Selasa, 12 Juli 2016

Turkey Trip Day 8 - Ephesus (Selcuk)

Ephesus.

Pada hari kedelepan ini kami berencana untuk mengunjungi reruntuhan kota kuno Ephesus (Efes). Kota Ephesus adalah kota kuno peninggalan bangsa Romawi & Yunani dengan peradapan yang termasyhur sejak masa sebelum masehi. Merupakan salah satu kota besar dan pusat perdagangan di Asia Tengah. Kota ini beberapa kali diterpa bencana gempa bumi dan dibangun ulang serta diperluas. Namun saat ini kita hanya dapat melihat peninggalan reruntuhan kota kuno ini. Situs bersejarah ini sangat terkenal di Turki maupun dunia dan tidak pernah sepi dikunjungi oleh wisatawan.

Sehari sebelumnya kami diingatkan oleh pemilik ANZ Guesthouse jika ingin datang ke Ephesus sebaiknya pagi hari, karena kalau siang akan terasa panas. Soalnya pada situs bersejarah ini jarang sekali kita menemukan pohon untuk berlindung dari sengatan matahari. Belum lagi lantai kota yang sebahagian terbuat dari marmer bakal makin memantulkan cahaya panas matahari. Tapi kami bangunnya kesiangan, jadinya tetap sampai Ephesus disaat matahari sudah tinggi he..he.. Pagi sebelum berangkat kami dipersilakan sarapan oleh pihak ANZ Guesthouse, sedangkan kamar yang kami booking tidak disertai fasilitas sarapan. Bersyukur sekali bertemu dengan pemilik guesthouse baik hati seperti di ANZ ini. Sarapannya pun enak, malah setiap tamu diberi makanan khas Selcuk. Yaitu seperti martabak telur tapi isinya didominasi oleh keju dan sayuran. Makanan ini sama seperti yang dibuat oleh ibu-ibu yang saya foto kemaren di Sirince. Ternyata ini memang makanan khas daerah Selcuk, soalnya saya tidak menemukan lagi makanan ini di bagian Turki lainnya.

Lobby ANZ Guesthouse.

Sarapan khas ala Selcuk.

ANZ Guesthouse.

Beres sarapan kami pun check out dan menitipkan koper diresepsionis, soalnya nanti malam akan melanjutkan perjalanan dengan bus malam menuju Bursa. Urusan check out beres kita pun berangkat menuju otogar Selcuk untuk naik dolmus (angkot) menuju Ephesus. Tidak sulit menemukan dolmus menuju Ephesus ini, karena biasanya pada bagian depan dolmus ada tulisan rutenya dan supir dolmus pun biasanya berteriak "Efes" tanda dolmus ini menuju Ephesus. Tarif dolmus dari otogar Selcuk ke Ephesus adalah 2.25 TL perorang. Jaraknya juga tidak terlalu jauh hanya 5-10 menit perjalanan dengan dolmus.

Dolmus ke Ephesus.

Bagian dalam dolmus/angkot.

Rata-rata dolmus yang kami naiki siang itu dipenuhi oleh turis yang memang ingin berkunjung ke situs bersejarah di Selcuk. Dolmus akan mengantarkan kita ke depan gerbang bagian bawah Ephesus. Jadi ada 2 gerbang untuk masuk ke Ephesus yaitu gerbang atas dan gerbang bawah. Biasanya rombongan tour akan masuk dari gerbang atas dan keluar di gerbang bawah. Tapi bagi kita yang menggunakan dolmus terpaksa masuk dan keluar dari gerbang bawah (memutar) karena pemberhentian dolmus hanya ada di gerbang bawah. Solusi lain bagi yang menggunakan dolmus (agar tidak memutar), bisa masuk ke gerbang atas dengan menggunakan taxi dari gerbang bawah. Tapi kami tidak melakukan hal itu.

Tiba didepan gerbang bawah Ephesus, kami langsung masuk menggunakan Museum Pass Turkey. Jika tidak memiliki museum pass ini bisa beli tiket masuknya seharga 40 TL perorang untuk Ephesus saja, jika beli tiket combo dengan tiket Terrace Houses seharga 50 TL perorang. Jika beli terpisah untuk masuk museum Terrace Houses saja dikenai tiket seharga 20 TL perorang. Museum Terrace Houses sendiri berada didalam Ephesus dan sangat saya rekomendasikan untuk dikunjungi. Bagi yang sudah memiliki Museum Pass Turkey, gratis masuk kedalam keduanya he..he.. Sesaat setelah masuk gerbang kita bakal ketemu toilet disisi kanan, bagi yang beser silakan mampir dulu ke toiletnya gratis. Soalnya nanti tidak ada lagi kita jumpai toilet, kecuali sampai di gerbang bagian atas/bawah. Situs bersejarah ini cukup luas untuk dijelajahi, jadi siapkan sepatu yang nyaman, topi/payung serta fisik yang prima karena panas siang hari di Ephesus benar-benar menyengat.

Baru masuk gerbang bawah Ephesus disambut deretan pohon rindang, cuma bagian ini yang tertutup pohon.

