Senin, 08 Agustus 2016

Turkey Trip Day 14 & Day 15 (Istanbul-Doha-Singapore-Batam) Long Way to Back.

Ataturk International Airport Istanbul.

Day 14 (26 May 2016)

Hari ini kami akan melakukan perjalanan kembali ke tanah air. Pesawat Qatar Airways yang akan mengantarkan kami transit di Doha berangkat jam 13.20 dari Ataturk International Airport Istanbul. Pagi ini setelah sarapan kami bersiap check out dari hotel. Dari hotel kami jalan kaki menuju stasiun tram terdekat (Gulhane Stasiun). Sebelum naik tram saya masih menyempatkan diri membeli beberapa souvenir khas Turki untuk dibawa pulang, sekalian menghabiskan uang Turkish Lira yang bersisa. Lalu kami pun naik tram menuju stasiun Zeytinburnu, dari stasiun Zeytinburnu ini kami lalu pindah jalur ke jalur metro menuju stasiun Ataturk Havalimani (Airport). Perjalanan dari Gulhane sampai ke Ataturk Airport memakan waktu kurang lebih 1 jam.

Stasiun Tram Gulhane, untuk ke bandara pilih arah ke Bagcilar.

Kami tiba di airport sekitar jam 11.00, saat turun dari metro kita langsung disambut oleh polisi bersama dengan anjing mereka. Setiap tas maupun koper yang kita bawa akan diperiksa oleh polisi dan anjing pelacak ini. Lepas dari pemeriksaan tersebut kami pun lalu naik lift menuju lantai 2 tempat keberangkatan berada. Kita pun langsung check in dan melewati bagian imigrasi. Selesai melewati imigrasi kita pun bersantai sambil menunggu pesawat di terminal keberangkatan. Suasana Ataturk Airport siang ini sungguh ramai. Sangat terasa bahwa bandara ini termasuk salah satu bandara tersibuk di Eropa. Untuk fasilitas bandaranya sendiri menurut saya biasa saja. Apalagi bagi kita yang tidak naik Turkish Airlines. Tapi pelayanan tentu berbeda jika memakai pesawat milik Turki ini.

Polisi dan anjing pelacak yang menyambut kami di stasiun metro bandara Ataturk.

Baru selesai check in.

Mencari gate keberangkatan di bandara terbesar di Turki ini.

Kotak telpon umum di bandara Ataturk ini, kayak yang ada di UK.

Akhirnya setelah menunggu cukup lama dan pindah gate sampai 2 kali, kami pun akhirnya dipersilakan untuk naik keatas pesawat. Ternyata pesawat Qatar Airways yang akan kami tumpangi parkir cukup jauh dari gate, jadinya kita naik bus dulu. Sesampainya diatas pesawat kita pun langsung mencari kursi sesuai boarding pass kita. Oya untuk tempat duduk ini sudah saya pilih sebelumnya melalui sistem web check-in. Jadi posisinya memang sesuai dengan keinginan kita. Begitu juga dengan penerbangan berikutnya dari Doha ke Singapura. Kita sempat mengabadikan pesawat dan suasana dalam pesawat dari Istanbul ke Doha ini, sebelum berangkat.

Suasana penumpang yang sedang menunggu pesawat di gate keberangkatan.
Suasana bandara Ataturk siang itu.


Pesawat kami yang parkir cukup jauh dari gate.
Bersiap untuk naik ke pesawat ini.

Selama penerbangan 4 jam dari Istanbul ke Doha ini, tidak banyak yang kita lakukan selain makan, tidur, nonton film ataupun main game. Seperti biasa Bang Tomi, tidur dengan nyaman. Saya malah ga bisa tidur, jadinya asyik nonton film lalu lanjut main game. Oya dalam perjalanan ini saya kecanduan jus mangga, jadi bolak balik minta jus mangga sama pramugarinya. Enak banget soalnya. Tipe pesawat kami ini Airbus A330 tipe lama dengan seat Economy Class 2-4-2. Kita diberikan 1 kali makan berat selama perjalanan ini, kita berdua sama-sama memilih menu chicken with rice buat makan siang diatas pesawat saat itu. 

