Rabu, 14 November 2018

Lika Liku Pengajuan dan Mendapatkan Visa Amerika Serikat (USA).

Kertas putih tanda Visa USA kami diterima.

Semua berawal dari rasa penasaran. Penasaran bagaimana susahnya mendapatkan visa negara satu ini. Jujur pembuatan visa USA ini sudah kami lakukan setahun yang lalu. Tepatnya sebelum saya berangkat ke Eropa dan janji temu untuk wawancara di Kedutaan Amerika-nya dilakukan beberapa hari setelah kedatangan saya dari Eropa. Sehingga persiapan untuk visa USA saya kerjakan berbarengan dengan persiapan untuk Eurotrip bersama Mama Papa 2017 yang lalu. Selain karena penasaran, alasan lainnya adalah agar kepulangan saya dari Eropa melalui Jakarta bisa membuahkan hasil satu buah visa (mumpung sedang di Jakarta), sehingga kembali ke Batam tanpa tangan kosong he..he.. Dan kita pilih visa USA karena jika lolos bisa berlaku sampai 5 tahun, jadi ga mesti buru-buru berangkatnya. Kalau ditanya siapa yang mau ke USA, jawaban sebenarnya adalah Bang Tomi. Saya sendiri melalukan ini semua demi mewujudkan impiannya. Berikut langkah-langkah yang kami lakukan dalam pengurusan visa USA ini :

1. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang tata cara pengajuan visa USA.
 
Mulai dari membaca situs aplikasi visa USA sampai membaca blog-blog orang lain yang sharing tentang bagaimana proses pengajuan visa USA yang mereka alami. Ditahap ini sebenarnya sudah mulai deg-degan karena info yang didapat lebih banyak yang gagal daripada yang lolosnya, terutama untuk percobaan pertama huaa... Yup banyak yang mesti 2 sampai 3 kali mengajukan visa USA baru akhirnya lolos, ada juga yang ga lolos sama sekali hiks..hiks.. Di tahap ini uda tau berapa biayanya, prosesnya gimana dll.

2. Mempersiapkan pas foto berlatar belakang putih.

Jika membaca situs aplikasi visa USA, kita disuruh untuk membayar biaya visa dulu baru memulai proses pendaftaran pengajuan visa secara online. Tapi kami melakukan proses pendaftaran pengajuan visa online terlebih dahulu atau yang biasa disebut pengisian formulir DS-160 untuk proses pengajuan visa non-imigran. Hal pertama yang  mesti kita siapkan untuk mengisi formulir DS-160 ini adalah file digital pas foto berlatar belakang putih ukuran 5x5cm. Kebanyakan orang terutama yang tinggal di Jakarta akan pergi ke daerah Sabang (Jakarta Pusat) untuk foto di studio foto yang ada disana. Selain untuk foto, disana juga sebenarnya banyak banget calo yang bisa bantu untuk proses pengajuan visa USA ini atau visa-visa lainnya he..he.. Tapi ga seru kan ya, kalau pake calo he..he.. Soalnya urus sendiri itu gampang kok, apalagi kalau uda baca blog saya ha..ha.. Mudah-mudahan benar ya, Amin..

Nah ketika orang lain bikin pas fotonya di studio foto, saya dan suami malah bikin pas foto nya sendiri aja masing-masing. Saya bikin di rumah di Batam pake kamera mirorless dengan bantuan timer dan dinding rumah warna putih, sedangkan Bang Tomi bikin pas fotonya di Balikpapan dari kamera HP dengan bantuan dinding warna putih kantornya he..he.. Kenapa kami pede banget bikin pas foto untuk visa USA dengan cara seperti itu, karena nanti file digital pas foto ini bakal diedit dan dicrop oleh ahlinya kok. Ahlinya sendiri tak lain dan tak bukan teman kantornya Bang Tomi yang memang jago photography, namanya Pak Rahmanto, makasih banyak ya Pak. Jadi dengan bantuan beliau file foto kami dibuat sesuai dengan aturan untuk pengisian formulir DS-160. Aturan untuk pas fotonya bisa di baca di situs ini.

Ini foto Bang Tomi untuk apply visa USA.

Untuk teman-teman yang berjilbab, tidak perlu sampai lepas jilbab untuk pas foto visa USA ini. Yang paling penting 80-90% area wajah terlihat jelas, dari jidat sampai dagu. Saya waktu bikin pas foto ini pake jilbab langsung tanpa pet atau bisa disiasati dengan pakai dalaman jilbab yang model antem dan tertutup leher.
Contoh yang disarankan oleh kedutaan Amerika.


