Selasa, 28 November 2017

Persiapan Perjalanan Keliling Eropa 2017 ( Euro Trip 2017).





Peta Eropa dari Vidiani.com
Ketika saya melakukan perjalanan keliling Eropa tahun 2015 lalu, terselip doa untuk bisa membawa kedua orang tua saya melihat keindahan benua biru ini. Karena saya tau mereka memiliki impian itu sedari saya kecil. Belum lagi ketika Papa memperlihatkan foto temannya yang sedang jalan-jalan ke Eropa, ini membuat saya semakin ingin membawa Papa Mama ke Eropa.

Awalnya saya bimbang, apakah sanggup jalan sendiri keliling Eropa tanpa tour dengan membawa 2 orang lansia yang sudah berumur lebih dari 60 tahun. Karena memang niatnya kami akan pergi bertiga saja. Sempat beberapa kali kami cek tour ke Eropa, tapi ternyata jadwalnya tidak cocok atau itinerary nya yang kurang pas. Sampai akhirnya bulan puasa lalu saya menemukan tiket Turkish Airlines murah PP (pulang pergi) ke Eropa dari situs pencarian tiket Skyscanner.


Tampilan website skyscanner di HP saya.


Posisi saya saat itu memang sudah berada di Padang (di rumah ortu), karena memang sudah kebiasaan saya beberapa minggu menjelang Hari Raya Idul Fitri sudah stay di Padang. Obrolan yang awalnya santai tentang rencana trip ke Eropa ini, berubah menjadi serius ketika suatu malam saya mendapat tiket PP ke Eropa sekitar 7jt-an dengan Turkish Airlines. Pagi-nya saya cek lagi masih sama harganya, dan langsung saya kasi tau kedua orang tua saya. Keduanya antusias dan bilang kita ambil saja dulu tiketnya.

Pagi itu ditemani Mama Papa saya berkutat didepan laptop untuk issued tiket Turkish Airlines-nya. Tapi transaksi saya berulang kali gagal dikarenakan sinyal internet yang kurang bagus di rumah. Akhirnya pagi itu saya dan Papa pergi ke salah satu agen travel langganan Papa, untuk minta bantuan. Untungnya mbak yang bertugas disana sangat baik dan mau membantu kami mengambil tiket secara online dari website Turkish Airlines pakai kartu kredit saya. Sebagai tanda terima kasih kami memberikan salam tempel untuk mbak ini, karena pada dasarnya sudah membantu kami tanpa imbalan/keuntungan apa pun.

Tampilan website Turkish Airlines di HP saya.

Saya ga berani transaksi tiket online ini melalui warnet (warung internet), karena ga yakin jaringannya aman atau tidak. Makanya lebih baik melalui jaringan internet pribadi atau minta bantuan ke travel agen langganan yang sudah terpercaya. Kami membeli tiket Turkish Airlines untuk keberangkatan pada akhir Oktober dengan rute berangkat Kuala Lumpur - Paris dan rute kembali dari Roma - Jakarta. Total biaya tiket kami bertiga sekitar 23jt rupiah. Cukup murah mengingat Turkish Airlines termasuk dalam airlines yang bagus dan berada di peringkat ke 7 dunia rating skytrax 2016 walau sekarang ternyata turun ke peringkat 12 dunia berdasarkan rating skytrax 2017.

Satu hal lagi yang membuat saya tertarik terbang dengan Turkish Airlines ini karena adanya fasilitas "Istanbul in Hours", yaitu fasilitas tour gratis keliling kota Istanbul bagi penumpang Turkish Airlines yang transit (layover) di Ataturk Airport lebih dari 6 jam dan batas maksimal tidak lebih dari 24 jam. Tentu saya tidak ingin menyia-nyiakan hal ini, apalagi Papa belum pernah ke Turki, jadilah tiket keberangkatan kami saya atur sedemikian rupa sehingga kami punya waktu transit (layover) di Ataturk Airport lebih dari 6 jam he..he.. Biar bisa menikmati fasilitas " Istanbul in Hours" dari Turkish Airlines. Lumayan sekali terbang bisa banyak kota yang dikunjungi.

Tampilan website Istanbul in Hours.

Piliham tour yang ada di Istanbul in Hours.

Sebenarnya agak riskan juga, karena kami membeli tiket pesawat dulu sebelum mengurus visa. Tapi tiket murah ini jarang-jarang muncul, jadinya mau tak mau kami ambil resiko dengan membeli tiket terlebih dahulu. Tiket sudah ditangan, saatnya saya mengatur itinerary untuk perjalanan keliling Eropa kali ini. Yang pasti selama 17 hari perjalanan kami di Eropa di mulai dari kota Istanbul dan Paris lalu berakhir di kota Roma.