Suasana didalam peswat sesaat setelah duduk.

Penerbangan dari Istanbul ke Doha ini penumpangnya sedikit.

Pramugari yang melayani kami.

Tontonan Bang Tomi diatas pesawat.

Jam 17.35 kami sampai di Doha. Buru-buru kami langsung turun menuju counter Doha City Tour. Karena sudah tau letaknya sebelumnya, jadi sekarang kami hampir setengah berlari menuju counter tersebut. Soalnya takut-takut kalau kuota untuk Doha City Tour malam ini sudah penuh. Saat tiba di counter Doha City Tour sore itu tidak ada antrian sama sekali. Kami langsung mendaftarkan diri untuk ikut Doha City Tour jam 19.00 nanti. Alhamdulillah masih ada tempat untuk kami berdua, jadi bisa ikut merasakan Night Doha City Tour.

Setelah proses mendaftar Doha City Tour selesai, kita pun akhirnya ke toilet untuk bersih-bersih, lalu lanjut ke Mushola untuk sholat. Jam 19.00 kami bersama peserta Doha City Tour lainnya berkumpul dan menuju imigrasi bersama-sama dengan tour leader kami. Wah ternyata kalau malam hari imigrasi bandara Doha ini ramai. Pantesan kami disuruh berkumpul jam 19.00 sedangkan tour baru dimulai jam 20.00 ternyata memang butuh waktu 1 jam untuk melewati antrian imigrasi malam hari di Doha. Sangat berbeda dengan waktu kami ikut Doha City Tour siang hari. Jam 20.00 lebih, kami baru memulai perjalanan Night Doha City Tour ini. Peserta tour kali ini bervariasi dan berasal dari berbagai negara.

Suasana Doha Airport malam itu.

Kami bersama peserta Doha City Tour lainnya sedang menunggu bus yang akan membawa kami berkeliling Doha.

Tour guide Doha City Tour malam ini berbeda dengan tour guide yang membawa kami keliling Doha saat berangkat ke Istanbul. Tour guide Night Doha City Tour kali ini tidak sekomunikatif tour guide kami sebelumnya. Menurut saya Doha sangat cantik di malam hari. Karena lampu-lampu yang dipasang dikota ini sangat banyak dan memiliki bentuk yang unik. Hari kami tiba di Doha saat itu adalah hari Kamis, yang mana ternyata sama seperti malam minggu kalau di Indonesia. Soalnya hari libur di Qatar dimulai hari Jumat. Malam itulah saya melihat jalanan Doha yang ramai oleh mobil berseliweran. Beda jauh dengan keadaan siang saat pertama saya ikut Doha City Tour.

Tour Guide Doha City Tour kami malam itu.

Destinasi Doha City Tour pertama yang kami kunjungi adalah pantai yang menghadap ke The New City of Doha. Pemandangan disini mengingatkan saya akan view kota Hongkong yang berbatas laut dan diseberangnya merupakan bangunan-bangunan pencakar langit. Kami tidak diberikan waktu yang lama disini, karena kita memulai tour sudah terlambat. Lalu kita melanjutkan ke destinasi kedua yaitu Katara Cultural Village. Tapi ternyata jalan menuju kesana sangat macet. Jadi destinasi kedua ini tidak jadi kami kunjungi. Saya kurang menikmati perjalanan Doha City Tour kali ini karena selama perjalanan saya merasa sangat mual dan rasanya ingin muntah. Sepertinya saya kelelahan dan masuk angin. Untung cepat minum obat dan makan snack yang saya bawa, jadi pusing serta mualnya mereda. Saya bersyukur destinasi kedua ga jadi disinggahi karena macet, soalnya kondisi saya saat itu sedang mual-mualnya.

The New City of Doha di malam hari.

Mirip seperti view di Hongkong, kayak Dejavu.

Tugu kerang mutiara ditepi pantai Doha.

