Sabtu, 19 Januari 2019

Keliling Amerika Serikat 2018 - USA Autumn Trip Day 12.

Golden Gate.

Pagi ini kami mesti terbang dengan Alaska Air dari Las Vegas menuju San Francisco (SF). Semestinya pesawat kami berangkat jam 10.30, tapi satu bulan sebelum terbang malah dimajukan jadi berangkat subuh menuju SF, yang membuat kita mau ga mau bermalam lagi di bandara untuk yang kedua kalinya..😪😣 Untuk tiket pesawat ini sudah saya beli online jauh2 hari sebelum berangkat ke USA.

Suasana di bandara Las Vegas pagi itu.

Bermalam di bandara lagi.

Pesawat yang akan kami tumpangi.

Saat check in Alaska Air, pembayaran bagasinya bisa dengan menggunakan uang tunai. 1 bagasi dikenakan biaya $25, karena kita ada 2 koper besar jadi kena $50 deh. Beres urusan check in kami pun langsung ke ruang tunggu untuk naik pesawat. Ternyata Alaska Air ini, sama dengan Virgin America, karna pesawat yang kami tumpangi untuk ke SF adalah pesawat Virgin America. Untuk fasilitasnya sendiri hampir sama dengan Delta Air yang kami tumpangi sebelumnya, karena sama-sama ada fasilitas hiburan berupa tv disetiap kursi penumpang dan selama penerbangan 1.5 jam ini kami mendapat makanan berupa snack dan minuman hangat.

Hiburan di atas pesawat.

Suasana di dalam pesawat.

Sekitar jam 9 pagi kami tiba di San Francisco. Cuaca terasa lumayan sejuk saat kami datang. Dari bandara kami langsung menuju stasiun kereta BART. Kereta BART adalah kereta penghubung bandara dengan pusat kota SF. Stasiun kereta BART ini ternyata terletak di terminal yang berbeda dengan terminal kedatangan kami, sehingga untuk menuju kesana kami menggunakan sky train yang ada di bandara San Francisco (SFO). Setibanya di stasiun BART langsung beli kartu keretanya seharga $10 perorang. Cukup mahal sih kalau dirupiahkan, tapi ini transportasi yang paling gampang & murah menuju hotel tempat kami menginap di SF. Kebetulan hotel kami letaknya tidak jauh dari stasiun kereta BART di Powell station.

SF terlihat dari atas pesawat.

Mendarat di SFO.

Kereta BART dari bandara ini lumayan sepi, saking sepinya malah ada sepasang kekasih yang ga malu berbuat tidak senonoh tak jauh dari tempat kami duduk, Astagfirullah.. Kami berdua terpaksa mesti memalingkan muka dari mereka agar tidak perlu melihat hal-hal tak pantas tersebut. Untungnya ga lama kereta ini mulai ramai oleh penumpang, sehingga pasangan muda tadi tidak lagi berani bertindak asusila didepan umum. Perjalanan dari bandara ke Powell station kurang lebih 1 jam dengan kereta BART.

Suasana dalam kereta BART.

Setibanya di Powell station kami langsung turun dan jalan kaki 5 menit ke hotel Winsor. Sedikit was-was karena menurut review yang saya baca, hotel yang kami pesan ini, berada di kawasan yang cukup banyak gelandangan dan premannya. Saat kami tiba, benar saja banyak sekali preman yang nongkrong di area sekitar hotel ini. Rata-rata kulit hitam dan berbadan besar, asli bikin jiper.

Kenapa saya tetap book hotel ini walau uda tau letaknya kurang aman, soalnya posisinya di tengah kota, dekat kemana-mana. Akses transportasi umum dari hotel ini gampang sekali, lalu yang jadi masalah memang cuma preman yang berkeliaran itu, tapi menurut review nya selama kita ga ganggu mereka, mereka juga ga bakal ganggu kita kok. Untuk kebersihan dan fasilitas lain yang ada di hotel ini bisa dibilang oke punya, dengan harga cukup murah untuk ukuran SF yang merupakan salah satu kota mahal di USA. Dan setelah kami cek hotel ini adalah penginapan kami paling murah selama USA trip ini he..he..

