Kamis, 30 November 2017

Pengurusan Visa Schengen untuk Perjalanan Keliling Eropa 2017 (Euro Trip 2017).


Visa Schengen untuk perjalanan keliling Eropa 2017.

Menyambung dari postingan saya sebelumnya, setelah mendapatkan itinerary yang pas dan memesan hotel. Saya lalu sibuk membantu Mama Papa dalam mempersiapkan persyaratan untuk pengajuan Visa Schengen (Eropa). Karena 2 tahun lalu saya sudah pernah mengajukan Visa Schengen berdua dengan suami, jadi tak terlalu sulit dalam mempersiapkan persyaratannya.

Pertama yang kami lakukan adalah membeli asuransi perjalanan karena merupakan salah satu persyaratan pengajuan Visa Schengen. Karena posisi saya masih di Padang, kami beli asuransi perjalanan di kantor ACA Padang. Sekitar 450ribu rupiah per-orang untuk 17 hari perjalanan. Harga asuransi ini berbeda-beda tergantung lamanya perjalanan dan nilai tanggungan yang diinginkan.

Lalu kami mengurus surat referensi bank dan mempersiapkan rekening koran 3 bulan terakhir. Bersamaan dengan itu saya meminta suami mempersiapkan surat keterangan kerja dan slip gajinya 3 bulan terakhir, sebagai data pendukung.

Kami juga mempersiapkan pas foto. Mama Papa masih ada pas foto terbaru karena beberapa bulan yang lalu mengurus Visa Amerika, jadi pas foto itu yang dipakai. Sedangkan saya minta difotoin sama Papa pake HP dengan latar dinding putih. Nanti foto ini bisa minta diedit dan dicetak sesuai ukuran ketika tiba di foto studio di Jakarta (tips hemat dari saya he..he..).

Ini foto yang belum diedit, diambil dari HP saya untuk dijadikan pas foto sebagai persyaratan Visa Schengen.

Tak lupa mempersiapkan Paspor yang masih berlaku, Paspor lama, Kartu Keluarga, Buku nikah, Akte kelahiran beserta fotokopiannya. Untuk Papa saya juga minta surat keterangan sudah pensiun dari kantornya. Papa mah walau uda pensiun tetap aja masih aktif kerja di Rumah Sakit dan menjadi dosen luar biasa di FK Unand. Jadi gampang minta suratnya.

Setelah berkas-berkas yang dibutuhkan saya rasa cukup. Saya lalu mendaftar secara online untuk Visa Schengen melalui kedutaan Perancis yang dalam hal ini dijembatani oleh agen TLS contact. Jadi saat ini rata-rata kedutaan negara-negara Eropa memberikan wewenang pada pihak kedua/agen sebagai perantara dalam pengurusan Visa. Pendaftaran untuk pengajuan Visa Schengen di Kedutaan Perancis bisa klik link TLS Contact ini.

Halaman pertama yang muncul adalah pilihan negara lalu tombol Submit. Silakan pilih Indonesia lalu Submit. Setelahnya akan muncul halaman baru. Disini kita bakal diminta untuk membuat akun terlebih dahulu. Membuat akun baru tinggal klik pilihan "Create an account" disisi kiri layar. Akun ini bakal dibutuhkan selama proses pengajuan visa dan kita bisa men-cek perkembangan proses visa kita dengan cara log in dengan akun yang telah kita buat sebelumnya. Setelah itu tinggal ikuti proses pengisian form aplikasi Visa-nya.

Tampilan halaman pertama saat membuka website TLS contact dari HP.

Halaman berikutnya setelah memilih negara yang sesuai.

Halaman untuk pembuatan akun pengajuan Visa Schengen (Perancis) melalui TLS contact.

Untuk yang pergi bersama keluarga/rombongan, pengisiannya bisa dilakukan dalam satu akun saja. Jadi datangnya pun bersama-sama saat penyerahan berkasnya ke kantor TLS di Jakarta. Isi form aplikasi visa ini sebaik mungkin jangan sampai ada kesalahan Nama, Tanggal Lahir dll. Setelah form aplikasi visanya selesai diisi dan disubmit. Lalu nanti kita dapat memilih waktu janji temu (penyerahan berkas) dengan pihak TLS contact di Jakarta. Jangan lupa untuk pemilihan waktu janji temu ini tidak boleh lebih dari 90 hari sebelum berangkat. Dan disarankan juga tidak terlalu mepet waktu keberangkatan. Amannya antara 3 sampai 1 bulan sebelum berangkat.

