Selasa, 24 Desember 2019

Jalan-Jalan Keliling Budapest Hari Kedua (Eurotrip 2019 Day 5).

Funicular Budapest.

Saya sudah mengatur itinerary hari kedua di Budapest ini sedemikian rupa. Tapi ketika men-cek prakiraan cuaca, kemungkinan besar hari ini bakal hujan. Karena itu saya ga terlalu ngotot dengan itinerary yang sudah saya buat. Jika cuaca ga bersahabat, saya pun ga bakal memaksakan diri buat mengunjungi semua tempat sesuai itinerary. Btw selalu biasakan diri untuk men-cek prakiraan cuaca saat traveling ya, biar bisa mempersiapkan diri jika cuaca tak bersahabat.

Destinasi pertama kami hari ini adalah House of Terror. Sebuah museum peninggalan sejarah perang yang ada di kota Budapest. Bangunan ini dulunya merupakan kantor sekaligus tempat penyiksaan yang dibuat oleh komunis Budapest. Awalnya saya ingin sekali masuk ke museum ini, karena konon katanya isi museum ini cukup mengerikan. Tapi ketika saya bertanya ke beberapa orang di Budapest, mereka tidak menyarankan saya untuk masuk ke sini. Dengan alasan isinya kurang menarik.

House of terror.

Jalan di depan house of teror.

Buat instagram @chi2min.

Museum.

Untuk tiba di House of Terror, kami tinggal berjalan kaki dari penginapan. Karena letaknya memang dekat sekali dari tempat kami tinggal. Kami memutuskan untuk tidak jadi masuk dan menikmati bangunan bersejarah ini dari luar saja. Alasannya karena kami ragu juga dengan isi museum ini dan lagi dilarang membawa kamera serta mengambil foto selama di dalam museum ini. Jadinya tentu ga bakal ada kenang-kenangannya. Biaya masuk museum ini sendiri adalah 3000Fr/org.

Bagian luar ada sejarahnya sedikit.

Salah satu peninggalan rantainya.

Dari House Of Terror kami melanjutkan perjalanan menuju Szechenyi Thermal Bath. Sebuah tempat pemandian air panas peninggalan jaman Ottoman Turki kala berkuasa di Budapest. Pemandian air panas peninggalan Turki ini banyak terdapat di Budapest, dan Szechenyi ini adalah salah satu yang terbesar dan terkenal dikalangan turis. Terletak di taman kota Budapest sehingga mudah dijangkau.
Metro jadul di Budapest.

Naik metro selalu ada pemeriksaan tiket ya guys.
Dari House of Teror tinggal naik metro menuju stasiun Szechenyi furdo. Dari stasiun metro tinggal jalan kaki ikuti petunjuk arah ke pemandian air panas ini. Saat kami tiba di sana, suasana pemandian air panas masih sepi. Karena masih pagi. Saya meminta ijin untuk bisa masuk dan memfoto tempat ini dari dekat. Untuk bisa masuk dan berendam di pemandian air panas ini dikenakan tarif 20euro/org. Dan mesti berpakaian renang.

Szechenyi thermal bath.

Enak kayaknya dingin-dingin berendam air panas.

Salah satu tempat penjualan tiket masuknya.

Suasana ketika masih pagi.

Karena dari awal memang tidak berniat mencoba thermal bath ini jadinya kita memang ga membawa peralatan mandi sama sekali. Saya sarankan buat teman-teman yang ingin mencoba thermal bath ini untuk mempersiapkan baju renang, handuk dan sandal sendiri di dalam tas. Karena kalau pun disediakan harga sewanya cukup mahal. Kami mengitari bangunan peninggalan Turki ini. Ada beberapa pintu masuk ternyata dan salah satunya berhadapan dengan mesjid. Senang banget ketika akhirnya melihat mesjid di negara yang bukan mayoritas muslim.

Ada mesjid di dekat Szechenyi.

Ada restoran juga di pemandian air panas ini.

Tangga Szechenyi.

Bangunan Szechenyi dari luar.

Gerimis mulai turun ketika kami memasuki pintu masuk yang ketiga. Lobby yang ketiga ini cukup besar dan mewah. Karena langit-langitnya tinggi dan ada lukisan pada langit-langitnya. Saya jadi ingat dengan bangunan-bangunan peninggalan Eropa lainnya. Di pintu masuk ini kami sudah melihat antrian panjang pengunjung pada loket penjualan tiket. Walau gerimis tempat ini tetap ramai dikunjungi, baik oleh orang lokal maupun turis. Karena hujan kami pun berdiskusi untuk menentukan destinasi berikutnya.

