Senin, 02 Desember 2019

Jalan-Jalan Keliling Swiss Hari Kedua (Eurotrip 2019 Day 2).

Matterhorn.

Seperti biasa jetlag melanda saya, sekitar jam 4 pagi uda bangun dan ga bisa tidur lagi. Jadinya malah sibuk masak buat sarapan ha..ha.. Airbnb yang kita sewa di Interlaken ini adalah apartemen dengan 4 kamar dan 2 kamar mandi. Jadi 1 kamar mandi untuk 2 kamar, yang letaknya di luar kamar. Beruntungnya, saat kami tinggal di sini, 3 kamar lainnya kosong ga ada yang sewa. Jadilah 1 unit apartemen 4 kamar itu berasa milik kita berdua ha..ha.. Jadi bebas keluar masuk kamar mandi, lalu masak di dapur tanpa jilbab.

View dari kamar AirBnb kami di Interlaken.

Viewnya langsung gunung.

Pagi hari kedua ini kita uda planning buat menjajal salah satu rute scenic train di Swiss yaitu Glacier Express. Rutenya dari Visp ke Zermatt. Destinasi hari kedua ini memang tujuannya ke Zermatt, sebuah kota kecil yang indah di bawah kaki gunung Matterhorn yang iconik. Uniknya di Zermatt adalah dilarang adanya kendaraan bermotor kecuali yang bertenaga listrik. Jadi dipastikan susah ke sini kalau sewa mobil, karena memang transportasi satu-satunya menuju kota ini adalah dengan kereta api.

Zermatt.

Indahnya Zermatt.

Setelah sarapan yang lumayan berat, kami pun dengan semangat jalan menuju stasiun Interlaken West, dari sini kita akan naik kereta menuju stasiun Spiez. Dari stasiun Spiez kami akan bertukar kereta dan naik kereta menuju Visp. Dari Visp ini lalu naik kereta scenic train menuju Zermatt. Selama perjalanan ini, kita terbantu banget dengan adanya modem internet dari JavaMifi, jadinya buat cek jadwal kereta secara online gampang banget. Untuk melihat jadwal dan rute kereta di Swiss bisa dari website ini.

Tapi ternyata sesampainya di Spiez kami malah salah naik kereta ha..ha. Jadi kita uda nunggu di platform yang benar, lalu ada kereta datang di platform itu, orang-orang pada naik ramai banget, kita juga ikutan naik tanpa nanya-nanya keretanya mau kemana. Ternyata kita salah naik kereta, soalnya ini kereta tujuan ke Bern, sedangkan kita mestinya naik kereta tujuan ke Visp yang bakal datang setelah kereta ini haduh..haduh..haduh.. Sempat panik awalnya, tapi pas check di website sbb, ternyata kereta ini berhenti di stasiun berikutnya yaitu di Thun, dan kereta kami menuju Visp itu juga lewat Thun, jadi tinggal turun di stasiun Thun ini deh. Cuma jadi kebuang waktu sekitar 20 menit karna salah naik kereta ini he..he..

Di atas kereta sebelum drama dimulai.

Salah naik kereta tiba di stasiun Thun.

Dari pada bete, foto-foto aja dulu.

Ootd Bang Tomi yang sudah saya siapkan jauh-jauh hari sebelum berangkat.

View sepanjang naik kereta dari Interlaken ke Thun ini bagus banget lho, karena viewnya danau Thun, pegunungan dan pedesaan yang hijau. Tipsnya kalau dari Interlaken pilih kursi di sisi bagian kanan dari arah laju kereta. Nah kalau dari Thun ke Interlaken pilih kursi sisi bagian kiri dari arah laju kereta, karena view disisi yang bakal menampilkan view indah danau Thun sepanjang perjalanan.

Danau Thun sepanjang jalur kereta.

View indah di jalur kereta ini.

Love it.

Mentari dan padang hijau.

Kapal-kapal di danau Thun.

Suasana di Swiss yang asri.

Puncak-puncak gunung yang bersalju.

Rumah mungil.

Dari Thun ke Visp makan waktu kurang lebih 40 menit. Tiba di Visp kita buru-buru pindah platform buat naik glacier express yang fenomenal itu. Tips lagi untuk naik kereta ini agar dapat view menakjubkan mesti duduk disisi sebelah kiri kalau dari Visp ke Zermatt. Keretanya sendiri sangat lega dengan jendela-jendela besar. Oya kalau naik kereta antar kota dan kereta spesial seperti ini pasti ada petugas yang akan memeriksa tiket kita. Bagi kami tinggal liatkan saja barcode Swiss Pass kami berdua dari HP lalu di-scan sama petugasnya dan beres.

