Minggu, 16 April 2017

Japan Sakura Trip 2017 Day 2 - From Kuala Lumpur to Tokyo.


Haneda International Airport Tokyo.

Sekitar jam 09.30 pagi kami check out dari My Hotel langsung menuju terminal bus bandara di KL Sentral. Badan seger dan semangat karena siang ini mau terbang menuju Tokyo he..he.. Seampainya di terminal bus KL Sentral langsung beli tiket bus jam 09.40 menuju KLIA 2. Harga tiket bus ini RM12 perorang. Perjalanan dari KL Sentral ke KLIA 2 memakan waktu kurang lebih 40menit-1jam perjalanan. Selain bus kita juga bisa naik kereta api express dari KL Sentral ke KLIA 2, tapi harga tiketnya cukup mahal yaitu RM35 dengan waktu tempuh lebih singkat sekitar 20 menit saja.

Aerobus dari KL Sentral ke KLIA 2.

Ini dia bus yang mengantar kami ke KLIA 2.

Sesampainya di KLIA 2 kami berdua langsung sibuk timbang koper di timbangan gratis yang tersedia di KLIA 2 ini. Ternyata koper besarnya kelebihan berat 2 kg, jadilah kita bongkar koper dulu untuk atur isi koper lagi. Sehingga koper besar yang akan masuk bagasi pas 20kg. Maklum kami cuma beli bagasi 20kg aja pas berangkat he..he.. Setelah beres atur isi kopernya, kami langsung menuju counter drop bagasi. Karena kami sebelumnya sudah melakukan web check-in jadinya ga perlu check in lagi cukup datang ke counter drop bagasi untuk memasukan koper ke bagasi pesawat. Antrian counter drop bagasi ini jauh lebih sedikit atau malah sepi dibandingkan counter check in yang antriannya mengular. Jadi biasakan untuk web check-in agar lebih mudah saat dibandara.

Kalau boleh jujur sebenarnya bagasi kabin kami saat berangkat itu lumayan banyak dan berat. Tapi saya mengakalinya dengan cara, datang sendirian ke counter drop bagasi dan hanya membawa 1 koper besar saja. Sedangkan koper kecil, ransel dll yang akan masuk ke kabin saya titip ke Bang Tomi yang sengaja ga ikut ke counter drop bagasi. Trik ini untuk menghindari koper kabin saya ditimbang karena beratnya lebih dari 7kg he..he.. Tapi cara ini untung-untungan ya. Saya beruntung saat drop bagasi kemaren bisa lolos. Memang sempat ditanya suami saya mana, karena saya datang dengan 2 paspor dan 2 boarding pass. Lalu saya bilang "lagi ke toilet, apa perlu dia datang kesini, karena kami sudah web check-in dan cuma drop bagasi? Kalau iya, saya panggil dulu." begitu jawaban saya ke mbak yang jaga counternya. Eh si mbak nya jawab "Tak Payah lah, Kan Cik sudah web check-in jadi cuma masukan bagasi saje kan." dengan logat melayu yang kental. Selanjutnya koper saya ditimbang dan diproses untuk masuk bagasi pesawat. Sedangkan boarding pass kami berdua tetap pakai boarding pass yang di print dari web check-in. Lalu beres deh prosesnya. Alhamdulillah, semua oleh-oleh dan perlengkapan buat di Jepang selamat sampai Tokyo he..he..

Adakah yang sadar saya lagi angkat koper di counter drop bagasi Air Asia KLIA 2, thank u Abang for capture the moment.

Karena masih beberapa jam lagi, kami sempatin makan siang dulu di KLIA 2 sebelum berangkat. Lagi-lagi pilihan jatuh pada KFC he..he.. Kayaknya memang doyan kami makan KFC di Malaysia ini. Jadi ada beberapa perbedaan antara KFC Indonesia dengan KFC Malaysia. Kalau di Indonesia untuk menu paket biasanya dibatasi memilih potongan ayam yang besar seperti dada atau paha atas, sedangkan di Malaysia tidak, jadi kalau gambar di paket menunya dada dan paha bawah, bisa aja kita minta dada dua-duanya atau dada dengan paha atas yang potongan lebih besar he..he.. Selain itu nasi KFC di Malaysia lebih enak rasanya mirip nasi uduk dan disediakan dengan memakai tempat, ga dibungkus kertas kayak di Indonesia. Kalau makan ditempat ada 3 macam saus yang tersedia di KFC Malaysia yaitu Chilli Sos, Tomato Sos dan Thailand Sos (Sambal Bangkok). Selain itu, saya tergila-gila dengan menu kentang keju mayones yang tersedia di KFC Malaysia, kalau di Indonesia malah ayam yang dikasi saus keju mayones yang menurut saya kurang pas, karena menghilangkan tekstur crunchy dari ayamnya. Untuk masalah harga, hampir sama antara KFC Malaysia dengan KFC Indonesia.

