Selasa, 18 Februari 2020

Itinerary Turkey Trip With Moms 2020 Part 2.

Cappadocia, Turkey.

Uda baca yang part 1 nya kan, sekarang kita lanjut buat part 2 nya he..he.. Buat yang belum baca silakan klik disini biar nyambung ceritanya he..he.. Oke, setelah 5 hari 4 malam jalan-jalan di Istanbul, pada hari kelima kami naik bus malam dari Istanbul ke Goreme, Kapadokya. Goreme merupakan sebuah kota kecil nan indah dan unik karena hampir semua bangunan di kota ini dibangun di dalam bebatuan lunak khas Kapadokya sejak ratusan tahun yang lalu.

Goreme.
Goreme ketika diselimuti salju.

Sekitar jam 10 malam kami naik bus Metro dari Otogar/terminal bus di Istanbul menuju Goreme. Layout kursi didalam busnya 2-1, sehungga cukup lega. Bus akan berhenti beberapa kali di rest area maupun di terminal. Kami dijadwalkan sampai sekitar jam 9 pagi di Goreme. Harga tiket bus malam ini 130-135 Turkish Lira perorang. Busnya cukup nyaman dan sepanjang perjalanan ada pramugara yang akan keliling menawarkan cemilan ataupun minum.

Suasana di dalam bus.

Yang paling berkesan sepanjang perjalanan adalah saat kami sudah mendekati kota Goreme. Dimana pemandangannya adalah gunung salju dan hamparan salju yang luas dan menumpuk. Kami semua sungguh senang melihat pemandangan winter wonderland ini. Ditambah langit yang cerah pagi itu. Namun sayang kami tidak melihat satu pun balon udara yang terbang dikarenakan hembusan angin tidak bersabahat pagi itu. Berikut itinerary hari-hari kami selanjutnya di Turki :

Foto kota Goreme dari atas bus yang melaju.

6. Hari Keenam.

Pagi ini kita tiba di terminal bus Goreme, setelah semalaman perjalanan dengan bus dari Istanbul. Sesampainya di Goreme, saya langsung beli tiket bus malam untuk kami balik ke Istanbul. Rencananya kami menginap 3 malam di Goreme lalu kembali ke Istanbul dengan bus malam. Saya beli di kantor bus Metro, harganya 140-145 Lira perorang.

Terminal bus Goreme.

Beres urusan tiket bus, saya lalu cek harga tour pada travel agen yang ada di terminal bus. Setelah membanding-bandingkan tawaran harga satu dengan yang lain akhirnya kami memilih memesan green tour untuk besok dari salah satu travel agen yang ada di terminal ini. Setelah tawar menawar saya dapat harga 210 Turkish Lira perorang untuk rute Green Tour, tour ini sudah include makan siang, dan tiket masuk museum.

Di Kapadokya ini selain naik Hot Air Balloon nya yang terkenal, ada beberapa jalur tour yang mesti dicoba/diikuti. Ada 3 jalur tour yang bisa dipilih yaitu Red Tour, Green Tour dan Blue Tour. Sebenarnya saya pengen coba Blue Tour, tapi sayang tidak ada tour ke rute ini selama winter. Sehingga tinggal 2 pilihan Red Tour dan Green Tour. Nah hari pertama ini kita pesan Green Tour dulu untuk besok.

Selesai urusan pemesanan tour ini, kami lalu ke guest house tempat kami menginap, namanya Goreme Valley Cave House. Letaknya ga jauh dari terminal bus Goreme. Setibanya di sana kami langsung diperbolehkan check in dan beristirahat di kamar. Guest house ini dijalankan oleh satu keluarga asli Goreme, terdiri Papa, Mama dan Anaknya Soner yang menyambut kami di resepsionis. Sebelum istirahat saya sempat bertanya mengenai Hot Balloon tour dengan Soner, dia menawarkan harga yang cukup murah, sehingga kami pun memesan Hot Balloon Tour untuk lusa dari dia.

Guest house tempat kita nginap.