Selama perjalanan dari Visp ke Zermatt ini viewnya benar-benar indah. Cuaca pun sangat mendukung. Langit biru cerah tapi salju menumpuk membuat putih semua daerah yang kami lewati. Mulai dari pegunungan, desa di kaki gunung, sungai, dll. Dan pastinya beberapa kali kami mesti memasuki jalur tunnel/terowongan yang menandakan kereta ini membelah pegunungan. Satu jam rasanya tak lama karna mata ini dimanja dengan keindahan alam Swiss yang terkenal itu. Alhamdulillah keretanya juga ga terlalu ramai, malah cenderung sepi. Kami berdua sangat menikmati perjalanan ini.

View menjelang tiba di Zermatt.

Sempatin foto pas kereta berhenti di salah satu stasiun.

Jalan menuju sebuah desa di pegunungan Swiss.

Putih semua.

Matahari yang hari ini bersahabat.

Snow everywhere.




Enjoy syangku.

Jalanan yang sudah dibersihkan dari salju.

Pohon-pohon kuat dalam kondisi beku.


Sekitar jam 10 pagi kami sudah tiba di Zermatt, suasana pagi itu di stasiun Zermatt sangat menyenangkan. Mungkin juga karna faktor cuaca yang cerah dan sangat mendukung aktivitas outdoor. Banyak kami lihat orang-orang membawa peralatan ski dan hiking. Keceriaan pagi itu itu pun terasa oleh kita berdua. Semua orang tampak saling senyum dan bahagia.


Taxi bertenaga listrik di Zermatt.

Stasiun Zermatt pagi itu.

Happy face.


Dari stasiun Zermatt kami pun jalan menuju tengah kota. Niatnya kami ingin naik cable car menuju puncak Matterhorn. Gunung yang menjadi icon sebuah merk coklat asal Swiss. Nah stasiun cable car-nya sendiri terletak agak jauh dari stasiun kereta Zermatt. Tapi tenang view sepanjang perjalanan menuju stasiun cable car ini bagus banget, karena kita bakal lewat jalan utama di Zermatt yang penuh dengan bangunan kayu yang khas pedesaan Swiss. Ditambah tumpukan salju di atapnya menambah daya tarik sendiri.


Memasuki tengah kota Zermatt.

Kendaraan listrik yang khas.

Suasana pagi itu.

Sepeda yang tertimbun salju.

Menyusuri kota kecil ini.

Enaknya jalan kaki tanpa terganggu kendaraan yang berlalu lalang.

Ini bukan di Jepang tapi di Swiss.

Ini restoran Jepang yang ada di Zermatt.

Niatnya mau ke puncak Matterhorn karena mau lihat salju dan puncak gunung tertinggi di Swiss ini. Tapi berhubung cuaca cerah dan langit biru, dari tengah kota Zermatt aja kami sudah bisa melihat puncak gunung Matterhorn dengan sangat jelas. Wah mulai galau nih mau naik cable car ke atas pa ga ha..ha.. Mana salju ga terkira tebalnya di Zermatt. Jadinya kita merasa uda ga perlu-perlu amat naik ke puncak gunung Matterhorn ha..ha.. Mayan juga soalnya naik ke puncak Matterhorn ini tiketnya CHF100/org, kalau punya Swiss Pass diskon 50% jadi CHF50/org, berdua jadi CHF100 atau sekitar 1,4jt. Sedangkan yang bakal dilihat ya puncak Matterhorn yang uda kita lihat dari Zermatt ini.

Puncak Matterhorn yang terlihat jelas saat kami tiba.

Dari tengah kota Zermatt.

Langit biru dan matahari bersinar cerah.

Itu dia puncaknya.

Ga jadi naik cable car deh.

Pak Bos happy nih.

Cakep bener ya Zermatt.


Hai Matterhorn.

Alhamdulillah, cerah.

Pada mau ke sini kan.

Akhirnya kita putusin buat ikutin bule-bule yang hiking aja, dari pada naik cable car, karena cuaca cerah dan mendukung banget buat hiking ke atas gunung. Kita sih ga niat sampai puncak, sebisanya dan seenjoy kita nya aja buat hiking. Malah banyak-an foto-foto dan main saljunya malah dari pada fokus hiking ha..ha.. Habisnya viewnya indah banget, makin jauh ke atas makin ajib aja viewnya. Kita hiking sampai ke kaki gunung Matterhorn dan bisa lihat cable car yang bolak balik diatas kepala kita.

Jalur hiking.

Matahari yang bersinar cerah bikin suhu terasa tidak terlalu dingin.

Sebelum mulai hiking.