Pertama kita bakal jumpai amphitheater besar setelah berjalan beberapa ratus meter dari gerbang bagian bawah. Saat kami menuju amphitheater ini, dari kejauhan kami mendengar suara sekelompok remaja yang sedang melakukan yel-yel dan menyanyikan lagu penuh semangat. Ternyata saat tiba di amphitheater ini memang sedang ada rombongan tour dari sekolah sepertinya remaja SMA yang dipandu oleh guru mereka untuk melakukan yel-yel dan menyanyikan lagu-lagu tersebut. Suara mereka menggema di amphitheater ini dan dapat didengar dari kejauhan. Setelah rombongan tour remaja SMA itu pergi, tidak sedikit wisatawan yang mencoba bernyanyi ditengah-tengah amphitheater ini. Kita pun duduk sambil menikmati pertunjukan gratis ini he..he..

Amphitheater.

Kumpulan anak-anak remaja yang sedang bernyanyi.

Bagian atas amphitheater

Genggaman tangan.

Amphitheater masih utuh sekitar 80%.
Membayangkan nonton show di Amphitheater ini.

Langit biru cerah tiada berawan.

Siapkan topi dan payung buat yang ga tahan panas.

Puas menikmati amphitheater kami lalu menuju reruntuhan Library of Celcus yang merupakan landmark dari kota Ephesus. Perpustakaan ini merupakan perpustakaan terbesar dijamannya. Banyak dokumen-dokumen penting dan bersejarah yang disimpan di perpustakaan ini. Saat ini kita hanya bisa melihat pilar bagian depan perpustakaan ini, karena sebagian besar bangunannya sendiri telah hancur oleh gempa dan dimakan masa. Saat kami tiba didepan Library of Celcus ini ternyata sedang ada pergelaran seni dan budaya, jadinya tempat ini penuh dipadati turis yang berkunjung. Karena panas sekali kami pun berteduh dibalik tembok reruntuhan dekat Library of Celcus sambil melihat pergelaran dari kejauhan. Disini secara tidak sengaja bertemu 2 orang pemuda asal Indonesia yang kemaren sempat kami jumpai di hotel Bedrock Cave Hotel. Saling bertegur sapa dan bertanya kabar. Kami terlihat sama-sama gosong karena terpapar matahari terus selama di Turki he..he..

Reruntuhan Ephesus.

Cap telapak kaki peninggalan kota Ephesus.

Library of Celcus.

Panas terik bikin gosong.

Di belakang kami sedang ada pameran kebudayaan.

Penampilan pada pameran kebudayaan didepan Library of Celcus.
Library of Celcus.

Tidak jauh dari Library of Celcus kita bakal bertemu bangunan museum Terrace House. Bangunan ini masih dalam tahap pemugaran, jadinya tertutup dan ber-AC. Museum Terrace Houses adalah reruntuhan bangunan pemukiman kaum elit atau bangsawan yang ada di kota Ephesus. Karena diluar sangat panas, sebaiknya masuk kesini untuk mendinginkan badan sekaligus melihat bagaimana kaum elite Ephesus membangun istana tempat tinggal mereka. Disini terlihat jelas betapa majunya peradapan kota Ephesus saat itu. Rumah-rumah mewah ini dihiasi marmer bermotif dan indah. Cukup lama kami menghabiskan waktu disini, karena adem dan menarik sekali membaca sejarah setiap ruangan yang ada disana.

Terrace House.

Penjelasan didalam Terrace House.

Reruntuhan perumahan mewah di Ephesus.

Bagian ini tertutup dan ber-AC.

Jalur observasi didalam Terrace House.

Marmer bergambar didalam Terrace House.

Abang Tomi sedang asyik membaca penjelasan di Terrace House.

Bagian yang sedang dipugar oleh Arkeolog.

Kota Ephesus dari ketinggian.


Puas berkeliling Terrace Houses kami pun lalu menjelajahi kota ini sampai ke gerbang bagian atas. Disini kami lagi-lagi bertemu kenalan yaitu traveler cewek dari China yang kemaren bareng-bareng ke ANZ Guesthouse dengan kami. Sempat ngobrol sebentar, lalu kita pun berpisah karena beda tujuan, tapi nanti di dolmus bakal ketemu lagi kok he..he.. Ternyata dibagian gerbang atas juga terdapat amphitheater, cuma ukurannya jauh lebih kecil dari yang di gerbang bawah. Setelah berkeliling sampai digerbang bagian atas, kami pun kembali turun ke gerbang bagian bawah untuk explore Library of Celcus lebih jauh. Sebelumnya karena ada pergelaran seni dan budaya kami hanya menikmati reruntuhan Library of celcus dari jauh saja.

Bagian lain di kota Ephesus.

Sisa-sisa kejayaan kota Ephesus.

Amphitheater kecil di dekat gerbang bagian atas Ephesus.

Gerbang menuju amphitheater kecil.

Keliling kota Ephesus.

Panas terik keliling Ephesus.

Jalan yang dilapisi marmer di Ephesus.