Benar saja, walau diluar tampak menyeramkan, begitu masuk kami langsung disambut hangat oleh resepsionisnya seorang wanita muda keturunan India. Waktu itu masih jam 10 pagi, tapi kami sudah diperbolehkan check in dan masuk kamar olehnya. Alhamdulillah, jadinya kita bisa berisitirahat dan mandi dulu sebelum jalan-jalan keliling SF hari ini. Kamarnya bersih, walau kecil tapi fasilitasnya lumayan memadai buat kami. Kamar mandi ada di luar kamar dengan sistem toilet dan kamar mandi terpisah, ada 2 toilet dan 2 kamar mandi didekat kamar kami, dan kondisinya pun bersih.

Kamar di hotel Winsor.

Kecil namun bersih.

Ada TV, heater, kipas dll.

Ada westafel juga didalam kamar.

Setelah beristirahat dan makan siang di hotel, kami lalu memutuskan untuk jalan-jalan ke Golden Gate yang menjadi icon kota SF. Alasannya kenapa hari pertama langsung jalan-jalan kesana, karena cuaca siang itu bagus, langit biru cerah dan banyak yang merekomendasikan untuk ke jembatan Golden Gate ini siang hari, karena kalau pagi dan sore seringnya tertutup kabut. Kami pun lalu bertanya ke resepsionis hotel bagaimana caranya untuk menuju ke sana. Dia lalu menuliskan nomor bus yang bisa mengantarkan kami langsung ke Golden Gate dan menerangkan halte tempat menunggu bus-nya. Berdasarkan info dari dia harga tiket busnya $2.75 perorang dengan durasi 2 jam, jadi selama masih 2 jam boleh naik bus nya berulang kali.

Sesampainya di halte bus, kami sempat bertanya lagi rute ke golden gate dari seorang kakek yang ada disana, dia malah menyarankan naik muni tapi mesti ganti muni nomor lain nantinya ditengah jalan. Muni sendiri adalah sejenis tram modern yang bergerak dengan tali, tapi ada juga yang muni yang berupa bus panjang seperti transjakarta. Karena belum paham sistem muni, kami tetap menunggu bus sesuai arahan resepsionis sebelumnya. Ga lama bus-nya pun datang dan kami pun langsung naik, tapi pas bayar cukup kaget karena tiketnya $4.25 perorang. Sedangkan $2.75 perorang itu tiket untuk muni. Mahal juga ternyata.

Sayangnya sistem tiket transportasi di SF ini kurang bagus karena tiap transportasi umum yang berbeda menggunakan tiket yang berbeda pula. Sehingga tiket bus ini tidak bisa dipakai untuk naik muni. Begitu juga kartu kereta BART dari bandara tidak bisa digunakan untuk transportasi lain di kota ini. Ribet deh jadinya, mesti beli tiket berbeda kalau naik transportasi yang berbeda. Jarak dari hotel kami ke Golden Gate lumayan jauh, sekitar 1 jam perjalanan dengan bus. Untungnya naik bus ini, kami ga perlu transot ganti bus untuk sampai ke Golden Gate, tinggal duduk manis dan menikmati perjalanan, tau-tau uda sampai saja di Golden Gate yang terkenal itu.

Setibanya disana kita langsung terpesona dengan jembatan super besar ini. Warna merahnya kontras dengan langit biru saat itu. Suasana siang itu lumayan ramai oleh turis. Saat kami tiba tampak beberapa bus tur parkir di area Golden Gate. Kami lalu mulai mencari spot-spot untuk mengambil foto yang oke he..he..

Golden gate.

With u.

Kesampaian foto disini.

Ternyata Golden Gate area ini lumayan luas, sehingga kita memang mesti explore agar dapat spot yang tidak ramai oleh turis. Di beberapa titik kita bakal temui contoh tiang dan sejarah dari jembatan Golden Gate ini. Jadi kita bisa lebih mengetahui sejarah dari jembatan cantik ini. Selain itu juga ada souvenir shop disini, buat yang mau beli oleh-oleh bisa mampir di souvenir shop nya. Cukup lama kami disini, makin sore udara semakin dingin terasa.

