Selasa, 04 Desember 2018

Keliling Amerika Serikat 2018 - USA Autumn Trip Day 7.

National Mall.

Pagi ini kami mesti ke terminal bus Greyhound untuk naik bus menuju Washington DC. Bus kami ke DC berangkat jam 6.40 pagi. Alhasil kami pun mesti bangun subuh dan buru-buru checkout dari airbnb. Untungnya proses checkout sangat mudah, hanya perlu meninggalkan kunci kamar dan apartemen di meja yang ada didalam kamar/apartemen. Beres urusan checkout kami langsung naik subway ke stasiun 42nd Street-Port Authority Bus Terminal (A,C,E), dimana terminal bus greyhound berada.

Untuk tiket bus-nya sendiri sudah kami beli secara online jauh sebelum berangkat ke USA, belinya disini. Alasannya agar kebagian tiket di jam dan tanggal yang diinginkan serta harganya pun masih sangat murah. Waktu itu harga tiket bus kami berdua dari NY ke DC dengan bus Greyhound adalah $25 (total tiket + tax berdua). Sebenarnya ada bus murah lain yang bisa digunakan yaitu  Megabus, tapi fasilitas untuk menunggu bus-nya kurang nyaman karena hanya di halte pinggir jalan tanpa gedung terminal, jadinya kita lebih memilih pakai bus Greyhound yang memang punya pemerintah USA, sehingga fasilitas terminalnya pun terjamin. Untuk di NY sendiri terminal bus-nya nyambung dengan stasiun subway, jadi sangat memudahkan kita terutama buat yang bawa koper/barang banyak he..he..

Setibanya disana kami langsung menghampiri petugas dan memperlihatkan tiket bus online yang sudah kami print sebelumnya. Karena masih setengah jam lagi, kami diminta duduk menunggu. Nanti akan diumumkan jika sudah saatnya naik ke atas bus. Terminal bus greyhound di NY ini cukup besar, ada beberapa pintu gate keberangkatan. Petugas menunjukkan pintu gate bus untuk ke DC. Kami pun duduk di dekat pintu gate tersebut. Enaknya lagi di terminal bus ini tersedia wifi gratis, trus ada toilet juga, sehingga bisa pipis dulu sebelum berangkat.

Terminal bus Greyhound di NY.

Terminal bus nyambung dengan stasiun subway.

Jam 6.30 orang-orang sudah antri didepan pintu gate bus ke DC. Kami pun ikut antri, ternyata kita antrinya sesuai nomor boarding yang tertera ditiket. Karna boarding kami no.1 jadinya kami bisa masuk paling awal kedalam bus nya he..he.. Karena tidak ada nomor kursi di tiket jadi kita bisa bebas memilih ingin duduk di kursi nomor berapa. Kami tentu memilih kursi didepan. Wah untung beli tiket jauh-jauh hari jadi dapat nomor boarding awal he..he..

Gate untuk bus menuju Washington DC.

Ini bus yang akan mengantar kami ke Washington DC.

Koper kami uda masuk bagasi bus.

Suasana didalam bus.

Setelah semua penumpang naik, bus kami pun berangkat menuju DC. Perjalanan dari NY ke DC ditempuh kurang lebih 4-5 jam. Sama seperti penumpang bus lainnya, kami berdua pun memilih tidur sepanjang perjalanan. Bus yang kami tumpangi ini akan berhenti di 2 terminal bus ketika tiba di DC, yang pertama di terminal bus Silver Spring dan kedua di Union Station Washington DC. Tadinya kami memilih airbnb di Silver Spring, sehingga saat beli tiket busnya pun dipilih turun di terminal bus Silver Spring, tapi saat menjelang berangkat ke USA. Kami memutuskan untuk mencancel airbnb di Silver Spring dan menggantinya di daerah Prince George's Plaza. Alasannya setelah dipelajari ternyata lokasi airbnb di Silver Springnya jauh dari stasiun metro.