Pagi sampai siang kita semua istirahat didalam kamar guest house. Di sini kami nginap di cave room alias kamar yang berada di dalam gua khas Kapadokya. Kamar kami sangat luas sehingga bisa diisi sampai 6 orang dewasa. Senangnya lagi, untuk minum kita ga perlu keluar uang karena guest house ini memberi kami 1 galon air mineral setiap harinya. Tinggal panggil Mehmet, pekerja yang ada di guest house ini untuk mengambilkan galon he..he..

Ruang tamu guest house.

Santai.


Kamar kami di Goreme.

Kamar dalam gua.

Merasakan tinggal di rumah asli penduduk Goreme.

Siangnya saya mengajak mama dan tante-tante jalan-jalan keliling kota Goreme. Destinasi pertama kami adalah Sunset Point Goreme. Di sini kita bisa melihat pemandangan kota Goreme dari ketinggian. Asli view di sini keren banget. Letaknya sebenarnya ga terlalu jauh dari guest house kami tapi karena mama-mama males jalan nanjak karna faktor umur, akhirnya kami minta diantar sama Soner dengan mobilnya. Untung Soner dengan senang hati mengantar kami sampai ke atas bukit he..he.. Oya untuk ke sini sekarang berbayar 3 Lira perorang. Dulu sih gratis pas saya ke sini tahun 2016 he..he..

Menuju sunset point Goreme, itu tempat beli tiketnya.



Ibu-ibu kece.

Orang Turki malah minta foto bareng kita he..he..

Goreme.

Sunset Point Goreme.

JavaMifi tetap nyala dan bagus sinyalnya di sini.


Cerah tapi dingin.

Puas menikmati view kota Goreme, kami pun lalu turun dari bukit ini. Pas mau turun saya malah ditawarin sama pemuda Turki untuk turun sama dia dengan mobilnya. Ya susah juga buat nolak ya kan ha..ha.. Akhirnya saya sama Tante Ta turun dengan mobil dong, karena kami berdua memang yang tertinggal dari rombongan ha..ha.. Pas ketemu sama mama dan tante yang lain mereka keheranan kok kami turun dari mobil orang ha..ha..

Menanti sunset.

Habis itu kita sempat nyobain jus pomegranate/delima di sini. Enak banget lho rasa jusnya, tapi memang lumayan mahal harganya sih, segelas kecil 10 Lira he..he.. Habis minum jus, kita berlima lanjut muterin kota Goreme. Sempatin juga ke supermarket buat beli beras dan cemilan. Menjelang magrib baru balik ke guest house dan beristirahat.

With the eyes.

Travel in style.

Backgroundnya itu hotel dalam gua ya.

Golden hour.

7. Hari Ketujuh.

Hari ini kami sudah ada jadwal buat ikutan Green Tour seharian. Sehabis sarapan di resto guest house jam 09.30 pagi kami sudah dijemput oleh pihak tournya ke guest house. Semua uda ready dan dandan cantik pastinya. Berikut itinerary Green Tour yang kami ikuti :
  • Jam 09.30 pagi dijemput dengan mobil ke guest house.
  • Destinasi pertama Panorama Goreme.
  • Lalu lanjut ke Galeri Batu Permata. Di sini kita dapat pengetahuan tentang batu permata khas Turki. Seperti biasa mama-mama berminat untuk belanja. Tapi harga di galeri ini lumayan mahal, jadi tahan dulu soalnya bisa beli di Istanbul, dengan harga jauh lebih murah.
  • Selanjutnya kita ke Derinkuyu Underground City. Salah satu kota bawah tanah peninggalan umat kristiani di Kapadokya.
  • Lalu makan siang di salah satu resto khas di daerah Ihlara. Di sini kami berkenalan dengan beberapa peserta tour lainnya. Ah jadi ingat si Sam pemuda keturanan Korea yang uda 13 tahun tinggal di New York. Dia selalu kita repotin buat tolongin kita foto berlima ha..ha..
  • Habis makan lanjut trekking ke Ihlara Valley. Berhubung mama dan tante-tante ga mau trekking, jadinya kita nunggu aja di dalam mobil, sambil sesekali keluar buat foto-foto cantik.
  • Lanjut ke Selime Monastery, yang merupakan lembah tempat syutingnya film Star Wars.
  • Lalu ke Pigeon Valley.
  • Terakhir kita di bawa ke toko oleh-oleh yang menjual hasil pertanian Kapadokya dan turkish delight pastinya he..he.. 
Sarapan di guest house.

