Sabtu, 17 Februari 2018

Taiwan Trip 2018 Day 1 - Perjalanan Menuju Taipei, Taiwan.

Taoyuan Airport Taipei, Taiwan.

Kami (Saya dan Suami) memulai perjalanan ke Taiwan siang hari tanggal 3 Februari 2018. Karena pesawat kami ke Taiwan berangkat dari Changi Airport Singapura, jadinya siang itu kami menyebrang dengan ferry dari Batam ke Singapura. Tiba di pelabuhan Singapura sudah sore, kami langsung menuju Changi Airport dengan MRT. 

Suasana pelabuhan ferry Batam Center siang itu.

Stasiun MRT di Changi Airport berada di terminal 2, untungnya maskapai Scoot Airlines yang kami tumpangi berada di terminal 2 juga, sehingga kami tidak perlu naik sky train untuk pindah terminal. Changi Airport sendiri ada 3 terminal (1,2 dan 3). Sesampainya di Changi, kami tidak langsung check in. Tapi timbang barang bawaan dulu di timbangan yang tersedia gratis di Changi Airport. Maklum karena tidak beli bagasi jadi mesti pastikan koper yang dibawa ke kabin tidak overweight. 

Hiasan menyambut imlek di Changi Airport Terminal 2.

Cek jadwal keberangkatan

Selain menimbang koper, kami juga sibuk melihat jadwal keberangkatan pesawat kami melalui layar pemberitahuan sekalian melihat apakah kita sudah boleh check in atau belum. Karena di layar info nya belum ada, Bang Tomi berinisiatif langsung mencari counter check in maskapai Scoot Airlines di terminal 2 Changi Airport ini. Ternyata ada di bagian ujung dan sudah bisa check in. Jadi kami pun segera ke sana.

Kami memang menghindari web check in sebelumnya karena takut tidak duduk bersebelahan. Jadinya mau check in manual saja dengan harapan petugas check in-nya berbaik hati memberi kami kursi bersebelahan. Maklum kami ga beli kursi dalam rangka ngirit ha..ha..(kalo ga pinter ngirit ga keliling dunia tar he..he..moto hidup). Ternyata proses check in Scoot Airlines di Changi ini tidak manual alias pake mesin juga dan sangat praktis, jadinya tidak perlu antri didepan counter petugas.

Mesin-mesin check in tersedia banyak sekali. Awalnya rada bingung cara pakainya gimana, untung ada petugas Scoot yang berdiri didekat kami, jadi dia bilang langsung letakkan paspor di mesin. Caranya kita tinggal scan paspor pada mesin check in ini. Lalu nanti akan muncul pertanyaan rute penerbangan kita. Saya pilih Singapura - Taipei, nanti akan muncul pilihan jam penerbangan rute ini. Saya pilih jam 00.55 sesuai jadwal keberangkatan kami. Mesin secara otomatis mencocokan data dari paspor dengan data penumpang. Lalu muncul kode booking dan detail penerbangan kami. Lalu tekan cetak boarding pass, maka boarding pass akan otomatis dicetak dan keluar dari mesin ini. 

Untuk boarding pass Bang Tomi lebih mudah karena tinggal scan paspor-nya boarding pass langsung dicetak dan keluar dari mesin. Alhamdulillah kami duduk bersebelahan walau berada di deretan belakang pesawat, kursi 40 E dan 40 F. Karena penasaran kami coba cek lagi mesin check in cara kerjanya. Ternyata pertama ada pilihan menu bahasa dan ada pilihan bahasa Indonesia-nya. Setelah itu pilih check in dan scan paspor seperti tadi he..he..(maklum rada katrok). Nah untuk yang memiliki bagasi, setelah mendapat boarding pass ini baru masuk ke counter yang ada petugasnya dan menaruh bagasi disana. Sedangkan yang tidak ada bagasi ya ga perlu melapor, dan ga da pengecekan berat koper kabin yang di bawa. Sedangkan tadi uda parno takut overweight he..he..

Ini dia mesin untuk check-in Scoot Airlines di Changi Airport, ada pilihan menu bahasa Indonesia-nya.

Ikuti proses check-in otomatisnya.

Bagian bawah untuk scan paspor dan boarding pass akan otomatis keluar dari mesin ini.