3. Mempersiapkan bookingan hotel dan penerbangan untuk berangkat ke Amerika.

Jadi tahap ini kita uda bikin rencana untuk kapan berangkat ke Amerikanya. Kita bikin 2-3 bulan setelah tanggal pembuatan visa USA. Untuk bookingan hotel bisa  dilakukan dengan menggunakan jasa booking.com yang free cancelation dan untuk tiket pesawat bisa minta tolong jasa travel agen/biro perjalanan untuk bikin bookingan tiket sementara. Jadi semua bookingan ini tidak mengikat dan dapat dicancel jika visa tidak lolos atau belum akan berangkat dalam waktu dekat seperti kita berdua.

4. Mengisi formulir pengajuan visa USA non imigran DS-160 secara online.

Setelah file pas foto secara digitalnya jadi, kami lalu memulai proses pengisian formulir DS-160 secara online. Masih ingat banget ini kita lakukan malam-malam dikamar kita di Batam sebelum tidur he..he.. Proses ini yang cukup bikin ribet dan membuat orang kebanyakan memilih memakai jasa calo. Mudah-mudahan apa yang di sharing disini bisa membantu buat yang mau coba sendiri kayak kita.

- Pertama kita masuk ke situs https://ceac.state.gov/genniv/.

- Halaman pertama yang kita temui adalah sebagai berikut : 
Halaman awal memulai formulir DS-160.

Pilih negara Indonesia-Jakarta sebagai lokasi untuk pengajuan visa USA (bisa pilih Indonesia Surabaya juga untuk teman-teman yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya),  lalu masukan kode yang ada dibawah. Selanjutnya klik tombol merah "Start An Application".

- Halaman kedua kita berisi informasi tentang aplikasi visa USA yang kita ajukan termasuk nomor ID aplikasi visa dan tanggal pengisian formulir.
Pada bagian bawah ada kolom pertanyaan untuk keamanan (security question), kita bisa pilih pertanyaan yang kita sukai seperti "nama dari nenek pihak ibu", "kota pertama kali bekerja" dll. Kami memilih pertanyaan "kota pertama kali bertemu dengan pasangan" he..he.. Lalu masukan jawabannya pada kolom berikutnya. Klik tombol "Continue".

Foto asli dari pengisian form DS-160 kami malam itu.
  
Security question yang kami pilih.

- Halaman berikutnya isian untuk data Personal (ada 2 halaman).
Mulai dari nama depan, nama belakang, no KTP, status kewarganegaraan dll. Jika berniat mengajukan visa USA secara berkelompok/keluarga. Orang yang pertama mengisi formulir ini adalah kepala keluarga/ketua kelompok yang bertanggung jawab terutama untuk masalah finansial selama perjalanan ke Amerika. Di kasus kita tentu saja Bang Tomi yang isi ini duluan. Ada isian US Social Security Number dan US Taxpayer ID Number klik does not apply.

- Halaman berikutnya isian untuk alamat dan nomor telpon.
Disini kita diminta untuk memasukan alamat sesuai paspor, nomor telpon, dan juga email.

Contoh halamannya.

- Halaman berikutnya isian untuk data Paspor.
Isi sesuai dengan data yang ada di Paspor, mulai dari nomor Paspor, tanggal berlaku dll. Ada isian Passport book number klik does not apply. Jadi ini beda dengan no paspor, dan negara kita ga ada nomor buku paspor ini. Ada pertanyaan pernah kehilangan paspor, jawab jujur kalau pernah hilang ya teman-teman. Karena kami belum pernah kehilangan paspor jadi jawabnya NO.

- Halaman berikutnya isian untuk data Travel.
Disini kita diminta untuk mengisi alasan kita berkunjung ke Amerika dalam rangka apa. Kita tentu memilih dalam rangka traveling/jalan-jalan. Lalu ada isian tanggal berapa kita akan masuk ke Amerika dan berapa hari kita akan ada disana. Isi ini sesuai data bookingan tiket pesawat yang sudah kita buat ya. Termasuk no flight-nya. Ada isian kota kedatangan, lokasi yang kita kunjungi bisa isi sesuai data hotel yang sudah di booking dari booking.com. Lalu ada pertanyaan siapa yang membiayai perjalanan ini. Isi diri sendiri atau suami sang penyandang dana utama he..he..

Halaman Travel.
Isian alamat di Amerika.