See U New York.

Disini muncul masalah, karena tiket bus sudah dibeli dan terminal tujuan tidak bisa diganti sama sekali, ketika kami menghubungi pihak greyhound-nya. Tapi untungnya supir bus kami baik, ketika kami bertanya apakah boleh turun di terminal Union Station, sedangkan pada tiket tertera terminal bus Silver Spring, Pak Supirnya dengan santai bilang "it's oke, so you don't get out from bus when we arrive at Silver Spring." Alhamdulillah, dipertemukan dengan orang-orang baik sepanjang perjalanan jadinya masalah pemberhentian bus di DC pun teratasi.

Bus kami ketika berhenti di tempat istirahat.

Sepanjang perjalanan ini bus akan berhenti 1 kali di tempat peristirahatan.

Saat bus tiba di terminal bus Silver Spring, kami berdua pun tidak turun. Ada beberapa penumpang yang memang turun disini. Ada juga penumpang yang naik dari terminal bus ini. Untungnya kami sama sekali tidak menjadi masalah bagi pak supir, walau tidak turun di terminal bus seharusnya. Dari Silver Spring ke Union Station masih 30 menit perjalanan. Sepanjang perjalanan ini kami berdua asyik melihat deretan rumah khas American style sepanjang jalan. Saya sampai ngomong ke Bang Tomi, wah kayaknya enak ya bisa tinggal di pemukiman bergaya Amerika kayak itu ya Bang.

Terminal bus greyhound di Silver Spring.

Sekitar jam 12 siang bus kami tiba di Union Station, yang merupakan stasiun kereta api terbesar di Wshington DC. Disini selain terdapat stasiun metro, juga ada stasiun kereta antar kota seperti Amtrak dan MARC. Bus-bus antar kota pun berhenti disini, jadi bisa dikatakan Union Station adalah stasiun utama di DC. Setibanya disini, kami langsung menuju stasiun metro. Sebelum naik metro, kami membeli kartunya yang bernama Smartrip di mesin-mesin yang sudah disediakan. Harga kartu ini $10 dengan saldo yang bisa digunakan sebesar $8, jadi harga kartunya sendiri $2. Setiap orang harus memakai satu kartu, jadi tidak bisa 1 kartu untuk 2 orang. Jadinya kita pun beli 2 seharga $20. Beres urusan kartu kami lanjut naik metro ke stasiun Prince George's Plaza tempat airbnb kami berada.

Kartu smartrip metro di DC.

Kantor bus Greyhound di DC.
Stasiun metro Union Station.

Setibanya di stasiun Prince George's Plaza kami pun mengikuti arah petunjuk yang diberikan host airbnb kami. Sedikit bingung, kami pun bertanya pada seorang anak remaja putri yang sedang membawa anjingnya jalan-jalan. Dia dengan senang hati ingin mengantar kami, karena katanya sudah dekat. Tapi malah anjingnya yang ga mau mengantar kami ke arah airbnb yang kami tuju, akhirnya kita berpisah deh dengan si gadis ramah ini. Dia menunjukkan itu disana rumahnya. Jadi kita tinggal ikuti arah yang ditunjukkan gadis itu. Dan tau kah teman-teman semua ketika sampai saya langsung surprise, karena rumah airbnb yang kami sewa besar dan bergaya amrican style seperti impian saya di bus tadi. Lingkungan pemukimannya pun mirip seperti yang saya lihat di sepanjang jalan di Silver Spring tadi.

Ini rumah airbnb yang kamarnya kami sewa.

American style house.