Kami lalu menuju destinasi ketiga yaitu The Pearl Qatar. Disini terasa biasa saja, karena suasananya sama saja dengan saat kami mengikuti Doha City Tour siang hari sebelumnya. Kami juga tidak diberi waktu yang cukup lama disini. Hanya sempat berfoto beberapa kali. Oya waktu tiba disini, kita ketemu dengan beberapa anak laki-laki yang memakai jubah khas arab. Kami berdua lalu minta ijin untuk mengambil foto Bang Tomi bersama mereka. Syukurlah mereka bersedia, malah setelah foto mereka bertanya dengan bahasa inggris yang fasih apakah foto ini akan diupload ke instagram? Ha..ha..anak-anak jaman sekarang ga di Arab ga di Indonesia mainannya instagram.

Suasana di The Pearl Qatar malam hari.

Bang Tomi bersama dengan anak-anak Qatar.

Pertokoan mewah di The Pearl Qatar.

Mesti naik bus lagi menuju destinasi berikutanya.
Bangunan-bangunan pencakar langit di The Pearl Qatar.

Terakhir kami menuju destinasi keempat yaitu Souq Waqif. Ternyata keadaan pasar terbesar di Doha malam itu jauh berbeda dengan saat kami mengikuti Doha City Tour siang hari sebelumnya. Pasar ini sangat ramai oleh pengunjung. Mulai dari pertokoan, cafe dan restoran yang ada di pasar ini ramai dikunjungi oleh pelanggan. Semua orang tampak bergembira di pasar Souq Waqif ini malam itu. Disanalah saya baru menyadari betapa ramainya kota Doha ini. Selain bangsa asli mereka, kota ini juga dipenuhi oleh bangsa lain yang berkerja disana. Dipasar ini kita bisa melihat semua orang melebur jadi satu, Arab, Asean, Bule, African dll semua ras ada. Kami menikmati waktu dipasar ini sambil duduk-duduk dan foto-foto.

Suasana di Souq Waqif malam hari.


Saat malam menjelang weekend pasar ini ramai pengunjung.

Ada penjual balon juga disini.

Ramainya orang dipasar ini.

Jadi tau rasanya bermalam Jumat di Doha Qatar.

Enjoy our time at Souq Waqif.

Rata-rata yang datang pake jubah Arab he..he..

Suasana cafe dan restoran yang ramai.

Tak terasa sudah 30 menit waktu berlalu di Souq Waqif ini, dan kita sudah mesti kembali lagi ke bandara Doha. Jam 23.00 kami tiba di bandara Doha dan kembali masuk ke bandara ini untuk menunggu penerbangan kami berikutnya jam 02.25 dini hari. Saat tiba di bandara Doha ini, kita pun leyeh-leyeh sambil makan pop mie. Air panasnya kita minta dari cafe-cafe yang ada dibandara he..he.. Karena ngantuk, saya pun pergi ke quite room khusus wanita untuk tidur. Didalam quite room ini memang tersedia kursi tidur untuk kita tiduran. Dan bagusnya tempatnya tertutup dan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Jadi didalam sini para wanita bisa bebas tiduran tanpa perasaan risih. Malah kebanyakan wanita-wanita Arab yang sedang tiduran disini melepas jilbabnya biar lebih nyaman tidurnya. Mudah-mudahan nanti quite room seperti ini juga ada di bandara kita ya.

Saat baru kembali ke bandara Doha setelah mengikuti Doha City Tour.

Day 15 (27 May 2016)

Jam 02.00 dini hari saya keluar dari quite room karena penasaran, kenapa kami belum juga dipanggil untuk naik keatas pesawat. Ternyata pesawat kami delay. Karena ga tau delay nya sampai kapan saya pun lanjut tidur dibahu Bang Tomi. Sekitar jam 03.00 Bang Tomi membangunkan saya dan bilang kalau pesawat kami masih delay sampai jam 05.25 dan kita diberi complimentary berupa makan malam gratis di salah satu lounge bandara Doha ini. 

Lounge tempat kami mendapat makan malam gratis dari Qatar Airways.