Musim gugur di Budapest.

Akhirnya on frame juga Bapak ini.

Langit-langit penuh lukisan di Szechenyi.

Bagus ya.

Numpang foto di lobby pintu ketiga.

Suasana di lobby Szechenyi.

Akhirnya kita putuskan untuk ke Great Market Hall, yaitu sebuah pasar indoor besar yang terkenal di Budapest. Pasar ini terkenal dikalangan turis karena banyak toko souvenir di dalamnya dan juga banyak stan makanan khas Hungaria yang bisa kita coba di sini. Rata-rata orang akan menyarankan turis untuk mencari souvenir khas Hungaria di sini. Untuk menuju Great Market Hall, kita tinggal naik metro lalu bertukar dengan tram dan turun di stasiun tram Fovam ter.

Stasiun Fovam ter.

Letaknya persis di depan Great Market Hall.

Fovam ter.

Ada penyewaan sepeda juga di sini.

Hujan-hujan mejeng dulu.

Hujan membuat kami mengubah rencana untuk mengunjungi tempat indoor terlebih dahulu. Setibanya di pasar susana terasa sangat menyenangkan. Di lantai pertama merupakan stal penjual daging dan bumbu. Kita bisa melihat bagaimana orang-orang lokal berbelanja di pasar ini. Oya Hungary terkenal dengan paprika-nya. Jadi jangan heran kalau kita bakal menemukan banyak sekali bumbu dan jenis paprika di sini. Dan paprika ini pun bisa dijadikan oleh-oleh khas.
Suasana di lantai 1 pasar.

Para penjual bumbu dan daging.

Pasarnya bersih.

Dari lantai 1 kami lalu naik ke lantai 2 yang merupakan pusat penjualan souvenir dan makanan. Langsung dong kami berdua bersemangat karena mau belanja souvenir di sini. Langsung berhenti pada toko pertama yang kami temui, tak jauh dari eskalator dan bertanya berapa harga gantungan kuncinya, 1000Fr/pcs kata penjual berwajah masam. Kaget dong, lho kok mahal amat, katanya di sini murah-murah..!? Saya jadi sedikit ragu dengan harga souvenir di pasar ini. Tapi ternyata semakin kita masuk ke dalam lorong-lorong nya maka bakal ketemu juga harga-harga yang masuk akal dan murah itu. Jadi tips belanja di pasar ini adalah jangan beli di toko-toko dekat tangga atau eskalator. Tapi jalan telusuri setiap lorong dan bandingkan harganya maka bakal ketemu toko-toko yang menjual dengan harga yang masuk akal.

Souvenir.

Aneka souvenir di Great Market Hall.

Great market hall di lihat dari lantai 2.

Banyak sekali ragam dan macam souvenir yang bakal kita temukan di sini. Semuanya menarik dan menggoda untuk dibeli. Tapi saya ga mau kalap dan membeli yang benar-benar saya suka saja. Dari sekian banyak toko yang saya masuki cuma 2 toko yang penjualnya ramah seingat saya. Selebihnya jutek, dan bermuka masam. Malah ada yang ngomel-ngomel ketika kita tidak jadi membeli ha..ha.. Fix kota ini saya nobatkan sebagai kota dengan orang-orang bermuka masam dan orang-orang yang tidak ramah pada turis.

Setelah puas berbelanja souvenir. Kami lalu ke stal penjual makanan. Tampak menarik sekali makanan-makanan yang dijual di sini. Ingin rasanya kami mencoba salah satunya. Tapi karena ragu dengan ke-halal-an nya, kami pun mengurungkan niat untuk makan di sini. Setelah puas mengitari Great Market Hall ini, kami ingin melanjutkan perjalanan ke destinasi berikutnya. Tapi ternyata hujan semakin deras di luar. Sempat berpikir buat balik aja ke penginapan untuk istirahat. Tapi saya iseng mencari mall terdekat di google dan ternyata ada mall cukup besar tak jauh dari sini.

Gedung parlemen.

Di ambil dari atas tram.

Bigbus Budapest.

WestEnd City Center.