Panorama Goreme.

Madre.

Kompak banget.

Lagi dengerin penjelasan tentang batu permata Turki.

Underground city.

Derinkuyu.

Makan siang bareng, yang duduk depan saya si Sam.

Sekitar jam 4 sore kita sudah kembali lagi ke guest house. Btw Green Tour yang kami ikuti ini cukup memuaskan karena guide nya aktif berbicara dan menjelaskan selama tour berlangsung. Supirnya sangat bersih dan menjaga kenyamanan kami selama tour ini. Selain itu tempat-tempat yang dikunjungi juga menarik. Jadi saya sangat merekomendasikan teman-teman ikut green tour ini. Tahun 2016 saya juga uda pernah ikutan, buat yang mau tau ceritanya bisa baca disini.

Foto ma salju dulu ya.

Ihlara Valley.

Bergaya walau ga ikutan trekking he..he..

Berasa dimana gitu.

Star wars movie place.

Pigeon Valley.

Pohon mata-mata.

Menjelang tour berakhir.

Di fotoin ma si Sam pastinya he..he..

Sore itu pula kami dapat kabar dari Soner kalau Hot Balloon Tour yang kami pesan besok pagi dicancel karena faktor cuaca. Soner bertanya apakah kami ingin mengambil uang kami kembali. Karena memang perjanjiannya kalau tidak jadi terbang uang kita akan dikembalikan. Tapi karena masih 2 hari lagi di Goreme, kita bilang disimpan aja dulu uangnya. Sapa tau lusanya bisa terbang.

Karena uda pasti besok ga jadi ikutan Hot Balloon, akhirnya saya kontak Soner buat pesan private tour besok. Memang sebelumnya Soner sudah menawarkan private tour untuk rute Red Tour. Karena harganya oke dan besok memang jadwalnya kosong akhirnya kita putusin buat pesan private tour ini. Saya dapat harga private tour dengan rute Red Tour seharga 200 Lira perorang, sudah include makan siang.

8. Hari Kedelapan.

Seperti biasa pagi ini kami sarapan dulu di restoran guest house. Dan seperti biasa juga ada Papa (pemilik guest house) dan Mehmet (pembantu papa) yang melayani kami. Senang melihat kehangatan keluarga ini dan cara mereka melayani kami benar-benar tulus dan baik. Ada yang berbeda pagi ini karena semalam hujan salju sehingga tumpukan salju menghiasi kota Goreme, termasuk halaman dan rooftop guest house kami. Senangnya melihat hamparan putih salju pagi ini.

Sarapan pagi ini.

Salju menghiasi kota.

Sekitar jam 10 lewat kami dijemput oleh supir sekaligus tour guide private tour kami hari ini. Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, kemaren saya memesan private tour dengan rute Red Tour untuk hari ini. Dan tentu pagi ini kami pun dijemput ke guest house. Saya langsung berdiskusi dengan supir kami yang bernama Omar. Diskusinya tak lain adalah mengenai rute Red Tour yang akan kami lalui. Karena ini private tour, jadi saya tentu mudah menentukan destinasi mana dulu yang akan kami kunjungi termasuk jam makan siang kami nanti. Berikut itinerarynya :
  • Destinasi pertama Panorama Goreme. Kemaren sebenarnya kami uda ke sini, tapi pagi ini pemandangannya jauh berbeda karena pagi ini semua putih tertutup salju. Beda banget dari kemaren yang tanpa salju.
  • Love valley.
  • Galeri Chez Galip. Chez Galip adalah seorang master pottery yang sudah diakui dunia. Dia asli orang Kapadokya, kami berkesempatan untuk diajak ke kediaman sekaligus galeri nya oleh Omar.
  • Devrent Imagination Valley.
  • Three Beauties Urgup Valley.
  • Makan siang dengan sistem buffet.
  • Ortahisar. Sebuah kota yang cantik di Kapadokya. Kalo Mama bilang mirip Santorini susunan bangunan-bangunannya.
  • Goreme Open Air Museum.
Panorama Goreme yang penuh salju.

