuk menikmati view di gedung Rockefeller Center dinamakan Top of The Rock.

Setibanya di Rockefeller Center kita disambut dengan ice skating ring yang sudah dibuka beberapa hari sebelumnya. Kami pun menyempatkan diri melihat keseruan orang-orang yang sedang ber-ice skating ria disana. Karena semakin dingin kami ga kuat lama-lama diluar, akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke dalam gedung dan mencari tau dimana tempat kami bisa menukarkan voucer kami. Setelah bertanya ke petugas penjaga disana, akhirnya kita menemukan counter tiket Top of The Rock nya di lantai bawah. Kami pun menukar voucher dengan tiket Top of The Rock sesuai tanggal dan jam yang kami inginkan.

Ice Skating Ring Rockefeller Center.

Wefie dulu.

Videonya mudah-mudahan bisa diputar.

Wefie lagi.

Ini dia gedung Rockefeller Center.

Sebenarnya kita bisa saja menukarkan voucher saat kita akan naik ke Top of The Rock, tapi karena kami ingin kesananya pas sunset yang notabene pasti rame, jadinya mending ditukar vouchernya dari sekarang biar kebagian tiket pas sunsetnya. Oya saya pesan tiket Top of The Rock nya via Klook, karena harganya jauh lebih murah dari website resminya, untungnya lagi voucher dari klook ini bisa ditukar di jam sunset yang kalau di cek di website resminya harga tiket saat sunset itu lebih mahal he..he..

Beres urusan di Rockefeller Center, kami pun lalu memutuskan untuk pulang ke airbnb. Soalnya mata mulai ngantuk dan suhu semakin dingin saja. Setibanya di airbnb kita langsung masak nasi pakai kompor gas yang ada disana. Untung bawa beras, rendang dan segala jenis sambal jadinya kami makan nasi panas plus rendang malam itu he..he.. Sebenarnya kami bawa rice cooker mini untuk traveling yang biasa kami bawa. Tapi ternyata tidak bisa digunakan karna voltase di USA ini kecil 100-110, sedangkan voltase rice cooker kita 220-240. Jadinya masak nasi pake panci diatas kompor gas deh he..he.. Untung sukses dan jadi nasinya. Next saya bakal cerita tentang perjalanan kami hari berikutnya. Keseruan dan kejutan apa yang bakal kami alami..tunggu postingan berikutnya ya.. Semoga bermanfaat..😊

Ini dapur tempat kami masak nasi nya he..he..

View dari pintu kamar kami, pintu yang terlihat itu kamar lainnya diujung lorong ada pintu ke kamar mandi bagian luar.

Kamar kami yang A, disamping kamar B he..he..

Suamiku lagi bantu istrinya aduk-aduk beras yang kami masak.

1 komentar:

  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...