Oya kita juga sempat lihat kejadian menyedihkan disini, saat hiking ada satu orang wanita yang jatuh tergelincir karena licinnya salju, kepalanya terbentur sampai berdarah. Untung ambulans datang segera untuk memberikan pertolongan. Masih terbayang darahnya terlihat jelas membekas diatas salju yang putih itu. Pelajaran buat kita, agar selalu berhati-hati dimana pun ya guys, terutama saat jalan di salju yang licin. Sepatu juga harus yang cocok dengan sol yang tebal dan kasar alasnya agar ga tergelincir saat jalan di salju yang licin. Happy boleh, asal jangan sampai lupa diri dan lupa keselamatan diri.

Selalu saling jaga.

Hati-hati dimana pun berada.

Kami menghabiskan waktu sampai siang di sini. Selama hiking beberapa kali kami berpapasan dengan bule-bule yang sedang hiking juga. Ada yang bersama teman, pasangan ataupun 1 keluarga. Semuanya ramah-ramah dan menyapa kami. Beberapa kali juga kita ngobrol dengan bule-bule ini, mereka antusias karena jarang melihat orang Asia yang mau hiking kayak mereka, biasanya kan orang Asia naik cable car ke atas. Jadinya kita termasuk yang spesial buat mereka. Lucunya hari itu banyak dari mereka adalah orang Swiss sendiri tapi berasal dari kota lain. Sehingga setiap obrolan mereka pasti bertanya pendapat kami tentang negara mereka. Dan tentunya senang sekali saat kami bilang negara mereka indah dan kami suka liburan di sini.

Bahagiamu bahagiaku.

Zermatt I'm in love.

Daun penuh es.

Bergandengan tangan.

Hiking plus foto-foto.

Kalo capek, duduk aja dulu.

Saljunya lumayan bikin licin.

Cie..suami siapa sih ini.

Dingin say, peluk dong.

Kami menghabiskan waktu sampai siang di Zermatt. Memang kami ga sampai hiking ke puncak Matterhorn, tapi kami sangat-sangat puas dengan pengalaman dan keindahan alam sepanjang kami hiking di Zermatt. Kami lalu kembali ke stasiun Zermatt dan naik kereta Glacier Express lagi menuju Visp, dari Visp lanjut ke Spiez, lalu naik kereta antarkota dari Spiez ke Interlaken. Oya kalau dari Zermatt ke Visp jangan lupa duduk disisi sebaliknya alias sisi kanan dari arah lajunya kereta untuk view yang bagus ya he..he..
Jalur cable car, keliatan ga?

Kita memilih untuk hiking santai di sini.

Mau naik apa mau turun lagi nih?

Naik-naik ke puncak gunung.
Couple goals.

Langitnya biru.

Pakai kacamata item biar ga silau.

Lanjut sampai kita capek.

Makin naik, salju makin numpuk.


View di atas kereta saat balik.


Kereta khusus yang kita naiki.

View menjelang tiba di Visp.

Mulai hijau, putihnya cuma bagian atas.

Our train.

Selama perjalanan ini kita isi perut dengan makan cemilan dan ketiduran ha..ha.. Dingin-dingin lalu perut kenyang ya ujung-ujungnya ngantuk, maklum faktor umur he..he.. Setibanya di Interlaken masih jam 3 siang. Karena masih terang kita putuskan untuk lanjut jalan ke Lauterbrunnen. Dari stasiun Interlaken tinggal naik bus menuju Lauterbrunnen, sekitar 30 menit perjalanan.

Lauterbrunnen sendiri adalah kota kecil yang berada diantara lembah-lembah pegunungan Swissalps dan terkenal dengan air terjunnya. Saya sudah sering sekali melihat foto-foto keindahan kota ini di Instagram. Setibanya di Lauterbrunnen kami lanjut naik kereta ke Wengen. Kenapa kami ke Wengen, karena menurut info yang saya dapat, paling bagus melihat keindahan kota Lauterbrunnen dari atas yaitu dari desa Wengen. Dan bener saja, baru aja kereta jalan nanjak kita uda bisa melihat air terjun spektakuler itu menghiasi lembah kota Lauterbrunnen.

Kereta dari Lauterbrunnen ke Wengen.

Lauterbrunnen.

Dari jendela kereta.

Oya, kereta dari Lauterbrunnen ke Wengen ini merupakan kereta khusus dan scenic train juga ya guys. Pastinya ada petugas yang mengecek tiket setiap orang. Jangan coba-coba naik tanpa tiket, karna pasti kena denda. Kami lihat sendiri 2 orang turis coba naik tanpa tiket dan akhirnya kabur keluar kereta saat kereta berhenti di suatu stasiun kecil. Masih untung mereka bisa kabur dan menghindari petugas, kalau kena tangkap lumayan bikin bokek dendanya.

