Rabu, 29 April 2015

Planning & Preparation To Europe

Keinginan untuk menginjakkan kaki di Eropa sudah muncul semenjak saya SMP, tepatnya ketika belajar tentang sejarah revolusi Perancis. Saking sukanya saya sampai membaca komik otobiografi Napoleon Bonaparte berulang kali. Yaa impian ke Paris sudah ada semenjak itu. Kecintaan akan traveling yang sudah dipupuk oleh mama dan papa sedari kecil, semakin menggebu setelah saya bekerja dan menikah. Dan Alhamdulillah akhir Maret lalu, saya menginjakkan kaki di Paris mewujudkan mimpi remaja saya.

Saya mempersiapkan perjalanan ini semenjak akhir tahun 2014. Saya mulai rajin browsing & baca blog/info tentang traveling ke eropa. Ok, agar lebih mudahnya berikut point2 urutan planning saya :

1. Tentukan berapa hari perjalanan yang akan dilakukan (sesuaikan dong ya dengan masa cuti masing2). Saya karena sudah tidak bekerja jadi punya waktu yg panjang, tapi suami cuma punya waktu 3 minggu untuk off. Ya dimanfaatkan sebaik2nya he..he..

2. Tentukan negara dan kota apa saja yang mau dikunjungi dengan waktu yg ada. Buat orang yg banyak tau tentang Eropa kadang sulit nih, karena semuanya pengen dikunjungi, tapi saya ga mau muluk2 untuk hal ini mengingat ini pertama kali saya traveling ke Eropa. Awalnya ada 6 Negara yg mau dikunjungi (Perancis, Belanda, Jerman, Swiss, Italia dan Spanyol). Tapi mengingat kondisi tubuh dan waktu, saya akhirnya memutuskan untuk ke 5 negara saja (Perancis, Belanda, Swiss, Italia dan Spanyol). Dengan kota-kota sebagai berikut Paris, Versailles, Amsterdam, Volendam, Basel, Luzern, Milan, Venice, Pisa, Roma, Madrid dan Barcelona.

3. Tentukan waktu berangkat, musim dingin, semi, panas atau gugur. Saya memilih musim semi dengan alasan suhu sudah tidak terlalu dingin, tapi juga ga panas kayak di Indonesia (biar merasakan bedanya he..he..) Lalu dapat masukan juga dari teman2 yg di Eropa jangan jalan di musim dingin karena waktu siang yg pendek.

4. Saya mulai cek harga tiket, hotel dll biar tau budget yg mesti saya keluarkan. Nah untuk cek harga tiket pesawat saya pakai skyscanner.com. Untuk cek hotel bisa di agoda.com atau booking.com. Untuk hostel bisa cek di hostels.com atau hostelworld.com. Untuk keliling eropa bisa pakai bus (megabus.com atau eurolines.com), kereta api (eurail.com) ataupun pesawat.

Saya sempat tergiur untuk membeli eurailpass (pass ini bisa dipakai untuk naik kereta keliling eropa). Tapi setelah saya cek harganya cukup mahal dan untuk beberapa kereta (terutama kereta cepat dan kereta malam) kita tetap mesti bayar lagi untuk reservation seat. Karena kemahalan dan mesti bayar lagi saya mah ogah he..he.. Untung rajin baca dan ngumpulin informasi ketemu informasi tentang megabus jadinya dikombinasikan keliling eropanya dengan semua transportasi yg ada (bus, kereta, pesawat) beli tiket point to point (jauh lebih murah daripada beli pass).

Ohya saya juga sempat cek beberapa tour ke eropa lho untuk membandingkan harga & biaya, sempat daftar juga di Trip Barengnya CK (Claudia Kaunang) salah satu penulis budget traveling favorit saya. Tapi karena dalam trip bareng CK tidak ada ke Spanyol, saya urung ikut. Spanyol destinasi impian suami saya he..he.. Kenapa sempat pengen ikut tour aja, karena jiper juga baca pengalaman kecopetan orang2 di Eropa. Tapi kata-kata papa membuat saya lebih pede. Papa bilang "Chichi bisa kok keliling Eropa tanpa Tour papa yakin, toh selama ini uda kemana2 urus sendiri kan. Persiapkan semuanya dengan baik, Ingat Tuhan dimana pun kapan pun, mudah2an semua berjalan lancar papa doakan." Kata-kata papa dan doa orangtua benar2 menguatkan mental untuk keliling eropa dengan cara saya sendiri tanpa tour. Thank u Pa Ma..

Menurut saya jika ga pengen ribet dan ingin melihat banyak tempat dalam waktu yg sempit, ikut tour mungkin alternatif yg baik. Tapi kalo ingin bebas menentukan waktu dan tempat yg dituju, serta mau punya pengalaman yg lebih menantang & ilmu traveling yg banyak jalan sendiri tanpa tour pilihannya. Saya sih dari dulu lebih suka explore & traveling sendiri tanpa tour. Untuk biaya bisa lebih murah atau lebih mahal daripada tour (kalo jalan sendiri). Semuanya bergantung dengan style travelingnya masing2 ya. Kalo pengalaman saya dengan style traveling seperti saya sih lebih murah daripada ikut tour he..he..

5. Apply visa schengen, tentukan dulu negara buat apply visanya. Karena suami kerja di perusahaan Perancis saya dari awal pilih apply di kedutaan Perancis, biar gampang lolos he..he.. Tapi kalau info yang saya dapat apply visa schengen paling gampang di kedutaan Belanda. Oya syarat utama buat apply visa schengen di kedutaan yang kita pilih adalah, kita mesti paling lama di negara mereka selama kita di Eropa. Kalau misalnya ada negara yang sama lamanya kita singgahi di Eropa, mesti pilih negara awal yg dikunjungi. Sebenarnya Perancis bukan negara paling lama yg saya kunjungi menurut itinerary perjalanan saya, tapi karena tetap pengen apply di kedutaan Perancis terpaksa bikin itinerary abal2 dulu buat apply visa. Jadi di Itinerary buat visa, di Perancisnya dilamain staynya he..he..(maafkan saya..). Oya Perancis juga negara Eropa pertama yang saya kunjungi jadi ya bagusnya apply visa di kedutaan Perancis.

Kira-kira inilah urutan planning saya untuk traveling ke Eropa. Berikutnya saya akan membahas tentang lika-liku proses apply visa ke kedutaan Perancis.

Semoga bermanfaat...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dipandang Sebelah Mata, Ternyata Wisata Negara Balkan Seindah Itu.

  Kotor Bay - Montenegro. Alhamdulillah, beberapa hari yang lalu saya baru saja kembali dari trip beberapa negara di Eropa. Pada trip kali i...