Menu kentang keju mayones kesukaan saya.

Saat makan di KFC ini, karena mejanya penuh, kami pun sharing meja dengan sepasang Bapak Ibu orang Malaysia. Bapak Ibu ini sekitar seumuran orang tua kami. Sambil makan kami pun ngobrol-ngobrol dengan pasangan Bapak Ibu ini. Dari hasil ngobrol, kami tau mereka mau ke Brunei untuk melihat anak cucunya. Anak mereka laki-laki bekerja di Brunei dan menikah dengan wanita Indonesia asal Jogja. Wah cerita pun makin seru karena Bapak ibu ini punya menantu orang Indonesia. Sampai akhirnya mereka pamit karena mesti boarding.

Selesai makan kami pun bergegas masuk ke terminal keberangkatan. Melewati bagian imigrasi yang tidak terlalu panjang antriannya lalu langsung menuju gate keberangkatan. Sekitar jam 13.30 kami boarding, jam 14.25 pesawat kami pun terbang landas menuju Tokyo. Untuk penerbangan kurang lebih selama 6 jam ini kami naik pesawat tipe Airbus A330-300 dengan susunan economy seatnya yaitu 3-3-3. Kami memperoleh kursi dibagian tengah pesawat. Karena duduk bukan dekat jendela jadinya saya kurang nyaman, maklum si parno naik pesawat ini lebih suka melihat ke jendela kalau sedang turbulance he..he.. Tapi saya bersyukur karena duduknya ga berpisah dari sisi Bang Tomi he..he.. Kasian juga melihat orang-orang yang dapat seat terpisah-pisah dari keluarga atau rombongannya.

Menuju gate pesawat.
Lagi diruang tunggu pesawat, candid oleh Pak Suami.

Ini pesawat Air Bus A330-300 yang akan membawa kami ke Tokyo.
Ini dia tempat duduk kami diatas pesawat.

Selama penerbangan 6 jam ini kami telah memesan makanan sebelumnya melalui counter air asia di bandara Soekarno Hatta Jakarta. Saya memesan menu Grandma's Chicken Pie dan Abang memesan menu Nasi Lemak Pak Nasser. Saat terbang kita boleh memilih menyantap makanannya sesaat setelah lepas landas atau 1 jam menjelang mendarat. Karena kami masih kenyang sehabis makan siang di KFC KLIA 2. Jadinya kami minta makanan kami diantar nanti saja 1 jam sebelum mendarat. 

Ternyata banyak juga orang yang memilih makanannya diantar 1 jam sebelum mendarat seperti kami. Kalau teman-teman tidak sempat memesan makanan sebelum berangkat, ga usah khawatir kita tetap bisa pesan saat diatas pesawat kok. Harganya sama saja rata-rata RM15. Tapi kalau diatas pesawat mungkin menu yang tersedia terbatas dan lebih baik memesan diawal agar kebagian, karena bisa jadi makanannya cepat habis terutama menu-menu favorit seperti nasi lemak. Amannya memang pesan sebelum berangkat, jadi pasti kebagian he..he..

Setiap menu makanan berat ini dilengkapi dengan 1 botol air mineral ukuran 350ml. Rasa makanannya enak dan disajikan dalam kondisi panas. Nasi Lemak Pak Nasser adalah yang paling saya rekomendasikan. Karena porsinya cukup besar dan rasanya mantap. Untuk Grandma's Chicken Pie juga ga kalah enak, isinya kentang tumbuk yang dicampur dengan daging ayam cincang dan dilengkapi dengan sayuran wortel dan kol. Cocoklah buat yang lagi jaga makan he..he.. Buat kita 2 menu ini cukup mengenyangkan.

Nasi Lemak Pak Nasser.

Grandma's Chicken Pie.

Ini penampakan nasi lemaknya setelah dibuka.

Ini penampakan chicken pie nya setelah dibuka.