Ini dia boarding pass saya dari mesin diatas he..he..

Kami kira sehabis dapat boarding pass kami bisa langsung masuk ke imigrasi buat cek paspor. Tapi ternyata mesti cek dokumen dulu ke petugas khusus Scoot Airlines. Cek dokumen ini terkait visa dll. Setelah cek dokumen maka boarding pass kita bakal dapat stamp tanda dokumennya lengkap dan bisa berangkat. Setelah itu baru deh masuk ke imigrasi. Ternyata ga perlu antri didepan petugas, udah ada mesinnya juga tinggal scan paspor trus langsung beres dan berada di transit area Changi Airport. Wah benar-benar canggih deh Changi ini. Prosesnya semua cepat tanpa antri. Sekitar jam 7 malam waktu Singapura kami sudah berada di area transit. 

Counter Document check yang mesti kita datangi sebelum masuk ke imigrasi.

Boarding Pass saya setelah melalui counter document check ada stempel cap-nya.

Karena masih 4 jam lagi baru berangkat. Jadinya kita putar-putar dulu di area transit ini sekalian cari tempat sholat dan air panas buat bikin pop mie he..he.. Tidak sulit mencari dispenser air panas disini. Tinggal cari nursery room (ruang menyusui), biasanya dispenser air panas tersedia di bagian luar nursery room ini. Langsung deh kami bikin pop mie dan tak lupa mengisi air di botol minum.

Transit area Changi Airport.

Abang lagi ambil air panas untuk bikin Pop Mie he..he..

Dispenser air panas di depan nursery room Changi Airport.

Sehabis makan, kami lalu mencari prayer room atau tempat sholat. Ternyata hanya ada 1 dan letaknya cukup jauh dari gate keberangkatan kami. Tapi tak apa toh bandara Changi ini menyenangkan untuk ditelusuri dan waktu kami masih panjang. Prayer room-nya cukup luas dan dipisah antara laki-laki dan perempuan. Selain itu ada juga ruang meditasi untuk penganut agama lain. Kalau bingung cari prayer room di Changi, bisa bertanya ke pusat informasi atau petugas bandara-nya.

Ruang sholat di Changi Airport.

Tersedia mukena dan sajadah juga.

Petunjuk arah kiblat.

Selesai sholat, kami lalu jalan menuju gate F, yang merupakan ruang tunggu boarding pesawat kami. Karena masih lama, pintu gate nya belum dibuka jadinya kita pun menunggu diluar yang terdapat kursi-kursi panjang. Dan sudah banyak penumpang yang sepesawat dengan kami duduk menunggu disana. Disini kami baru ngeh kalau penerbangan kami ke Taipei ini, juga bakal melanjutkan penerbangan menuju bandara Narita Jepang. Pantes banyak orang Jepang yang sepesawat dengan kami.

Ruang kreativitas untuk anak-anak di Changi Airport.

Otw to gate F.

Jam 23.15 pintu gate dibuka dan kita pun antri untuk proses scan sebelum naik pesawat. Kali ini sepatu boot saya mesti dibuka. Tidak berapa lama setelah duduk di ruang tunggu ini, kami pun boarding (naik pesawat). Kesan pertama masuk ke atas pesawat Scoot Airlines adalah bagus, apalagi baru masuk langsung melewati bisnis class nya he..he.. Ketika tiba di kursi, ruang untuk kakinya lebar, beda dengan budget airlines yang biasa kita naiki. Tapi lucunya kursinya terasa lebih pendek, sehingga jarak kepala ke langit-langit pesawat lumayan jauh. Ini sangat nyaman untuk orang yang berpostur tinggi. Buat kami yang semampai (semeter lebih sedikit) ini berasa lega banget dan sedikit aneh ha..ha.. Pesawat yang digunakan Boeing 787 dreamliner dengan kursi yang diatur 3-3-3 untuk kelas ekonominya. Kami kebagian dideretan tengah. Sesuai dengan jadwal jam 00.55 pesawat kami telah lepas landas dari Changi Airport, menuju Taoyuan Airport Taipei.

Ruang tunggu di gate F.
  
Boarding time.
Suasana kabin pesawat Scoot yang kami tumpangi menuju Taipei.