Ketika kami tiba kembali didepan Library of Celcus, ternyata pergelarannya sudah selesai dan turis pun sudah mulai berkurang. Jadinya kita pun bebas melihat-lihat bagian dalam Library of Celcus. Saya sempat berfoto dengan salah seorang pantomin yang tadi perform di depan Library of Celcus. Disamping kiri Library of Celcus kita bakal ketemu reruntuhan pasar kota Ephesus. Melihat luasnya reruntuhan pasar ini, saya bisa membayangkan betapa majunya peradapan kota ini saat itu. Dari sini kita lalu kembali ke gerbang bagian bawah untuk keluar dan naik dolmus kembali ke otogar Selcuk.

Kembali ke Library of Celcus sudah mulai sepi.

Puas-puasin bepotoan.

Keep our moment.
Reruntuhan pasar di samping Library of Celcus.

Abang pose disamping Library of Celcus.

Foto bersama salah seorang penampil di pameran kebudayaan Library of Celcus.

Pelataran Library of Celcus.
Sebelum beranjak.
 
Karena masih ada waktu, dari otogar kami lalu lanjut ke Museum of Ephesus yang ada didekat otogar Selcuk. Tiket masuk museum ini 10 TL perorang, tapi karena kami memiliki Museum Pass Turkey jadi gratis. Ketika baru masuk, kita bakal dipertemukan dengan layar besar yang menceritakan tentang sejarah kota Ephesus. Sangat menarik lho dilihat apalagi kami baru saja kembali dari Ephesus. Dimuseum ini juga ditampilkan bermacam-macam benda peninggalan kota Ephesus. Seperti patung, alat makan, uang logam, dll. Seperti kebanyakan kota-kota peninggalan Romawi - Yunani pasti banyak peninggalan patung dewa dan patung laki-laki telanjang. Disini kita bakal lebih paham tentang sejarah berkembangnya kota Ephesus. Dan juga informasi tahun berapa saja kota Ephesus ini pernah diguncang oleh gempa bumi.

Layar besar yang menjelaskan sejarah kota Ephesus di Museum of Ephesus Selcuk.

Koleksi patung yang ada didalam museum.

Kepala-kepala patung yang masih terselematkan.

Ukiran peninggalan Ephesus.

Lambang kesuburan.

Penjelasan mengenai sejarah perkembangan kota Ephesus.

Suasana didalam Museum of Ephesus.

Setelah berkeliling Museum of Ephesus ini, kami lalu jalan-jalan ke belakang otogar Selcuk yang merupakan pusat pertokoan. Disini kita beli makanan ringan untuk diperjalanan nanti. Lalu karena sudah lelah berjalan kita pun kembali ke ANZ Guesthouse untuk beristirahat sambil menunggu malam karena bus malam Kamilkoc yang kami tumpangi baru akan ada jam 23.30 di otogar Selcuk. Kita pun sempat makan dulu direstoran ANZ Guesthouse sore itu, lalu tidur-tiduran di sofa bagian bawah guesthouse. Saat menunggu di sofa bawah ini kami tiba-tiba diajak oleh pemilik guesthouse untuk ikut merayakan ultah keponakannya yang akan diadakan di restoran guesthouse.

Restoran di ANZ Guesthouse.

Wah beruntung sekali kami malam itu, diajak ikut serta bersama keluarga besar mereka merayakan ultah keponakannya sambil dijamu dengan kue ultah dan minuman. Tidak semua tamu guesthouse yang diajak, hanya kami dan 3 orang traveler dari China he..he.. Sedangkan tamu mereka yang lain banyak lho (rata-rata bule). Kita pun ikut merasakan bagaimana hangatnya hubungan kekeluargaan di Turki dan bagaimana mereka bangga sebagai Muslim dan sangat senang jika bertemu dengan saudara sesama Muslim lainnya. Keramahan dan kehangatan ANZ Guesthouse ini sangat berkesan bagi kami berdua.

Perayaan ulang tahun putri pemilik ANZ Guesthouse.

Happy Birthday.

Ketika pukul 23.00 kami pun pamit kepada keluarga pemilik ANZ Guesthouse untuk berangkat menuju otogar. Sambil menggeret koper kami pun jalan kaki menuju otogar Selcuk. Sesampainya di otogar ternyata malam itu sepi sekali, tapi kantor bus Kamilkoc tetap buka. Karena merasa kurang aman nunggu bus diluar saya pun meminta izin petugas kantor Kamilkoc untuk menunggu bus didalam kantor bus Kamilkoc saja. Kami pun sempat ngobrol-ngobrol tentang ibadah haji dengan pegawai bus Kamilkoc dan temannya yang merupakan Imam mesjid di Selcuk. Ga terasa bus Kamilkoc yang akan kami tumpangi pun datang. Kami segera naik dan berangkat menuju Bursa. Next saya bakal cerita tentang pengalaman kami di kota Bursa. Semoga informasinya berguna dan bermanfaat. Terus ikuti ya..

Pramugara didalam bus Kamilkoc dari Selcuk ke Bursa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...