Putih semua.

Happy face.

Winter wonderland.

Full team.

Love Valley.

Mobil kita selama private tour.

Di galeri Chez Galip.

Disuruh berdiri di atas pottery buatan Chez Galip, ga pecah dong.

Ga tahan ga belanja.

Sekitar jam 4 sore kami tiba di guest house setelah seharian jalan-jalan ditemani Omar yang baik dan ramah. Kami sangat-sangat puas sama private tour ini. Ya iyalah gimana ga seru soalnya kita ga perlu diburu-buru sama tour guide lain. Kita sendiri yang menentukan mau lama atau sebentar di suatu tempat wisata. Belum lagi makannya di resto buffet mewah, dengan pilihan makanan yang banyak dan enak. Mantap banget lah. Tahun 2016 saya ga ikutan tour buat red tour ini, tapi saya sewa motor dengan suami lalu kelilingin rute red tour ini berdua, ga kalah asyik pastinya bisa baca disini.

Devrent Imagination Valley

Kayak unta bebatuan di belakang ya.

Mejeng dulu ye.

Lompat lebih tinggi.

Three Beauties Urgup.

Dinginnya ga ketulungan di sini.

Restoran mewah tempat kami makan siang.

Ortahisar.

Keren ya di sini.

Ortahisar, santorini nya Cappadocia.

Goreme Open Air Museum.

Bersama Omar.

Jam 6 sore saya dapat kabar dari Soner kalau besok Hot Balloon Tour bisa terbang. Alhamdulillah, langsung kami semua bersyukur, karena uda 3 hari menunggu. Soner juga mengingatkan besok jam 05.30 pagi kami sudah dijemput ke guest house buat ikut Hot Balloon Tour. Malam itu langsung semua pada sibuk nyiapin baju buat besok. Lucunya mama dan tante-tante uda pada kehabisan stok baju yang keren karena uda dipakai semua, jadinya pada muter otak buat mix & match biar gaya besok naik Hot Balloon nya ha..ha..😄👍

9. Hari Kesembilan.

Pagi yang kami tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Yup pagi ini kami bakal terbang dengan Hot Balloon di Kapadokya yeaayy. Malam hari sebelumnya, saya yang takut telat ini cuma bilang, besok ga usah mandi pas mau naik Hot Balloon nya, mandinya setelah itu aja. Kenyataannya mama dan tante-tante uda pada bangun sejak jam 4 pagi, otomatis pada mandi semua deh ha..ha.. semangat banget ya ibuk-ibuk ini..salut👍👍

Sesuai jadwal jam 05.30 kami sudah dijemput. Lalu dibawa ke area take off hot balloon nya. Karena masih gelap gulita, jadi kita ga tau kalau di luar uda pada disiapin balon udara gede banget buat kita terbang he..he.. Oya sebelum terbang kita dikasi sarapan berupa roti dan jus diatas mobil.

Menjelang subuh, baru pada kelihatan beberapa balon udara mulai mengembang di dekat mobil kita parkir. Kami pun keluar mobil dan foto-foto pastinya. Tapi ga bisa lama, karena uda dipanggil pilot buat naik ke atas keranjang Hot Balloon. Semua naik dan perlahan kita pun terbang dengan Hot Balloon ini. Penantian kami terbayarkan pagi ini.

Sebelum terbang.

Siap-siap.

Suasana menjelang take off.

Ready to fly.

We are flying.

Saya yang berpikir bakal sepi Hot Balloonnya karena lagi low season ternyata salah besar ada puluhan mungkin ratusan Hot Balloon yang terbang bersama kami pagi itu. Pemandangan yang luar biasa. Walau ini yang kedua kalinya saya naik balon udara di sini tapi tetap saja saya exciting dan senang. Apalagi saat melihat matahari terbit di kejauhan. Dengan latar puluhan balon udara warna-warni, sungguh indah. Oya pengalaman saya naik Hot Balloon dulu bisa dibaca disini.