Jalan-jalan lagi sama laki-laki ini he..he..

Kursi yang cukup nyaman.

Bersiap bobo di bahunya.

Sepanjang penerbangan kami tidur karena memang waktunya jam tidur. Tapi seperti biasa saya ga bisa tidur lelap kalau diatas pesawat, bawaannya gelisah, apalagi kalau ada turbulance. Dan sepanjang perjalanan berangkat ini memang sering turbulance. Apalagi saat akan mendarat, pesawat lumayan goyang karena awan tebal dan kondisi cuaca yang sedang hujan di Taipei. Nah perut saya langsung kembang kempis menahan gamang dan rasa parno. Hanya bisa berdoa dan memohon kesalamatan kepada Allah & RasulNya.

Arrival card masuk imigrasi Taiwan dibagikan saat kami diatas pesawat.

Alhamdulillah setelah kurang lebih 4 jam terbang, pesawat kami mendarat dengan mulus di Taoyuan Airport Taipei. Salut dengan pilot yang membawa pesawat kami karena bisa mendarat dengan sangat baik (mulus) walau ditengah cuaca hujan dan berangin. Saat mendarat pilot sudah memberitahu suhu di Taipei saat itu sekitar 9° celcius. Langsung pake jaket tebal sebelum keluar dari pesawat. 

Sesampainya di dalam bandara Taoyuan saya malah tepar dan ngantuk banget. Jadinya langsung nyari sofa dan tidur disana ha..ha.. Walau saya suka traveling tapi saya ga suka naik pesawat dan ga pernah menikmatinya (yang ada malah parno) hiks..hiks.. Setelah tertidur kurang lebih 1 jam akhirnya baru agak kuat badannya buat beraktivitas. Saya lihat didekat sofa tempat kami beristirahat ada toilet + shower room. Rasanya pagi ini memang pengen mandi sebelum jalan-jalan keliling kota Taipei. Tapi setelah di cek ternyata shower room nya terkunci, kuncinya bisa diminta di bagian kitchen (dapur foodcourt) tak jauh dari toilet, tapi ada aturannya hanya boleh digunakan untuk penumpang transit. Karena membaca hal itu saya urung mandi, lagian ga bawa handuk dan sabun. Jadinya cuma cuci muka + gosok gigi aja di toilet.

Sofa panjang tempat saya tidur, dan lihat logo shower untuk shower room.

Shower room di bagian toilet wanita.

Peraturan penggunaan shower room di Taoyuan Airport.

Saat saya sudah beres cuci muka, saya melihat seorang pemuda menghampiri petugas di kitchen dan meminta kunci shower room. Tak berapa lama si pemuda membawa handuk, sabun dan kunci shower room yang diberikan oleh petugas kitchen. Melihat hal ini saya jadi pengen mandi n menikmati fasilitas shower room ini. Soalnya dikasi handuk bersih dan sabun juga. Saya pun mendekati petugas dan bertanya apakah bisa memakai shower room-nya. Awalnya saya tidak mengerti apa yang dikatakan petugas ini karena bahasa inggris-nya aneh ha..ha.. Ternyata dia minta nomor paspor, tadinya saya uda deg2an takut diminta bukti boarding pass penerbangan berikutnya. Ternyata cuma diminta no paspor dan dicatat dibuku. Saya langsung minta 2 kunci shower room + handuk dan sabunnya. 1 shower room di female buat saya dan 1 lagi di bagian male untuk Bang Tomi.

Si Abang yang sedang asyik cuci muka di toilet pria, langsung saya panggil dan bilang kalau bisa mandi sambil kasi handuk dan peralatan lainnya. Dia kaget campur senang karena bisa mandi dan dapat handuk + sabun segala. Kami pun menikmati fasilitas shower room di Taoyuan Airport pagi itu. Ada 3 shower room tersedia di bagian wanita dan dalam shower room terdapat kamar mandi + ruang dandan lengkap dengan meja rias, kursi dan hairdryer. Tadi saya pikir cuma dikasi handuk + sabun, eh pas dibuka ternyata ga cuma sabun tapi ada shampo dan body lotion juga. Mantap banget deh, langsung keramas sampai wangi deh pagi itu biar segar sepanjang hari ha..ha.. Setelah selesai handuk serta kunci shower room kami kembalikan ke petugas kitchen.