Kami pun mencoba masuk dengan memasukkan kode kunci sesuai dengan password yang tertulis pada panduan yang dikirim oleh host kami. Tapi sayang pintunya tidak bisa dibuka. Kami pencet bel, berulang kali tidak ada yang keluar dari dalam rumah. Akhirnya bang tomi berinisiatif untuk ke rumah sebelah, minta tolong buat telpon host airbnb kami ini. Alhamdulillah ditolong sama orang sebelah, dan host kami pun langsung keluar dari dalam rumah. Ternyata bel-nya mati he..he.. Kami memang datang lebih awal sekitar jam 1 siang, sedangkan waktu check in airbnb ini jam 3 siang, alhasil kode pintu yang diberikan untuk kami belum berlaku. Untung si pemilik rumah mudah dihubungi via telpon.

Pemilik rumah airbnb ini sepasang suami istri keturunan Tionghoa. Saat kami datang si istri sedang sibuk membersihkan kamar-kamar di rumah ini, termasuk kamar yang akan kami sewa. Untungnya kamar kami, sudah hampir ready, jadi ga menunggu lama, si ibu mempersilakan kami untuk check in. Sungguh kaget melihat kamar yang kami sewa, karena luas banget, didalamnya ada tv, microwave, kulkas, sofa bed dan 2 kasur yang super nyaman ukuran king & queen. Belum lagi kamar mandinya yang bersih, peralatan mandi yang ciamik dan ada walking closet segala. Saya benar-benar bersyukur memilih pindah airbnb kesini. Ternyata pilihan saya ga salah, selain dekat dengan stasiun metro, kamarnya OKE BANGET..setara dengan hotel bintang 5. Alhamdulillah..

Ini kamar airbnb kami di DC.

Bisa muat 1 keluarga saking luasnya ni kamar.

Ada soda bed juga, bisa 6 orang tidur disini.



Kamar mandinya.


Oya selain kamar kami masih ada beberapa kamar lain yang juga disewakan dirumah ini. Rata-rata semuanya memiliki kamar mandi didalam. Host kami ini memang menyewakan hampir semua kamar (selain kamar yang mereka gunakan sendiri) dirumahnya ini pada airbnb. Trus untuk keamanan setiap kamarnya dilengkapi kunci password seperti kamar hotel. Sehingga keamanannya terjamin. Siang itu kami hanya solat dan meletakkan koper saja di airbnb, lalu langsung jalan untuk melihat-lihat kota Washington DC.

Tujuan pertama kami hari ini adalah berkunjung ke White House. Untuk kesini kami naik metro ke stasiun Metro Center. Lalu tinggal jalan kaki beberapa blok untuk mencapai tempat tinggal Presiden USA ini. Setibanya disana suasana cukup menyenangkan karena banyak anak-anak sekolah yang sedang studi tour, tapi tidak terlalu ramai. Dan yang paling penting masih bisa nyaman foto-foto didepan White House he..he..

White house.

Mainnya rada jauh ke White House.

Mayan sepi.

Bisa foto lebih leluasa.

Penjaga di white house.

Foto terus he..he..

Lagi dan lagi biar banyak stok nya he..he..

Dingin banget hari itu.

Rumah Presiden USA.



Pake kamera depan.


Sebelum cabut dari sini.

Lanjut jalan lagi.

Puas melihat White House kami lanjut jalan kaki ke Obelisk Washington Monument. Lalu lanjut ke National World War II Memorial. Dua tempat ini memang berdekatan dan berada di kawasan National Mall, yaitu sebuah taman terbuka yang di bangun oleh pemerintahan USA ditengah kota Washington DC, dimana pada kawasan ini terdapat beberapa memorial dan museum. National Mall sendiri sangat luas terbentang dari Capitol Hill hingga Lincoln Memorial. Hari pertama ini kami berencana mengitari separuh bagian dari National Mall ini.

Obelisk.

Jadi ingat asterix.

Obelisk Washington Monument.

National World War II Memorial.

Air mancur di National World War II Memorial.

Mengenang semua prajurit yang gugur di perang dunia ke-2.



Lirik ke air mancurnya.