Jam 22.30 waktu Jepang, kami mendarat dengan mulus di Bandara Haneda Tokyo. Langsung menuju bagian imigrasi untuk cap paspor. Antrian lumayan panjang, tapi petugas imigrasi Jepang dengan sigap mengarahkan kami ke jalur-jalur yang lebih pendek. Baru mendarat saja, saya sudah merasakan betapa teratur dan menghargai waktu banget ini orang-orang Jepang. Proses imigrasi berjalan lancar, dan di paspor saya sudah tertempel ijin masuk Jepang selama 15 hari, Alamdulillah. Lalu kami pun mengambil koper bagasi kami. Selanjut melewati bagian cek bagasi, bersyukur yang disuruh buka cuma tas ransel dan tas jinjing aja, koper besar malah dicuekin. Alhamdulillah semua makanan yang saya bawa dari Indonesia lolos masuk Jepang he..he..

Karena keluar bagian imigrasi sudah jam 11 malam, jadinya kami memutuskan untuk menginap di Bandara saja malam ini. Sebab ga keburu juga untuk ngejar transportasi umum ke apato Vina karena uda terlalu malam. Sebelum cari posisi strategis buat bobo di bandara, kami sempatin mampir dulu ke Tourist Information Center yang berada disisi kiri kalau keluar dari pintu exit kedatangan. Disini uda terlihat banner promosi Tokyo Subway Pass, memang kami berencana bakal pakai pass ini untuk keliling Tokyo selama 3 hari. Tapi mau belinya barengan dengan tiket kereta Keikyu Line yang merupakan jalur kereta yang akan menghubungkan bandara Haneda ke pusat kota Tokyo. Pas saya tanya, petugas tourist information ini menjawab pass yang mau saya beli itu namanya Welcome Tokyo Pass. Belinya mesti di information counter Keikyu Line. Tidak dijual di Tourist Information Center ini. Letak counter Keikyu Line ini ga jauh dari tourist information center, cuma jalan beberapa meter aja kok.

Tourist Information Center di lantai kedatangan bandara Haneda Tokyo.

Keikyu Information yang sudah tutup malam itu.

Welcome Tokyo Pass (Welcome Tokyo Subway Ticket) harganya 1900yen perorang. Pass ini terdiri dari 1 tiket kereta Keikyu Line dari Haneda ke Sengakuji (stasiun Tokyo Subway terdekat dari Haneda) seharga 400yen, lalu Tokyo Subway Pass (Tokyo Subway Ticket) 72Hr seharga 1500 yen. Tapi counter Keikyu Line ini sudah tutup, karena jam operasionalnya dari jam 07.00-22.00. Lalu iseng kami bertanya kira-kira berapakah tiket kereta Keikyu Line dari bandara Haneda ini ke stasiun subway Tokyo terdekat, jawabannya 410 yen. Wah ternyata dengan membeli Welcome Tokyo Pass kami hanya menghemat 10 yen saja perorang dari harga pass jika dibanding membeli Tokyo Subway Pass 72hr dengan tiket kereta Keikyu Line secara terpisah. Karena Tokyo Subway Pass 72Hr harganya tetap 1500 yen perorang dan bisa dibeli di tourist information center ini he..he.. Untuk informasi lebih lengkap tentang Welcome Tokyo Pass bisa buka link ini atau link yang ini.

Walau demikian kami tetap belum membeli pass apapun malam itu. Niatnya kalau besok pagi kami bangun cepat dan mau keluar Haneda sebelum jam 07.00 pagi, maka kami akan beli Tokyo Subway Pass 72Hr di Tourist Information Center saja, karena sudah buka sejak jam 05.00 pagi. Lalu membeli tiket kereta KeiKyu Line nya secara terpisah. Tapi kalau ternyata kami keluarnya molor diatas jam 07.00 pagi, maka kami akan membeli Welcome Tokyo Pass saja di information counter Keikyu Line, begitulah keputusan kami malam itu.