Oya kenapa saya memilih mengajukan Visa Schengen melalui kedutaan Perancis, karena rute perjalanan kami kali ini memang paling lama di Perancis, selain itu negara Perancis adalah negara pertama yang kami datangi saat tiba di Eropa. Memang persyaratan pemilihan negara pengajuan Visa Schengen adalah negara yang paling lama kita tinggali selama di Eropa.

Saya memilih bulan Agustus untuk jadwal janji temu kami dengan agen TLS contact. Sekitar 2 bulan lebih sebelum keberangkatan kami ke Eropa. Ada beberapa pilihan jam, saya waktu itu pilih jam 09.00 pagi. Form aplikasi visa yang diisi melalui pendaftaran online nantinya tinggal di print bersamaan dengan slip undangan janji temu yang dikeluarkan oleh TLS contact.

Berikut berkas-berkas persyaratan pengajuan Visa Schengen yang kami persiapkan antara lain : 
  1. Paspor dan fotokopi halaman depan belakang (masing-masing).
  2. Paspor lama jika ada, fotokopi halaman depan belakang (masing-masing).
  3. Form aplikasi pengajuan Visa Schengen yang sudah diprint sebelumnya (masing-masing).
  4. Pas foto 6 bulan terakhir ukuran 3.5cm x 4.5cm berlatar belakang putih sebanyak 2 buah. Untuk yang berjilbab tidak perlu lepas jilbab, yang terpenting dahi, alis dan wajah terlihat jelas. Cuci cetak di studio foto di Jakarta rata-rata sudah punya ukuran pasnya dan nanti bakal diedit oleh mereka sesuai dengan yang diminta kedutaan. Saya kemaren di cuci cetak fotonya di studio foto yang ada di Kalibata saja dekat apartemen he..he.. Kalau mau yang berpengalaman tinggal datang ke jalan Sabang disana rata-rata studio fotonya sudah biasa cuci cetak pas foto untuk visa.
  5. Print-an slip janji temu yang dikeluarkan oleh TLS contact.
  6. Asuransi perjalanan sesuai dengan lamanya perjalanan sejak berangkat dari Indonesia. 
  7. Tiket PP dari Indonesia ke Eropa (ini bisa bookingan tiket saja) rangkap 3.
  8. Bookingan hotel selama di Eropa (rangkap 3).
  9. Kartu Keluarga dan fotokopinya (KK Ortu dan KK saya).
  10. Akte Kelahiran dan fotokopinya (masing-masing).
  11. Buku nikah dan fotokopinya (masing-masing).
  12. Surat keterangan pensiun Papa.
  13. Surat keterangan kerja Bang Tomi (suami).
  14. Surat rekomendasi bank.
  15. Rekening koran 3 bulan terakhir.
  16. Slip gaji suami 3 bulan terakhir (rangkap 3).
  17. Surat ijin dari suami karena Bang Tomi ga ikut, jadi saya sertakan surat ijin suami yang ditanda tangani oleh Bang Tomi diatas materai.

Berkas-berkas ini mesti dibawa semua saat janji temu dengan pihak TLS contact. Oya berkas diatas ada yang tertulis rangkap 3 karena kami perginya bertiga, untuk yang mengurusnya sendiri ya cukup satu saja. Pada tanggal yang sudah ditentukan kami bertiga sudah ada di Jakarta. Pagi itu untuk menghindari macet Jakarta kami diantar oleh adik saya pagi-pagi buta ke TLS contactnya. Alhasil kami tiba kepagian he..he..

Karena belum waktunya jadwal janji temu, kami lalu mencari tempat sarapan terdekat sekalian nunggu sampai jam 9. Untungnya tidak jauh dari kantor TLS contact di kuningan ini ada semacam gerai tempat makan, didalam gerai ini banyak pedagang yang berjualan berbagai macam jenis pilihan makanan. Pagi itu kita pilih sarapan soto dan bubur ayam. Selsai makan sekitar jam 8.30 kami kembali ke kantor TLS contact.

Saat kami tiba ternyata sudah ramai orang yang antri didepan pintu TlS contact. Saya aja sampai kaget karena 2 tahun lalu saya mengurus Visa Schengen disini sepi-sepi aja he..he.. Saya lalu mendekati Pak Satpam yang ada didepan pintu lalu menunjukan slip janji temu saya. Kata Pak Satpamnya saya masih harus menunggu setengah jam lagi. Akhirnya kami bertiga pun duduk, kebetulan ada kursi disana.

Jam 09.00 kami bertiga sudah berdiri didepan Pak Satpam diikuti oleh orang lain yang juga punya jadwal janji temu jam 09.00 pagi. Lalu diberi aba-aba boleh masuk oleh Pak Satpam nya. Kami bertiga masuk dan mengikuti instruksi untuk menyimpan HP di loker yang sudah disediakan, lalu seorang petugas akan memeriksa berkas-berkas yang kami bawa, kemudian memberikan nomor antrian. 