Asli saya kecewa berat dengan hal ini, ga nyangka aja penerbangan sekelas Qatar Airways masih bisa delay sampai 3 jam dibandara mereka sendiri. Sambil sempoyongan saya jalan menuju lounge bersama Bang Tomi. Ternyata letak lounge nya jauh dari gate keberangkatan kami, trus kita mesti jalan kaki kesana..huaa..badan ma kaki rasanya uda kayak apa malam itu..cape banget. Mungkin karena sudah terlalu lelah dan kecapaian serta ngantuk berat jadinya saya bawaannya ga mood aja. Belum lagi mengingat kami mesti mengejar ferry dari Singapura ke Batam hari ini. Delay ini mengakibatkan kami baru sampai di Singapura pada pukul 18.00, nah ini bisa jadi masalah kalau kami sampai ga dapat last ferry menuju Batam karena keterlambatan ini.

Sampai di lounge kami mesti antri lagi bersama dengan penumpang pesawat lainnya. Menu yang kami dapat malam itu, berupa nasi, kentang goreng dan kari daging lalu minumnya bisa pilih unlimited kopi, teh maupun cola. Karena sudah ga mood jadinya kita pun makan ga semangat. Selagi makan saya dan Bang Tomi berdiskusi mengenai keadaaan kami akibat delay 3 jam ini. Bagaimana kalau kami ga dapat last ferry menuju Batam, otomatis kami mesti menginap di Singapura. Akhirnya selesai makan kami pun mendatangi counter costumer service Qatar Airways. Ternyata bukan hanya penerbangan kami yang mengalami delay, tapi ada penerbangan yang lain juga. Jadi malam itu CS Qatar cukup ramai dikunjungi oleh penumpang yang complain.

Suasana tempat pengambilan makanan di lounge, tidak terdapat pilihan makanan yang tersedia.

Suasana tempat makan di dalam lounge bandara Doha.

Penumpang yang senasib dengan kami.

Salah satu petugas CS yang bertugas saat itu adalah orang Indonesia, kami tau saat dia berbahasa Indonesia dengan penumpang sebelum kami. Oleh karena itu, kami pun memilih berbicara dengan petugas ini karena dia orang Indonesia dengan harapan dia bisa membantu saudara setanah airnya ini.  Kami lalu menjelaskan masalah kami ke petugas ini bahwa delay 3 jam ini bisa mengakibatkan kami tidak mendapatkan ferry ke Batam hari itu juga, dan bertanya apakah mungkin kami mendapat complimentary berupa penginapan gratis di Singapura karena delay 3 jam ini? Ternyata hal ini tidak bisa, dikarenakan tujuan akhir penerbangan kami adalah Singapura, beda jika tujuan akhirnya adalah Batam atau Jakarta. Begitu penjelasan dari petugas ini. Tapi dia memberi solusi jika benar kami nantinya tidak dapat mengejar last ferry menuju Batam hari ini juga, kami bisa mengirimkan email ke Qatar Airways untuk membayar ganti rugi sewa hotel yang kami keluarkan karena mesti menginap di Singapura. Mendengar hal itu, saya sedikit kecewa. Harapan saya, kami bisa diberikan voucher hotel di Singapura oleh Qatar Airways.

Karena masih kurang puas, saya bertanya lagi ke petugas Qatar Airways yang stand by didepan gate keberangkatan kami mengenai hal ini. Awalnya petugas ini tampak ingin membantu, karena dia tampak merasa bersalah atas delay 3 jam ini. Tapi setelah dia bertanya ke manager nya ternyata memang Qatar Airways tidak menyediakan voucher hotel tersebut. Akhirnya mau ga mau, nanti sesampainya di Changi Airport kami mesti buru-buru berlari menuju imigrasi lalu segera naik MRT ke Harbourfront untuk mengejar last ferry menuju Batam. Jangan sampai ketinggalan ferry dan nginap di Singapura.