- Halaman berikutnya isian data Travel Companion.
Disini kita ditanya apakah ada orang lain yang ikut pergi bersama kita. Jawab yes untuk yang pergi bersama keluarga/rombongan. Ada pertanyaan juga apakah kita pergi dengan rombongan atau organisasi, kita jawab NO.

- Halaman berikutnya isian data Previous U.S. Travel Information.
Pertanyaan disini berkisar tentang apakah kita pernah ke Amerika sebelumnya, pernah dapat visa USA sebelumnya, apakah visa USA pernah ditolak dll. Karena kita belum pernah sama sekali jawab semuanya NO.

- Halaman berikutnya U.S. Point of contact information.
Disini kita diminta untuk mengisi contact information kita selama di USA. Saya isi sesuai data hotel yang sudah dibooking sebelumnya.

Maafkan kalo fotonya blur he..he..

- Halaman berikutnya Family Information.
Isian disini tentang data keluarga termasuk nama Ayah dan Ibu. Ada pertanyaan apakah ada keluarga/tunangan di Amerika. Baiknya jawab NO aja. Kami memang ga punya juga sih he..he.. Jangan lupa isi data pasangan juga kalau sudah berumah tangga.

- Halaman berikutnya  Work / Education / Training.
Pertanyaan-pertanyaan disini sekitar masalah pekerjaan, mulai dari perusahaan apa, alamat kantor, gaji dll. Lalu isian tentang pendidikan terakhir juga. Bang Tomi isi pendidikan terakhirnya di S1. Sedangkan saya ga ditanya tentang masalah pendidikan karena bikin dihalaman sebelumnya sebagai pengangguran ha..ha.. 

Contoh isian data pendidikan.

Halaman isian form saya yang pengangguran.

Selanjutnya ada pertanyaan tentang apakah kita masuk dalam kelompok tertentu dan pertanyaan mengenai organisasi dll kita jawabnya NO aja karena memang ga ikutan he..he.. Ada pertanyaan tentang data traveling kita 5 tahun terakhir ke negara-negara apa saja. Makin banyak makin bagus. Ditanya juga apakah pernah ikut militer atau ga. Untuk pertanyaan-pertanyaan berikutnya kita jawab NO.

- Halaman berikutnya Security & Background Information.
Ada sekitar 20 pertanyaan disini, intinya mengecek apakah kita pernah terlibat dengan masalah sosial, HAM, kesehatan dll. Jawab semuanya NO, tapi kalau memang pernah terlibat mesti jujur ya.

Setelah formulir DS-160 ini kita isi dengan lengkap, kita masih bisa men-cek ulang dan memastikan data yang diisi telah benar. Selanjutnya kita diminta untuk memasukkan  pas foto digital yang sudah disiapkan sebelumnya. Lalu tekan tombol Next: Continue Using This Photo. Berikutnya tinggal Sign & Submit formulir DS-160 yang sudah kita isi tersebut. Setelah formulir DS-160 disubmit kita akan menerima bukti konfirmasi penyerahan aplikasi visa Nonimigran. Konfirmasi ini berisi detail data pribadi serta nomor konfirmasi aplikasi visa.

Halaman untuk memasukan file foto digital.

Sign & Submit formulir DS-160.

Konfirmasi aplikasi form DS-160 Bang Tomi.

Berikutnya kita akan masuk pada halaman Thank You seperti dibawah ini. Bagi teman-teman yang bikin visa sekeluarga atau berkelompok, pada halaman ini tinggal klik tombol "Create a Family Application" atau "Start Another Aplication". Pada kasus kami karena pengajuannya suami istri jadi pilih tombol "Create a Family Application". Sedangkan untuk teman-teman yang bikin visa perorang tinggal klik tombol "Exit Application".

Halaman Thank You.

Saat klik tombol "Create a Family Application", kita langsung masuk ke halaman awal pengisian formulir DS-160. Selanjutnya tinggal mengikuti proses pengisian formulir DS-160 dari awal, tapi untuk orang kedua ini lebih mudah karena beberapa isian seperti alamat tempat tinggal, alamat di Amerika dan beberapa isian lainnya sudah otomatis terisi karena ter-record sama dengan formulir pengajuan orang pertama (kepala keluarga). Sehingga prosesnya lebih mudah dan cepat. Malah ada pertanyaan-pertanyaan atau isian yang tadinya ada di formulir orang pertama, ga muncul lagi di formulir orang berikutnya yeay..