Selanjutnya kami dipersilakan duduk menunggu didepan loket penyerahan berkas. Sampai nomor antrian kami dipanggil. Oya pada TLS contact ini ada 2 kedutaan bekerja sama dengan mereka yaitu Kedutaan Perancis dan Kedutaan Swiss. Nanti petugasnya akan mengarahkan kita untuk menunggu didepan loket yang sesuai. Waktu itu bagi yang mengajukan lewat kedutaan Perancis menunggu pada deretan loket sisi sebelah kiri. Disini saya melihat banyak agen tour yang datang bersama rombongan atau anggota yang bakal ikut tour dengan mereka.

Nomor antrian kami dipanggil, saya lalu masuk ke loket yang sesuai dengan yang tertera pada layar. Awalnya saya sendirian saja yang masuk, Mama Papa menunggu dibelakang. Tapi akhirnya Mama ikutan masuk karena ingin tahu prosesnya. Alhamdulillah berkas kami dinyatakan lengkap dan sesuai, jadi langsung diterima oleh mbak-nya.

Berikutnya kami membayar pengajuan Visa Schengen ini pada kasir (kurs disesuaikan pada hari H), bayarnya cash, jadi siapkan uang pas/lebih. Setelah itu kita lalu masuk ke ruang pengambilan foto dan sidik jari. Nah karena saya sudah pernah rekam sidik jari dan ambil foto 2 tahun lalu, sempat ditanya sama Mas-nya mau pakai foto yang lama atau ambil baru. Soalnya kalau pernah punya Visa Schengen kurang dari 5 tahun berkas kita masih tersimpan jadi tidak datang pun tidak apa-apa. Saya tetap minta diambil foto baru dan rekam sidik jari lagi he..he.. Ga lupa suruh Mama Papa senyum, soalnya foto ini yang bakal dicetak pada Visa Schengen-nya.

Semua proses ini kami lalui sekitar 30 menit. Ketika semuanya sudah selesai kita nantinya akan mendapatkan slip untuk pengambilan paspor. Nah waktu pengambilannya menurut keterangan Mbak-nya 4-10 hari kerja. Nanti akan ada sms dan email sebagai pemberitahuan jika paspor sudah dapat diambil. Siap-siap harap-harap cemas deh dengan hasilnya, apakah Visa Schengen disetujui atau tidak. Selama masa menunggu ini saya berulang kali melakukan pengecekan proses pengajuan visa kami melalui akun saya di website TLS contact.

Dua tahun lalu kami hanya menunggu 2 hari kerja dan sudah mendapatkan sms dan email kalau paspor kami sudah dapat diambil. Tapi kali ini agak lama sekitar 4 hari kerja. Saya masih ingat banget, sedang asyik makan bebek Kaleo sama Mama di Tebet, tiba-tiba ada sms ke hp saya yang isinya kalau paspor kami sudah bisa diambil di kantor TLS contact. Makan jadi ga konsen, bawaannya pengen buru-buru balik ke apartemen ambil berkas pengambilan paspor lalu cuss menuju kantor TLS contact he..he..

Selesai makan siang itu, saya langsung ambil berkas dan berdua Mama menuju kantor TLS Contact. Memang pengambilan paspor ini dilakukan siang hari dari jam 13.00-15.00. Tiba di TLS contact saya menyerahkan slip pengambilan paspor beserta KTP. Lalu petugasnya langsung menyerahkan 3 amplop berisi paspor kepada saya. Sambil berdoa dan deg2an saya membuka amplop pertama (nama saya) dan langsung men-cek apakah ada Visa Schengen atau tidak. Alhamdulillah ada, Mama pun membuka amplopnya, Alhamdulillah Visa Mama juga ada. Terakhir punya Papa saya buka, Alhamdulillah ada. Senang dan bersyukur sekali visa kami bertiga di approve.

Saya langsung foto Visa-nya dan kirim WA ke Papa dan Bang Tomi. Kebetulan Papa sudah duluan balik ke Padang. Jadi yang di Jakarta cuma saya dan Mama. Visa sudah ditangan, saya pun mulai membeli tiket kereta api secara online untuk pindah-pindah kota dan negara di Eropa. Persiapan pun saya matangkan termasuk itinerary tempat wisata yang akan dikunjungi, mempelajari peta dan sistem transportasi umum tiap kota dll. Next saya bakal cerita perjalanan saya memulai Euro Trip 2017 ini. Terus ikuti ya dan semoga bermanfaat.

1 komentar:

  1. sore mba...

    jadi pas foto visa schengen g keliatan telinganya gpp yaa??

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...