Lombok Day 2 (Pantai Kuta-Desa Sade)

Kuta Lombok.

Pagi ini kita ada acara pengajian di IAIN Mataram sampai siang. Pas sarapan di hotel, kita ketemu sesama anggota pengajian dari Batam yaitu Kak Mila dan suaminya Bang Faisal. Mereka baru sampai Lombok tadi malam. Selama acara di IAIN, saya duduk disebelah Kak Mila. Kami sempat ngobrol-ngobrol ada rencana kemana abis dari acara di IAIN. Saya cerita mau ke pantai Kuta, katanya bagus. Kak Mila pun tertarik buat jalan-jalan ke sana. Ternyata mantan bos Kak Mila di Batam sekarang bertugas di Lombok, jadi Kak Mila menghubungi beliau untuk pinjam mobil kantor buat jalan-jalan selama di Lombok. Puncuk dicinta ulam pun tiba, ternyata mantan bos Kak Mila dengan senang hati membantu kita untuk dipinjamkan mobil selama di Lombok. Singkat cerita mobil pun diantarkan oleh Pak Supir ke hotel kami. Alhamdulillah sekarang jalan-jalan ke Kuta pakai mobil bareng Kak Mila dan suami.

Selesai acara di IAIN, kami pun kembali ke hotel untuk solat zuhur dan makan siang. Setelah itu langsung jalan menuju Pantai Kuta di Lombok Tengah. Oya sebelumnya kita anterin Pak Supir ke kantor dulu, baru kemudian mobil kijang innovanya kita kendarai sendiri ke pantai Kuta. Karena sama-sama buta peta di Lombok, kita manfaatin aplikasi google map menuju ke sana. Bang Faisal yang bawa mobil, Bang Tomi jadi co-driver sebagai penunjuk arah dengan bantuan gps dari google map. Kita jalan berempat sama-sama bersemangat, sepanjang perjalanan cerita ini itu pokoknya seru banget.

Sebelum sampai di pantai Kuta, kita sempat melewati Desa Sade, saat kami lewat ramai sekali dikunjungi oleh turis. Lalu saya cerita ke Kak Mila apa yang ada di desa Sade itu. Jadinya kami pun berniat nanti pas pulang mau mampir dulu ke desa Sade buat lihat-lihat. Kurang lebih 1 jam perjalanan kami sampai di Pantai Kuta. Sebelum turun, saya sempat kasi tau Kak Mila, kalau menurut info yang saya baca penjual-penjual disini rada memaksa kalau berjualan, jadi kalau memang ga niat belanja mending ga usah nanya-nanya atau lihat barang dagangannya. Benar aja, baru turun mobil kita langsung disamperin anak-anak dan ibu-ibu yang menawarkan dagangannya. Ternyata Kak Mila berminat buat belanja, jadinya Kak Mila dikerubutin ma mereka he..he..

Sekarang tempat-tempat wisata ada tulisan gini ya.

Kak Mila & Bang Faisal.

Ketika menginjakkan kaki di Pantai Kuta, saya langsung terpesona dengan keindahannya. Benar deh pantai Kuta di Lombok jauh lebih keren dari pada pantai Kuta di Bali menurut saya. Mungkin karena pantai Kuta Lombok berpasir kuning keemasan diapit oleh perbukitan hijau dan airnya pun tenang seperti tanpa ombak, karena ombaknya pecah di tengah lautan. Nyaman banget kayaknya untuk berenang. Trus yang saya suka lagi, pantai ini masih sepi, benar-benar menyenangkan. Oya pasir di Pantai Kuta Lombok sangat khas, berbentuk seperti merica. Malah saya sempat ditawari pasir mericanya oleh anak-anak penjual disana he..he.. Di pantai ini juga ada bebatuan karang besar yang bisa kita explore dan jadi spot foto yang keren.

Kuning keemasan pasir pantainya.

Ga terlalu ramai, walau lagi long weekend.

Ombak pun tak ada.

Batu karang di pantai Kuta Lombok.

Pantai yang dikelilingi bukit hijau.

Alhamdulillah.

Kita berempat.

Puas jalan-jalan di pantai Kuta Lombok, kami pun melanjutkan perjalanan ke arah ujung pantai Kuta. Ternyata di ujungnya ada Novotel Resort Kuta Lombok. Karena penasaran kami pun masuk ke area resort untuk lihat-lihat seperti apa suasananya. Tak lupa kita foto-foto juga dong. Resort ini punya area pantai tersendiri dan letaknya terpencil, jadi menyenangkan sekali untuk menyepi dari rutinitas. Boleh dicoba ni, karena bangunan-bangunannya pun unik dibangun menyerupai lumbung padi. Oya kalau ada yang penasaran Kak Mila jadi belanja pa ga di Pantai Kuta, jawaban jelas jadilah he..he.. Lumayan kata Kak Mila buat oleh-oleh. Iya memang sih, soalnya Kak Mila dan Bang Faisal ga lama di Lombok tentu manfaatin waktu yang ada. Kalau kami berdua memang ga niat belanja selama di Lombok karena perjalanan masih panjang, soalnya abis ini mau ke GIli lalu ke Bali, takut ga cukup kopernya kalau belanja dari sekarang he..he..

Novotel resort Kuta Lombok.

Pantai di Novotel resort.

Bangunannya menyerupai lumbung padi khas Lombok.

Bareng Kak Mila.

Yang mau menyepi boleh dicoba ni resortnya.

Setelah puas di Novotel Resort, kami lanjut ke desa Sade. Pas nyampe langsung didekatin pemuda setempat yang sekaligus jadi tour guidenya. Awalnya kita ga ngeh, kenapa ni orang langsung dekatin kita. Setelah didalam baru tau kalau dia tour guide. Karena kita niatnya cuma lihat-lihat dan ga lama, jadinya secara halus kami menolak si mas tour guide nya. Soalnya kita mau ngejar waktu magrib uda sampai kembali ke hotel. Kami menyusuri desa Sade ini. Memang unik sekali tata bangunannya. Sebenarnya saya sudah banyak membaca informasi mengenai desa Sade dan suku sasak ini. Jadinya ya uda tau cerita kawin lari dan lantai rumahnya yang dilapisi kotoran kerbau sebagai anti nyamuk alami. Kami juga melihat ibu-ibu penenun khas kain tenun Lombok disini.

Desa Sade Lombok.

Candid pas lagi menjelajahi desa Sade.

Kain tenunnya.

Pintu gerbang desa Sade.

Kami memang ga lama di Desa Sade, mungkin hanya setengah desa yang kami putari. Tapi kita semua uda cukup puas melihat kehidupan dan budaya kaum Sasak lombok ini. Kak Mila cerita harga-harga barang yang dijual di desa Sade jauh lebih mahal dari pada yang dijual di Pantai Kuta tadi. Jadi Kak Mila merasa beruntung uda belanja di Pantai Kuta sebelumnya. Saya ikutan senang mendengarnya. Memang sepertinya harga-harga di desa Sade terkenal cukup mahal, karena banyak turis yang kesana. Menjelang Magrib kami pun sampai di Hotel, perjalanan pulang gantian Bang Tomi yang nyetir dan Bang Faisal yang jadi co-drivernya he..he.. Seru deh jalan bareng Kak Mila dan Bang Faisal benar-benar menyenangkan. Makasih ya Kak Mila dan Bang Faisal uda jalan bareng kita ke Pantai Kuta, pakai mobil kantor Kak Mila he..he..
Next saya bakal cerita perjalanan kami ke Gili Trawangan, ikuti terus ya..