Bejibun balon udara.

Langit yang indah.

Kami di atas balon udara.

Pengalaman yang tak terlupakan.

Bulet-bulet warna-warni.

Sunrise.

Perfect blue sky.

Sekitar 1 jam kami terbang lalu landing dengan sangat mulus di Love Valley. Cuaca yang sangat cerah pagi itu, memungkin kami untuk soft landing dengan aman tanpa perlu ada hentakan. Kata mama sih, belum ke Turki kalau belum nyobain naik Hot Balloon di Kapadokya he..he.. Jadi mesti nyobain ya kalo uda di Turki.


Menjelang landing.

Sudah mendarat.

Toss bersama pilot kami.

Dapat sertifikat.

Alhamdulillah, we did it.

Sekitar jam 9 pagi kami sudah diantar kembali ke guest house. Kami lalu sarapan dan kembali ke kamar. Mestinya pagi ini kami check out karena nanti malam bakal naik bus malam balik ke Istanbul. Tapi mama dan tante-tante minta saya untuk ngomong ke Soner buat perpanjang pemakaian kamar sampai malam biar kita semua bisa istirahat. Soner pun ga keberatan dengan biaya tambahan pastinya.

Siangnya saya mengajak mama-mama ini ke sebuah galeri karpet di pusat kota Goreme. Bukan buat belanja melainkan buat foto-foto. Karena galeri ini keren banget buat foto-foto. Oya foto-foto di sini ga gratis ya, kita mesti bayar 50 lira perorang. Tapi boleh foto dan video sepuasnya.

Jalan-jalan lagi.

Galerie Ikman.

Foto-foto di sini.

Hati-hati pilih warna baju ya.

Di fotoin ma pekerja galeri.

Kapadokya.

Puas foto-foto kami balik lagi ke guest house buat istirahat. Malamnya kami siap-siap ke terminal bus diantar oleh papa pemilik guest house dengan mobilnya. Jam 19.45 kami pun naik bus Metro menuju Istanbul.

10. Hari Kesepuluh.

Sekitar jam 8 pagi, kami tiba di terminal bus Istanbul. Kami lalu menyewa taxi untuk ke hotel. Kami kembali nginap di hotel Ottoman Luxury Istanbul, hotel yang sama dengan sebelumnya. Kenapa demikian, biar gampang aja dan lagian koper-koper besar kami titip di sana semua he..he.. jadi naik bus nya pake koper kecil aja ke Goreme.

Karena uda kenal, resepsionis hotel langsung aja mempersilakan kami buat sarapan ke resto hotel. Selagi kami makan dia menyiapkan kamar untuk kami. Pagi itu kami bisa langsung check in. Cuma kali ini dapat kamar dengan beda lantai. Ya gapapa lah ya, yang penting bisa early check in, jadi bisa mandi dan istirahat.

Double bedroom di Ottoman Luxury Hotel.

Kamar kami di Istanbul.

Siangnya saya ajak rombongan ke Taksim Square dan Istiklal Street. Caranya naik tram ke stasiun Kabatas lalu naik kereta funicular ke stasiun Taksim. Hari ini bertepatan dengan hari Minggu alias weekend otomatis Istiklal street penuh ramai dengan orang. Lumayan mama dan tante-tante bisa merasakan suasana kawasan nongkrongnya anak muda Istanbul he..he..

Funicular ke Taksim.

Stasiun Taksim.

Taksim square.

Istiklal street.

Masih semangat jalan-jalan.

Tram khas di Taksim.

Ootd yang gagal he..he..

Dari Istiklal street kami lalu lanjut ke Blue Mosque, kali ini untuk masuk dan lihat bagian dalam mesjid indah ini. Tapi sayang lagi ada perbaikan di dalam mesjid sehingga kita ga bisa lihat langit-langitnya yang keren itu. Dari Blue Mosque kami lalu jalan kaki kembali ke hotel.

