Kamis, 22 Februari 2018

Taiwan Trip 2018 Day 2 - Menikmati Pusat Kota Taipei dan Melihat Jajaran Gedungnya dari Puncak Elephant Mountain.

Menara Taipei 101 dilihat dari Elephant Mountain.

Setelah menitipkan koper di hotel (baca postingan sebelumnya), kami pun segera pergi untuk berpetualang mengelilingi kota Taipei. Sayangnya cuaca saat itu sedang tidak mendukung, hujan sedari pagi tak kunjung reda dan sepertinya bakal awet seharian. Saya mulai ragu untuk melanjutkan rute seperti itinerary yang sudah saya rencanakan sebelumnya, karena kebanyakan akan beraktivitas outdoor. Tapi Bang Tomi bilang tetap jalani aja sesuai planning itinerary-nya, dia menyemangati saya dan bilang kan ada payung.

Melihat semangat Bang Tomi dan energi positif yang ditularkannya, saya pun jadi ikutan semangat dan tidak menjadikan hujan sebagai penghalang. Memang energi positif seperti ini yang dibutuhkan saat traveling, bawaannya jadi happy dan enjoy. Kadang keadaan ga selalu berpihak pada kita, seperti cuaca dll, tapi dengan adanya travelmate (teman jalan) yang menyenangkan, semuanya jadi ga berat dan malah jadi pengalaman yang seru. Itu yang saya rasakan setiap jalan sama suami, dibalik semua kekurangan kita berdua, entah kenapa paling nyaman sama laki-laki satu ini he..he..(dia pasti senyum & GR baca ini).

Yup kami pun mengikuti rute sesuai rencana itinerary yang sudah saya susun sebelumnya. Rencananya hari pertama ini kami akan hiking ke Elephant Mountain yang berada tak jauh dari pusat kota Taipei. Dari puncak Elephant Mountain kita bisa melihat pemandangan kota Taipei dari ketinggian. Untuk menuju Elephant Mountain, dari Taipei Main Stasiun (TMS) kami naik MRT jalur R (merah) ke stasiun Xiangshan. Untuk pembayaran transportasi selama di Taiwan kami selalu menggunakan easy card (baca postingan sebelumnya tentang easy card). Sesampainya di stasiun Xiangshan keluar dari pintu exit 2. Dari sini kita masih harus berjalan sekitar 500 meter menuju gerbang hiking Elephant mountain. Gerbang hiking ini berupa anak tangga, jadi cukup mudah dilalui. Begitu keluar dari stasiun Xiangshan ada banyak petunjuk arah menuju hiking area Elephant Mountain, jadi tinggal ikuti petunjuknya.

Saat menuju gerbang hiking di Elephant Mt, saya melihat deretan sepeda U-Bike ini, sepeda ini bisa disewa dengan easy card.
Walau gerimis tidak menyurutkan semangat kami melangkah menyusuri anak tangga di Elephant Mountain ini. Gerbang hiking Elephant Mountain ini letaknya persis disamping sebuah kuil, kami malah dianjurkan lewat kuil oleh seorang bapak tua. Awalnya sempat bingung juga, ternyata anjuran itu berguna untuk memudahkan, karena lebih dekat jika masuk dari sisi kuil. Selanjutnya tinggal ikuti deretan anak tangga yang ada sampai ke puncak Elephant mountain. 

Deretan tangga menuju puncak Elephant Mountain.

Ayo semangat.

Saat mendaki menaiki anak tangga ini nanti bakal ada 2 cabang jalur anak tangga (kiri dan kanan). Keduanya sama-sama mengantarkan kita ke puncak Elephant Mountain. Jika ambil jalur tangga yang kiri, maka perjalanan hiking agak sedikit memutar tapi anak tangga yang dilalui pendek-pendek atau tidak curam. Sedangkan jika mengambil jalur tangga yang kanan, maka perjalanan hiking lebih ringkas tapi anak tangganya curam dan tinggi-tinggi. Kenapa saya tau karena saya lewati keduanya ha..ha..

Ketika kami mulai menaiki anak tangga di Elephant Mt, suasana sangat sepi, mungkin karena hujan. Sehingga tidak ada tempat bertanya, termasuk ketika berhadapan dengan 2 cabang anak tangga yang saya sebut diatas. Karena ga tau mesti memilih kiri atau kanan, akhirnya kami pilih sisi jalur kiri karena berasumsi menara Taipei 101 ada disisi kiri gunung. Dan alhasil kami pun jadi memutar, tapi sekitar 30 menit (sudah termasuk istirahat karena ngos-ngos-an he..he..) sudah sampai view point pertama. Semakin mendekati view point pertama beberapa kali kami berselisih dengan para pendaki yang hendak turun. Kami selalu saling bertegur sapa dan senangnya para pendaki yang turun selalu memberi semangat kepada kami dan bilang sedikit lagi sampai, termasuk mas-mas bule yang lihat saya ngos-ngos-an ha..ha..