Handuk, kunci dan sabun yang dikasi oleh petugas kitchen untuk menikmati fasilitas shower room di Taoyuan Airport.

Kamar mandi-nya.

Didalam kamar mandi ada ruang rias kering juga.

Dapat shower room A.

Selain sabun cair, juga ada shampo, dan body lotion.
Seger dan wangi habis mandi he..he..

Selesai mandi, kami ga langsung keluar airport malah sempatin sarapan dulu. Alhamdulillah masih diarea ini ada dispenser air panas jadi bisa bikin mie cup buat sarapan. Pas bikin mie cup, ada ibu-ibu petugas cleaning airport menghampiri kami. Dia mencium aroma mie cup yang sedap jadi penasaran sama mie yang kami bawa. Saya langsung bilang from Indonesia. Karena ga bisa bahasa inggris ibunya hanya memberi jempol tanda enak bau-nya he..he.. Sayang cuma bawa 2 kalau lebih kan bisa dikasi ke si ibu 1.

 
Dispenser air panas di Taoyuan Airport.

Dispenser air panas di Taoyuan Airport.

Sarapan kami pagi itu di Taoyuan Airport, semua made in Indonesia ha..ha..

Itu petugas kitchen tempat meminjam kunci shower room.


Setelah selesai sarapan baru kita menuju bagian imigrasi untuk keluar bandara Taoyuan. Waktu sudah pukul 08.30 saat kami keluar bandara. Antrian imigrasi di Taoyuan pagi itu tidak terlalu panjang. Tidak ada masalah saat masuk, cuma ditanya berapa lama berada di Taiwan. Setelah keluar imigrasi kita langsung melihat antrian orang di tempat penukaran uang (money changer). Money changer disini langsung dari Bank of Taiwan, dari info yang saya baca sebelumnya memang sebaiknya langsung tukar uang disini karena prosesnya mudah dan ratenya pun bagus. Sebelum menukarkan uang saya pelajari dulu rate-nya di papan kurs yang ada disamping counter. Soalnya saya membawa Rupiah dan USD, selain itu juga ada sisa KWR (Won Korea Selatan) dan HKD (Hongkong Dollar) yang saya bawa. Oya tukar uang disini dikenai charge sebesar 30 TWD (Taiwan Dollar) setiap transaksi. Jadi kalau tukar 3 mata uang kena charge 3×30 TWD = 90 TWD.

Welcome to Taiwan.

Menuju imigrasi dan pintu keluar bandara.

Kece juga Taoyuan Airport ini.

Fasilitas airportnya juga oke punya.

Papan kurs di money changer Bank of Taiwan di Taoyuan Airport.

Setelah menghitung-hitung ternyata rugi kalau tukar Rupiah disini karena nilai tukarnya rendah jadinya 1 TWD = 560 Rupiah. Sedangkan kursnya saat itu 1 TWD = 455-465 Rupiah. Tapi kalau menukar USD malah bagus nilai tukarnya dan dapat harga 1 TWD = 465 Rupiah. Ini sudah dikurangi dengan biaya service charge money changer bandara sebesar 30 TWD. Jadinya kami pun menukar uang 250 USD + 52000 KWR + 250 HKD dapatnya sekitar 9000 lebih TWD. Karena menukar 3 mata uang kena charge 90 TWD (30 TWD × 3). Itu KWR dan HKD sisa dari traveling sebelumnya, dari pada disimpan mending ditukar di Taiwan karena lumayan tinggi nilainya disini.

Ini dia money changer tempat kami tukar uang.

Beres urusan uang, kami lalu keluar mencari stasiun MRT di bandara ini. Memang rencananya mau naik MRT ke tengah kota dan sekalian membeli easy card, kartu serba guna yang bisa digunakan untuk semua transportasi di Taiwan, termasuk untuk belanja di mini market ataupun masuk tempat wisata. Dari info yang saya dapat katanya easy card ini ada 2 jenis, ada yang bisa di-refund (jika kartu dikembalikan maka uang deposit sebesar 100 TWD akan dikembalikan), dan ada yang tidak bisa di-refund (uang deposit tidak kembali dan kartu bisa dibawa pulang). Easy card ini bisa dibeli di stasiun MRT termasuk stasiun MRT bandara.