Blue Mosque.

Di dalam Sultanahmet Camii.

Blue mosque / Sultanahmet camii.

Bagian luar yang cantik.

Ootd yang sukses he..he..

Ayasofya.

11. Hari Kesebelas.

Nah hari ini saya khususkan sebagai hari khusus belanja. Dengan tema "shop till you drop". Yup, memang harus dan wajib disediakan satu hari penuh khusus buat shopping bersama ibu-ibu seru ini. Seperti kebanyakan orang Indonesia, ga lengkap kalau ke luar negeri tanpa membeli oleh-oleh kan ya. Jadilah hari ini saya siapkan buat kami semua untuk belanja. Jangan ditanya belanja apa aja ya. Pastinya banyak ha..ha..


Shopping time.

Dipilih-dipilih.

12. Hari Keduabelas.

Hari ini adalah hari terakhir kami di Turki. Nanti malam kami akan bertolak kembali ke Kuala Lumpur, lalu menginap semalam di sana, baru besoknya kami kembali ke Indonesia. Sebelum benar-benar cabut dari Istanbul ada satu destinasi lagi yang mesti kami kunjungi yaitu Dolmabahce Palace. Yaitu istana yang dibangun kerajaan Ottoman diawal abad ke-19 untuk menggantikan Topkapi Palace yang dianggap sudah tua. Untuk ke sana tinggal naik tram depan hotel, lalu turun di stasiun akhir tram Kabatas.

Stadion bola di Istanbul.

Kabatas.

Kami datang sekitar jam 11 pagi, antrian untuk pembelian tiket masuknya tidak terlalu panjang. Ada 3 pilihan tiket yang bisa kita beli, yang pertama All Palace artinya semua bagian istana (Selamlik & Harem) tiketnya seharga 90 Lira perorang, yang kedua Selamlik yaitu bagian official istana dengan tiket seharga 60 Lira perorang, dan yang ketiga Harem bagian rumah keluarga Sultan dengan tiket 40 Lira perorang.

Antrian beli tiket masih sepi.

Pilihan tiketnya.

Setelah berdiskusi akhirnya kita memutuskan untuk beli tiket Selamlik aja. Alasannya takut mama dan tante-tante ga kuat jalan ngitari seluruh bagian istana. Buat mengitari Selamlik aja butuh waktu kurang lebih 1-2 jam. Saat di pintu masuk istana kita bisa meminjam audio guide gratis dengan meninggalkan ktp/paspor sebagai jaminan.

Pintu masuk.

Pintu Dolmabahce Palace.

Terasa sekali bedanya antara Topkapi Palace dengan Dolmabahce Palace ini. Di sini terasa jauh lebih modern dan kental sekali suasana Eropa nya, baik eksterior maupun interior di dalam istana. Jauh lebih modern pastinya. Suasana megah dan berkelas terlihat dari setiap ruangan yang kami masuki.

Taman istana.

Mama-ku.

Difotoin orang.

Di dalam istana.

Ruangan istana.

Kamar mandi raja.

Ga boleh foto-foto sebenarnya di dalam istana ini.

Selain ruangan-ruangan megah ini, terdapat juga etalase yang memajang benda-benda sejarah peninggalan para Sultan Ottoman. Dari benda-benda ini kita bisa membayangkan betapa termasyhurnya kesultanan Ottoman ini dahulu kala. Tentu kita tau bagaimana Ottoman hampir menguasai separuh Eropa pada masa jaya nya. Prajurit Ottoman merupakan salah satu prajurit yang ditakuti oleh bangsa Eropa. Ah jadi panjang ngomongin sejarah kan he..he..

Di luar sih boleh.

Alat-alat kerajaan.

Alat-alat raja.

Lukisan raja-raja Ottoman.

Mirror selfie.

Curi-curi foto akhirnya ketauan he..he..

Kalau di luar bebas mau foto apa aja.

Foto ma tiang juga boleh he..he..

Sebelum cabut.