Setibanya di view point pertama ini, kita bisa langsung melihat pemandangan kota Taipei yang penuh dengan gedung-gedung pencakar langit. Termasuk gedung tertinggi kedua di dunia yaitu Menara Taipei 101. Syukurnya walau cuaca sedang hujan, tapi Menara Taipei 101 tidak tertutup kabut ataupun awan, sehingga kami bisa melihat gedung pencakar langi ini utuh sampai puncak-nya. Di sini kami bertemu dengan 2 orang traveler perempuan asal Malaysia, kita pun saling bertegur sapa dan berbagi pengalaman. Dan yang pasti tak lupa foto-foto dong he..he..

View point pertama.

Pusat kota Taipei dilihat dari view point pertama.

Penunjuk arah di view point pertama Elephant Mt.

Untung menara 101 nya terlihat jelas, mesti sedang hujan.

Astronot nyasar ha..ha..

Lanjut naik ke atas.

Dari sini kami masih terus melanjutkan perjalanan ke view point kedua yaitu puncak bebatuan. Mungkin karena sudah biasa menaiki anak tangga dari bawah sebelumnya, jadinya menuju puncak bebatuan ini terasa mudah dan singkat saja. Ternyata view disini lebih oke dibanding view point yang pertama. Ketika sedang asyik foto-foto, kami berjumpa lagi dengan 2 traveler cewek asal Malaysia tadi, kali ini mereka akan turun, dan mereka berkata kalau view point diatas ini (view point ketiga) lebih bagus lagi. Mendengar hal itu kami pun semangat naik lagi.

View point kedua.

Masih hujan disenyumin aja.

Taipei dilihat dari view point kedua.

Dingin, peluk suami aja he..he..

View point kedua ini ada batu-batu besar seperti ini.

Masih ada view point ketiga.

Jarak dari view point pertama, kedua dan ketiga tidak terlalu jauh, jadi lanjutkan sampai puncak biar dapat view paling oke. Ternyat benar view point ketiga ini bagus banget view nya. Lebih jelas menghadap ke kota Taipei dan tidak terhalang oleh pohon ataupun ilalang. Kami pun meniknati suasana di view point ketiga ini. Sayang hujan makin deras, jadinya tidak lama-lama di view point ketiga, kami pun lalu turun. Saat turun kami memilih jalur tangga sisi kanan yang lebih pendek jalur hikingnya. Tapi resikonya tangganya lebih curam. Sehingga kami melewati semua jalur hiking di Elephant Mt ini (kiri dan kanan). Oya di jalur sisi kanan ini ternyata ada view point juga sebelum sampai puncaknya. Saran saya mending ambil jalur tangga sebelah kanan kalau ingin cepat sampai puncak, karena lebih pendek. Tapi kalau ingin menikmati kedua jalur hiking, bisa memilih perjalanan seperti kami. Naik dari tangga sisi kiri dan turun melalui tangga sisi kanan.

View point ketiga yang paling bagus.

Puncak view point di Elephant Mt.

Gaya dulu ya.

Terbayar lelah mendaki ratusan anak tangga ini he...he..

Hallo Taipei.

Happy bisa sampai puncak.

Yes, we did it.

Ini view point dari rute tangga sebelah kanan saat kami turun.

Hujan-hujan hiking he..he..

Kedinginan tapi puas he..he..

Setelah melihat kota Taipei dari ketinggian kami lalu melanjutkan perjalanan menuju Menara Taipei 101. Saatnya melihat gedung pencakar langit ini dari dekat. Dari stasiun Xiangshan tinggal naik MRT jalur R (merah) ke stasiun Taipei 101 yang hanya berjarak 1 stasiun saja. Keluar dari stasiun Taipei 101 kita langsung bisa melihat gedung pencakar langit ini. Sayangnya hujan jadi kami tidak berlama-lama menikmati gedung tinggi ini dari luar. Selain itu banyak banget tur bus yang berhenti didepan gedung ini yang membawa turis dari China. Kebayangkan betapa malesnya saya ketemu rombongan tur yang suka seenaknya he..he..

Menara Taipei 101 dari dekat.

Suasana didepan menara Taipei 101.

Ga minat naik ke atas karena sudah puas lihat keindahan Taipei dari puncak Elephant Mt.

Saya didepan pintu masuk Taipei 101.