View selama perjalanan dari Lauterbrunnen ke Wengen ini sudah pasti indah banget. Pilih kursi disebelah kanan dari arah lajunya kereta. Bisa lihat pemandangan kota Lauterbrunnen sepuasnya. Kereta ini ujungnya akan mengantarkan kita ke Kleine Scheidegg sebuah desa tertinggi sebelum mencapai puncak gunung Jungfraujoch. Kebanyakan turis bakal naik ke puncak Jungfraujoch ini. Yang dikenal juga dengan nama Top of Europe, karena inilah jalur kereta tertinggi di Eropa. Tapi kita sih ga mau ke sana karena uda kesorean dan besok juga bakal naik ke puncak SwissAlps yang lain dan ga kalah keren. Jadi hari ini kita fokus ke Zermatt dan Lauterbrunnen.

Makin tinggi view dari jendela kereta makin keren.

Lauterbrunnen di ketinggian.

Ini rencananya mau loncat he..he..

Eh ga jadi deh.

Setibanya di Wengen, kita pun langsung eksplor desa cantik ini. Terletak di jalur Bernese Oberland dengan ketinggian 4180 kaki dari permukaan laut, uda pasti view desa ini adalah pegunungan dan lembah kota Lauterbrunnen yang indah. Jalanan di desa ini naik turun. Rumah-rumah di sini tersusun rapi dan dibangun mengikuti kontur tanah sehingga beberapa rumah dihubungkan dengan jalur anak tangga. Sungguh unik dan menarik. Belum lagi salju yang menghiasi atap rumah serta jalanan yang menambah keindahan desa pegunungan ini.

Melihat desa Wengen.

Menyusuri desa indah ini.

Suasana sore di Wengen.

Penghubung antar rumahnya ada yang pakai tangga gini lho.

Berasa banget lagi di desa pegunungan.

Desa cantik di Swiss.

JJS di Wengen.

Banyak rumah kayu di sini.

Kami menikmati jalan-jalan sore kami di desa Wengen ini. Suasana di sini juga tidak terlalu ramai. Kalau kuat sebenarnya kita bisa turun jalan kaki sekitar 50 menit ke Lauterbrunnen. Tapi kami lagi malas jadinya balik lagi ke Lauterbrunnen dengan kereta. Mumpung ada Swiss Pass jadi kan mesti dimanfaatkan secara maksimal he..he.. Jangan lupa kali ini di keretanya duduk di sisi bagian kiri.

Di antara pegunungan Swissalps.

Untung ada yang bisa dimintain tolong.

Love.

Lauterbrunnen dan air terjunnya.

Salju tipis di Lauterbrunnen.

Ini penunjuk arah di Wengen jika ingin jalan kaki ke Lauterbrunnen.

Wengen.

Stasiun Wengen.

Sampai di Lauterbrunnen kami sempat jalan-jalan sebentar. Melihat air terjunnya dari dekat. Tapi sayang matahari sudah mulai turun dan karena Lauterbrunnen ini letaknya di lembah jadinya sudah gelap aja walau baru jam 5 sore. Uda ga cantik buat foto-foto. So kami pun akhirnya memutuskan buat balik lagi ke Interlaken dengan bus. Ternyata sore itu ramai sekali orang yang nunggu bus dari Lauterbrunnen ke Interlaken. Jadinya bus penuh sesak sampai banyak yang berdiri.

Menjelang senja di Lauterbrunnen.

Lauterbrunnen yang ga hijau lagi.

Air terjun fenomenal.

Private.

Di antara lembah-lembah.

Jalanan di Lauterbrunnen.

Cantiknya.

Untung saya dapat kursi buat duduk jadinya ga mesti berdiri diatas bus yang jalannya berkelok-kelok ini. Sesampainya di Interlaken Ost, kami lanjut naik kereta ke Interlaken West dan istirahat di airbnb kami yang nyaman. Next saya bakal cerita pengalaman kami ke Murren dan naik ke puncak salah satu SwissAlps yang spektakuler. Penasarankan bagaimana serunya perjalanan kami, sekalian bisa contek nih itinerary yang saya buat, jadi terus ikuti blog nya ya dan semoga bermanfaat..😉

1 komentar:

Persiapan Serta Tips & Trik Mengunjungi Negara-Negara Balkan.

Tirana Pyramid - Albania. Buat teman-teman yang belum tau, Balkan adalah nama historis dan geografis yang digunakan untuk menggambarkan nega...