Buat teman-teman yang bingung apa itu Tokyo Subway Pass, Tokyo Subway Pass adalah satu tiket yang bisa digunakan untuk naik kereta jalur Tokyo Metro Line dan Toei Line secara tak terbatas sesuai waktu pemakaian yang tertera pada tiket. Ada 3 pilihan waktu pemakaian yaitu 24Hr, 48Hr dan 72Hr. Hitungan waktu pemakaian dimulai saat kartu pertama kali digunakan. Jadi ga masalah kalau beli malam itu, dan baru digunakan esok pagi, tetap dihitungnya saat pertama kali digunakan. Harganya untuk yang 24Hr 800yen/adult 400yen/child, 48Hr 1200yen/adult 600yen/child dan 72Hr 1500yen/adult 750yen/child. Jadi sangat hemat jika beli yang 72Hr bisa dipakai selama 3 hari unlimited naik kereta Tokyo Metro dan Toei selama di Tokyo. Jadi untuk pusat kota Tokyo ada 3 jalur kereta yang saling terhubung, yaitu Jalur JR (Japan Rail), Tokyo Metro dan Toei. Perlu diingat Pass ini tidak bisa digunakan untuk jalur JR. Tapi tidak usah khawatir, Hampir semua tempat wisata terkenal Tokyo dilewati oleh jalur Tokyo Metro dan Toei ini, jadi dengan memiliki Tokyo Subway Pass kita sudah bisa berkeliling ke tempat-tempat wisata di Tokyo. Info lebih jelas tentang Tokyo Subway Pass bisa dilihat pada link ini.

Tiga jenis kartu Tokyo Subway Pass.

Setelah puas mendapatkan informasi tentang Tokyo Subway Pass di Tourist Information Center, kami pun lalu naik ke lantai keberangkatan dan mencari posisi enak (pewe) untuk tidur. Ga usah takut atau malu, banyak kok traveler lain yang melakukan hal yang sama dengan kita. Lagian kursi-kursi panjang di bandara Haneda memang bisa digunakan untuk tidur karena tidak ada pembatas kursinya, jadi bisa tidur telentang sempurna he..he.. Untuk masalah keamanan, bandara ini sangat aman, karena banyak petugas yang berpatroli dan orang Jepang itu malunya terlalu tinggi buat jadi pencopet. Kami tidur ga jauh dari toilet dan dispenser air panas. Jadi sebelum tidur, sempatin buat pop mie dulu pake air panas gratis dari dispenser yang tersedia didekat toilet bandara lantai keberangkatan Haneda. Trus seperti turis katrok lainnya pas masuk toiletnya, kami malah sibuk foto-foto karena terkesima dengan semua tombol toilet yang ada he..he.. Selamat datang di Jepang yang canggih Chimin, biarpun dikatakan norak yang penting uda sampai di Jepang he..he..

Toilet canggih di bandara Haneda Jepang.

Tombolnya banyak ya he..he..

Kalau toiletnya kayak gini jadi betah lama-lama didalamnya.

Ada loker koin juga dekat toilet Bandara Haneda.

Ini mesin penukar uang baik koin maupun uang kertas dekat loker koin, wah keren deh.

Ngomong-ngomong tentang bandara, menurut saya bandara ramah traveler ngirit seperti saya ini ada beberapa kriteria yang mesti dipenuhinya : 
  1. Tersedia kursi (area) nyaman untuk tidur/bermalam/transit.
  2. Tersedia air minum dan air panas gratis.
  3. Tersedia Wifi Gratis tanpa batas waktu.
  4. Toilet yang bersih, bonus sekali kalau ada fasilitas shower room gratis (di KLIA 2 ada fasilitas ini).
  5. Tersedia timbangan untuk bagasi gratis diluar area check in.
  6. Ada patugas keamanan yang selalu berpatroli sehingga keamanan kita terjamin.
  7. Tersedia fasilitas hiburan seperti ruang nonton tv, ruang bermain anak dll.
  8. Tersedia troli gratis (jangan sedih di Eropa beberapa bandara trolinya berbayar he..he..).
  9. Banyak pertokoan yang bisa jadi tempat belanja atau sekedar window shopping, kalau saya biasanya masuk toko parfum buat semprotin tester parfumnya ke baju biar wangi terus sepanjang perjalanan he..he..
  10. Untuk yang punya bayi/balita pasti senang kalau tersedia fasilitas kereta dorong anak gratis di Bandara.
Kira-kira demikian kriteria bandara kesukaan saya dan yang paling banyak memenuhi kriteria ini adalah Changi Airport Singapura. Semoga bandara-bandara didunia terutama di Indonesia bisa seperti kriteria bandara idaman saya. Jadi traveler yang mesti nunggu lama di Bandara ga merasa jenuh atau bosan. Amin..

Ngenet dulu pake wifi gratis bandara sebelum bobo, candid by Bang Tomi.

Selesai makan pop mie kami berdua pun terlelap dikursi bandara Haneda sampai pagi. Next saya bakal cerita bagaimana pengalaman kami hari pertama berkeliling Tokyo. Apakah kami tersesat, atau salah naik jalur kereta api? Tunggu postingan selanjutnya, bakal lebih seru ceritanya. Semoga pengalaman ini bermanfaat..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...