Akhirnya kami pun jalan-jalan ke mall di Budapest tepatnya ke WestEnd City Center. Sebenarnya mall tidak pernah masuk dalam itinerary kami di Budapest ini. Tapi karena hujan disertai angin, mau ga mau kita mesti cari alternatif lain. Seperti biasa saya selalu semangat kalau sudah masuk mall ha..ha.. Walau pada akhirnya ga da satu pun barang yang saya beli, tapi kami cukup puas sudah melihat isi mall di Busapest he..he..

Karena hujan mulai reda, kami lalu melanjutkan perjalanan sesuai itinerary ke Buda Castle. Dari WestEnd City Center mall kami tinggal naik tram menuju stasiun Clark Adam ter, lalu melanjutkan perjalanan dengan bus menuju Buda Castle. Sebenarnya dari Clark Adam ter ini kita bisa naik funicular langsung menuju Buda Castle, tapi karena kami sudah punya tiket transportasi 24 jam, rasanya rugi kalau mesti keluar uang lagi untuk funicular. Karena itu kita memilih untuk naik bus saja.

Dari halte pemberhentian bus tinggal jalan kaki beberapa ratus meter menuju Buda Castle. Udara saat itu dingin dan berangin, hujan pun masih gerimis saat kami tiba. Untungnya kita berdua sudah siap dengan 2 payung, jadinya tetap terlindungi selama jalan-jalan mengitari Buda Castle ini. Bangunan-bangunan di area Buda Castle ini sekarang sudah dialihfungsikan menjadi museum. Jujur saya lebih suka jika Buda Castle ini tetap dipertahankan sebagai istana seperti istana Versailes di Perancis, dan pasti saya tidak ragu untuk masuk.

Hujan dan kabut.

Lagi nyari payung dalam tas he..he..

Buda castle.

Dibalik suami yang keren, ada tangan istri yang bekerja he..he..

Setiap traveling selalu mikirin 2 koper besar, outfit suami dan outfit saya sendiri.

Tapi di sini tidak demikian. Banyak istana-istana bekas jaman kerajaan dialihkan menjadi museum. Mereka sepertinya tidak ingin mengingat peninggalan sejarah masa kerajaan terdahulu. Mungkin banyak hal-hal pahit yang terjadi pada masa itu sehingga mereka tidak ingin mengingatnya. Memang kalau dilihat sejarahnya Hungaria ini sering menjadi jajahan dari kerajaan-kerajaan masa lampau, termasuk jadi jajahan kerajaan Ottoman Turki. Lalu ketika perang dunia pun habis-habisan dikuasai oleh Soviet dan Jerman. Jangan-jangan karena sejarah kelam itu makanya penduduk mereka berwajah suram dan masam. *analisa sotoy gw..he...he..

View dari Buda Castle.

Chain Bridge.

Sungai Danube.

Buda Castle dari sisi lainnya.

Sayang berkabut.

Warna-warni musim gugur.

Wide lens.

Dari Buda Castle ini kita bisa menikmati keindahan kota Budapest dari ketinggian. Tampak gedung parlemen serta sungai Danube yang membelah kota ini. Namun sayang hujan dan langit mendung membuat semuanya tampak suram. Dari sini kami juga melihat patung Liberty kota Budapest dari kejauhan. Pengen banget ke sana, tapi cuaca sangat tidak mendukung. Awalnya saat kami datang kawasan Buda Castle ini sepi, mungkin karena hujan. Tapi menjelang sore sudah ramai saja rombongan tour yang datang.

Kota Budapest dari Buda Castle.

Mumpung sepi.

Tapi anginnya dingin brr..

Tetap disuruh gaya ma suami ha..ha..

Pepohonan khas autumn.

Daun-daun berguguran.

Liberty dari kejauhan.

Tangga di Buda Castle.

Jalur Funicular Buda Castle.

Funicular.

Taman di Buda Castle.

Foto dulu sebelum balik ke apartemen.

Love.

Karena sudah sore dan hujan tak kunjung reda, akhirnya kami putuskan untuk balik saja ke penginapan dan beristirahat. Besok kami bakal melanjutkan perjalanan Euro Trip ini ke negara berikutnya. Penasarankan dari Budapest kami mau kemana lagi he..he.. Makanya ikuti terus blog nya, biar ga penasaran. Dan lumayan kan bisa contek itinerary saya. Next saya bakal cerita perjalanan kami di kota dan negara berikutnya..😉😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Persiapan Serta Tips & Trik Mengunjungi Negara-Negara Balkan.

Tirana Pyramid - Albania. Buat teman-teman yang belum tau, Balkan adalah nama historis dan geografis yang digunakan untuk menggambarkan nega...