Selanjutnya prosesnya sama, masukkan pas foto digital, klik tombol "Continue Application" dan submit formulir DS-160 yang sudah dicek sebelumnya. Sampai akhirnya dapat bukti konfirmasi penyerahan aplikasi visa Nonimigran sebagai berikut :

Halaman konfirmasi foto yang digunakan.

Konfirmasi aplikasi form DS-160 saya.

Langkah selanjutnya masuk halaman Thank You dan klik tombol "Exit Application". Ini berarti kita sudah selesai mengisi formulir pengajuan visa DS-160. Formulir DS-160 yang sudah komplit ini mesti di print di kertas A4 untuk dibawa saat janji temu/wawancara di kedutaan Amerika.

5. Membuat akun registrasi untuk jadwal janji temu dan pembayaran biaya visa USA.

Pada proses ini jangan lupa tambahkan data keluarga/kelompok yang ikut mengajukan visa USA bersama kita. Sehingga nantinya proses wawancara/janji temu di Kedutaan Amerika-nya  dilakukan secara bersama-sama. Caranya tinggal klik tombol "Tambahkan Nama", lalu isi formulir dan simpan. Akan muncul halaman dengan detail data keluarga seperti berikut. Lakukan langkah yang sama jika ada anak atau anggota keluarga lainnya, atau klik tombol "Lanjutkan" jika sudah selesai. 

Akun registrasi untuk mendapatkan jadwal janji temu di Kedutaan USA.

Halaman untuk membuat jadwal janji temu keluarga/group.

Form isian data keluarga yang ikut janji temu bersama.
Halaman detail data anggota keluarga.

Berikutnya kita masuk pada halaman Spesifikasi Pengiriman Dokumen, pada halaman ini kita harus memilih dokumen paspor kita yang berisi visa USA ingin dikirim ke alamat rumah, kantor atau ingin dijemput secara pribadi. Bisa dikirim sampai seluruh Indonesia kok, jadi untuk teman-teman yang sibuk kerja bisa pilih option ini. Kita lebih milih option jemput di Casablanca RPX, biar lebih aman.

Halaman pilihan pengiriman dokumen/paspor.

Bisa pilih di RPX seluruh Indonesia, termasuk Batam.

Selanjutnya masuk ke halaman pembayaran. Biaya otomatis terakumulasi sebanyak anggota keluarga/kelompok yang mengajukan visa. Ada 2 cara proses pembayaran biaya visa ini, kita pilih "Pembayaran Tunai", ini artinya kita membayarkan secara tunai melalui Bank CIMB Niaga terdekat. Sebelumnya kami memastikan dulu kalau Bank CIMB Niaga di Batam sudah bisa melakukan pembayaran visa USA secara tunai ini. Alhamdulillah bisa dan sudah sering melakukannya. Semua biaya yang kita keluarkan untuk proses visa USA ini sifatnya tidak dapat dikembalikan termasuk juga jika visa kita ditolak hiks..hiks.. Nanti kita akan mendapatkan nomor Virtual Account untuk pembayaran dan tata cara pembayarannya.

Dana tidak dikembalikan apa pun yang terjadi, tapi lihat USD masih 13500 saat itu.

Halaman pembayaran.

Dapat bukti konfrimasi dan nomor Virtual Account yang digunakan untuk pembayaran visa USA di Bank CIMB Niaga.


Petunjuk pembayaran visa USA.


Selanjutnya tinggal pergi ke Bank CIMB Niaga terdekat dan melakukan pembayaran visa ini dengan menggunakan nomor Virtual Account yang didapat sebelumnya. Slip bukti pembayaran yang diberikan oleh pihak Bank jangan sampai hilang, karena mesti dibawa saat janji temu/wawancara di Kedutaan Amerika nanti. Jadi mesti disimpan baik-baik.

Form isian pembayaran visa USA di CIMB Niaga Batam.

Ini slip bukti pembayaran yang mesti kita simpan dan dibawa saat janji temu ke kedutaan USA.

Setelah itu kembali masuk ke halaman registrasi jadwal janji temu dan masuk ke halaman konfirmasi pembayaran. Disini kita diminta untuk memasukkan nomor bukti pembayaran yang tertera pada slip bukti pembayaran yang diberikan oleh pihak Bank CIMB Niaga. Jika pendaftaran bersama keluarga/kelompok, nomor pembayaran yang dimasukkan sama karena prosesnya bersamaan dan hanya ada satu slip bukti pembayaran bersama. Lalu tekan tombol "Lanjutkan".