Disini cakep juga buat foto-foto.

SF kiss.

Langit biru dan jembatan merah.

Lelakiku.

Alhamdulillah.

Enjoy.

Memang suhu di SF rada tricky karena pagi dingin, siang panas, sore ke malam makin dingin. Apalagi di area dekat laut atau pantainya. Jadi memang sebaiknya selalu sedia jaket kalau jalan-jalan di SF. Saya malah nemu satu spot yang saya suka di golden gate ini, yaitu spot yang ada bangku tamannya, kalau sepi foto-foto disini jadi cakep bener hasilnya he..he..

Favorit spot.

Bersama patung pendiri golden gate.

Puas mengitari area Golden Gate, kami lalu naik bus lagi menuju Fisherman's Wharf. Awalnya mau mampir ke Palace of Fine Arts dulu rencananya, tapi menurut info yang kami dapat dari petugas yang ada di Golden Gate untuk ke Palace of Fine Arts kami mesti naik muni, bukan bus yang kami naiki dari hotel tadi. Karena ogah rugi, uda bayar $4.25 perorang, jadinya kita skip ke Palace of Fine Arts nya dan langsung ke Fisherman's Wharf aja dengan bus yang sama. Sehingga ga perlu beli tiket baru lagi.

Setelah naik bus, ga berapa lama saya melihat bangunan Palace of Fine Arts dari kejauhan, ternyata bus kami lewat didepan bangunan cantik ini. Alhasil kami pun memutuskan untuk turun di halte terdekat dan langsung menuju Palace of Fine Arts. Wah senangnya bisa dapat ke Palace of Fine Arts juga. Saya langsung minta foto-foto di bangunan cantik yang jadi salah satu destinasi wisata favorit di SF ini.

Palace of fine arts.

Berasa di Roma.

Lumayan sepi sore itu.

Spot foto di Palace of fine arts.

Maafkan kaki orang itu he..he..

Peace.

Kami ga lama disini, karena tidak mau ketinggalan bus berikutnya. Mestinya dalam waktu 20 menit adalagi bus yang lewat dan mengantar kami ke Fisherman's Wharf. Saat bus nya datang kami pun melambaikan tangan tanda akan naik, tapi anehnya bus tidak berhenti. Kami pikir mungkin itu bukan busnya, sampai kami menunggu cukup lama dan ada muni yang berhenti di halte tempat kami duduk. Supir muni mengajak kami masuk karena tujuan akhirnya juga ke Fisherman Wharf dan dia bilang tidak ada bus yang berhenti di halte ini selain muni, bus yang berhenti cuma boleh menurunkan penumpang tapi tidak boleh menaikan penumpang di halte ini, karena ini halte muni. Buset deh, kami baru tau hal itu, pantas tadi di stop ga berhenti bus-nya. Kami lalu masuk ke muni dan terpaksa bayar tiket baru lagi $2.75 perorang.

Tapi selama kami naik muni itu, saya perhatikan orang-orang tidak ada yang bayar tiket dan supirnya pun tidak menanyakan tiket penumpang yang naik. Saya lalu berpikir jangan-jangan kita bisa naik gratis dan pura-pura bego aja nih seperti turis lainnya. Soalnya rata-rata turis yang naik muni ini, langsung naik dan duduk saja. Supir juga cuek aja ke orang-orang yang naik ataupun turun. Saya langsung bilang ke Bang Tomi buat coba naik tanpa bayar pas pulang nanti.

Sore itu, kami pun tiba di area Fisherman's Wharf. Area ini berada di pinggir pantai kota SF. Daerah ini disulap menjadi tempat wisata dengan banyaknya restoran seafood dan souvenir shop yang ada disini. Selain itu ada hal unik yang bisa menjadi tontonan kita disini yaitu, adanya gerombolan singa laut liar yang bergelimpangan di dekat pantainya. Tidak sulit mencari area yang dipenuhi singa laut ini, tinggal mengikuti petunjuk arah yang ada, kami pun sampai disana menjelang sunset. Tapi saat kami tiba, kebanyakan singa lautnya tidur dan malas-malasan. Mungkin karena sudah sore dan udara pun dingin.