Puas melihat Dolmabahce Palace, kami pun lanjut ke Istiklal Street. Kenapa ke sana lagi, karena ada yang mau tukar sepatu dan ada yang mau belanja ha..ha.. Kami di sana sampai sore. Tak lupa cobain beli eskrim Turki yang terkenal itu. Dan pastinya kita dikerjain ma tukang es krim saat beli es krimnya he..he..

Turkish Ice Cream.

Hari terakhir baru nyobain es krim nya he..he..

Sore kita uda kembali ke hotel, langsung beberes koper. Harusnya kami uda check out sejak pagi, tapi kami perpanjang 1 kamar sampai malam, jadi bisa istirahat dan beres-beres dulu sebelum ke airport. Jam 8 malam mobil dari hotel sudah datang menjemput untuk mengantarkan kami ke bandara. Jam 23.30 waktu Istanbul kami terbang kembali ke KL.

Antisipasi corona virus.

Terbang ke KL.

13. Hari Ketiga belas.

Setelah terbang hampir 12 jam dari Istanbul, kami tiba sore keesokan harinya di Kuala Lumpur. Badan rasanya remuk redam. Rencana mau nginap di KL sentral jadi pupus karena ga kuat bawa koper yang beranak pinak. Akhirnya kita putuskan buat nginap di capsule hotel bandara KLIA 2 saja. Kebetulan saya tau betul capsule ini karena sering nongkrong di depannya kalau lagi di KLIA 2. Soalnya letaknya persis disamping kounter pembelian tiket bus ke Singapura, yang memang sering saya naiki kalau dari KLIA 2.

Anti corona virus club.

Untung ada kamar buat kami berlima. Karena biasanya capsule hotel bandara ini sering penuh. Kita pesan 1 kamar untuk 2 orang dan 1 kamar untuk 3 orang. Pilihan menginap di sini saya rasa yang paling pas, karena besok pagi kami sudah mesti check in untuk berangkat kembali ke Indonesia. Kebayangkan repotnya kalau bolak balik dari KL Sentral yang lumayan jauh dari bandara ini. Sebelum masuk kamar, kita dikasi amenities berupa handuk, air mineral dan kunci loker untuk menyimpan koper kita. Kebayangkan kecilnya capsule hotel, oleh karena itu ada loker buat nyimpan bagasi/koper-koper kita.

Capsule hotel di KLIA2.

Penampakan lorong hotelnya.

Buat 2 orang.

Toiletnya.

14. Hari Keempat belas.

Saatnya kami kembali ke tanah air. Kepanikan terjadi saat akan check in karena kita semua takut kalau sampai over weight. Walau bagasi tambahan uda kita beli semalam, tetap saja was-was kalau ternyata masih berlebih. Maklum balik ke Indonesia naik Low Cost Airlines, yang bagasinya berbayar. Bolak balik kita timbang koper pada timbangan yang tersedia di KLIA 2 ini.

Saatnya kembali ke Indonesia.

Alhamdulillah kami check in dengan aman. Barang-barang pun aman terbawa semua. Saya berpisah dengan rombongan di depan gate 15 bandara KLIA 2 ini. Mama dan tante-tante saya terbang ke Padang melalui gate 15 ini, sedangkan saya terbang kembali ke Jakata melalui gate 17 persis di sebelahnya. Setelah 2 minggu melakukan perjalanan Turki Trip ini. Rasa lelah dan capek sepanjang perjalanan tergantikan menjadi bahagia dan kenangan indah tak terlupakan. Alhamdulillah semua balik dalam keadaan sehat dan selamat. Sebelum berpisah, tante saya berbisik, nanti kita jalan-jalan lagi ya Chi..ha..ha..😄 Siipp tante nanti kita hunting tiket murah lagi, doakan ya teman-teman..🙏😊 Btw video-video perjalanan saya bisa dilihat di highlights Instagram saya @chi2min.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Persiapan Serta Tips & Trik Mengunjungi Negara-Negara Balkan.

Tirana Pyramid - Albania. Buat teman-teman yang belum tau, Balkan adalah nama historis dan geografis yang digunakan untuk menggambarkan nega...