Halaman memasukkan nomor pembayaran.

Berikutnya kita masuk pada halaman untuk memilih tanggal jadwal janji temu / wawancara di Kedutaan Amerika. Silakan pilih tanggal yang tersedia sesuai dengan yang kita inginkan. Selanjutnya jadwal janji temu kita sudah terjadwal di sistem dan kita mendapatkan form konfirmasi janji temu yang mesti kita print di kertas A4 dan mesti dibawa saat janji temu/wawancara di Kedutaan Amerika.

Halaman memilih tanggal untuk janji temu di kedutaan USA.

Halaman konfirmasi janji temu.

6. Saat janji temu / wawancara di Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta.


Akhirnya hari untuk wawancara di Kedutaan Amerika pun datang. Seperti yang saya ceritakan diatas, proses pengajuannya sejak tanggal 12 Oktober 2017,  sebelum saya berangkat ke Eropa dan kami memilih jadwal janji temu tanggal 13 November 2017 beberapa hari setelah kepulangan saya dari Eropa.  Jeda 1 bulan tersebut kami manfaatkan untuk melengkapi persyaratan visa standar seperti file-file berikut ini terbagi atas file wajib dan file penunjang : 
  • Cetak pas foto ukuran 5x5cm di studio foto daerah Sabang Jakarta Pusat (file wajib).
  • Print formulir aplikasi pengajuan visa USA nonimigran DS-160 masing-masing di kertas A4 (file wajib).
  • Print konfirmasi jadwal janji temu di kedutaan Amerika Serikat Jakarta pada kertas A4 (file wajib).
  • Menyiapkan paspor terkini dan paspor lama beserta fotocopy halaman depan dan belakang paspor baru (file wajib).
  • Menyiapkan slip bukti pembayaran visa Asli dari Bank CIMB Niaga dan fotocopy-nya (file wajib).
  • Print bookingan hotel dari booking.com (file penunjang).
  • Print bookingan tiket pesawat (file penunjang).
  • Menyiapkan KK asli dan fotocopy-nya (file penunjang).
  • Menyiapkan akte kelahiran asli dan fotocopy-nya (file penunjang).
  • Menyiapkan rekening koran tabungan 3 bulan terakhir (file penunjang).
  • Menyiapkan surat rekomendasi dari Bank (file penunjang).
  • Menyiapkan slip gaji 3 bulan terakhir (file penunjang).
  • Menyiapkan surat keterangan kerja dari kantor Bang Tomi (file penunjang).
  • Menyiapkan buku nikah asli dan fotocopy-nya (file penunjang).
  • Menyiapkan formulir SPT pajak Bang Tomi (file penunjang).
  • Menyiapkan itinerary perjalanan selama di USA (file penunjang).
Selain mempersiapkan file-file diatas, kami berdua juga menyiapkan diri untuk tanya jawab saat wawancara di Kedutaan Amerika nantinya. Mulai dari pertanyaan-pertanyaan standar seperti mau ngapain ke USA, tinggal dimana di Amerika, sampai pertanyaan-pertanyaan sulit seperti mengenai pekerjaan, kehidupan pribadi dan lain sebagainya. Termasuk pertanyaan mengenai anak, yup kami mempersiapkan diri untuk pertanyaan seperti itu. Semuanya kami pelajari dengan dua bahasa, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Tapi tentu kita lebih konsen dalam Bahasa Inggris, agar tidak gugup dan siap menghadapi segala kemungkinan pertanyaan yang mungkin dilontarkan oleh si pewawancara.

Catatan Q&A yang kami bikin untuk persiapan wawancara di Kedutaan USA.


Senin pagi itu kita bangun pagi-pagi sekali dan bersiap ke kedutaan Amerika di jalan Medan Merdeka Jakarta. Dari stasiun Kalibata kami naik kereta KRL menuju stasiun Gondangdia, selanjutnya naik Gojek ke kedutaan Amerika yang berada persis didepan stasiun Gambir. Saat kami sampai sekitar jam 06.30 pagi, sudah terlihat antrian orang dengan map ditangan di bagian luar pintu kedutaan tersebut. Saya saking grogi dan pengen cepat-cepat antri, ampe lupa ngembaliin helm abang Gojek pas uda nyampe huaha..ha.. Untung abang Gojeknya ingatin sambil senyum simpul. Bang Tomi uda duluan sampai dengan Gojeknya jadi uda duluan antri. Oya, tidak diperkenankan membawa tas ransel pada saat janji temu ini, jadi pake tas slempang atau tas jinjing aja ya teman-teman.