Ada yang lucu, ketika sedang asyik foto-foto di National World War II Memorial, kami tiba-tiba diminta oleh 2 orang anak sekolah yang sedang studi tour untuk berfoto dan berpose seperti yang mereka peragakan yaitu tangan kanan didada dan wajah menoleh ke kiri. Lalu mereka memfoto kami dengan kamera ponselnya, lalu say thank u..ternyata kami jadi objek buat tugas mereka ha..ha..

Ini gaya yang disuruh si anak sekolah he..he..

Makin sore makin dingin aja.

Difotoin bapak-bapak dari Korea.

Turis.

Puas menikmati air mancur yang ada di National World War II Memorial kami lanjut jalan kaki ke Lincoln Memorial. Kalau dilihat dengan mata sepertinya dekat, ternyata lumayan jauh saudara-saudara. Mayan bikin pegel he..he.. Tapi untungnya suasana sepanjang perjalanan ke Lincoln Memorial sangat menyenangkan karena melewati Lincoln Memorial Reflecting Pool yang ada bebeknya serta taman yang bersih. Jadi selagi jalan, bisa menikmati suasana yang asri dan nyaman. Selain itu banyak orang yang olahraga lari sore disini.

Setibanya di Lincoln Memorial, kami pun langsung sowan dulu ke patung Abraham Lincoln yang terkenal itu. Jadi ingat film The Lost Symbol salah satu film yang diangkat dari bukunya Dan Brown, yang mengambil setting disini. Selain melihat patungnya, kita juga bisa melihat museum yang ada didalam gedung ini. Jadi jangan lupa melihat museumnya, museumnya berada dilantai 1 gedung. View dari Lincoln Memorial ini sangat cantik. Sehingga kami pun tak henti-hentinya mengabadikan moment disini.

Lincoln Memorial Building.

Yuk sapa patung Pak Abraham Lincoln.

Hi Mr. Abraham Lincoln.

Jangan lupa foto berdua he..he..

Ada yang merekomendasikan foto disini ha..ha..


Patung Abraham Lincoln.

Sore itu tidak terlalu rame disini.

Ada yang sibuk sendiri.

Museum didalam Lincoln Memorial.

Mengenal sejarah Bapak Bangsa USA ini.


Sejarah pembuatan patungnya.

Memang kece view disini he..he..


DC day one is wrap..

Miring dikit ternyata hiks..hiks..

Duet maut.

Setelah puas di Lincoln Memorial, kami lalu memutuskan untuk balik ke airbnb karena hari sudah mulai gelap. Kami lalu jalan kaki ke stasiun terdekat Federal Triangle. Kirain dekat, ternyata jauh juga ha..ha.. Tapi tak apalah sekalian olahraga jalan sore he..he.. Oya di DC ini ada hal yang agak menyebalkan menurut saya, yaitu selain berdasarkan jarak, tarif metro nya pakai sistem peak hours dan low hours. Peak hours tarifnya lebih mahal dari pada naik metro pas low hours. Peak hours dari jam 7-9 pagi lalu mulai lagi dari jam 3 sore - 7 malam. Dan tarif metro disini lebih mahal daripada di NY apalagi pas peak hours, jadi kita hindari naik metro pas saat peak hours he..he..

Pas jam 7 malam kami tiba di stasiun Federal Triangle, jadinya terhindar dari peak hours deh he..he.. Kami pun naik metro ke stasiun Prince George's Plaza tempat airbnb kami berada. Walau dingin, tapi hati senang karena uda melihat beberapa objek wisata keren di DC. Next saya bakal cerita pengalaman hari kedua kami di DC. Yang pasti bakal cerita tentang museum-museum gratis yang sangat direkomendasikan jika berkunjung di DC. Ikuti terus cerita perjalanan kami ya, dan semoga bermanfaat..😉

1 komentar:

  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus

Persiapan Serta Tips & Trik Mengunjungi Negara-Negara Balkan.

Tirana Pyramid - Albania. Buat teman-teman yang belum tau, Balkan adalah nama historis dan geografis yang digunakan untuk menggambarkan nega...