Masuk yuk ke dalam Mall yang ada di Taipei 101.

Kami lalu masuk ke dalam menara Taipei 101 ini yang mana terdapat mall didalamnya.  Karena ga minat dengan mall (soalnya banyak di Indonesia), kami lalu mencari pusat informasi untuk menanyakan perihal shuttle bus gratis dari menara Taipei 101 ini menuju Taipei City Hall. Dari info yang kami dapat sebelumnya, ada shuttle bus gratis yang menghubungkan dua area ini. Ternyata layanan shuttle bus ini sudah dihentikan, karena sudah ada stasiun MRT Taipei 101. Lalu petugas bagian informasi memberikan kami peta dan berkata kalau jalan kaki tidak jauh kok sekitar 15 menit.

Dari peta yang diberikan oleh si petugas tampaknya memang tidak jauh, apalagi perjalanan dengan sky bridge antar gedung, jadi ga perlu kehujanan. Kami pun jalan kaki menuju Taipei City Hall. Tapi ternyata jalannya cukup jauh pemirsa, mungkin karena uda kecapean hiking sebelumnya jadinya berasa jauh. Tapi karena jauh itu, banyak yang kami lihat. Mulai dari tempat permainan anak-anak di belakang menara 101 sampai tempat nongkrong anak gaul Taipei.
 
Peta dari Taipei 101 ke Taipei City Hall.


Taman bermain anak di belakang menara Taipei 101.

Sayang lagi hujan.

Gedung bioskop tempat gaul anak muda Taipei.

Dalam perjalanan dengan sky bridge ke Taipei City Hall, taxi nya warna kuning kayak di NY.

Lampion dalam rangka menyambut Imlek.

Taipei City Hall area.

Hujan-hujan ootd-an he..he..

Dari Taipei City Hall, kami melanjutkan jalan kaki ke Sun Yat Sen Memorial Hall (SYS). Karena jaraknya cuma 1 stasiun MRT jadi nanggung kalau mau naik MRT. Ke SYS ini niat awalnya untuk makan siang. Karena disini ada restoran beef noodle halal yang terkenal. Karena kebanyakan jalan kaki, kami malah nyampenya sore disana sekitar jam 4 lewat. Dimana restorannya tutup. Jadi di Taipei ini restorannya hanya buka pada jam makan siang dan jam makan malam. Saat kami tanya restoran akan buka lagi untuk makan malam jam 5 nanti. Karena nanggung uda sampai sini, akhirnya kami putuskan untuk nunggu saja di dalam stasiun MRT SYS sampai jam 5 sore.

Sun Yat Sen Memoriall Hall.

Jam 5 kurang kita datangi lagi restorannya ternyata masih belum buka, Bang Tomi memberanikan diri masuk untuk meminta ijin menunggu di dalam restoran. Eh ternyata tidak diperbolehkan. Jadinya kita pun menunggu di depan restoran yang ada kursinya. Tak lama restoran halal ini pun buka, langsung rame pemirsa, ternyata yang nunggu dari tadi bukan kami saja. Gubrak, pantesan ga boleh nunggu didalam ha..ha.. 

Jalan menuju restoran Ai-jia, beef noodle halal khas Taiwan.

Untung masih kebagian tempat duduk, jadi kami bisa langsung masuk dan diberikan daftar menu. Kami pun langsung memesan spicy beef noodle yang terkenal itu. Memang yang paling terkenal disini beef noodle-nya, ada yang pedas dan ada yang tidak pedas. Kita pesan pedas dua-duanya, cuma punya Bang Tomi kita pesan yang rice noodle, biar bisa icip-icip bedanya. Pas datang, porsinya cukup besar karena dikasi semangkuk besar. Harganya satu mangkok ini 155 TWD. Dan ketika dicoba kuahnya, ternyata memang endes banget. Berasa kaldu dagingnya, trus yang bikin bahagia potongan dagingnya yang besar-besar dan tidak pelit. Mantap lah, apalagi dimakan pas cuaca dingin..hmm yummy..😋😋

Muka laper.

Baru buka langsung rame.

Suasana pembuatan mie yang bisa kita lihat.

Daftar menu di restoran halal ini.

Sibuknya koki di dapur.

Alhamdulillah, ketemu makanan khas Taiwan yang halal.