Dilihat dari penampilannya orang-orang yang antri pagi itu berbagai macam kalangan, ada yang seperti orang kantoran, ada yang seperti konglomerat dan ada juga yang biasa aja. Nah kalau saya dan suami memilih untuk menjaga penampilan dengan memakai baju formal seperti kemeja dan blazer. Oya kita wajib memakai sepatu, jangan sampai pakai sandal. Ingat kita akan dinilai sejak mulai antri didepan pintu ini lho. Karena cctv sudah mulai menyoroti kita satu persatu. Tak lama antri, file wajib kami masing-masing di cek oleh petugas keamanan Kedutaan, mulai dari form konfirmasi janji temu sampai kelengkapan file-file wajib lainnya. Karena kalau tidak sesuai jadwal atau ada file yang belum lengkap maka petugas akan meminta kita untuk keluar dari antrian dan melengkapinya terlebih dahulu. Setelah itu kami diberi semacam nomor group antrian oleh petugas tersebut. Nantinya kita masuk ke dalam kedutaan berdasarkan nomor group yang dibagikan tadi.

Sekitar setengah jam kemudian nomor group kami pun disuruh masuk. Pintu pertama yang kita lewati adalah bagian screening metal detector. Segala barang bawaan kita diperiksa, tidak boleh ada sedikit pun cairan dalam tas kita, walaupun itu hanya sebotol minyak safe care harus dikeluarkan dan dititipkan. Intinya benar-benar secure melebihi naik pesawat domestik he..he.. Barang-barang kecil yang tidak boleh dibawa masuk ke kedutaan bisa dititip di pintu ini dan kita akan mendapat nomor penitipan.

Selanjutnya kita masuk ke pintu kedua, dipintu ini baru saja masuk kita langsung disambut oleh mbak-mbak muda berwajah ramah. Mbak-mbak ini akan meminta kita untuk menunjukkan file-file wajib persyaratan visa USA yang kita bawa dan menyusunnya sesuai urutan yang seharusnya mulai dari foto, paspor dll. Lalu kita diberi nomor antrian wawancara oleh mbak-mbak ini. File-file wajib tersebut seperti keterangan yang sudah saya sebut diatas sebelumnya. Susunan file wajib ini jangan kemudian diotak atik karena akan merepotkan petugas berikutnya.

Selanjutnya kita disuruh duduk menunggu nomor antrian wawancara kita dipanggil. Disini terdapat toilet dan dispenser air minum. Dihadapan kita ada 3 counter yang diisi oleh ibuk-ibuk orang Indonesia. Ketika nomor antrian kita dipanggil, kita diminta untuk menyerahkan semua dokumen (file-file) wajib yang sudah disusun oleh mbak-mbak tadi sebelumnya. Disini petugas akan mencocokan data kita dengan data yang ada di komputernya dan sepertinya memberi catatan yang dirasa perlu. Pada tahap ini belum ada wawancara yang berarti. Lalu setelah dokumen kita di terima pada counter ini, kita kemudian diminta untuk masuk ke ruangan berikutnya. Dan disinilah puncak segalanya ha..ha..

Ketika kami masuk ke ruangan wawancara ini, kami merasa suasana langsung tegang. Di ujung ruangan terdapat 4 counter pewanwancara yang kesemuanya diisi oleh orang asing. Satu pewawancara berkulit putih, satu berkulit hitam (keturunan Afrika) dan 2 pewawancara keturunan Tionghoa, semuanya berbahasa Inggris, sesekali berbahasa Indonesia yang kurang fasih. Disini kita bisa melihat dan mendengar langsung proses wawancara orang-orang sebelum kita. Dan kita juga bisa langsung tau visa mereka diterima atau ditolak saat itu juga. Dan kebanyakan dari mereka mendapatkan kertas merah muda alias visa nya di tolak. Proses wawancara ini bisa berjalan sangat panjang atau malah sebaliknya sangat singkat tergantung bagaimana kita menjawab pertanyaan dari si pewanwancara.  Hasilnya ada 3, kertas putih untuk yang visa nya diterima, kertas merah muda untuk visa yang ditolak dan kertas kuning untuk visa yang masih dipertimbangkan. Harapan semua orang yang ada diruang itu tentu mendapatkan kertas putih.