Sea lion center.

Jalan menuju tempat singa laut bergelimpangan.

Itu mereka lagi malas-malasan.

Berisik lho mereka ini..bunyinya..ngoookkk...ngoookk..gitu.

Tu ada yang berdiri.

Pak Tomi.

Suami sapa sih ini.. *love..

Sunset.

Puas melihat gerombolan singa laut, kami lalu jalan kaki ke Pier 39, dari sekian banyak pier yang ada di Fisherman's Wharf, pier 39 ini yang paling terkenal. Saya juga ga tau kenapa. Saat tiba disana, memang di Pier 39 ini banyak pertokoan dan restoran. Malah ada carousel atau komidi putar juga ditengahnya. Kami sempat melihat-lihat harga barang-barang yang ada di souvenir shop Pier 39 ini. Cukup mahal jika dibandingkan dengan kota-kota yang kami kunjungi sebelumnya. Karena masih hari pertama, jadi kita belum belanja-belanja dulu, baru survei harga.

Pier 39.

JJS ke pantai & dermaga.

Komidi putar.

Resiko minta tolong sama orang lewat, fotonya acak adul..he..he..

Saatnya balik ke hotel.

Menjelang Magrib, kami lalu memutuskan untuk cabut dari sana dan balik ke hotel. Rasanya cukup puas dengan rute dan destinasi hari ini. Pas balik ke hotel kita naik muni lagi, kali ini kami naik aja tanpa bayar dan menggunakan wajah penuh keyakinan seolah-olah sudah bayar sebelumnya, toh tiket muni yang tadi masih kita simpan. Naik muni nya modal nekat dan nanya-nanya ke supirnya aja, biar ga salah rute menuju hotel. Maklum benar-benar buta peta/jalur muni hari pertama itu.

Alhasil kami turun lumayan jauh dari hotel dan jalan kaki lumayan lama agar sampai di hotel. Mana suasana makin dekat hotel makin banyak premannya lagi. Asli deg-degan sepanjang jalan dan kami pun sengaja berjalan agak cepat agar selalu dekat dengan pejalan kaki lain yang juga jalan di trotoar itu. Kebayangkan bule tinggi-tinggi dan langkahnya lebar, makanya kami jalannya jadi setengah berlari deh huaha..ha.. Demi rasa aman dan segera sampai hotel juga.

Untung aman aja walau sempat melewati gerombolan preman mabuk yang memadati trotoar dekat hotel. Alhamdulillah..rasanya lega banget pas sampai dan masuk ke hotel he..he.. Benar-benar menguras adrenalin jalan-jalan kali ini. Next, saya bakal cerita pengalaman kami ke Alcatraz, yaitu penjara paling terkenal di dunia yang ada di pulau Alcatraz tak jauh dari kota San Francisco. So terus ikuti ya, dan semoga bermanfaat. Btw teman-teman kira-kira masih punya nyali ga jalan-jalan mandiri ke SF, atau malah makin tertantang setelah baca cerita saya ini he..he..

4 komentar:

  1. Saya suka baca blognya mbak.menambah pengetahuan saya.terima kasih mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah..makasih ya sudah mampir dan baca blog saya..jadi tambah semangat nulis untuk berbagi cerita dan pengalaman..

      Hapus
  2. Masih muda dan banyak inspirasinya, Terbaru dan tidak akan tertinggal, bagi pecinta drama korea, sudah saatnya download aplikasi MYDRAKOR di GooglePlay, nonton film drama korea pilihan dan banyak drama korea. MYDRAKOR

    https://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main

    https://www.inflixer.com/

    BalasHapus
  3. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus

Persiapan Serta Tips & Trik Mengunjungi Negara-Negara Balkan.

Tirana Pyramid - Albania. Buat teman-teman yang belum tau, Balkan adalah nama historis dan geografis yang digunakan untuk menggambarkan nega...