Saat membeli kartu ini di stasiun MRT Taoyuan saya meminta kartu yang bisa di-refund. Ternyata pemerintah Taiwan sudah tidak menerbitkan kartu yang bisa di-refund lagi saat ini. Jadi yang tersedia saat ini hanya easy card yang non refundable. Dengan membayar 500 TWD kita mendapat 1 easy card yang didalamnya sudah terisi saldo sebesar 400 TWD yang bisa kita gunakan secara maksimal. Enaknya pakai kartu ini selain ga ribet, juga dapat diskon harga tiap naik MRT atau pun masuk tempat wisata. Misalnya jika beli tiket satuan (single tiket) harga tiket MRT nya 25 TWD, maka dengan menggunakan easy card harga tiket yang dibayar hanya 20 TWD. Begitu juga saat naik Maokong Gondola, harga tiket 120 TWD, jadi 100 TWD aja jika membayar dengan easy card. Detail informasi tentang easy card ini bisa dibaca disini.

Beli easy card disini.

Pintu masuk stasiun MRT di Taoyuan Airport.


Ini dia easy card kami.

Langsung naik MRT ke tengah kota Taipei.

Pertualangan dimulai.

Beres beli easy card kami langsung cuss naik MRT menuju Taipei Main Stasiun (TMS). Kenapa ke TMS, karena hotel kami berada didekat TMS ini. Ada kesalahan yang kami lakukan saat naik kereta di stasiun bandara ini, mestinya kami naik kereta express menuju TMS, tapi malah salah naik kereta MRT biasa yang berhenti di setiao stasiun. Alhasil makan waktu 1 jam lebih di kereta. Saya sampai ketiduran lagi dibahu Bang Tomi saking lamanya ha..ha.. Sedangkan kalau naik kereta express cuma 30 menit dan harga tiketnya sama saja, 160 TWD.

Setibanya di TMS kami langsung mencari exit M6. TMS ini merupakan stasiun utama di Taiwan, jadi sangat luas dan kompleks. Ternyata letak peron kereta bandara lumayan jauh dari peron kereta MRT dalam kota. Tapi suasana di TMS pagi itu lumayan sepi dan banyak petunjuk arah yang jelas jadi gampang mencari pintu exit M6. Walau TMS ini besar, tapi ga da apa-apa-nya dibanding stasiun Shinjuku di Tokyo ha..ha.. Kalau survive dan ga nyasar di Shinjuku berarti ga kan nyasar di stasiun-stasiun besar dunia lainnya. Soalnya ga da yang bisa mengalahkan kompleksitas stasiun Shinjuku ini, mana padat dan orang-orang jalan cepat bagai kilat ha..ha.. Alhamdulillah kami sudah lulus, survive di Shinjuku tahun lalu.

Dari pintu exit M6 ini cukup berjalan sekitar 200 meter kami tiba di depan gedung Morwing Hotel. Ternyata hotel ini terletak diatas pertokoan. Jadi kita tinggal naik lift ke lantai 5 dimana disana terdapat lobby dan resepsionis hotel. Sesampainya di depan resepsionis kami menyerahkan bukti bookingan hotel dari booking.com. Karena masih pagi jadi kami belum bisa check in. Tapi koper bisa dititip di lugage room hotel. Setelah koper dititip di hotel kami pun langsung cabut untuk menjelajahi kota Taipei. Nah kemana saja kami hari pertama di Taiwan ini, tunggu lanjutan ceritanya pada postingan berikutnya ya. Semoga pengalaman kami ini bermanfaat dan dapat membantu teman-teman yang ingin jalan-jalan hemat ke Taipei..😉😉

Resepsionis Morwing Hotel.

2 komentar:

  1. Informatif sekali kak infonya. Untuk shower roomnya itu tepatnya di sebelah mana ya kak? Berarti sebelum imigrasi kan ya?

    BalasHapus
  2. mbak.. mau tanya. kalau soal bahasa gimana yah ? mbak dan suami bisa baca kanji kah ? Saya mau trip ajak suami dan anak anak tapi ngeri" karena ga bisa baca kanji..

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...