Tapi tak semudah itu teman-teman. Kami melihat sendiri bagaimana seorang wanita yang awalnya sangat bagus menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya, tiba-tiba jadi gugup dan terbata-bata ketika si pewawancara menanyakan hal yang sama berulang kali dan sepertinya menemukan celah yang kurang meyakinkan dari wanita tersebut. Kami juga melihat seorang wanita sampai menangis saat visa USA-nya ditolak untuk yang ke-3 kalinya, dengan alasan yang sama yaitu dia tidak diperkenankan bertemu keluarga tunangannya di Amerika sana. Kami juga melihat seorang lelaki yang tak berapa lama diwawancara langsung mendapat kertas merah muda. Tapi kami juga melihat pasangan ibu dan anak kecil yang tak lama diwawancara, lalu mendapat kertas putih tersenyum bahagia keluar ruangan tersebut.

Kami berdua tak henti berdoa selama menunggu nomor antrian kami dipanggil. Kami berdua pasrah dan ikhlas kalau memang visa USA kami ditolak dan uang 4juta lebih melayang hilang tanpa bekas. Dari semua pewawancara kami berharap mendapat pewawancara yang baik dan ramah. Biar ga grogi saat wawancara nanti. Oya selama nunggu ini ada juga orang yang lagaknya sok dan ngetawain orang yang gagap saat wawancara. Taunya pas dia diwawancara juga gagap dan susah jawab. Intinya ga usah berlagak bisa dan pandai disini, lebih baik berdoa dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Salah satunya dengan mendengar dan menyimak wawancara sebelum kita, agar kita bisa mempersiapkan diri jika ditanya hal yang sama.

Ketika nomor antrian kami dipanggil, kami berdua pun langsung menuju ruang counter yang kosong. Alhamdulillah kami mendapat pewawancara yang baik dan ramah, dia pewawancara asing yang berkulit hitam keturunan Afrika. Dia menyapa kami dan langsung menanyakan tujuan kami ke USA untuk apa dalam bahasa Inggris. Dengan fasih Bang Tomi langsung menjawab untuk traveling/jalan-jalan. Lalu selanjutnya dia bertanya mau ke kota apa di USA. Kami jawab New York & Washington DC. Berikutnya dia tanyakan Bang Tomi kerja dimana dan sudah berapa tahun. Saat menjawab hal ini Bang Tomi sudah bersiap untuk mengeluarkan surat keterangan kerja yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tapi tidak diminta dan dia sudah puas dengan jawaban singkat padat dan jelas dari Bang Tomi. Pewawancara ini mewawancarai kami sambil mengetik dan melihat layar komputernya.  Sepertinya membaca catatan dari counter sebelumnya. Pertanyaan berikutnya dia bertanya apakah kami punya anak? ha..ha..benerkan ditanya sampai hal ini, Bang Tomi menjawab belum. Lalu dia mengangguk dan meminta kami untuk scan sidik jari pada alat yang ada dihadapan kami. Lalu dia bilang "Congratulation your visa have been approved, welcome to United State" dan menyerahkan kertas putih tanda visa kami diterima.

Rasanya tak sampai 5 menit kami diwawancara, orang-orang sebelum kami aja masih belum selesai wawancaranya di 3 counter sebelah kami. Alhamdulillah tak hentinya kami bersyukur,  orang-orang yang sedang duduk menunggu panggilan wawancara memandang kami penuh takjub, karena proses wawancara yang singkat dan visa kami diterima. File-file penunjang yang sudah kami siapkan tak satu pun diminta. Semuanya memang karena kemudahan oleh Allah & RasulNya. Kami keluar ruangan dengan senyum terkembang. Ada rasa percaya tak percaya dengan proses yang singkat barusan. Selanjutnya kami keluar dari kedutaan dan mengambil barang-barang yang dititip di pintu screening sebelumnya. Saking senangnya, pagi itu kita putuskan untuk jalan kaki sepanjang jalan merdeka sekalian mengenalkan suasana sekitar Monas ke Bang Tomi. Kami jalan santai melewati kantor Balaikota Jakarta yang sudah tidak ditempati Ahok lagi dan suasananya sudah berubah. Melewati kantor Telkom Jakarta Pusat tempat saya kerja praktek pas kuliah dulu dan bercengkrama sepanjang jalan tersebut. Oya kenapa sampai ditanya masalah anak, karena sesungguhnya pewawancara itu ingin memastikan kita akan balik ke Indonesia dan tidak akan jadi imigran gelap setibanya di USA nanti, nah dengan adanya anak yang tinggal di Indonesia sebenarnya bisa lebih menguatkan untuk kita balik ke Indonesia, tapi Alhamdulillah si pewawancara yakin kita ga bakal tinggal di USA kok, mungkin melihat kerjaan, travel history, dan latar belakang kami di Indonesia.