Ternyata beda yang beef noodle dengan beef rice noodle cuma beda di bentuk dan rasa mie nya aja. Dan lebih enaknyang beef noodle, karena kalau beef rice noodle, mie nya lebih mirip lasa yang halus-halus gitu. Kalau menurut si Abang kuahnya lebih enak yang beef noodle dari pada rice beef noodle. Jadi teman-teman yang makan disini pesan yang beef noodle aja ya. Oya untuk bisa kesini tinggal naik MRT turun di stasiun Sun Yat Sen Memorial Hall keluar exit 1, setelah keluar stasiun langsung belok kiri di gang pertama yang terlihat dari pintu stasiun. Tinggal jalan kaki lurus, nanti lihat restorannya di sebelah kanan jalan. Nama restorannya Ai-Jia, cuma papan nama restoran ini pakai huruf China semua, jadi ya hapalin deh fotonya he..he..Yang membedakan dengan restoran lain di sekitarnya, di papan nama restoran ini ada logo halalnya.

Spicy beef rice noodle menu Bang Tomi.

Spicy beef noodle menu saya.

Lihat besarnya porsi mie disini he..he..

Ini enak banget, btw kirain butuh smabal ABC biar nambah pedas, ternyata ga butuh karena rasanya uda pas.

Logo halal terlihat pada gambar sapi merah itu.

Penampakan bagian depan Ai-Jia halal restoran.

Perut kenyang dan puas. Tapi hujan ga kunjung reda. Niatnya dari sini kami mau lanjut ke Raohe Night Market, tapi karena hujan kami pun membatalkan hal ini. Jadinya diputuskan untuk balik saja ke hotel. Dari stasiun stasiun SYS kami naik MRT jalur BL (biru) menuju stasiun Taipei Main Stasiun (TMS). Tapi sebelum benar-benar kembali ke hotel, kita sempatin dulu jalan-jalan mengelilingi area under ground TMS yang terdapat banyak pertokoan. Termasuk toko souvenir/oleh-oleh. Jadi buat teman-teman yang mencari oleh-oleh khas Taiwan bisa disini.

Pulang-pulang bawa jajanan ayam goreng dan ubi goreng. Awalnya ni ubi saya kira kentang goreng, soalnya dijual bareng ma ayam goreng model KFC gitu, eh pas dimakan taunya ubi manis ha..ha.. Mana mahal lagi kalo di rupiahin, tau gini beli ayam aja satu lagi soalnya harganya sama he..he.. Secara gorengan ubi manis di Indonesia cuma 2000 perak dan gampang dapetinnya he..he..

Pas nyampe hotel, kami langsung dikasi kunci kamar dan dapat kamar di lantai 4. Setiap lantai dan kamar di Morwing Hotel tempat kami menginap ini memiliki tema. Untuk lantai 4 bertema Eropa. Sayang kamar yang kami tempati pertama ini nuansanya agak gelap dan walpapernya berupa foto banyak orang. Jadi saya kurang nyaman. 

Kamar kami di lantai 4 Morwing Hotel Taipei.

Sayang wallpapernya gelap dan foto banyak orang, jadi serem.

Kamar mandinya sih oke dan bersih banget.

Fasilitas pun lengkap.

Untuk kebersihan dan fasilitas hotel semuanya bagus dan ga mengecewakan, selain 2 botol air mineral kita juga dikasi snack dan buah gratis. Cuma saya ga suka nuansa kamar pertama ini. Jadinya kami minta ganti, karena penuh kami dijanjikan kamar yang baru besok pagi. Langsung saja request minta kamar di lantai 5 yang sama dengan lantai resepsionis hotel, soalnya fasilitas mesin cuci serta dispenser air minum tersedia di lantai 5 saja. Jadi selain kita bisa bebas mengambil air minum di dispenser lantai 5, hotel ini juga menyediakan fasilitas laundry gratis. Tinggal berikan baju kotor ke resepsionis hotel, nanti dalam waktu 1,5 jam, baju sudah selesai di laundry bersih dan akan di telpon ke telpon kamar untuk kita ambil di resepsionis.

Ada kejadian mengagetkan sebenarnya pas kami sedang santai di kamar malam itu. Yaitu tiba-tiba gempa. Memang tidak terlalu kencang, tapi berasa dan bikin kaget. Waduh saya langsung deg-deg-an secara kami berada dilantai 4. Tapi untung cuma sebentar. Jadinya kita pun tetap tinggal di kamar. Malamnya kami pun berisitirahat  setelah seharian jalan-jalan keliling Taipei. Next saya bakal cerita pengalaman kami menaiki Maokong Gondola dan keseruan saya belanja di Wufenpu, pusat grosir pakaian terbesar di Taipei. Terus ikuti perjalanan kami di Taiwan ini ya dan semoga bermanfaat..😊😊

1 komentar:

  1. seru dan detail critanya mbak, foto juga detil
    btw itu perjalanan bulan berapa ke Taiwan? Dinginnya berapa derajat?

    www.wisatakeren.com

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...