Jam 05.00 akhirnya kami dipersilakan untuk naik pesawat. Lagi-lagi kami naik bus menuju pesawat yang parkirnya cukup jauh dari gate keberangkatan kami. Saat diatas pesawat kita baru tau kalau kita ganti aircraft (pesawat) karena pesawat yang mestinya mengantarkan kita ke Singapura tadi pagi mengalami masalah. Informasi ini kami dapatkan langsung dari pilot yang sekaligus meminta maaf atas keterlabatan ini. Keterbukaan informasi ini patut diacungi jempol, jadi kita pun tau alasan dari keterlambatan penerbangan kita dan merasa lebih aman dan nyaman karena mereka mengutamakan keselamatan penumpang. Ga sama sengan delay penerbangan dalam negeri yang sering karena alasan teknis, ga jelas teknisnya apa!?

Jam 05.25 kami pun take off dari bandara Doha menuju Changi Airport Singapura. Pesawat kami berangkat ke Singapura sama barunya dengan pesawat kami saat berangkat dari Singapura ke Doha yaitu airbus A350 dreamliner. Penerbangan selama kurang lebih 7 jam ini kebanyakan kita isi dengan tidur he..he.. Maklum tidurnya keganggu karena delay pesawat ini, apalagi Bang Tomi bisa dibilang belum tidur sama sekali karena jagain istrinya yang kecapean bobo dibahunya. Alhamdulillah pesawat kami ini ga penuh jadi kursi untuk 3 orang ini cuma diisi ma kami berdua. Jadi saya bisa tidur lempeng diketiga kursi ini. Makasih ya suamiku tercinta, selalu menyediakan bahu or pahanya sebagai tempat ternyaman tidur istrinya sepanjang perjalanan.

Melihat kondisi diluar pesawat melalui cctv bagian ekor pesawat.

No kursi saya saat terbang dari Doha ke Singapura.

Saya tidur cukup lama diatas pesawat, dan kalau pun terbangun masih bisa tidur lagi jadi sampai di Singapura cukup fresh. Tidur juga membuat saya tidak begitu memikirkan penerbangan yang kadang mengalami turbulance. Jam 18.10 kami tiba di Singapura. Tiba di Changi, kami buru-buru langsung menuju imigrasi dan mengambil bagasi. Lalu segera ke stasiun MRT untuk menuju pelabuhan Harbourfront. Last ferry ke Batam ada sampai jam 21.50 jadinya kita mesti buru-buru agar tidak ketinggalan ferry ke Batam. Alhamdulillah sampai di Harbourfront jam 20.00, dan masih bisa check in untuk keberangkatan ferry jam 21.50.



Akhirnya jam 22.10 WIB kami tiba di Batam. Rasanya lega sekali ketika menginjakan kaki di bumi pertiwi. Selesai juga perjalanan kami mengelilingi Turki dan berkenalan dengan kota Doha. Semoga ada rejeki lagi buat traveling ke tempat-tempat indah lainnya, jadi bisa berbagi informasi dan cerita lagi dengan teman-teman semua. Makasih buat yang ikuti trip kami ke Turki ini, semoga bermanfaat. Tunggu perjalanan kami berikutnya ya..

2 komentar:

  1. Halo. Kak wktu kmrn qatar delay, otomatis connecting flightnya juga hangus ya.
    Klo yg sprti itu diuruskan sm pihak qatar nya kita terima beres aja, atau kiat harus beli tiket lagi untuk connecting flightnya?
    Terima Kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai Pratiwi, 

      Waktu itu saya kebetulan yang delay adalah flight keduanya (connecting flight Doha-Spore) jadi memang tidak ada yg perlu diurus oleh Qatar airline. Kalau yg delay flight pertamanya (Istanbul-Doha) pasti connecting flightnya diuruskan oleh pihak qatarnya yg penting kita melapor dan connecting flight kita menggunakan Qatar juga. Kalau misalnya penerbangan berikutnya menggunakan pesawat lain yg bukan dari Qatar airlines maka kita tetap bisa mengajukan komplain dan minta ganti rugi melalui email ke pihak mereka dan kalau disetujui maka penerbangan yg hangus karna delay tersebut akan diganti rugi, namun proses ini bisa memakan waktu mingguan sampai bulanan. 

      Soalnya saat dekat kemaren saya memang sempat nanya langsung ke bagian costumer services nya mengenai hal ini. Dan begitu jawaban dari mereka. Semoga membantu.

      Hapus

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...