Wajah happy kami setelah mendapatkan kertas putih dari kedutaan USA.

7. Pengambilan paspor di RPX Casablanca.

Tiga hari kemudian kami mendapat kabar kalau paspor kami sudah bisa diambil di RPX Casablanca Jakarta. Kami pun bergegas menuju RPX Casablanca, buat teman-teman yang belum tau, RPX ini letaknya sebelum ITC Kuningan dan Mall Ambasador kalau dari arah jalan Jendral Sudirman. Tepatnya disamping Baso Solo Samrat, kami datang pas jam makan siang jadinya mesti menunggu beberapa saat sampai akhirnya diberi nomor antrian oleh Pak Satpam di lantai 1. Pengambilan paspornya sendiri dilakukan dilantai 2. Kita diminta untuk memperlihatkan KTP, sebelum akhirnya amplop coklat berisi paspor itu berpindah ke tangan kita. Masih terasa deg-degan pas buka amplop ini, karena takutnya visa USA kami ternyata ditolak. Alhamdulillah, setelah di cek visa USA kami tertempel manis didalam paspor masing-masing. Rasanya sungguh lega, apalagi pas lihat visa USA ini berlaku sampai 5 tahun ke depan. Yes, setelah visa USA ditangan baru deh sya hunting tiket buat ke USA he..he.. Next saya akan cerita perjalanan kami mengeliling Amerika Serikat. Terus ikuti blog ini ya, semoga bermanfaat..

Kantor RPX yang cat hitam.

Persis disamping kedai Bakso ini.

Bagian lantai 1 RPX Casablanca.

Amplop coklat berisi paspor kami berdua.

Alhamdulillah, visa USA nya tertempel di paspor saya.

We did it, abangku..

8 komentar:

  1. Balasan
    1. Alhamdulillah..kami uda balik dari US Pak..makasih ya Pak uda bantuin foto-foto visa kita selama ini..jadi ga enak selalu repotin Pak Rahmanto..he..he..jangan kapok ya Pak..

      Hapus
  2. Hahahahaha ngak lah. Senang saya bisa membantu. Pokoknya apa yg bisa di Bantu saya bantu.. Siapa tahu saya bisa main ke Batam.. Hehehehe... 😁

    BalasHapus
  3. Mau nanya dong waktu kalian interview apakah mba di interview juga? Makasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu di interview kita berdua maju bersamaan saat dipanggil. Pertanyaan dari pewawancara bisa dijawab bersama atau salah seorang dari kita. Jadi intinya kita berdua memang sudah siap untuk di interview. Jawabannya pun mesti cocok, terutama untuk rute itinerary, tujuan ke Amerika dan tempat tinggal selama disana. Jadi persiapkan diri saja.

      Hapus
  4. Makasih mba atas informasinya

    BalasHapus
  5. Mbak, saya, istri dan anak buat aplikasi DS160 sendiri2, ga jadi satu, saya kwatir kalo nanti bayar dan wawancaranya misah2. apa formulir yang sudah disubmit boleh diulang lagi?
    Trus dalam formulir aplikasinya saya mencantumkan alamat emailnya bukan gmail tetapi yahoo karena bila ingin melakukan pembayaran visa ke bank pake gmail. mohon pencerahannya... terima kasih atas jawabannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Formulir yang sudah disubmit saya rasa tidak bisa diulang lagi. Tapi tidak masalah jika form aplikasinya sendiri-sendiri, nanti setiba di kedutaan Amerika biasanya tetap wawancara berkelompok 1 keluarga. Ketika antri didepan kedutaan Amerika, informasikan saja ke Pak Satpam nya kalau 1 keluarga biar ga misah-misah wawancaranya.

      Kalau masalah alamat email mestinya ga masalah antara yahoo ataupun gmail. Seingat saya bisa bayar ke bank dengan alamat email mana pun. Mudah2an jawaban saya bisa membantu, dan good luck buat visa-nya..

      Hapus

Day 6 UK Trip 2023 - Edinburgh.

  Dean Village. Tanpa kita sadar uda masuk hari ke-6 perjalanan kami pada UK Trip kali ini, dan masuk hari kedua di Edinburgh. Hari ini kita...