Selama bulan puasa lalu saya sibuk mengatur itinerary, dengan bantuan aplikasi "Rail Planner" yang sudah saya instal di HP sebelumnya. Karena pergi bersama orang tua yang umurnya sudah tidak muda, otomatis saya mesti pandai-pandai mengatur itinerary dan ritme perjalanan, termasuk memilih armada yang pas untuk pindah-pindah kota/negara selama di Eropa. Saya putuskan selama perjalanan ini untuk memakai transportasi kereta api saja selama keliling Eropa-nya, karena menurut saya lebih nyaman dan praktis dibanding naik bus atau pesawat.


Tampilan aplikasi Rail Planner di HP saya.

Aplikasi ini sangat membanti dalam menyusun aplikasi keliling Eropa.

Setelah melihat-lihat rute dan jadwal kereta dari Aplikasi "Rail Planner", akhirnya saya mendapat inspirasi untuk membuat rute setengah lingkaran di Eropa yaitu melalui kota Paris, Brussels, Koln, Berlin, Praha, Vienna, Venice dan Roma. Tidak hanya berkutat disisi Eropa Barat tapi kami juga akan sampai disisi Eropa Tengah & sedikit ke Timur. Semuanya akan dikunjungi dengan menggunakan kereta api.


Jalur Itinerary perjalanan kami yang saya gambarkan untuk Mama di majalah Turkish Airlines ketika diatas pesawat.

Peta itinerary kami diedit dari peta Eropa Vidiani.com

Setelah itinerary kota yang akan dikunjungi didapat dan mendapat persetujuan dari Mama Papa, saya lalu mulai mencari hotel yang sesuai. Dalam perjalanan ini saya menekankan pada diri saya untuk mencari hotel/penginapan yang letaknya dekat dari stasiun kereta api utama, secara saya yakin Mama Papa saya tidak akan kuat untuk menggeret-geret koper besar dari stasiun menuju hotel/penginapan yang letaknya jauh dari stasiun. 

Untuk meminimalisir kerepotan dalam membawa koper tersebut, saya mensurvey hotel/penginapan disekitar stasiun utama kota-kota yang akan kami singgahi dengan bantuan Tripadvisor dan Booking.com, sekaligus menentukan berapa lama kami akan stay disuatu kota. Agar cocok dengan lama perjalanan kami. Rata-rata harga hotel/penginapan didekat stasiun memang lebih mahal dari yang letaknya jauh, tapi hal ini bisa diakali dengan mem-booking hotel/penginapan tersebut jauh-jauh hari. Seperti yang saya lakukan (kurang lebih 4 bulan sebelum berangkat). Jadi disini saya sudah mulai membooking hotel untuk Euro Trip 2017 ini.

Untungnya rata-rata hotel/penginapan di Eropa menyediakan kamar private untuk 3 orang. Jadi tidak sulit mendapatkan kamar untuk kami bertiga. Oya tak lupa semua hotel/penginapan yang saya pesan melalui situs booking.com merupakan hotel dengan fasilitas free cancelation dan sistem pembayaran ditempat, yakni kartu kredit tidak akan dikenakan cas karena sistem pembayaran ditempat dan bisa di cancel sewaktu-waktu tanpa dikenakan biaya apa pun, dalam rentang waktu yang sudah ditentukan. Biasanya fasilitas free cancelation akan habis jika memasuki waktu beberapa hari sebelum waktu menginap.


Tampilan website booking.com di hp saya.

Hotel/penginapan selama di Eropa sudah saya pesan. Langkah selanjutnya adalah persiapan pengurusan Visa Schengen. Nah untuk tahap-tahap pengurusan visa ini bakal saya jelaskan pada postingan berikutnya. Jadi terus ikuti ya postingan mengenai perjalanan keliling Eropa 2017 ini. Semoga bermanfaat dan sapa tau teman-teman yang baca bisa bawa ortu tercinta juga ke Eropa suatu hari nanti. Amin YRA..

1 komentar:

  1. Asyik ya... Berbagi artikel tentang Florence dilihat dari Piazza Michelangelo di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/01/florence-dilihat-dari-piazzale.html
    Lihatlah juga videonya di Youtube https://youtu.be/pg1apQjPrkY

    BalasHapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...